Вы находитесь на странице: 1из 6

PUNCAK MAHAMERU

28 Septemmber 2 Agustus 2013


Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi di pulau
Jawa dengan ketinggian 3676 mdpl yang terletak 751 811 LS, 11247 11310 BT dan
merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Posisi gunung ini terletak
diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang. Gunung Semeru mempunyai
kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan
Ericaceous atau hutan gunung. Jalur pendakiannya yang sering dilalui adalah ranupani. Gunung
ini adalah impian semua para pendaki gunung karena terkenal dengan keindahan baik dari
pemandangan jalurnya yang heterogen maupun keindahan di puncaknya. Ranu Kumbolo,
Tanjakan Cinta, Oro-oro Ombo, Kalimati adalah beberapa tempat yang dilewati pada saat kita
mendaki Gunung Semeru ini. Pada Puncak Gunung ini memiliki Kawah yang dikenal dengan
nama Jonggring Saloko yang selalu mengeluarkan letupan secara berkala setiap 15 20 menit
sekali, menimbulkan kepulan asap tebal yang disertai abu bahkan kadang-kadang bercampur
batu kerikil ke udara yang kadang-kadang membentuk berbagai keunikan sehingga hal tersebut
menarik keinginan para pendaki untuk mengambil foto dengan hasil letupan tersebut. Gunung ini
sangatlah bersejarah bagi seorang Pecinta Alam di Seluruh Indonesia karena gunung ini adalah
tempat gugurnya salah satu pejuang Negara Indonesia sekaligus Mahasiswa Pecinta Alam
Universitas Indonesia, Soe Hok Gie.
Hal ini yang mendasari saya bersama teman-teman ingin melakukan pendakian di gunung
ini. Kita adalah mahasiswa JurusanTeknik Sipil, UPI Bandung. Setelah kami melakukan diskusi
untuk menentukan Gunung apa yang akan kita daki, dimana letak gunung yang akan kita daki,
Kapan kita akan melakukan pendakian, siapa saja yang akan ikut mendaki, berapa uang yang
dibutuhkan untuk mendaki & Bagaimana perjalanan dan pendakian disana. Kami pun mulai
menabung dan mulai memenuhi Peralatan maupun perbekalan yang dibutuhkan untuk
pendakian ke Puncakna para dewa ini. Mendaki gunung itu pada hakekatnya bukan gunung yang
kita taklukkan melainkan diri kita sendiri. Rasa lelah, kantuk, lapar, capek, angkuh, egois, apatis,
putus asa, yang harus kita kalahkan saat mendaki sebuah gunung. Hal itu memang saya yakini
benar.
Singkat cerita kita berangkat ber-10 pada tanggal 28 Agustus 2013. Inilah catatan
perjalanan kami menuju Ranupani :
Rabu, 28 Agustus 2013
Terminal Ledeng Kiara Condong (Angkot)
Dengan ongkos 6000/orang kami berangkat jam 18.30 - 20.00 WIB. Dengan hati
berdebar-debar kita akhirnya bisa berangkat menuju ke puncak tertinggi Jawa.
Kiara Condong Kediri (Kereta Kahuripan)
Dengan ongkos Rp. 90.000/orang kami berangkat jam 20.30 09.30 WIB kita sampai di
Kediri. Di perjalanan kami sempat melakukan dokumentasi dan bercanda-tawa untuk
menunggu kereta sampai Kediri. Setelah sampai di Kediri kami langsung bergegas
membeli tiket untuk kereta tujuan Kediri - Malang dengan jadwal pemberangkatan jam
14.00 WIB. Untuk menunggu kereta dating kami istirahat di Masjid sekitar untuk
Istirahat, Shalat dan Makan, serta mengecas Hp.
Kamis, 29 Agustus 2013
Kediri Malang Kota (kereta)
Setelah kami menunggu 4 Jam akhirna kereta yang akan kita naiki dating, kami langsung
bergegas masuk. Dengan harga Rp. 5500 kami berangkat jam 14.06 18.30 WIB.
