Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
2
RINGKASAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum dari mata
kuliah Biologi Perikanan pada semester IV. Praktikum yang dilaksanakan pada tiga
minggu sebelum ujian tengah semester IV di laboratorium Biologi makro 1 dan
tiga minggu pelaksanaan responsi di laboratorium metode dan observasi untuk
membahas hasil praktikum, sehingga didapatkan hasil yang bisa dibahas pada
laporan ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada para dosen yang telah
senantiasa membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan
praktikum biologi perikanan ini. Tak lupa terima kasih kepada para asisten yang
turut berpartisipasi dalam membimbing dalam pengolahan data sampai penyusunan
laporan ini selesai. Terlebih kepada teman-teman sekalian yang telah memberikan
semangat dalam penyusunan laporan ini.
Harapannya laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun yang
membacanya. Terimakasih dan mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam
penulisan.
RINGKASAN...............................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................iii
Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kematangan Gonad (TKG)…………………..…
11 iii
Tabel 2. Sebaran frekuensi panjang ikan selar kuning (Caranx leptolepis)
…...15......................................................................................................iii
Tabel 3. Sebaran frekuensi berat ikan selar kuning (Caranx leptolepis)
……...16.................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................v
Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kematangan Gonad (TKG).........................12
Tabel 2. Sebaran frekuensi panjang ikan selar kuning (Caranx leptolepis)
16
Tabel 3. Sebaran frekuensi berat ikan selar kuning (Caranx leptolepis) 17
Tabel 4. Proporsi kelamin ikan selar kuning (Caranx leptolepis)............20
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Banyaknya telur yang belum dikeluarkan sesaat sebelum ikan memijah atau
biasa disebut dengan fekunditas memiliki nilai yang bervariasi sesuai dengan
spesies. Jumlah telur yang dihasilkan merupakan hasil dari pemijahan yang tingkat
kelangsungan hidupnya di alam sampai menetas dan ukuran dewasa sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan. Dalam pendugaan stok ikan dapat diketahui
dengan tingkat fekunditasnya. Tingkat fekunditas ikan air laut biasanya relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar. Telur yang dihasilkan memiliki
ukuran yang bervariasi. Ukuran telur dapat dilihat dengan menghitung diameter
telur. Diameter telur merupakan garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur
dengan mikrometer yang berskala yang sudah ditera. Pengamatan fekunditas dan
diameter telur dilakukan pada ikan dengan TKG III dan IV.
Proses makan adalah salah satu yang dilakukan makhluk hidup untuk
melakukan metabolisme dan juga menunjang aktivitas fisik. Energi sebagai sumber
untuk melakukan aktifitas diperoleh dari makanan yang dimakan kemudian
dirombak di dalam tubuh menjadi energi dan unsur lainnya sehingga dapat dicerna
dan diserap oleh tubuh. Makanan adalah semua organisme, bahan dan zat yang
dimanfaatkan oleh organisme untuk menunjang kehidupan dan perkembangan
organ tubuh. Makanan pada ikan penting untuk pertumbuhan energi yang
dihasilkan dari makanan berfungsi untuk pertumbuhan sel organisme. Pada saat
ikan mengambil dan mencari makan disebut kebiasaan makan atau feeding habit.
Ikan dalam hal pencarian makanan pula memiliki waktu khusus. Waktu saat ikan
aktif mencari makan disebut juga feeding periodicity. Mempelajari kebiasaan
makan ikan pada dasarnya adalah untuk mengetahui kualitas dan kuantitas
makanan yang dimakan oleh ikan. Sehingga dapat menentukan nilai gizi alamiah
ikan disamping melihat hubungan ekologis dalam tingkat trofik.
Praktikum mengenai pertumbuhan ikan, aspek reproduksi dan kebiasaan
makanan ikan sangat berkaitan dengan program studi biologi perikanan di
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Pentingnya pemahaman tentang
biologi perikanan merupakan salah satu upaya untuk memberikan kemampuan
dalam menganalisis dan menduga pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan.
