Вы находитесь на странице: 1из 12

Jurnal Kesehatan Volume II No.

4 Tahun 2009
7
TERAPI NYERI PERSALINAN NON FARMAKOLOGIS
Firdayanti
Staf Pengajar Program Studi Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

Abstrak

Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya
diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi
peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasann, keringat, diameter pupil, dan ketegangan
otot. Manajemen nyeri persalinan ada dua cara yang digunakan, yaitu secara Farmakologis dan
non farmakologis. Metoda non farmakologis tidak membahayakan bagi ibu maupun fetus, tidak
memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang adekuat, dan tidak mempunyai efek
alergi maupun efek negative lain. Beberapa macam teknik penurunan nyeri non farmakologis
antara lain stimulasi kulit, pemberian panas dan dingin application, teknik pernafasan, hypnotis,
trancutaneus electrical nerve stimulation (TENS), acupressure, teknik stimulasi kulit yaitu
massagerubbing punggung aromatheraphy, yoga, dan acupuncture. Massage rubbing punggung
menurunkan nyeri melalui mekanisme gate control dengan menstimulasi serabut tidak nyeri
dalam tempat reseptor yang sama dengan serabut perasa nyeri (nosiseptor) diaktifkan.
Hypnobirthing adalah memadukan self hynosis dengan proses persalinan yang alami. Ada proses
penanaman sugesti positif ke alam bawah sadar, termasuk agar rasa sakit tidak muncul. Water
Birth merupakan suatu bentuk hydrotherapy, metode ini efektif dan bermanfaat dalam
penanganan nyeri pada kondisi seperti lower back pain. Akupressur dilakukan dengan penekanan
di beberapa titik pada bagian wajah, kaki, perut, dan punggung sehingga semua keluhan bisa
teratasi. Akupresur merangsang produksi endorphin lokal. Akupresur juga menutup gerbang
terhadap rangsang nyeri yaitu dengan mempertimbangkan tempat masase/penekanan dalam
mengontrol nyeri persalinan. Secara non farmakologi, nyeri dalam persalinan dapat diringankan
dengan melakukan metode rubbing masssage, hypnobirthing, waterbirth, akuntur, akupressur
serta senam yopphyta materna. Metode ini bisa diterapkan secara sendiri-sendiri atau bisa
digabung dengan metode lainnya.

Kata kunci : Terapi, Nyeri Persalinan, Non farmakologis




PENDAHULUAN
elahirkan merupakan proses yang
alami dan menimbulkan rasa
sakit. Kontraksi menjelang per-
salinan biasanya disertai dengan perasaan
nyeri, karena ketika berlangsung otot
akan meregang untuk membuka jalan bagi
bayi. Nyeri saat persalinan disebabkan
oleh kontraksi kuat untuk membuka jalan
lahir, peregangan otot cervix, vagina,
perineum dan penekanan oleh kepala bayi.
Setiap wanita mempunyai ambang nyeri
yang berbeda-beda. Rasa nyeri bisa
dirasakan lebih parah apabila ibu hamil
tersebut merasa cemas dan ketakutan. Hal
ini terjadi karena adanya sugesti negative
yang masuk ke alam bawah sadar. Salah
satu hukum pikiran bawah sadar, bahwa
M
Firdayanti Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
8
pikiran bawah sadar tidak bisa membeda-
kan antara kenyataan dan imaginasi.
(1,2,3)
Selama kehamilan dan persalinan,
banyak hal yang perlu diperhatikan mulai
dari kebutuhan fisik seperti nutrisi,
istirahat, latihan fisik hingga kebutuhan
mental atau kejiwaan. Kedua kebutuhan
ini harus seimbang karena berperan
penting bagi setiap ibu saat melewati
proses tersebut .
(4)
Pemahaman dan pemberian arti nyeri
sangat dipengaruhi tingkat pengetahuan,
persepsi, pengalaman masa lalu dan juga
faktor sosial budaya. Akhir - akhir ini
banyak persalinan dengan cara seksio
sesarea atas indikasi permintaan pasien
dengan alasan agar lebih aman untuk ibu
dan bayi. Saisto dkk (1999) menemukan
26% wanita inpartu takut persalinan
pervaginam dan memilih seksio sesarea.
Kecenderungan tersebut mencerminkan
bahwa wanita menganggap proses per-
salinan normal merupakan suatu proses
yang mengancam keselamatan ibu dan
bayinya.
(5)
Alehagen (2003) menemukan
kecenderungan terjadi peningkatan peng-
gunaan anestesi epidural selama persalinan
pada wanita yang mengalami stres.
(6)
Kejadian persalinan lama pada wanita
dengan kehamilan tidak berisiko atau risiko
rendah sering dikaitkan karena masalah
psikologis. Elizabeth dkk (2000) menemu-
kan 20 % wanita nulipara dengan risiko
rendah mengalami perpanjangan waktu
persalinan.
(7)
Tatkala terjadi rasa nyeri, seringkali
tidak ada yang mampu mengurangi
rasanya, pun usapan kasih dari suami.
Beberapa cara untuk mengurangi rasa sakit
dimungkinkan, meskipun sakit rasanya
tetap akan anda rasakan. Dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan, maka
dikembangkan beberapa metode untuk
meminimalkan dan atau menghilangkan
rasa nyeri saat persalinan
(8)
.
Manajemen nyeri persalinan ada dua
cara yang digunakan, yaitu secara
Farmakologis dan non farmakologis.
Tindakan farmakologis masih menimbul-
kan pertentangan karena pemberian obat
selama persalinan dapat menembus sawar
placenta dan berefek pada fetus selain juga
berefek pada ibu. Metoda non farmakologis
tidak membahayakan bagi ibu maupun
fetus, tidak memperlambat persalinan jika
diberikan kontrol nyeri yang adekuat, dan
tidak mempunyai efek alergi maupun efek
negative lain.
Ada beberapa macam teknik penurunan
nyeri non farmakologis antara lain stimulasi
kulit, pemberian panas dan dingin
application, teknik pernafasan, hypnotis,
trancutaneus electrical nerve stimulation
(TENS), acupressure, teknik stimulasi kulit
yait u massage rubbing punggung
aromatheraphy, yoga, dan acupuncture.
Metode ini membantu mengatasi nyeri
selama persalinan sebelum diberikan secara
farmakologi
(9)
.