Malang Kota Tumpang (Angkot)
Setelah sampai di malang kami Isoma lagi utnuk melanjutkan perjalanan ke tumpang.
Setelah bernegosisasi dengan beberapa sopir angkot kami akhirnya berangkat menuju
Tumpang dengan ongkos Rp. 8000/orang pada 20.30 - 21.30 WIB. Setelah sampai di
Tumpang kami segera memenuhi perbekalan yang masih kurang dan mencari Base camp
Pendakian. Setelah semua terpenuhi dan melakukan briefing buat besok kami istirahat
untuk pendakian esok hari.
Jumat, 30 Agustus 2013
Tumpang Ranupani (Truck)
Pagi telah tiba. Daerah tumpang ini Merupakan terminal transit kendaraan menuju desa
ranu pani. Desa yang menjadi basecamp pendakian gunung Semeru. Di terminal
Tumpang bisa mencarter jeep, truk, motor untuk bisa sampai ke Desa Ranu Pani. Kami
langsung bergegas untuk sarapan pagi dan negosisasi dengan truck yang akan
mengangkut kita dan para pendaki lain ke Ranupani. Setelah kami selesai siap-siap dan
truck sudah siap untuk berangkat dengan ongkos Rp. 45000/orang kami berangkat pada
06.30 08.10 WIB. Di Perjalanan kami sangat tercengang ketika melihat pemandangan
di gunung Bromo yang baru kami lihat pertama kali. Yaitu hamparan bukit-bukit dengan
kontur yang indah sangatlah mengagumkan. Ini lah cipatan yang Maha Kuasa Allah
SWT. Tidak hanya bukit-bukit, tetapi juga hamparan pasir gunung Bromo juga terlihat
sangat indah. Tetapi kondisi jalan menuju ke Ranupani membuat kami prihatin karena
masih sempit, rusak, berlubang-lubang disana-sini, sehinga truck kami kami naiki
bergoyang kekanan kekiri. Tetapi kabar dari media sosial sebulan setelah kita kesana
sudah mulai diadakan perbaikan sehingga pendakian sementara ditutup.
Catatan Pendakian
Ranupani Landengan dowo (3 Km)
Setelah sampai di Ranupani kita langsung ke basecamp pendakian Semeru dan mencari
warung untuk ngopi. Ada yang packing, Ada juga yang mengurus kelengkapan
administrasi pendakian Semeru.
Syarat - Syarat Pandakian Semeru
Surat keterangan sehat (masing-masing anggota)
Fotokopi KTP (masing masing anggota)
Materai 6000 (surat pernyataan)
Ceklist peralatan dan perlengkapan yang dibawa (tinggal ngisi form)
Biaya pendaftaran @Rp10.000
Biaya tenda masing-masing tenda Rp20.000
Setelah semua terpenuhi Kami menuju ke Pos Landengan Dowo, berangkat pada jam
09.30 10.20 WIB. Jalur pertama pendakian ini melewati jalan beraspal menuju jalan
ladang penduduk. Sampai gapura selamat datang di pendakian gunung Semeru. Masuk
ke gapura lalu beberapa ratus meter ambil jalan kiri. Tanjakan pertama untuk pemanasan.
Track dari basecamp menuju pos 1 lumayan enak dengan medan yang jelas, sudah ada
pavingnya dan trek lintasan yang naik turun tidak membuat capek. Tumbuhan ilalang
banyak dijumpai disekitar kiri perjalanan. Perhatikan juga diatas kepala kita banyak
ranting-ranting. Patok penunjuk jalan jelas terlihat.

Landengan Dowo Watu Rejeng (3 Km)
Landengan Dowo menuju Watu rejeng ini di tempuh selama 1 Jam perjalanan yaitu dari
jam 10.20 11.20 WIB. Treknya masih lumayan enak. naik turun tidak terlalu landai.
sebelah kiri juga bisa melihat pemandangan semeru dan bukit-bukit yang indah.

