Вы находитесь на странице: 1из 23

Diagnosis Banding Rhinitis

Alergika
Rhinitis Akut
Etiologi
Rhinoviruses
Coronaviruses
Influenza viruses
Adeno viruses

Penularan
Infeksi droplet (transmisi dari udara)

Faktor risiko
Pajanan udara dingin dan faktor lingkungan

Inkubasi
3-7 hari




Gejala Rhinitis akut
Dry stage catarrhal stage
Sakit kepala
Lemah
Demam subfebris
Hidung dan
nasofaring burning
and soreness
sensation
serosa nasal
discharge
nasal mucosa
swelling
mukopurulent
nasal secretions

Gejala lokal dan gejala sistemik reda atau
hilanh dalam waktu seminggu
Rhinitis Supuratif
Biasanya menyusul dari rhinitis virus (infeksi
sekunder
Etiologi
1. Pneumococcus
2. Staphylococcus
3. Streptococcus
Gejala Rhinitis Supuratif
Furunkolosis
infeksi luas dan invasif dari folikel rambut yang melibatkan jaringan
subkutan

Vestibulitis
peradangan ringan dengan nyeri dan krusta berulang


Rhinitis drug-inducued
Etiologi
Penyalahgunaan dekongestan simpatomimetik



Jangka waktu lama
Dekongestan
simpatomimetik
Vasokontriksi
awal
Vasodilatasi
sekunder
rebound
Kongestif
nasal
Sel mukus
terangsang
berlebih
Sekret
mukus
meningkat
Rinitis Vasomotorik
Suatu keadaan akibat ketidakseimbangan
persyarafan otonom di rongga hidung.

Faktor yang mempengaruhi:
1. Obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf
simpatis (ergotamin, chlorpromazin, obat anti hipertensi dan
vasokonstriktor topikal)
2. Faktor fisik (iritasi asap rokok, udara dingin, kelembapan
udara dan bau yang merangsang)
3. Faktor endokrin (kehamilan, pubertas, pemakaian pil KB dan
hipotiroidisme)
4. Faktor psikis (rasa cemas dan tegang)


Tidak gatal di
mata
Hidung tersumbat
Rinore yang
mukus atau seros
Jarang disertai
bersin
Gejala
2003, USU Digital
2003, USU Digital

Rinitis Atrofi
Penyakit infeksi hidung kronik, yang ditandai
adanya atrofi progresif pada mukosa dan
tulang konka dan pembentukan krusta.
Nama lain: Ozaena, rinitis fetida, rinitis
krustosa.
Trauma pasca pembedahan
Terapi radiasi
Infeksi: difteri
Etiologi
Krusta yang banyak dan bau
busuk
Anosmia
Kehilangan indra pengecap
Tidak bisa tidur nyenyak
Tidak tahan udara dingin
Gejala
Mukosa hidung: Berubah menjadi lebih tipis.
Silia hidung: Silia akan menghilang.
Epitel hidung: Terjadi perubahan metaplasia
dari epitel torak bersilia menjadi epitel kubik
atau epitel gepeng berlapis.
Kelenjar hidung: Mengalami degenerasi, atrofi
(bentuknya mengecil), atau jumlahnya
berkurang.
Histopatologi
Rongga hidung. Rongga hidung sangat lapang.
Konka hidung. Konka nasi media dan konka nasi
inferior mengalami hipotrofi atau atrofi.
Sekret. Sekret purulen dan berwarna hijau.
Krusta. Berwarna hijau.
Pemeriksaan
THT
Terapi
Irigasi dan membersihkan krusta yang terbentuk
Terapi sistemik dengan antibiotik, vasodilator
Pembedahan dengan mengecilkan rongga hidung

Polip Hidung
Kelainan mukosa hidung dan sinus paranasal
berupa massa lunak yang bertangkai, bentuk
bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-
abuan.
3 faktor yang berperan dalam
terjadinya polip nasi, yaitu :

Peradangan: Peradangan mukosa hidung dan
sinus paranasal yang kronik dan berulang.
Vasomotor: Gangguan keseimbangan
vasomotor.
Edema.

Hidung tersumbat
Terasa ada massa dalam hidung
Sukar membuang ingus
Gangguan penciuman: anosmia dan
hiposmia
Gejala
Medikamentosa : kortikosteroid,
antibiotik & anti alergi.
Operasi : polipektomi & etmoidektomi.
Kombinasi : medikamentosa & operasi.
Terapi

Вам также может понравиться