PEMBAHASAN
1. Nyeri persalinan
(4,10,11,12)
a. Pengertian nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu
keadaan yang mempengaruhi seseorang
dan ekstensinya diketahui bila seseorang
pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Jurnal Kesehatan Volume II No. 4 Tahun 2009
9
Nyeri persalinan adalah merupakan
pengalaman subjektif tentang sensasi fisik
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi
dan penipisan serviks, serta penurunan
janin selama persalinan. Respon fisiologis
terhadap nyeri meliputi peningkatan
tekanan darah, denyut nadi, pernapasann,
keringat, diameter pupil, dan ketegangan
otot.
b. Fisiologi nyeri
Reseptor nyeri adalah organ tubuh
yang berfungsi untuk menerima rangsang
nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai
reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas
dalam kulit yang berespon hanya terhadap
stimulus kuat yang secara potensial
merusak. Reseptor nyeri disebut juga
nosireceptor, secara anatomis reseptor
nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien
dan ada juga yang tidak bermielin dari
syaraf perifer.
Rasa nyeri pada persalinan disebab-
kan oleh beberapa faktor yaitu: anoksia
(Kekurangan Oksigen) pada otot rahim,
karena otot rahim ini berkontraksi,
peregangan serviks (mulut Rahim), tarikan
pada tuba (saluran telur), ovarium dan
ligamen ligamen penyangga uterus,
penekanan pada saluran dan kandung
kemih, rektum serta regangan otot-otot dasar
panggul.
Persalinan berhubungan dengan dua
jenis nyeri yang berbeda. Pertama berasal
dari otot rahim pada saat otot itu ber-
kontraksi. Karena merupakan organ
internal maka nyeri yang timbul disebut
nyeri viseral. Sama seperti nyeri viceral
lainnya, nyeri yang timbul tidak dapat
ditentukan dengan tepat lokasinya (pin-
pointed). Nyeri viceral juga dapat dirasakan
pada organ lain yang bukan merupakan
asalnya disebut nyeri alih (reffered pain).
Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan
pada punggung bagian bawah dan sakrum.

