Вы находитесь на странице: 1из 13

KIMIA MENURUT IPA BARAT DAN AL

QUR'AN)

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ilmu pengetahuan di anugerahkan Tuhan kepada manusia, agar manusia dapat
memanfaatkanya dengan baik untuk kehidupannya, dengan ilmu pengetahuan tersebut manusia
dapat mengetahui manfaat serta mudharat dari setiap benda yang ada di sekitar kita.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia pun dapat
mengetahui hal-hal yang kecil yang kasat oleh mata. Bahkan hal-hal yang berada di luar bumi,
akan tetapi kebanyakan manusia telah terpaut dengan apa yang telah mereka ketahui dan
melupakan Tuhan yang telah memberi mereka pengetahuan.
B.Rumusan Masalah
Kami sebagai penyusun, merumuskan masalah yang akan kami presentasikan dalam
makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan ilmu biologi, fisika dan kimia menurut IPA Barat?
2. Bagaimana perkembangan ilmu biologi, fisika dan kimia menurut Al Quran?
3. Bagaimana hubungan dan kesesuaian di antara keduanya?







BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ILMU BIOLOGI MENURUT ILMU PENGETAHUAN
BARAT DAN AL QURAN
1.Pengertian
Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda
"biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bio("hidup") dan logos
("lambang", "ilmu"). Akan tetapi ada juga yang menggunakan istilah ilmu hayat (diambil dari
bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").
2.Perkembangan Ilmu Biologi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
Manusia selalu ingin tahu dan gemar mencari tentang asal usul dan permulaan dari adanya
sesuatu. Bagi para ahli biologi zaman dulu kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga
mereka membuat pertanyaan apakah hidup itu dan dari manakah asalnya kehidupan.
Kemudian muncullah anggapan-anggapan pemikiran tentang asal usul kehidupan,
anggapan kuno yang pertama dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya abiogenesis atau
generatio spontanea menjelaskan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati.
Pada pertengahan abad XVII, Leeuwenhoek dengan mikroskop buatannya telah berhasil
mengamati benda-benda kecil yang aneh dalam setitik air yang di ambil dari tempat merendam
jerami. Dia pun beranggapan bahwa makhluk hidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda
mati.1[1]
Seiring berjalannya waktu, muncullah teori baru yang di kenal nama Omne vivum ex ovo
dan Omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur dan semua telur
berasal dari makhluk hidup, dari teori ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan dapat terjadi
karena telah ada kehidupan sebelumnya. Akan tetapi teori ini belum bisa memberi jawaban dari
pertanyaan tentang asal mula kehidupan pertama di bumi ini, hal ini karena teori di atas hanya
menerangkan perkembangan makhluk hidup sesudah adanya makhluk tersebut.
Pada tahun 1893 Hawold Uray, seorang ahli kimia dari University of Chicago
mengemukakan sebuah teori yang dikenal dengan teori Uray, Ia berpendapat bahwa suatu saat
atmosfer bumi kaya akan molekul-molekul metana(CH4), amoniak(NH3), serta H2 dalam bentuk
gas,kemudian karena pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi sinar kosmos, unsur-
unsur tersebut mengalami reaksi kimia dan membentuk asam amino yang merupakan bagian
penting dari protoplasma. Oleh karena itu teori Uray dipandang sebagai dasar konsep tentang
terjadinya makhluk hidup menurut biologi modern.
Kita telah mengetahui bahwa telah ada kehidupan dibumi ini pada zaman dulu dari
berbagai fosil yang telah ditemukan. Berdasarkan usia fosil-fosil itu, kehidupan dibumi dibagi
menjadi beberapa zaman, yaitu;
1). Zaman Azoikum, yaitu zaman sebelum ada kehidupan, sekitar 5000juta tahun yang lalu.
2). Zaman Archaezoikum, yaitu zaman ketika bumi masih dingin, sekitar 3500juta tahun yang
lalu.
3). Zaman Proterozoikum, yaitu zaman kehidupan binatang lunak, sekitar 1000juta tahun yang
lalu.
4). Zaman Paleozoikum, yaitu zaman ketika amphibi, kepiting, dan reftilia pertama, sekitar 200-
600juta tahun yang lalu.
5). Zaman Mesozoikum, yaitu zaman mamalia pertama, burung pertama, dan reftil
raksasa(dinosaurus) sekitar 230-135juta tahun yang lalu.
6). Zaman Kenozoikum, yaitu zaman manusia purba punah, awal manusia dan binatang modern,
sekitar 70juta tahun yang lalu sampai sekarang.
Karena begitu luasnya ilmu pengetahuan yang terkandung didalam ilmu biologi, para ahli
pun membagi cabang-cabangnya agar mempermudah mempelajarinya, cabang- cabang ilmu
biologi tersebut yaitu:
1). Botani; mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
2). Zoologi; mempelajari tentang hewan.
3). Morfologi; mempelajari tentang bentuk dan struktur luar makhluk hidup.
4). Anatomi; mempelajari tentang bentuk dan struktur dalam makhluk hidup.
5). Fisiologi; mempelajari tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk hidup.



