Вы находитесь на странице: 1из 7

hal.

1

Pengertian Prosa
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang tidak terikat oleh rima dan
kemerduan bunyi seperti puisi.
Prosa Lama adalah prosa yang lahir dan hidup dalam masyarakat lama Indonesia,
yakni masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat-istiadat karya yang
dihasilkan secara bersifat moral, pendidikan, nasehat, ajaran agama, adat, dan car tulisan
tidak terikat oleh aturan.
Prosa Baru adalah prosa yang mengalami perubahan dan diciptakan pada masa
sekarang, umumnya prosa baru diketahui secara pasti nama pengarang.
Menurut isinya, prosa dibagi menjadi 2:
1. Prosa Fiksi
Prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Ceritanya tidak
sepenuhnya berdasarkan pada fakta.
2. Prosa Nonfiksi
Karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan tetapi berisi hal-hal yang
bersifat informasi.
Ciri-Ciri Prosa:
Secara umum sebagai berikut:
1. Bentuk Bebas
Prosa memilik bentuk yang tidak terikat bait, rima, baris. Bentuk prosa umumnya
dalam bentuk rangkaian kalimat-kalimat yang membentuk paragraf-paragraf seperti
dongeng tambo, hikayat, dsb.
2. Bahasa
Bahasa dalam prosa dipengaruhi oleh bahasa lain, baik Melayu maupun bahasa
Barat.
3. Tema
Prosa memiliki tema sebagai dasar masalah yang akan dibahas istana sentris
maupun masyarakat sentris.
hal. 2

4. Perkembangan
Perkembangan prosa dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat yang statis
maupun dinamis.
5. Pengarang
Prosa memilik pengarang, baik yang diketahui ataupun tidak.
6. Cara penyajian
Prosa dapat disajikan baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
7. Pesan/ amanat
Prosa memiliki pesan moral yang akan disampaikan kepada pembaca atau
pendengar.
8. Urutan peristiwa atau kejadian
Prosa memiliki alur jalan cerita dalam menggambarkan suatu kejadian baik itu alur
maju, mundur, ataupun campuran.
9. Tokoh cerita
Dalam prosa menggunakan tokoh baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia yang
diceritakan di dalamnya.
10. Latar/ setting
Dalam menceritakan suatu kejadian dalam prosa menggunakan latar baik itu latar
waktu, latar tempat, maupun suasana.
1. Prosa Lama
Prosa lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Bersifat statis
Prosa lama memiliki bentuk sama, pola-pola kalimatnya sama, banyak kalimat
dan ungkapan yang sama, tema ceritanya sama sesuai dengan perkembangan
masyarakat yang lambat.
b. Diferensiasi sedikit
Cerita lama pada umumnya merupakan ikatan unsur-unsur yang sama karena
perhubungan beberapa unsur kuat sekali.
hal. 3

c. Bersifat tradisional
Prosa lama bersifat tradisional, kalimat-kalimat dan ungkapan yang sama
terdapat dalam cerita ynag berlainan, bahkan di dalam satu cerita juga sering
diulang.
d. Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat
Prosa lama merupakan milik bersama yaitu menggambarkan tradisi masyarakat
yang lebih menonjolkan kekolektifan. Hasil sastra dalam kesusastraan lama tidak
diketahui siapa pengarangnya. Apabila dicantumkan suatu nama, itu hanya nama
penyadur dan bukan nama pengarang yang sebenarnya. Sebab cerita lama itu hidup
di tengah-tengah masyarakat yang diceritakan secara turun-temurun.
e. Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal-usul raja dan
kaum bangsawan, kejadian-kejadian yang penting, tanpa memperhatikan perurutan
waktu dan kejadian-kejadiannya sehingga alur cerita sulit dipahami. Nama-nama
tempat terjadinya peristiwa juga tidak jelas.
f. Bahasa menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional
Bahasa bersifat klise, bahasa dipengaruhi oleh kesusastraan Budha dan Hindu
yang sulit untuk dipahami dan dipengaruhi bahasa melayu. Banyak memakai kata
penghubung yang menyatakan urutan peristiwa, misalnya: harta, syahdan, maka,
arkian, sebermula, dan lalu. Banyak memakai bentuk yang sehingga terdapat
banyak pengulangan kata, misalnya: kata sahibul hikayat, ada sebuah negeri di
tanah Andalas Palembang namanya, Demang Lebar Daun nama rajanya, salnya
daripada anak cucu raja Sulun, Muara Tatang nama sungainya. Banyak memakai
bentuk partikel pun dan lah. Banyak memakai kalimat inverse, misalnya: syahdan
maka bertemulah rakyat Siam dengan rakyat Keling, lalu berperang. Lalu
diceritakan segala kelakuan tuan putri dengan nahkoda itu.
g. Istana sentris
Ceritanya mengenai raja-raja dengan istananya, pemerintahannya, orang
bawahannya, dan lain-lain. Tidak pernah menceritakan orang pada umumnya, bila
ada yang diceritakan adalah orang yang luar biasa, misalnya orang yang sangat
dungu atau yang sangat cerdik dan orang yang selalu malang.
hal. 4