Jenis yang kedua timbul pada saat
mendekati kelahiran. Tidak seperti nyeri
viceral, nyeri ini terlokalisir di daerah
vagina, rectum dan perineum, sekitar anus..
Nyeri jenis ini disebut nyeri somatik dan
disebabkan peregangan struktur jalan lahir
bagian bawah akibat penurunan bagian
terbawah janin
Rasa nyeri akibat dilatasi serviks dan
kontraksi rahim dihantarkan oleh serat
sensoris berukuran kecil dari pleksus
paracervikal dan pleksus hipogastrikus
inferior yang kemudian bersatu dengan
pleksus saraf simpatikus setinggi L2- L3
(tulang-tulang belakang sekitar pinggang).
c. pengontrolan nyeri (Gate control
theory)
(11)
Terdapat berbagai teori yang berusaha
menggambarkan bagaimana nosireseptor
dapat menghasilkan rangsang nyeri.
Sampai saat ini dikenal berbagai teori yang
mencoba menjelaskan bagaimana nyeri
dapat timbul, namun teori gerbang kendali
nyeri dianggap paling relevan (Tamsuri,
2007)
Teori gate control dari Melzack dan
Wall (1965) mengusulkan bahwa impuls
nyeri dapat diatur atau dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang sistem
saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa
impuls nyeri dihantarkan saat sebuah
pertahanan dibuka dan impuls dihambat
saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya
menutup pertahanan tersebut merupakan
dasar teori menghilangkan nyeri.
Firdayanti Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
10
Suatu keseimbangan aktivitas dari
neuron sensori dan serabut kontrol desenden
dari otak mengatur proses pertahanan.
Neuron delta-A dan C melepaskan
substansi C melepaskan substansi P untuk
mentranmisi impuls melalui mekanisme per-
tahanan. Selain itu, terdapat mekanoreseptor,
neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih
cepat yang melepaskan neurotransmiter
peng-hambat.
Apabila masukan yang dominan
berasal dari serabut beta-A, maka akan
menutup mekanisme pertahanan. Diyakini
mekanisme penutupan ini dapat terlihat
saat seorang perawat menggosok punggung
klien dengan lembut.
Pesan yang dihasilkan akan men-
stimulasi mekanoreseptor, apabila masu-
kan yang dominan berasal dari serabut
delta A dan serabut C, maka akan
membuka pertahanan tersebut dan klien
mempersepsikan sensasi nyeri. Bahkan jika
impuls nyeri dihantarkan ke otak, terdapat
pusat kortek yang lebih tinggi di otak yang
memodifikasi nyeri.
Alur saraf desenden melepaskan
opiat endogen, seperti endorfin dan
dinorfin, suatu pembunuh nyeri alami yang
berasal dari tubuh. Neuromedulator ini
menutup mekanisme pertahanan dengan
menghambat pelepasan substansi P.
tehnik distraksi, konseling dan pemberian
plasebo merupakan upaya untuk melepas-
kan endorfin (Potter, 2005).

