Вы находитесь на странице: 1из 4

MENULIS II

Artikel
Dosen Pembimbing :
Santi Oktarina, S.Pd. M.Pd.
Disusun oleh :
o!inda Purnamasari "#$%$""%""&
Program Studi Pendidikan 'ahasa dan Sastra Indonesia
(akultas )eguruan dan Ilmu Pendidikan
Uni*ersitas Sri!i+a,a
%"$-
)ekerasan di Dunia Pendidikan
khir-akhir ini kita sering disuguhi berita-berita kekerasan baik itu dimedia cetak
maupun di televisi. Berita-berita kekerasan hampir setiap saat dapat kita jumpai di
media massa. Dan yang patut disoroti saat ini ialah kekarasan yang dilakukan oleh
geneasi muda yang semestinya kelak akan menjadi generasi penerus Bangsa. Hal ini disebabkan
karena krisis karakter yang menimpa generasi muda Indonesia, oleh sebab itu secara tidak
langsung krisis ini dapat mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari, tak
terkecuali melakukan kekerasan dalam dunia pendidikan.
A

Krisis karakter yang dialami generasi muda saat ini disebabkan karena minimnya
pembelajaran mengenai pembinaan karakter. Karakter yang banyak berperan terhadap generasi
muda kini, merupakan arisan penjajah dan dijadikan budaya bagi masyarakat Indonesia,
sebagaimana !ochtar "ubis #$%%&' mengemukakan ciri manusia Indonesia yang antara lain
muna(ik, segan dan enggan bertanggung jaab, berjia (eodal, percaya tahayul, artistik,
beratak lemah #cengeng', tidak hemat, kurang gigih, serta tidak terbiasa bekerja keras.
!emang kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan terdapat banyak hal berbeda
dengan kekerasan-kekerasan yang terjadi di dalam masyarakat. )amun terdapat satu kesamaan
yang menjadikan kekerasan-kekerasan itu terjadi baik di dalam dunia pendidikan maupun diluar
dunia pendidikan, yaitu adanya pemicu. *idak heran bila ada gejala yang tidak beres dalam dunia
pendidikan, seperti kekerasan ketika masa orientasi mahasisa yang dilakukan senior kepada
junior mereka. +eorang praja I,D) yaitu -li(( !untu meninggal di .atinangor, +umedang, /
April 011& ketika tengah mengikuti masa orientasi. Ketika itu, -li(( dipukul oleh para seniornya
hingga tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal. +ebelum -li((, 2ahyu Hidayat meninggal
pada tahun 011/ yang juga praja +ekolah *inggi ,emerintahan Dalam )egeri #+*,D)' , ia
meninggal karena dianiaya senior saat tengah mengikuti ekstra kurikuler.
$1 tahun berselang,kasusu kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan masih terjadi dan
kembali menelan korban jia. 3ikri Dolasmantya +urya, menghembuskan na(as terakhirnya saat
mengikuti masa ospek di I*) !alang. Hal ini menunjukkan baha kekerasan dalam dunia
pendidikan semakin merajelela dan tidak terbendung. ,adahal, dunia pendidikan adalah tempat
di mana mahasisa belajar menjadi generasi yang cerdas, bermoral, serta ilayah yang
semestinya jauh dari budaya kekerasan. ,endidikan juga seharusnya menjadi media perbaikan
sekaligus pembentukan karakter generasi muda Indonesia sesungguhnya.
+aya memahami baha kekerasan yang menimpa kalangan terdidik bisa dimaknai sebagai
kegagalan pendidikan dalam membentuk kepribadian yang luhur dan berbudi pekerti bagi
generasi muda. "embaga pendidikan yang merupakan ahana yang bertujuan untuk mencetak
generasi emas, malah terjebak pada kubangan persoalan yang bersi(at anarkis. +ungguh sangat
disayangkan bila perilaku anarkis menimpa kalangan mahasisa, karena mereka adalah generasi
penerus yang diharapkan menjadi mercusuar peradaban bagi kemajuan bangsa ke depan.

Mengantisi.asi Dengan Perdamaian
!aka, untuk mengantisipasi berulangnya kasus kekerasan yang lebih besar bahkan bisa
terjadi berlarut-larut, diperlukan upaya pencegahan melalui studi perdamaian. +alah satu jalan
untuk trans(ormasi studi perdamaian adalah leat pendidikan. ,roses pendidikan menjadi sebuah
upaya pembentukan peserta didik yang dapat mengembangkan diri terhadap sikap intelektual,
moral dan psikologis mereka.
4enerasi yang dijejali dengan karakter cinta damai diharapkan mampu menjadi contoh
generasi masa kini untuk berbuat lebih baik bagi perbaikan bangsa yang sedang menghadapi
ancaman kekerasan yang bertubi-tubi. Dalam urusan kampus dan kelembagaan pendidikan,
penanaman konsep pendidikan damai dimaksudkan sebagai 5ona damai di mana anak-anak
merasa aman dari kon(lik kekerasan, melaksanakan hak dasar anak, mengembangkan iklim
belajar yang damai dan perilaku saling menghargai, dan menyediakan (orum diskusi dan
sosialisasi tentang nilai damai serta keadilan sosial # !oh, 01$/'
Agar mendapatkan hasil yang optimal, sebisa mungkin anak didik mendapatkan sosialisasi
pendidikan cinta damai untuk meredam gejolak dalam pikiran dan tindakan dengan penyelesaian
yang kreati(. ,ada akhirnya, kampus sebagai lembaga pendidikan memberi arti bagi generasi
muda karena merupakan internalisasi dalam melakukan hubungan dengan sesama, sekaligus
tempat untuk belajar, berinteraksi, bekerjasama, hidup berdampingan secara damai, saling
memahami, menambah pengalaman hidup dalam situasi kemajemukan atau keanekaragaman.

Вам также может понравиться