Watu Rejeng Ranu Kumbolo (4,5 Km)
Watu Rejen menuju Ranu Kumbolo ini ditembuh dalam wakutu 1,5 Jam. Yaitu dari jam
11.20 12.50 WIB. Treknya juga masih sama. naik turun. Cuma pas sampai shelter yang
rubuh, ambil jalur nanjak ke atas. naik ke sebelah kanan. Jangan ambil jalur yang lurus.
kalo gak salah yang lurus jalur ke arah Lumajang. Jalur di Watu Rejeng memang
panjang. Usahakan jangan sampai malam di Watu Rejeng. Sebelah sampingnya jurang
dan memang dilalui jalur angin. Selain itu pos Watu Rejeng banyak temennya. Tanpa
istirahat kami pun langsung melanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo Cemoro Kandang
Kita sampai Ranu Kumbolo jam 13.00. inilah yang sering disebut-sebut surganya para
pendaki Semeru karena keindahannya tidak ada duanya di gunung pulau jawa. Ranu Kumbolo
ini biasanya jadi tempat buat mendirikan tenda. Sumber air di sini banyak. Sumber air bersih
dengan luas 14 Hektar pada ketinggian 2400 Mdpl. Di Ranu Kumbolo ini terdapat prasasti
peninggalan jaman Majapahit. Memoriam pendaki yang sudah meninggal juga terdapat di Ranu
Kumbolo. Setelah menikmati keindahan Ranu Kumbolo dengan Tanjakan Cinta-nya, kami
melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya yaitu Kalimati.
Disini kami mengambil foto sepuasnya dan langsung masak untuk makan siang. Setelah
makanan siap kami langsung menyantapnya dan melanjutkan Perjalanan ke untuk ngecamp di
Kalimati.
Belum apa-apa kami harus melewati Tanjakan Cinta yang terkenal dengan mitosnya.
Setelah melewati Tanjakan Cinta, kami dihadapkan pada padang lavender yang kering karena
kemarau, tempat ini bernama Oro-Oro Ombo. Melewati tanaman lavender setinggi 2 meter
selama 10 menit, kami telah sampai di Cemoro Kandang.
Cemoro Kandang Jambangan
Dari Cemoro Kandang ke Kalimati inilah jalur yang akan kami lewati cukup melelahkan.
Tanjakan demi tanjakan seakan menjadi teman setia kami selama perjalanan. Tepat pukul 18.00
kami sudah sampai di Jambangan.
Jambangan Kalimati
Di sini terlihat jelas gagahnya Gunung Semeru dengan trek pasirnya. Sempat terbesit dalam hati,
mampukah sampai ke puncak. Kami melanjutkan menuju ke kalimati setelah berunding kami
memutuskan untuk memasang tenda di pos ini. Kami membagi tugas ada yang memasang tenda
da nada yang memasak mie untuk makan malam kami. Setelah tenda terpasang dan makan sudah
siap kami langsung makan dan siap-siap untuk tidur jam 20.30. Karena jam 1 kami akan
melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Sabtu, 31 Agustus 2013
Kalimati Arcopodo
Kalimati adalah pos pendakian terakhir bagi para pendaki sebelum melakukan summit attack
pada malam hari. Sebenarnya Kalimati adalah batas resmi pendakian yang diizinkan oleh
TNBTS, bila pendaki nekat mendaki sampai Arcapada atau ke Mahameru, risiko ditanggung
sendiri. Di dekat Kalimati terdapat sumber air yang bernama Sumber Mani, namun kami tak
kesana karena persediaan air yang kami bawa dari Ranu Kumbolo sudah cukup. Pukul 1.00
WIB, kami langsung bangun dan siap-siap untuk melanjutkan perjalanan Summit attack.
