Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
;
dimana : F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m
1
adalah besar massa titik pertama
m
2
adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
g adalah percepatan gravitasi =
Gravitasi dalam bidang geodesi sendiri mengalami sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan aspek
gravitasi dari sudut pandang ilmu fisika. Perbedaan yang dimaksud terjadi karena adanya pengaruh
pergerakan Bumi pada sumbunya (rotasi Bumi). Gravitasi dalam bidang Geodesi adalah jumlah dari
daya tarik gravitasi Newton dan efek rotasi. Efek rotasi yang dimaksud adalah percepatan sentrifugal.
Dalam satu kesatuan bumi bentuknya adalah ellipsoid. Untuk menggambarkannya digunakan model
geodetik sebagai berikut :
Gambar 2. Ellipsoid referensi sebagai model geodetic bumi
Salah satu perbedaan antara bola dan ellipsoid adalah pada penggepengannya. Penggepengan (f) dapat
dirumuskan dengan persamaan :
dimana : a adalah sumbu panjang ellipsoid
b adalah sumbu pendek ellipsoid
f adalah penggepengan
Kemudian, apa kaitannya dengan topografi?
Topografi adalah unsur-unsur asli dan buatan manusia diatas permukaan bumi. Pada kenyataannya
bentuk permukaan bumi tidaklah mulus, ada daerah yang menjulang dan ada yang menurun. Hal ini
berkaitan erat dengan gaya gravitasi tiap daerah yang dimaksud di atas. Seperti yang kita bahas di atas
bahwa semakin besar massa semakin besar pula gaya gravitasinya. Semakin mendekati kutub, gaya
gravitasinya pun semakin besar karena semakin mendekati pusat massa Bumi.
Gambar 3. Perbandingan percepatan gravitasi terhadap latitude
Gambar 3 menjelaskan bahwa besar total gaya gravitasi akan semakin besar mendekati kutub.
Sedangkan, gaya sentifugal pada daerah kutub akan mendekati 0 karena kutub merupakan pusat rotasi
yang mengalami percepatan gerak rotasi paling kecil.
Kaitan antara gravitasi dan topografi diatas dijadikan dasar untuk membuat suatu pemodelan bumi
yang dinamakan geoid. Geoid adalah salah satu bentuk pendekatan bumi dengan suatu bidang yang
mempunyai nilai potensial yang sama. (BIG)
Konsep geoid pertama kali digagas oleh C.F. Gauss. Geoid adalah bidang ekipotensial gaya berat
Bumi yang menyinggung muka laut. Namun permukaan laut tidaklah stabil dan banyak dipengaruhi
oleh angin, cuaca, dan lain-lain. Karena itu digunakanlah muka laut rata-rata (Mean Sea Level, MSL)
sebagai pendekatan dari geoid. Geoid sering dinyatakan sebagai bentuk fisik Bumi yang sebenarnya.
Tapi, geoid bukanlah bentuk permukaan pada kerak Bumi. Geoid bisa saja terletak di atas atau di
bawahnya. Bentuk geoid tidak beraturan dan hanya bisa ditentukan melalui pengamatan medan gaya
berat. Karena merupakan bidang ekipotensial, gaya berat setiap titik pada geoid selalu sama dan
permukaan geoid selalu tegak lurus dengan medan gaya berat.
Geoid digunakan sebagai referensi tinggi untuk levelling. Untuk keperluan praktis, pengukuran
ketinggian merujuk pada MSL yang mendekati geoid. Tinggi dari permukaan geoid disebut tinggi
ortometrik.
Gambar 4. Geoid sebagai pendekatan terbaik dari bentuk bumi
Dari gambar diatas, dapat dikatakan bahwa bentuk bumi tidaklah bulat seutuhnya, pada ilustrasi diatas
dikatakan bahwa ketinggian suatu lokasi digambarkan dengan warna.