6). Sitologi; mempelajari tentang sel secara mendalam.
7). Histologi; mempelajari tentang jaringan-jaringan organ secara mendalam.
8). Palaentologi; mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup masa lampau2[2].
3.Perkembangan Ilmu Biologi Menurut Al Quran
Selama berabad-abad manusia mencari jawaban tentang asal usulnya, dengan berbagai
fosil dan artefak yang telah di temukan, mereka menerka-nerka awal kehidupan, tapi mereka
hanya mendapatkan sebuah anggapan yang tak tentu kebenarannya.3[3] Al Quran memberi
jawabannya dengan jelas dari pertanyaan di atas, yaitu Q.S. 21 : 30 ;
$oY=yy_ur z`B !$yJ9$# @. >x @cyr (
Artinya:
Dan KAMI menjadikan setiap yang hidup dari air
Q.S. 24 : 45 ;
!$#ur t,n=y{ @. 7p-/!#y `iB &!$B (
Artinya:
Dan ALLAH telah menciptakan semua jenis hewan dari air
Kemudian makhluk-makhluk berkembang biak dan proses kejadian makhluk pun berubah
menjadi pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Hal ini sesuai dengan teori omne vivum ex
ovo dan omne ovum ex vivo.
Sebenarnya ayat-ayat Al Quran telah menerangkan kepada kita tentang awal terjadinya
kehidupan dibumi, serta proses-proses alam lainnya, misalnya;
* b) !$# ,9$s b=pt:$# 2 uqZ9$#ur ( l pt:$# z`B
Mh yJ9$# l Cur Mh yJ9$# z`B c y9$# 4 N39s !$# (
4 Tr's tbq3ss?
Artinya:
Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, Dia
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang
memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Q.S Al-Anam
[6]: 95)
PERKEMBANGAN ILMU FISIKA MENURUT ILMU PENGETAHUAN
BARAT DAN AL QURAN
1.Pengertian
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup dari aspek
wujud dengan perubahan-perubahan yang bersifat sementara.
2.Perkembangan Ilmu Fisika Menurut Ilmu Pengetahuan BARAT
Menurut Richtmeyer, sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat periode yaitu:





Periode Pertama,
Dimulai dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam
periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan yang berguna
bagi kemajuan ilmu pengetahuan pada periode ini terutama penemuan pada:
2400000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun =
365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada
peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat,
pengukuran, koin (mata uang).

600 SM 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan
matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit
(termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah
ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi
Fisika Matematika untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain.
Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.


530 M 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur
Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada
Almagest karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi
berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik,
Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus;
kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).

1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam
revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis

Periode Kedua
Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai
dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus
metoda saintifik dalam penelitian. Hasil-hasil yang didapatkan antara lain:

Kerja sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan hukum-
hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.
Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori
Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan
Lagrange.

Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop,
pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum
Coulomb.