2. Manajemen nyeri dalam persalinan
Pada umumnya untuk mengurangi
nyeri selama persalinan digunakan metode
farmakologis yaitu dengan menggunakan
obat yang dapat mengurangi nyeri dan cara
nonfarmakologis atau tanpa obat.
Cara farmakologis adalah dengan
pemberian obat analgesia yang bisa disuntik-
kan, melalui infus intravena, melalui
inhalasi saluran penasafan atau dengan
memblokade saraf yang menghantarkan
nyeri selama persalinan. Karena efek
samping yang merugikan pada ibu dan
anak, misalnya muntah-muntah dan
gangguan pernafasan pada bayi maka
suntikan sistemik dan inhalasi sudah
jarang diguna-kan lagi.
Saat ini yang banyak digunakan
adalah blokade saraf penghantar nyeri
selama persalinan. Dengan cara ini klien
akan tetap sadar sepenuhnya dan dapat
mengikuti semua proses kelahiran bayinya
secara alami tanpa harus merasakan rasa
sakit yang sangat. Efek samping pada
ibu yang terbanyak ditemukan adalah
rasa mual/ muntah ringan yang dapat
diatasi dengan obat anti muntah oral
dan suntikan. Keuntungan dari cara ini
adalah berkurang-nya bahkan hilangnya
rasa sakit
(8)
.
Metode pengontrolan nyeri secara
non farmakologis sangat penting seperti
penggunaan obat dan anastesi. Banyak
metode nonfarmakologis yang digunakan
untuk menurunkan rasa nyeri selama
persalinan yang tidak berefek samping baik
pada ibu maupun bayinya. Metode
nonfarmakologi menolong ibu mengatasi
nyerinya sebelum dianjurkan untuk
pemberian obat. Metode nonfarmakologi
tidak membawa resiko alergi atau efek
obat yang tidak dikehendaki
(9)
.
Jurnal Kesehatan Volume II No. 4 Tahun 2009
11
Sistem pengontrol nyeri secara
nonfarmakologis dapat dijelaskan sebagai
berikut: dengan penyaringan (filter) dari
impuls nyeri pada sinaps sensori tingkat
pertama yaitu Neurotransmitter untuk impuls
nosiseptif dan substansi P. Penghambatan
dari pengeluaran substansi P dapat menurun-
kan persepsi nyeri dilakukan oleh opioid.
Terdapat beberapa nukleus yang termasuk
pada sistem analgesia alami antara lain
periaqueductal gray, locus coeruleus,
nucleus raphe magnus, reticular formation,
anterior pretectal necleus, thalamus, coriex
cerebral dan beberapa komponen pada
sistem limbic
(9)
.
Teori nyeri dari Melzack and Wall
menyebutkan adanya gate yang merupa-
kan terminal dari impuls nyeri yang
menuju otak. Gate ini berlokasi pada dorsal
horn dari medula spinalis dan pada
subtansia gelatinosa. Lebih jauh subtansia
gelatinosa dikontrol oleh central gray dari
otak tengah dan oleh raphe magnus dari
medula. Periaqueductal gray (PAG)
mendapat informasi dari frontal cortex,
amygdala dan periventricular nucleus of
hypothalamus. PAG dan medula rostral
ventromedial mengontrol proses nosiseptif.
Pengeluaran morphin pada area ini meng-
hasilkan efek anastesi yang sangat kuat.
Opioid endogen dapat diaktivasi pada area
ini
(9)
.
Banyak teknik nonfarmakologi yang
digunakan sebagai kontrol nyeri selama
persalinan, stimulasi kulit, teknik pernafasan,
kompres panas dan dingin, massage,
hipnosis, TENS dan acupuncture
(9)
a. Massage Rubbing Punggung
Transmisi nyeri dapat dimodifikasi
atau dihambat oleh pusat stimulasi selama
persalinan. Selama kontraksi impuls nyeri
dibawa dari uterus sepanjang small neural
fiber (C fiber) menuju substantia gelatinosa
pada spinal colum. Kemudian sel terdekat
mentransmisikan pesan nyeri ke otak.
Stimulasi taktil seperti massage dan
pemberian panas dingin, menghasilkan
pesan yang dibawa A delta (faster neutral
fibers). Serabut A delta akan menutup
gate pada subtantia gelatinosa, kemudian
membloking pesan nyeri
(13)
.
Massage rubbing punggung merupa-
kan metode menurunkan nyeri dengan
teknik massage dan penggosokan (rubbing)
pada daerah punggung yaitu pada thoracic,
10, 11, 12 dan lumbal 1. Impuls nyeri
selama persalinan kala I ditransmisikan
oleh segmen saraf spinal (thoracic 11
dan thoracic 12) dan asesoris thoracic
bawah simpatis lumbalis. Nervus ini
berasal dari uterus dan serviks (Jensen,
1989 dalam Hamilton 1995). Ketidak-
nyamanan dari perubahan serviks dan
iskemia uterus adalah nyeri visceral yang
berlokasi diaddomen bawah menyebar ke
daerah lumbal belakang dan paha bagian
dalam.
Massage rubbing punggung dengan
tangan merupakan tehnik penurunan nyeri
dengan gosokan lembut pada saat terjadi
nyeri. Untuk nyeri persalinan pada columna
vertebra thoracic 10, 11, 12. Manfaat
Massage rubbing punggung selain untuk
melancarkan peredaran darah juga diduga
dapat menurunkan nyeri melalui mekanisme
gate control termasuk pada nyeri persalinan
tanpa mempengaruhi kontraksi uterus.
Massage punggung klien dapat
menurunkan tegangan dan meningkatkan
Firdayanti Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
12
relaksasi, dengan menggunakan penekanan
dapat menurunkan nyeri. Contoh dari tipe
massage adalah massage tangan dan kaki,
back rubs, massage sakral dan otot punggung
(Nicholas and Humenick, 1988 dalam
Cohenm, 1991).
b. Hypnobirthing
Hypnobirthing berasal dari kata
Yunani yaitu hypno (dari hypnosis) dan
birthing (proses dari kehamilan sampai
melahirkan) yang diartikan seni dan
keterampilan untuk meningkatkan ketenangan
pikiran sehingga dapat menghadapi persalinan
dengan nyaman. Ketenangan pikiran juga
dirasakan oleh janin.
Metode ini berakar pada ilmu
hypnosis dengan metode pendekatan
kejiwaan yang memberi kesempatan untuk
berkonsentrasi, fokus dan rileks. Namun
tetap dengan kesadaran sepenuhnya.
Prosedur hypnobirthing adalah memadukan
self hynosis dengan proses persalinan yang
alami. Ada proses penanaman sugesti positif
ke alam bawah sadar, termasuk agar rasa
sakit tidak muncul.
(1,2,3,14)