Sehingga dengan demikian dapat melihat jumlah stok yang ada di alam
berdasarkan ukuran ikan.
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
Bentuk tubuh ikan selar kuning lebih kecil daripada ikan selar lainnya.
Panjang tubuh ikan ini sampai 16 cm. Jenis ikan ini ditandai dengan garis lebar
berwarna kuning dari mata sampai ekor. Sirip punggung ikan selar kuning terpisah
dengan jelas, bagian depan disokong oleh jari-jari keras dan banyak jari-jari lunak.
Sirip ekor bercagak dua dengan lekukan yang dalam, sirip perut terletak dibawah
sirip dada. Ikan selar kuning termasuk ikan laut perenang cepat dan kuat. Daerah
penyebaran ikan ini adalah semua laut di daerah tropis dan laut indopasifik, ikan ini
banyak tertangkap di perairan pantai serta hidup berkelompok sampai kedalaman
80 meter (Djuhanda, 1981 in Hidayat, 2005).
II.2 Pertumbuhan
W = aLb
Katerangan :
II.3 Reproduksi
II.3.3 Fekunditas
Nisbah kelamin adalah perbandingan ikan jantan dan ikan betina dala suatu
populasi. Untuk beberapa spesies ikan, perbedaan jenis kelamin dapat ditentukan
melalui perbedaan morfologi tubuh (dimorfisme seksual) atau perbedaan warna
tubuh (dikromatisme seksual) antara ikan jantan dan ikan betina (Tjakrawidjaja,
2006; Satyani, 2003 in Tampubolon, 2008). Nisbah kelamin 1 : 1 merupakan
kondisi yang ideal (Ball dan Rao, 1984 in Tampubolon, 2008). Perbandingan jenis
kelamin dapat digunakan untuk menduga keberhasilan pemijahan, yaitu dengan
melihat imbangan jumlah ikan jantan dan ikan betina di suatu perairan, juga
berpengaruh terhadap produksi, rekruitmen, dan konservasi sumberdaya ikan
tersebut (Effendie, 2002 in Tampubolon, 2008).
III.4.1 Pertumbuhan
Korelasi parameter dari hubungan panjang berat dapat dilihat dari nilai
konstanta b (sebagai penduga tingkat kedekatan hubungan kedua parameter) yaitu
dengan hipotesis:
c. Faktor kondisi
Faktor kondisi dapat naik dan dapat turun. Keadaan ini merupakan indikasi
dari musim pemijahan bagi ikan, khususnya ikan-ikan betina. Faktor kondisi juga
dipengaruhi oleh indeks relatif penting makanan dan pada ikan betina dipengaruhi
oleh indeks kematangan gonad. Ikan yang cenderung menggunakan cadangan
lemaknya sebagai sumber tenaga selama proses pemijahan, sehingga akibatnya
ikan mengalami penurunan faktor kondisi.
III.4.2 Reproduksi
Dalam menentukan proporsi jenis kelamin, hal pertama yang harus dicari
adalah jumlah individu jantan dan betina untuk mengetahui seberapa besar
perbandingan jumlah keduanya terhadap jumlah total individu. Selajutnya
ditentukan frekuensi harapan dengan harapan proporsi jantan dan betina seimbang
(50% : 50%). Dan dilakukan uji dengan selang kepercayaan 95% untuk mengetahui
sebaran reproduksi yang mungkin terjadi.
b. Tingkat Kematangan gonad (TKG)
TKG adalah tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan
memijah. Standar penentuan dapat dipakai TKG ikan Belanak (Mugil sp)
modifikasi dari Casie in Effendie dan Surbaja. TKG diamati dengan menggunakan
klasifikasi Casie.