Periode Ketiga
Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-
konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam
periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan formulasi-formulasi
umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai
sampai saat ini.

Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam
Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika.
Dalam Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas, penjalaran
panas dan lain-lain.

Dalam Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan lain-
lain.

Dalam Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi dan
lain-lain.

Periode Keempat
Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa
fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan
konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini
dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan
dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang
sangat kecil (teori kuantum).

Teori Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya
adalah kesetaraan massa dan energi E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu prinsip dasar dalam
transformasi partikel.

Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan
oleh Schroedinger, Pauli , Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori tentang atom, inti,
partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya dalam pengembangan ilmu
dan teknologi4[4].

Secara klasikilmu fisika terbagi ke dalam :
1). Mekanika
2). Panas
3). Bunyi
4). Cahaya
5). Gelombang
6). Listrik



7). Magnit
8). Fisika terapan(tehnik mekanik, sipil, dan listrik)

3. Perkembangan Ilmu Fisika Menurut Al Quran.
Ayat-ayat Al Quran Berhubungan dengan ilmu fisika :

Gejala Fisis
c) ,=yz NuqyJ9$# F{$#ur #n=Fz$#ur @ 9$#
$pk]9$#ur ;Mt Uy <'rT[{ =t69F{$#
Artinya:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190)

Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna antara lain
adalah: alam semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala
dalam seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.
!ur fo `tB NuqyJ9$# F{$#ur $Yqs $\d x.ur
Ng=n=ur ir9$$/ A$|Fy$#ur )
Artinya:
" Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baik atas
kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu
pagi dan petang" (ar Raad :15)

Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang
ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.
Ixs N%& ,x9$$/ @ 9$#ur $tBur t,yur
yJs)9$#ur #s) t,|@$# x.tIs9 $)t7s `t 9,t7s
Artinya:
" Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam
dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu
melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19)

Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan antara lain
behwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya ketidaktahuan kita
seperti kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti halnya
kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta
penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.

Model dan Perumusan Fisika

s)s9ur $oY/u $Y=9 #x yd b#u )9$# `B e@.
9@sWtB Ng=y9 tbr .x tGt
Artinya:
" Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam
perumpamaan supaya mereka dapat memetik pelajaran " (az Zumar :27)
! $tB NuqyJ9$# F{$#ur 4 b) !$# uqd _t9$#
Jpt:$#
Artinya:
"Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha
kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)

Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-
penjelasannya selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang sederhana
atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan matematika
yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.

Besaran Fisis
$R) @. >x moY)n=yz 9 ys)/
Artinya:
" Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". (Al Qamar: 49)
%!$# ms9 7=B NuqyJ9$# F{$#ur Os9ur -Gt
#Ys9ur Ns9ur `3t &! 7 7=J9$# t,n=yzur @2
&x nu s)s #\ )s?

Artinya:
" Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-
rapinya." (Al Furqan :2)

Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata " Ukuran" adalah apa yang ada di alam ini
dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yang pertama sebagai bilangan dengan sifat dan
ketelitian yang terkandung didalamnya dan yang keduanya sebagai hukum atau aturan.

Dimensi dan Ruang
Og \y $uZFt #u -$sFy$# ur NkRr& 4Lym
tt7oKt Ngs9 mRr& ,pt:$# 3 Ns9urr& #3t y7n/t / mRr&
4 n?t e@. &x ky-
Artinya:
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Dan
apakah Tuhanmu tidak cukup ( bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala
sesuatu ?"
(Al Fushshilat :53)

Dalam kata kata "tanda-tanda (kekuasaan) Allah" tersirat sifat dan perilaku seluruh ciptaan
Nya dengan berbagai proses dan gejalanya. Adapun yang terkandung dalam pengertian "ufuk",
selain yang berlaku sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensi-dimensi.

Dinamika
@yd !#t y_ `|mM}$# w) `|mM}$#
Artinya:
"Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar Rahman: 60)
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari
interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensiyang
dimiliki suatu benda.