Hypnosis diri (self hypnosis) adalah
suatu proses agar diri kita berada dalam
kondisi rileks, tenang, dan terfokus guna
mencapai suatu hasil atau tujuan tertentu.
Pada hypnosis diri, kita dituntut untuk
membantu diri sendiri. Pikiran kita adalah
suatu kesatuan yang amat besar, yang
terlihat sebagai tindakan sehari-hari
kita hanyalah 10% (ini adalah alam
sadar/conscious mind), sementara 90%
adalah konsep dasar yang melandasi
tindakan tersebut. Dengan hypnosis diri,
kita dapat menjangkau alam bawah sadar
yang merupa-kan konsep tersebut.
(1,2,3,14)
Prinsip Dasar Hypnobirthing :
1) Pikiran mempengaruhi seluruh tubuh.
Segala sesuatu yang dilakukan tubuh
ditentukan oleh pikiran. Oleh sebab itu
ketika ditanamkan suatu pandangan
bahwa proses persalinan adalah suatu
proses alami yang tidak menyebabkan
nyeri sedemikian hebatnya, maka tubuh
akan mengekspresikan hanya sedikit
rasa nyeri saat persalinan.
2) Rasa nyeri menghalangi proses
persalinan. Rasa nyeri merupakan suatu
hubungan kompleks antara berbagai
macam faktor fisik dan psikis. Rasa
takut akan menghalangi proses
persalinan ketika tubuh mendapat sinyal
rasa takut, tubuh akan mengaktifkan
pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya
pusat akan mengirimkan darah ke
seluruh organ yang terlibat untuk proses
siaga (running or fighting process).
Rahim bukan merupakan organ yang
terlibat dalam proses siaga, sehingga
sirkulasi pada rahim tidak optimal,
akibatnya akan menghalangi proses
persalinan dan meningkatkan rasa nyeri.
3) Endorfin adalah penghilang rasa nyeri
alami yang terdapat dalam tubuh.
Hormone ini bisa dihasilkan apabila
tubuh dalam keadaan relaksasi.
(13,15)
Saat ini ditemukan pula teknologi
stimulasi otak dengan gelombang suara
yang unik. Seperti telah diakui lembaga
sains dan penelitian tentang otak, suara
memiliki pengaruh besar terhadap kinerja
otak, contohnya efek musik Klasik dan
Jazz terhadap Otak dan Psikologi Manusia.
Dengan berdasarkan pada konsep frekwensi
suara inilah, Teknologi Stimulasi Otak
mampu menghasilkan frekwensi suara
Jurnal Kesehatan Volume II No. 4 Tahun 2009
13
khusus yang dikenal dengan nama Binaural
Beat Frequency.
(7)
c. Water Birth
Water Birth merupakan salah satu
metode alternatif persalinan pervaginam
(14)
,
dimana ibu hamil aterm tanpa komplikasi
bersalin dengan jalan berendam dalam air
hangat (yang dilakukan pada bathtub atau
kolam) dengan tujuan mengurangi rasa
nyeri kontraksi dan memberi sensasi rasa
nyaman
(18,19)
.
Metode ini dipercaya mampu mem-
beri banyak keuntungan bagi ibu dan bayi
yang merupakan salah satu metode per-
salinan alternatif yang aman
(18,19)
.
Melahirkan dalam air akan memper-
mudah adaptasi bayi dari rahim ibu (yang
berisi air ketuban) ke dunia luar. Diharap-
kan, transisi dari rahim ibu ke dunia luar
tidak terlalu drastis, sehingga dapat
mengurangi kemungkinan perlukaan pada
janin.
Selain itu, metode ini diharapkan
dapat mengurangi stres pada ibu, nyeri
persalinan, kontraksi rahim akan menjadi
lebih efektif, elastisitas perineum bertambah,
sehingga robekan atau laserasi jalan lahir
menjadi minimal. Posisi ibu saat melahir-
kanpun akan lebih mudah dan dapat diubah
sesuai dengan kenyamanan ibu.
Water Birth merupakan suatu metode
persalinan yang aman bagi kesehatan ibu
dan bayi, pada janin aterm dengan presentasi
kepala.
Water Birth menjadi lebih populer di
kalangan ibu dan bidan dikarenakan
adanya kemampuan air untuk mengapung-
kan ibu dalam kolam dan pada penanganan
nyeri penggunaan air hangat untuk
persalinan alamiah bersifat tidak invasif,
efektif, dan aman.
Survey mayor Alderlice et al, 1995
menyimpulkan bahwa tidak ditemukan
bukti bahwa persalinan dalam air kurang
aman jika dibandingkan persalinan
konvensional
(18,19)
d. Akupunktur
Akupunktur sudah dikenal di negara
asalnya Cina kurang lebih sejak 5.000
tahun lalu. Untuk di Indonesia terapi tusuk
jarum untuk ibu hamil diperkenalkan bagi
wanita hamil utamanya untuk menghilang-
kan masalah-masalah kehamilan seperti
mual muntah. Namun di luar negeri, teknik
ini sudah sangat popular bahkan dianggap
sebagai salah satu pengobatan alternatif
yang diakui oleh dunia medis
(20)
.
Menurut National of Health (NIH)
Amerika, pada tahun 1997 akupuntur sudah
direkomendasikan untuk mengatasi rasa
mual berlebih pada ibu hamil khususnya
pada trimester pertama. Pengobatan
tradisional Cina ini menerapkan prinsip
keterkaitan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Teknik ini dilakukan dengan penekanan di
beberapa titik pada bagian wajah, kaki,
perut, dan punggung sehingga semua
keluhan bisa teratasi. Metoda ini juga
bermanfaat untuk si jabang bayi dalam hal
pembentukan otak dan organ tubuh yang
sempurna
(20,21,22)
.
Melalui teknik akupunktur rasa nyeri
bisa berkurang karena saat jarum ditusuk-
kan dapat menimbulkan hormon endorfin.
Yaitu hormon yang menimbulkan rasa
tenang, nyaman, dan bisa menghilangkan
rasa sakit. Hormon endorfin akan meningkat
selama kehamilan dan memuncak saat
persalinan
(20,21,22)
.
Firdayanti Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
14
Untuk mengurangi rasa nyeri saat
persalinan ini, tusuk jarum bisa dilakukan
pada akhir trimester ketiga.
Selain mengurangi rasa nyeri saat
persalinan, teknik akupunktur juga bisa
digunakan untuk mengurangi rasa sakit
pascacesar. Umumnya, bagian tubuh yang
ditusuk dengan jarum akupunktur adalah
perut, pantat, tangan dan kaki. Jarum
ditusukkan dengan kemiringan 45 derajat
dan ditempelkan pada kulit, sehingga tidak
mengganggu proses persalinan.
Walau bukan bersifat menghilangkan
tapi akupunktur bisa mengurangi rasa nyeri
sekitar 78 persen. Jarum ditusukkan dalam
satu detik setelah itu jarum dapat dirangsang
baik secara manual ataupun menggunakan
listrik dengan daya yang sangat kecil. Untuk
mengurangi nyeri persalinan, tindakan
akupuntur biasanya mulai diberikan pada
akhir tri semester ketiga, dengan tujuan
membantu persiapan tubuh ibu hamil
dalam persalinan, dengan penekanan mem-
persiapkan serviks dan tulang panggul
guna proses persalinan
(20,21,22)
e. Akupresur
Akupresur merupakan suatu ilmu
penyembuhan yang berasal dari Tionghoa
sejak lebih dari 500 tahun yang lalu.
Akupresur sebagai suatu seni dan ilmu
penyembuhan berlandaskan pada teori
keseimbangan yang bersumber dari ajaran
Taoisme.
Akupresur merupakan pengembangan
dari teknik akupuntur. Pada prinsipnya,
tujuan kedua perawatan ini tidak berbeda,
tergantung dan jenis keluhan. Keduanya
dipakai untuk merangsang titik-titik yang
ada di tubuh, menekan hingga masuk ke
sistem saraf. Jika dalam penerapan
akupuntur harus memakai jarum, maka
dengan hanya memakai gerakan dan
tekanan jari yaitu jenis tekan putar, tekan
titik, dan tekan lurus akupresur dapat
dilakukan.
(9,23)
Secara medis, teknik akupressur
dapat menyebabkan pelepasan endorphine,
memblok reseptor nyeri ke otak, menyebab-
kan dilatasi serviks dan meningkatkan
efektifitas kontraksi uterus
(9,23)
.
Salah satu teknik untuk melancarkan
energi vital adalah dengan akupresur yaitu:
menekan titik tertentu (yang dikenal
dengan nama acupoint) dengan meng-
gunakan telunjuk maupun ibu jari untuk
menstimulasi aliran energi di meridian
(Turana, 2004). Daerah atau lokasi yang
dilakukan penekanan ini disebut acupoint.
Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat
dengan permukaan kulit dan terhubung
satu sama lain melalui jaringan yang
komplek dari meridian.
Berapa sering tindakan akupresur
dilakukan, tergantung pada kebutuhan
individu. Metode akupresur merupakan
tindakan yang mudah dilakukan, memberi
kekuatan pada wanita saat melahirkan dan
mendorong keterlibatan pasangan lebih
dekat dalam proses persalinan dan pendidikan
antenatal
(9,23)
.
Penekanan dilakukan dengan ujung
jari. Penekanan pada saat awal harus
dilakukan dengan lembut, kemudian secara
bertahap kekuatan penekanan ditambah
sampai terasa sensasi yang ringan, tetapi
tidak sakit. Pada individu yang sensitif
seperti bayi, maupun orang tua maka
tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan
dapat dilakukan 30 detik sampai 2 menit.
Jurnal Kesehatan Volume II No. 4 Tahun 2009
15
Nyeri persalinan dapat dikontrol
dengan memberikan stimulus, salah satu
stimulus tersebut adalah akupresur, yang
mana dalam penjelasan Simkin (1989)
bahwa akupresur merangsang produksi
endorphin lokal, selain itu akupresur
menutup gerbang terhadap rangsang nyeri
yaitu dengan mempertimbangkan tempat
masase/penekanan dalam mengontrol nyeri
persalinan yang mana teknik akupresur ini
juga dikenal sebagai masase shiatsu
(Mander, 2003) .
Seperti halnya pada wanita yang
melahirkan pada kala I dan kala II
seringkali daerah lumbosakral diurut-urut
yang mana tindakan ini merangsang
mekanoreseptor sehingga nyeri berkurang
(Kasmara, 1993), Penekanan titik LB36
dan KK60 juga membantu peredaan
nyeri, sedangkan pemijatan lembut di leher
diantara waktu-waktu kontraksi meredakan
ketegangan leher dan menenangkan
panggul atau dengan menggunakan ibu
jari tangan untuk memberi tekanan yang
kuat dan memutar pada daerah sacrum
yaitu titik KK31 dan SPG1 akan memberi-
kan kenyamanan pada saat persalinan
(9,23)
.
f. Senam Yopphyita Materna
Berbagai jenis senam hamil kini terus
berkembang. Selain senam pilates ada juga
senam hamil yophytta materna. Seperti
senam hamil lainnya, yophytta materna
juga memiliki gerakan dasar senam yang
ringan, mengingat bumil butuh kehati-
hatian dalam melakukan beragam gerakan
(24)