IKG adalah perbandingan dari berat gonad terhadap tubuh ikan. Nilai IKG
seharusnya bisa dijadikan tingkat kematangan gonad. Peningkatan IKG akan
meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kematangan gonad ikan tersebut
(Effendi, 1979 in Yonvitner et al. 2008) :
Keterangan :
BG : Berat Gonad (gram)
IKG (indeks Kematangan Gonad) atau GSI (Gonado Somatic Index) yaitu
nilai dalam persen (%) sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh
ikan. Pertumbuhan IKG akan sama dengan TKG. IKG akan maksimal pada saat
akan terjadi pemijahan.
d. Fekunditas
X:x=V:v
Keterangan :
Keterangan :
F : Fekunditas
G : Berat gonad total
V : Volume pengenceran
X : Jumlah telur yang ada dalam 1 cc
Q : Berat telur contoh
e. Diameter telur
2. Ambil 50 butir telur yang masih utuh dari gonad yang mempunyai TKG III
dan IV
3. Letakan telur sampel pada gelas objek secara berjajar untuk memudahkan
pengukuran.
IV.1 Pertumbuhan
Dari tabel 1 dan grafik 1 di atas dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak
dan merupakan modus, dengan jumlah 23 ekor pada ikan jantan dan 21 ekor untuk
ikan betina terletak pada selang kelas panjang 123 – 126 mm. Nilai frekuensi relatif
untuk ikan jantan dan betina berturut-turut adalah 38% dan 31 %. Jumlah individu
jantan pada selang tersebut lebih banyak dibandingkan dengan individu betina.
Perbedaan frekuensi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
keturunan, jenis kelamin, umur, parasit, penyakit, makanan, suhu, kualitas air
(Effendie, 1997 in Tutupoho, 2008). Tercapainya kematangan gonad untuk pertama
kali menyebabkan kecepatan pertumbuhan menjadi sedikit lambat karena sebagian
energi tertuju pada perkembangan gonad. Selain itu, pembuatan sarang, pemijahan,
dan penjagaan keturunan membuat pertumbuhan tidak bertambah karena pada
waktu tersebut umumnya ikan tidak makan.
Gambar 5. Nilai tengah faktor kondisi ikan selar berdasarkan selang kelas panjang
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa faktor kondisi rata-rata
paling besar terdapat pada selang panjang total 115-118 mm sebesar 1.49. Faktor
kondisi rata-rata ikan selar jantan paling kecil terletak pada selang kelas panjang
total 119-122 mm sebesar 0,20. Pada ikan betina dapat dilihat bahwa faktor kondisi
rata-rata paling besar terdapat pada selang kelas panjang total 138-142 mm sebesar
0.65896. Faktor kondisi rata-rata ikan selar jantan paling kecil terletak pada selang
kelas panjang total 134-137 mm sebesar 0,59. Kondisi ikan dapat tergantung dari
jumlah organisme, kondisi organisme, lingkungan, suhu, dan salinitas.
Ikan yang berukuran kecil mempunyai faktor kondisi yang labih tinggi,
kemudian menurun ketika ikan tersebut bertambah besar, serta peningkatan nilai
faktor kondisi dapat terjadi karena perkembangan gonad yang akan mencapai
puncak sebelum memijah (Effendie, 2002 in Tutupoho, 2008).
IV.2 Reproduksi
Jantan
100%
90%
80%
70% TKG IV
60%
Fr (%)
TKG III
50%
40% TKG II
30% TKG I
20%
10%
0%
2
7
8
13
13
14
11
12
12
13
14
5-
9-
3-
7-
1-
5-
9-
4-
11
11
12
12
13
13
13
14
SelangKelas(mm)
Betina
100%
90%
80%
70% TKG IV
60%
Fr (%) TKG III
50%
40% TKG II
30%
20% TKG I
10%
0%
11 8
12 2
12 6
13 0
13 4
13 8
14 3
7
12
13
13
13
14
11
12
14
5-
9-
3-
7-
1-
5-
9-
4-
11
SelangKelas (mm)
Gambar 6. Tingkat kematangan gonad (%) ikan selar (Caranx sp) jantan dan betina
berdasarkan selang kelas panjang total.