Usaha dan Energi
ur F{$# s% Nu qyftG B
Artinya:
"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan
(ar Rad : 4)

Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi daerah,
wilayah, negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut
saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.

Impuls dan momentum
t,n=yzur !$# NuqyJ9$# u F{$#ur d,pt:$$/ 3 t fG9ur @.
tR $yJ/ Mt6|2 Ndur w tbqJn=
Artinya:
" Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap
diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan." (Al Jaatsiyah :22)

Ayat diatas merupakan penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas lagi.
Interaksi tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling menerima
antar manusia, mahluk atau benda.

Getaran
s)s9ur $oY| #x yd b#u )9$# $Z=9 `B e@2
9@sWtB 4 tb%x.ur `|RM}$# usY2r& &x Zwyy`
Artinya:
" Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur'an ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak
membantah." (Al Kahfi :54)

Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang
mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita perluas
makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan alam semesta
dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara berulang-ulang. Gerak berulang dalam
ruang berdimensi satu sering kita sebut sebagai getaran.

Gelombang


`Bur mGt #u br& @ yy$t h 9$# ;Nuet6B
/3s) 9ur `iB mFuHq y ftG9ur 7=9$# n Br'/
(#qtG;tG9ur `B &#s /3=ys9ur tbr 3n@
Artinya:
" Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya
kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-
mudahan kamu bersyukur." (Ar Ruum : 46)

Secara umum "angin" disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk
menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan. Kita
merasakan kedekatan makna "angin" dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja gelombang
bunyi yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang
mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.

Elastisitas
u!$yJ9$#ur $ygysu y|urur c#u J9$#
Artinya:
" Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca." (ar Rahman: 7)

Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang telah diketahui manusia
dari berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan percobaan dan pengukurannya. Dalam
kaitan masalah yang akan di bahas di sini, bukan peristiwa pemuaiannya atau keseimbangannya ,
namun ada suatu sifat yang menertai dalam peristiwa itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.

Fluida bergerak atau mengalir
# n@ur xt h 9$# Mt #u 5Qqs)j9 tbq=)t
Artinya:
" Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang
berakal. (Al Jaatsiyah : 5)


t yur /3s9 $B NuqyJ9$# $tBur F{$# $Y Hsd
mZiB 4 b) 9s ;Mt Uy 5Qqs)j9 cr 3xtGt
Artinya:
" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang berfikir." (Al Jaatsiyah : 13)

Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali dengan ayat
5, dengan terjemahan "tshriifirriyaahi" sebagai perkisaran angin kita dituntun untuk mempelajari
sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh ayat 13, menegaskan dasar dari
teknologi keudaraan.

Suhu dan Kalor
$tBur r&u s N6s9 F{$# $=tF C mRuq9r& 3 c)
9s Zpt Uy 5Qqs)j9 cr 2 t
Artinya:
"Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-
lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaannya. (An Nahl :13)

Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda yang
diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau potensi,
antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor.
PERKEMBANGAN ILMU KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN
BARAT DAN AL QURAN
1.PENGERTIAN ILMU KIMIA
Ilmu kimia adalah salah satu cabang dari IPA yang mempelajari tentang materi, komposisi
materi, sifat materi, dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan tersebut.
Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, misalnya batu, kayu,
udara, dan lain-lain.
Komposisi materi adalah unsur-unsur yang menyusun suatu materi berdasarkan proporsi
tertentu, misalnya air(H2O), maksudnya unsur-unsur air terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom
oksigen.
Sifat materi adalah ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan suatu materi
dengan materi yang lainnya, misalnya air bersifat cair berbeda dengan batu yang bersifat
keras5[5].
Perubahan materi adalah proses berubahnya suatu materi menjadi materi yang baru,
misalnya kayu berubah menjadi arang atau abu setelah mengalami proses pembakaran.
2.PERKEMBANGAN ILMU KIMIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT
Pada saat manusia masih berfikir secara primitif, mereka tidak bisa mengatasi kesulitan-
kesulitan yang berasal dari alam seperti gempa, banjir dan lain sebagainya, sehingga mereka
cenderung memuja apa yang menjadi penyebab kesulitan tersebut dengan harapan bahwa
kesulitan itu tidak menimpa mereka lagi. Pada abad pertengahan hal tersebut berubah menjadi
mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib mereka dapat membuat emas
dari tembaga, timah atau bahan yang lainnya, Mereka mencari berbagai cara untuk merubah
material yang tidak berharga seperti tembaga dan sebagainya menjadi sesuatu yang sangat
berharga seperti emas degan cara melapisinya dengan emas asli, untuk meyakinkan masyarakat
saat itu.
Ilmu kimia baru berkembang sebagai ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-17 setelah
Antoine Lauzent Lavoisier melakukan suatu penelitian dengan metode yang dikenal dengan
metode ilmiah. Dia melakukan suatu penelitian kuantitatif pada pembakaran zat-zat besi, timah
dan sebagainya di dalam sebuah tabung. Ternyata hasil dari pembakaran memiliki massa yang