Senam ini memiliki kelebihan
dibanding jenis senam hamil lainnya.
Senam hamil Yophytta Materna merupakan
suatu perpaduan gerakan harmonis dari
yoga, pilates, hipnoterapi serta tai chi.
Perpaduan gerakan harmonis dari yoga,
pilates, hipnoterapi serta tai chi akan
tergabung dan menyatu menjadi senam
senam khusus ibu hamil yophytta materna
dan pastinya banyak memberi manfaat.
Yoga merupakan sistem kesehatan
yang bersifat holistik baik jiwa, pikiran dan
tubuh yang dilakukan dengan sistem gerak
yang halus tidak menghentak dengan
paduan pernafasan yang harmonis
(24)
.
Pilates adalah serangkaian perpaduan
gerak dari kebijaksanaan kuno dan modern
yang memberikan kontrol penuh pada
tubuh, pikiran dan jiwa yang dilakukan
dengan gerak nafas.
Sementara hipnoterapi merupakan
sebuah terapi pola pikir dengan mengguna-
kan kata-kata yang dapat mengubah mood.
Terapi ini dilakukan dengan mengkondisi-
kan mental dan fisik agar bisa fokus, rileks,
yakin, tenang dan aman dan semuanya
dalam keadaan sadar sepenuhnya
(24)
.
Selain itu, senam Yopphyta Materna
juga menggabungkan gerakan tai chi.
Gerakan tai chi merupakan olahraga yang
memadukan gerakan yang membutuhkan
konsentrasi penuh dengan mengatur sistem
pernafasan bersifat lembut untuk meng-
hasilkan energi yang positif. Gerakan per-
paduan yoga, pilates, hipnoterapi, maupun
tai chi merupakan olahraga yang kesemua
teknik-nya didasarkan pada pernafasan
(24)
.
Senam Yopphyta Materna terbagi-
bagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi
relaksasi, peregangan, dan pelaksanaan
gerakan-gerakan inti yang melatih otot-
otot dasar panggul. Ibu hamil yang
melakukan senam, harus memperhatikan
Firdayanti Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
16
juga sikap tubuh yang benar ketika duduk,
bangkit dari duduk, dan berdiri saat hamil.
Pada saat sesi relaksasi juga banyak
memberikan manfaat untuk ibu hamil. Saat
ibu duduk bersila dan menutup mata sambil
mengatur pernapasan dengan iringan musik
yang lembut serta menenangkan, maka saat
itu pula ibu merasakan ketenangan dan
memberi kenyamanan untuk janin
(24)
.