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa ikan selar Jantan yang memiliki
TKG III dan II memiliki penyebaran yang paling luas pada setiap selang kelas.
Untuk ikan yang memiliki TKG I dan IV masing – masing hanya tinggi
frekuensinya pada selang kelas bawah dan atas. Hal ini menunjukan bahwa ikan
selar dengan kisaran ukuran panjang tubuh 115–147 cm, ikan memiliki tingkat
kematangan gonad II dan III.
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa ikan selar betina yang memiliki
TKG III dan II, serta sebagian TKG IV memiliki penyebaran yang paling luas pada
setiap selang kelas. Ikan yang memiliki TKG I hanya terdapat pada selang kelas
bawah. Hal ini menunjukan bahwa ikan selar dengan kisaran ukuran panjang tubuh
115–147 cm, ikan memiliki tingkat kematangan gonad II dan III
Berat gonad akan maksimal pada waktu ikan akan memijah, kemudian
akan menurun secara cepat dengan berlangsungnya musim pemijahan hingga
selesai (Effendie, 1997 in Rizal, 2009). Menurut Larger et al, 1977 in
Tampubolon, 2008, menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi saat
pertama kali ikan matang gonad, yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor dalam
antara lain, perbedaan spesies, umur, ukuran serta sifat-sifat fisiologis dari ikan
tersebut, seperti kemampuan adaptasi terhadap lingkungan. Faktor luar yang
mempengaruhinya yaitu makanan, suhu, arus dan adanya individu yang berlainan
jenis kelamin dan tempat berpijah yang sama.
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa nilai IKG ikan jantan
yang menunjukan perbandingan gonad ikan dan berat total tubuh ikan terbesar ada
pada selang panjang ikan 139-142 mm yaitu sebesar 2.29. Pada selang tersebut
gonad ikan berada pada ukuran maksimum sehingga perbandingan ukuran gonad
dan bobot tubuh semakin dekat. Nilai IKG dari ikan selar betina terbesar terletak
pada ukuran panjang pada selang 135-138 mm sebesar 1.75.
Indeks ini menunjukan perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan
termasuk gonad yang dinyatakan dalam persen. Indeks ini akan meningkat nilainya
dan akan mencapai batas maksimum pada waktu akan terjadi pemijahan. Sesuai
dengan pustaka yang ada, bahwa ikan betina memiliki IKG yang lebih besar, hal ini
ditunjukan dengan nilai perbandingan hanya 1,75. Pada ikan betina nilai IKG lebih
besar dibandingkan dengan ikan jantan (Effendie, 1997 in Rizal, 2009).
IV.2.4 Fekunditas
Gambar 8. Hubungan fekunditas dengan panjang dan berat tubuh ikan selar (Caranx
leptolepis).
TKG III
n=
1550
TKG IV
n=
700
Dari data dan grafik di atas kita dapat mengtahui nilai diameter telur pada
TKG III dan IV dibandingkan dengan ukuran panjang tubuh ikan. Ukuran diameter
telur dapat menunjukan kualitas telur, yaitu pada telur yang berukuran besar akan
menghasilkan larva yang berukuran lebih besar begitu pula sebaliknya dengan telur
yang berukuran kecil. Berdasarkan data di atas telur dengan diameter terbesar
adalah 0.555 mm. frekuensi terbanyak berada pada ukuran diameter telur 0.235
mm. hal ini menunjukan bahwa ukuran diameter telur umumnya masih kecil. Pola
pemijahan ikan selar kuning (Caranx leptolepis) adalah pemijahan total karena
hanya satu pola yang terdapat pada grafik.