lebih besar dari zat semula sebelum dibakar, sedangkan tekanan udara dalam tabung tersebut
menurun. Lavoisier pun menarik kesimpulan bahwa saat terjadi pembakaran, ada suatu zat yang
di ambil dari udara.
Dari pengamatan tersebut, Lavoisier mengenal adanya suatu zat yang terdapat di dalam
udara yang bersenyawa dengan zat yang mengalami pembakaran, zat tersebut oleh Lavoisier
disebut dengan oksigen. Lavoisier akhirnya menyimpulkan bahwa pembakaran adalah suatu
peristiwa bersenyawa unsur suatu zat dengan oksigen dari udara. Berawal dari hal ini metode
ilmiah pun berkembang pesat. Pada tahun 1665 ilmuwan bangsa inggris Robert Hooke
menemukan sel, tahun 1869 Friendrich M. seorang ahli Bio-kimia menemukan asam
deoksiribonukleat(DNA), tahun 1950 Maurice W. menemukan struktur DNA, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, ilmu pengetahuan tentang
kimia pun menjadi semakin sulit untuk di kuasai, sehingga ilmu Kimia pada umumnya dibagi
menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang
yang lebih khusus dalam kimia.
Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan
kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia.
Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk
kimia teori murni.
Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam
organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia
medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan
genetika.
Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang
organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya dalam
bidang kimia organologam.
Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik.
Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika
sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika
kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki
banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus
untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia
teori.
Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau
fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak
akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik
kimia komputasi, yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk
menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori
dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular6[6].