h. Bersifat lisan
Sastra lama bersifat lisan, disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan,
dari mulut ke mulut meskipun ada yang disampaikan dalam bentuk tulisan.
i. Sifatnya fantasi atau khayal
Hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo, atau dongeng. Pembaca dibawa
ke dalam khayal dan fantasi.
j. Tokoh yang digunakan adalah manusia
k. Amanat/ isi/ pesan.
2. Prosa Lama
Prosa baru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Bersifat dinamis
Prosa baru bersifat dinamis yang senantiasa berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang cepat. Unsur-unsur yang membentuk prosa
mengalami perkembangan dari masa ke masa.
b. Masyarakat sentris
Pokok cerita yang terdapat dalam prosa baru mengambil bahan atau kejadian
dari kehidupan masyarakat sehari-hari yaitu hal biasa terjadi di tengah-tengah
kehidupan masyarakat.
c. Bersifat rasional
Bentuk roman, cerpen, novel, kisah, drama, yang berjejak di dunia yang nyata
berdasarkan kebenaran dan kenyataan.
d. Bahasa tidak bersifat klise dan dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
e. Diketahui siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas
Pembuat prosa baru dinyatakan secara jelas dalam sehingga prosa bukan milik
bersama masyarakat namun perorangan.
f. Tertulis
Prosa baru bersifat tertulis yang disampaikan dalam bentuk tulisan.
g. Bersifat modern/ tidak tradisional
hal. 5

Unsur-unsur dalam prosa mengenai hal-hal yang sering terjadi pada masa
sekarang.
h. Memperhatikan urutan peristiwa
Dalam menggambarkan suatu keadaan disesuaikan dengan urutan kejadian
sehingga alur yang digunakan dapat mudah dipahami.
i. Tokoh yang digunakan umumnya manusia

BENTUK-BENTUK PROSA

1. Prosa Lama
1) Hikayat berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri,
pangeran, putri kerajaan, raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.
2) Sejarah (tambo) adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil
dari suatu peristiwa sejarah yang dibuktikan dengan fakta, selain sejarah ada
juga silsilah raja-raja.
3) Kisah adalah cerita tentang perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu
tempat ke tempat lainnya.
4) Dongeng adalah cerita yang menonjolkan binatang sebagai peran utama. Cerita
bersifat khayalan. Dongeng juga terdiri dari banyak ragam yaitu:
a. Fabel
b. Mite
c. Legenda
d. Sage
e. Parabel
f. Dongeng jenaka
g. Cerita berbingkai

2. Prosa Baru
1) Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan
dengan fokus pada suatu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas tetapi
tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama.
hal. 6

Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang
diungkapkan
2) Novel dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang kecil, kemudian
kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Novel
lebih panjang isinya daripada cerpen. Konflik yang dikisahkannya lebih luas.
Para tokoh dan watak pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan
nasib. Menggambarkan latar lebih detail. Dengan perjalanan waktu terjadi
perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan.
3) Dongeng adalah cerita rekaan yang sama dengan novel atau cerpen. Dongeng
adalah cerita yang dikisahkan tentang hal-hal yang tidak masuk akal atau tak
mungkin terjadi.
4) Resensi/ timbangan buku adalah pembicaraan/ pertimbangan/ ulasan suatu
karya (buku, film, drama, dll.) atau membahas dan memberikan penilaian
terhadap buku yang baru terbit. Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca
mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan,
dialog, dll. Sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya
karya tersebut dibaca atau dinikmati.
5) Esai adalah ulasan/ kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan
pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,
renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik,
pementasan drama, film, dll. Esai bersifat subjektif atau sangat pribadi.
6) Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati,
mengungkap adat/ aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/
menyeluruh, alur bercabang-cabang.
Berdasarkan kandungan isinya roman dibedakan atas beberapa bagian:
Roman bertender, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang
mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk
kebaikan.
hal. 7

Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan
oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
Roman sosial, memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat.
Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat
yang bersangkutan.
Contoh: Sengsara Membawa Nikmat
Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis,
peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hulubalang Raja, Tambera.
Roman detektif, yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Yang menjadi
pelaku utama adalah agen polisi yang tugas utamanya membongkar kasus.
Contoh: Mencari Pencuri, Kasih Tak Terlerai.
Roman psikologis, yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang
mendasari segala tingkah laku tokoh utama.
Contoh: Katak Hendak Menjadi Lembu.

Вам также может понравиться