No Organisme makanan
Coscinodis
1
cus
2 Nitzschia
Rhizosolen
3
ia
4 Ceratium
Mesodiniu
5
m
6 lainnya : Ornithocer Haloleptolepish Colocalyptr
Peridinium Pleurosigma Xysronella
cus aera a
Chaetocer Codonellop
Phyrophacus Oxitoxum Cosconosira Obelia
os sis
Thalassiosi Pyraphaco
Tintinnopsis Clamydodon Coxliella Diploneis
ra s
Dactyliosole
Hemiaulus Colozum Rhabdonema Parenchymula Louderia
n
Globorotali Triceratiu Protahabdon
Pyrocystis Dinophysis Isthmia
a m ella
Achnantho
Planktonicella Globigerenita Leptocylindrus Podocyrtis Muggiaea
s
Grammatophor Prorocentru
Globigerina Melosira Exuvinella Auricularia
a m
Leptolepishaeroz Corocalypt Gymnodini
Stephanopysis Gyrosigma Disrophanus
oom ra um
Thalasione
Cochlodinium Noctiluca Thalasiotrix Paravavella Religerlarga
ma
Scolionem Asterolampr
Globoquadrima Calanos Bacteriastrum Guinardia
a a
Belleroche Leptolepishaeroid
Biddulphia Favella Peroecus Gonyaulax
a irella
14%
26%
Coscinodiscus
11%
Nitzschia
Rhizosolenia
Ceratium
Mesodinium
lainnya
13%
20%
16%
V.1Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Baginda, Harris. 2006. Biologi reproduksi ikan tembang (Sardinela fimbriata) pada
bulan januari-juni di perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Skripsi.
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Hidayat, Taufik. 2005. Pembuatan Hidrolisis Protein dari Ikan Selar Kuning
(Caranx leptolepis) dengan menggunakan enzim papain. Skripsi. Program
Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
bera
panja
no no panja ber jenis t
ika TK ng fekundi IK
ur ika ng at kelam gon
n G usus tas G
ut n (mm) (g) in ad
(mm)
(g)
sel 26,0 0,3
1 3 128 B 2 0,08
ar 9 1
sel 1,8
2 1 134 31 B 3 0,58 17400
ar 7
sel 0,2
3 2 125 24 B 2 60 0,07
ar 9
sel 1,7
4 3 125 22 B 4 0,38 13498
ar 3
sel 31,3 0,0
5 1 137 J 2 0,02
ar 4 6
sel 25,5 0,3
6 2 131 J 2 0,09
ar 9 5
sel 30,9 0,9
7 3 138 J 3 0,28
ar 1 1
sel 28,5
8 1 132 B 3 0,4 7350 1,4
ar 8
sel 21,1 1,0
9 2 122 J 4 0,23
ar 7 9
sel 26,2
10 3 134 B 3 0,42 7350 1,6
ar 9
sel 0,2
11 1 123 27 J 2 0,07
ar 6
sel 0,0
12 2 127 27 J 2 0,02
ar 7
sel 1,2
13 3 130 28 B 4 0,34 5845
ar 1
sel 24,9
14 1 123 J 2 173 0,3 1,2
ar 2
sel
15 2 127 23,7 J 1 0,07 0,3
ar
sel 28,3 1,3