3.Perkembangan Ilmu Kimia Menurut Al Quran
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS:3:190) Sebagaimana telah dikemukan
pada urain sebelumnya, Al-Quran bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam
pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-Quran adalah kitab petunjuk bagi umat manusia. Dalam
berbagai konteks, Al-Quran memberikan petunjuk mengenai berbagai permasalahan yang
dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu pengetahuan serta menjadi pintu pembuka
untuk melakukan penelitian tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian,
dalam Al-Quran di sana-sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu
kimia.
Untuk itu, tidak mengherankan jika para ilmuwan Muslim memperoleh inspirasi yang
amat besar dari Al-Quran untuk mengembangkan ilmu ini. Misalnya, dengan berbagai konteks
yang berbeda kita temukan dalam Al-Quran tentang emas dan perak sebagai logam mulia (Q.S
Ali Imran [3]: 14 dan Al-Taubah [9]: 34), sebagai barang perhiasan yang mewah (Q.S Al-
Zukhruf [43]: 33-53), dan sebagai tanda karunia Allah yang akan diberikan kepada para
penghuni surga (Q.S Al-Hajj [22]: 23 dan Al-Kahfi [18]: 31).
Besi disebut-sebut sebagai logam yang mengandung banyak manfaat (Q.S Al-Hadid [57]:
25), sebagai contoh benda yang paling keras (Q.S Al-Isra [17]: 51), sebagai zat yang berwarna
merah jika dipanaskan sehingga dapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan (Q.S Al-
Kahfi [18]: 96), menjadi bahan pokok untuk membuat barang-barang lainnya seperti baju besi
(baju perang, Q.S Saba [34]: 10-11), dan menjadi alat penyiksaan di neraka (Q.S Al-Hajj [22]:
21).
Demikian pula dengan timah dan tembaga yang disebut Al-Quran sebagai bahan
pelengkap konstruksi sebuah bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96) serta ter yang dalam Surah
Ibrahim [14]: 50) disebutkan sebagai pakaian penghuni neraka.
Al-Quran juga menyebutkan adanya sebuah benda yang mungkin bisa disebut sebagai
atom dan benda lain yang lebih kecil dari atom (Q.S Al-Zalzalah [99]: 7-8) dalam kaitannya
dengan nilai perbuatan manusia. Tidak ada satupun yang tersembunyi dari Tuhan, apakah itu
lebih besar atau lebih kecil daripada atom (Q.S Saba[34]:22). Dalam Al-Quran, ditemukan pula
keterangan tentang reaksi-reaksi exothermal dan endothermal dalam hubungannya dengan
pemanasan benda tertentu yang dikemukakan dalam konteks hukum neraka (Q.S Al-Kahfi [18]:
29; Al-Hajj [22]: 21 dan Ibrahim [14]: 50; dalam hubungannya dengan konstruksi bangunan (Q.S
Al-Kahfi [18]: 96;
KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan Alam Barat berkembang pesat ejak zaman renaissance pada abad ke-
18. Sedangkan Al Quran di wahyukan oleh Allah S.W.T kepada Nabi Muhammad S.A.W pada
abad ke-6. Dari pendekatan sejarah tersebut kita mengetahui bahwa Al Quran lebih dulu ada
sebelum ilmu pengetahuan alam barat berkembang.
Apabila ada suatu ilmu pengetahuan alam, maka kita dapat mengkonfirmasikannya
dengan Al Quran. Apabila sesuai dengan apa yang terkandung di dalam Al Quran, maka Al
Quran akan mengokohkan ilmu pengetahuan tersebut, namun bila tidak sesuai maka Al Quran
akan menyalahkan ilmu pengetahuan tersebut. Seperti teori Darwin yang menganggap bahwa
manusia berasal dari kera yang telah berevolusi.
Pertanyaannya dari mana nabi Muhammad SAW yang hidup lebih dari 14 abad yang lalu
itu mengetahui semua ini? Padahal kenyataan membuktikan diperlukan waktu berpuluh-puluh
bahkan ratusan tahun bagi para ilmuwan untuk mengetahui suatu rahasia alam walaupun dengan
alat yang canggih sekalipun.
Namun sebaliknya bila sekarang ini ada temuan sains yang terlihat bertentangan dengan
teks Al-Quran, sebenarnya ada dua kemungkinan. Yang pertama mungkin data atau informasi
yang didapat para ilmuwan belum tepat, sedang yang kedua mungkin pemahaman kita terhadap
Al-Quranlah yang kurang tepat. Tidak mungkin keduanya saling bertentangan. Karena dengan
makin majunya tehnologi, pengetahuan juga makin berkembang, maka akibatnya penafsiran
terhadap Al-Quranpun juga dapat berkembang, terutama dalam hal yang berkaitan dengan ilmu
ke-alam semestaan.









DAFTAR PUSTAKA
.
Mawardi, Drs, Nur Hidayat, Ir. 2000. Ilmu Alamiah Dasar, Bandung : Pustaka Setia
Bucauille, Maurice. 1999. Asal Usul Manusia, Surabaya : Mizan
Jasin, Maskoeri,Drs. 1997. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta : Rajawali Pers
http;//budakfisika.blogspot.com
Supartono, Drs, dkk. 1999. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta : Graha Indonesia
Rano, Sumbawa P. 1987. Ilmu Alamiah Dasar, Surabaya : Usaha Nasional

Вам также может понравиться