KESIMPULAN
Persalinan dan kelahiran merupakan
kejadian fisiologi normal. Kelahiran bayi
merupakan peristiwa sosial, di mana ibu
dan keluarga menantikannya selama 9
bulan. Ketika proses persalinan di mulai,
peranan ibu adalah sangat penting untuk
melahirkan bayinya, sedangkan peran
petugas kesehatan adalah memantau
persalinan, mendeteksi dini adanya
komplikasi, disamping bersama-sama
keluarga memberikan bantuan, dukungan
pada ibu bersalin.
Besarnya rasa nyeri bersifat sangat
individual. Dalam proses persalinan hal ini-
lah yang paling dirasakan tidak menyenang-
kan bahkan menakutkan bagi ibu. Nyeri
pada proses persalinan terjadi akibat
adanya kerusakan jaringan yang nyata,
sehingga dapat dikatagorikan sebagai
nyeri akut. Mengurangi rasa nyeri dapat
diatasi dengan cara farmakologi (dengan
obat) dan non farmakologi (tanpa obat).
Secara non farmakologi, nyeri dalam
persalinan dapat diringankan dengan
melakukan metode rubbing masssage,
hypnobirthing, waterbirth, akuntur,
akupressur serta senam yopphyta materna.
Metode ini bisa diterapkan secara sendiri-
sendiri atau bisa digabung dengan metode
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
AC. 2008. Hamil, Lebih Nyaman dengan
Hypnobirthing (online). Available:
http://www.kompas.com/read/xml/20
08/09/09/16091782, (3 Maret 2009)