16 3 130 B 3 0,39 12168
ar 9 7
sel 2,2
17 1 134 29,3 B 4 109 0,66 48411
ar 5
sel 27,0 1,1
18 2 129 B 4 130 0,32 3200
ar 7 8
sel 32,8
19 3 133 B 4 148 0,79 47400 2,4
ar 6
sel 0,6
20 1 125 26 B 3 50 0,16 694
ar 2
sel 0,7
21 2 121 22 B 3 48 0,17 893
ar 7
sel 0,2
22 3 127 27 B 3 52 0,06 4002
ar 2
sel 1,0
23 1 124 23 J 2 45 0,25
ar 9
sel 1,8
24 2 130 28 J 3 55 0,51
ar 2
sel 0,2
25 3 131 27 J 2 67 0,06
ar 2
sel 0,0
26 1 125 25 J 2 35 0,01
ar 4
sel
27 2 124 25 J 1 42 0,05 0,2
ar
sel
28 3 123 25 B 3 73 0,5 28175 2
ar
sel 26,4 0,0
29 1 125 B 1 45 0,02
ar 9 8
sel 22,8 0,2
30 2 120 J 2 100 0,06
ar 2 6
sel 24,1 0,5
31 3 125 J 3 50 0,13
ar 8 4
sel 22,8 0,3
32 1 126 J 1 40 0,07
ar 8 1
sel 31,1 1,1
33 2 137 B 3 45 0,37 6142
ar 7 9
sel 24,2 0,3
34 3 127 B 2 65 0,08
ar 4 3
sel 24,1
35 1 126 J 3 65 0,17 0,7
ar 2
sel 29,3 0,3
36 2 132 J 3 32 0,11
ar 7 7
sel 23,9 1,1
37 3 125 B 4 37 0,28 7725
ar 2 7
sel
38 1 134 30 J 3 73 0,3 1
ar
sel 1,8
39 2 124 24 B 4 81 0,44 10538
ar 3
sel 0,3
40 3 132 28 J 2 87 0,11
ar 9
sel 23,6 0,3
41 1 124 B 2 88 0,08
ar 3 4
sel 29,8 1,8
42 2 135 J 3 65 0,55
ar 4 4
43 sel 3 126 24,9 J 3 40 0,42 1,6
ar 7 8
sel 0,7
44 1 130 26 B 3 30 0,2 4772
ar 7
sel 0,6
45 2 132 27 B 3 45 0,18 3435
ar 7
sel 0,4
46 3 138 23 B 2 35 0,11
ar 8
sel 0,9
47 1 125 26 J 3 40 0,24
ar 2
sel
48 2 130 24 B 3 50 0,36 1926 1,5
ar
sel 0,3
49 3 126 24 B 2 80 0,09
ar 8
sel 1,0
50 1 125 23 B 4 15 0,24 9516
ar 4
sel 1,4
51 2 124 22 J 3 55 0,32
ar 5
sel 0,5
52 3 128 25 J 3 20 0,14
ar 6
sel 1,0
53 1 125 23 J 3 62 0,25
ar 9
sel 1,9
54 2 126 26 B 3 30 0,51 6472
ar 6
sel 0,3
55 3 129 25 J 2 32 0,08
ar 2
sel 0,7
56 1 124 26 J 3 72 0,2
ar 7
sel
57 2 126 25 B 3 95 0,3 4998 1,2
ar
sel 0,8
58 3 136 27 B 4 82 0,23 3285
ar 5
sel 0,5
59 1 125 26 J 3 60 0,14
ar 4
sel 0,2
60 2 135 28 J 2 50 0,08
ar 9
sel 0,2
61 3 130 24 J 2 45 0,05
ar 1
sel 23,4 1,4
62 1 127 B 3 18 0,34 22516
ar 4 5
sel 25,2 0,7
63 2 130 J 2 40 0,2
ar 1 9
sel 32,1 2,2
64 3 139 B 3 44 0,72 69822
ar 1 4
sel 28,0 2,3
65 1 129 B 4 21 0,65 12610
ar 4 2
sel 25,9 1,7
66 2 125 B 3 20 0,45 13530
ar 1 4
sel 28,1 1,1
67 3 131 J 3 23 0,32
ar 2 4
sel 24,8 0,3
68 1 128 J 3 15 0,09
ar 7 6
sel 25,7 1,3
69 2 125 B 3 20 0,35 17689
ar 8 6
sel 1,9
70 3 135 30,5 B 3 13 0,06 49200
ar 7
sel 0,4
71 1 126 23,2 J 2 23 0,1
ar 3
sel 24,7 0,9
72 2 129 J 3 24 0,24
ar 5 7
sel 21,9 0,8
73 3 124 J 2 21 0,18
ar 8 2
sel 26,9 2,5
74 1 135 B 3 19 0,68 4254
ar 2 3
sel 24,9 0,4
75 2 129 B 2 12 0,11
ar 2 4
sel 2,6
76 3 128 25,5 B 3 14 0,67 5982
ar 3
sel 1,2
77 1 132 29 J 3 30 0,37
ar 8
sel 3,6
78 2 141 32 J 4 45 1,18
ar 9
sel
79 3 130 27 J 3 25 0,46 1,7
ar
sel
80 1 128 25 B 3 32 0,3 8200 1,2
ar
sel 0,3
81 2 133 29 B 2 22 0,11
ar 8
sel 0,1
82 3 121 23 B 2 12 0,04
ar 7
sel 28,5 0,9
83 1 129 B 3 30 0,27 3904
ar 8 4
sel 0,3
84 2 125 24,2 B 2 22 0,08
ar 3
sel 26,8 0,9
85 3 131 B 3 18 0,25 8104
ar 4 3
sel 0,0
86 1 122 22 B 1 20 0,01
ar 5
sel
87 2 132 28 J 3 37 0,14 0,5
ar
sel 0,4
88 3 132 27 J 2 22 0,12
ar 4
sel 2,2
89 1 139 34 J 3 22 0,77
ar 6
sel 1,0
90 2 126 24 J 3 14 0,25
ar 4
sel 0,3
91 3 127 27 J 2 22 0,09
ar 3
sel 0,5
92 1 120 21 B 3 23 0,12 4749
ar 7
sel
93 2 127 24 J 2 25 0
ar
sel 1,1
94 3 125 26 B 4 22 0,31 14183
ar 9
sel 1,7
95 1 136 29 B 4 25 0,5 1622
ar 2
sel
96 2 126 25 J 2 24 0
ar
sel
97 3 138 33 J 4 25 0,76 2,3
ar
sel 1,2
98 1 125 24 J 1 24 0,29
ar 1
sel
99 2 125 23 J 1 20 0
ar
10 sel 3 124 26 J 4 21 0
0 ar
10 sel
1 121 24 B 4 15 0,6 33480 2,5
1 ar
10 sel 1,2
2 125 24 B 3 15 0,3 5340
2 ar 5
10 sel 0,6
3 127 24 B 3 15 0,15 4158
3 ar 3
10 sel 1,1
1 128 25 J 3 24 0,29
4 ar 6
10 sel 0,4
2 120 23 B 3 23 0,11 7051
5 ar 8
10 sel 1,3
3 120 25 B 4 23 0,33 4711
6 ar 2
10 sel
1 130 25 J 3 25 0,17 68
7 ar
10 sel
2 131 26 J 1 25 0
8 ar
10 sel 0,2
3 125 22 J 3 21 0,06
9 ar 7
11 sel
1 118 23 B 2 25 0,07 0,3
0 ar
11 sel 0,3
2 116 25 J 3 30 0,08
1 ar 2
11 sel 0,6
3 121 26 B 4 22 0,16 2920
2 ar 2
11 sel 0,4
1 130 26 J 2 30 0,11
3 ar 2
11 sel 0,3
2 124 23 B 2 28 0,09
4 ar 9
11 sel 0,9
3 132 27 B 3 32 0,25 2708
5 ar 3
11 sel 0,3
1 125 28 B 3 25 0,1 2895
6 ar 6
11 sel 1,6
2 128 23 J 4 30 0,38
7 ar 5
11 sel 2,4
3 129 31 B 4 47 0,75 20800
8 ar 2
11 sel 0,1
1 120 26 B 2 30 0,03
9 ar 2
12 sel 2,2
2 129 29 B 4 38 0,65 8017
0 ar 4
12 sel 22,9
1 126 J 1 52
1 ar 7
12 sel
2 130 24,2 J 1 55
2 ar
12 sel 24,6
3 125 J 1 85
3 ar 5
12 sel 19,7
1 115 J 1 45 0
4 ar 9
12 sel 26,9
2 128 B 3 60 0
5 ar 9
12 sel 23,8
3 125 B 3 30 0
6 ar 2