Alehagen S, Wijma B, Lunberg U and Wijma
K. Fear, Pain and Hormones During
Chilbirth. J Psychosom Obstet And
Gynecol.2002; (26) : 153-12

Anonim, 2008. Nyeri (online). Available:
http://genwi.com (4 April 2009)

Arifin Laily, Teknik Akupressur pada nyeri
persalinan.http://keperawatanmaterni
tas.blogspot.com/2008/04/teknik-
akupresur-pada-nyeri-persalinan.html
(12 Desember 2007)

Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD,
Perry SE. Persalinan Normal dalam:
Keperawatan Maternitas. terjemahan
Wijayarini MA & Anugerah P.
Jakarta. EGC. 2005; 241- 665

Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ,
Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom
KD. Normal Labor and Delivery In:
Williams Obstetrics 21 ST Edition.
America. McGraw-Hill. 2001: 409-42

Elizabeth RC, Ruth MP, Kathryn G, Nigel
J. Randomised controlled trial of
labouring in water compared
withstandard of augmentation for
management of dystocia in first
stage of labour. BMJ. 2004; (328):
314-20

Jurnal Kesehatan Volume II No. 4 Tahun 2009
17
Kurniasih, Dedeh. 2007. Hypnoparenting,
Hypnopregnancy. Hypnofertility
(online).Available: http://www.tabloid.
Error! Hyperlink reference not
valid., (3 Maret 2009)

Kuswandi, Lanny. 2007. Terapi Hypnobir-
thing: Melahirkan Tanpa rasa Sakit
(online). Available: Error!
Hyperlink reference not valid., (6
Maret 2009)

Mengurangi Sakit saat kontraksi Error!
Hyperlink reference not valid.(12
Desember 2009)

Saisto T, Aro KS, Nurmi JE, Kono T,
Halmesma E. Randomized Controlled
Trial Of Intervention In Fear Of
Childbirth. American College of
Obstetricians and Gynecologists.
Elsevier Science Inc.2001; (98): 820
826

Wiknjosastro H. Fisiologi dan Mekanisme
Persalinan Normal dalam Ilmu
Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2005: 180-86
Firdayanti Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis
18

Вам также может понравиться