Arcopodo Puncak
Satu jam perjalanan yang melelahkan tepatnya pukul 02.15 WIB kami sudah sampai di
Arcapada. Di Arcapada terlihat beberapa tenda yang ditinggal oleh penghuninya menuju
Mahameru. Tidak bisa membayangkan, menuju Arcapada dengan membawa carier yang berisi
tenda, sleeping bag, peralatan masak dan lain-lain yang pastinya sangat berat, salut buat yang
ngecamp di Arcapada.
Langkah demi langkah, perlahan tapi pasti, kaki kami akhirnya berada di batas vegetasi.
Disinilah track sebenarnya akan dimulai. Memang benar, track pendakian ke puncak Semeru
sungguh menguras tenaga. Selama ini, aku hanya bisa membaca catatan pendakian di blog-blog
sahabat tentang pendakian Semeru ini, tapi kali ini aku rasakan sendiri. Terlihat se[erti bintang
berjalan adalah headlamp para pendaki yang menuju puncak mahameru.
Track berupa pasir yang labil dan tidak padat sangat menyulitkan kaki untuk melangkah. Setiap
kaki kita melangkah ke atas, akan turun/terperosok kembali ke bawah. Langkah 3-2, melangkah
3 langkah turun 2 langkah yang aku baca di internet terbukti disini. Namun semua itu tidak
membuat semangatku jatuh, dan anehnya lagi, tak pernah terpikir dalam hati untuk menyerah
meskipun tenaga hampir habis.
Tak terasa 3 jam lebih saat aku meninggalkan Kalimati, aku masih berada track pasir Semeru di
kemiringan lebih dari 70 derajat. Terlihat beberapa pendaki ada yang turun karena kedinginan.
Ada yang memanggil temannya dan tidak mendapat respon dari temannya. Aku pun masih
melanjutkan perjalanan. Sempat istirahat dan tertidur di tengah-tengah perjalanan lebih dari 2
kali saya istirahat dan tertidur karena rasa kantuk dan lelah. Pada saat istirahat yang terakhir saya
kehabisan air dan sempat hampir kehilangan nafas, tapi saya segera meminta pendaki lain air
sedikit untuk mengisi cairan di tubuh. Alhamdulillah kondisi kembali pulih, saya pun langsung
melanjutkan perjalanan menuju puncak dengan keyakinan tinggi. Akhirnya saya sampai di batu
besar tanda puncak sudah dekat, saya sempat istirahat dan mengambil foto di batu ini. Sampai
cahaya jingga terlihat di ufuk timur, puncak Mahameru masih belum berada dibawah kakiku.
Pupus sudah keinginan menikmati sunrise di Puncak Mahameru.
Finally, pada pukul 07.00 WIB, kami berhasil menginjakkan kaki di tanah tertinggi pulau Jawa,
Mahameru 3676 mdpl. Total 6 jam perjalanan yang harus aku lalui untuk menuju Puncak
Mahameru dari pos Kalimati. Aku bersyukur sekali karena sahabat-sahabat pendaki yang lain
lebih banyak yang tak sampai puncak daripada yang berhasil sampai.

Di Puncak Mahameru ini, kami memuas-muakan untuk mengambil dokumentasi sebanyak-
banyaknya dan sempat membuat video ucapan bangga atas perjuangan kita. Jam 11 kami turun
dari puncak, dengan track pasir mahameru memudahkan kami untuk turun dengan berlari. Tanpa
banyak waktu kami 15 sudah sampe pertengahan track pasir, kami pun mengambil foto bersama
teman kami yang tidak sampek kepuncak. Lalu kami melanjutkan turun dalam 10 menit kami
sudah berada di batas vegetasi. Kami langsung menuju arcapada. Pada 11.00 WIB saya denga
habib sampai di arcapada, untuk meunggu teman kami yang masih dibelakang kami istirahat dan
tidur disini. Setelah beberapa menit saya terbangun tetapi teman yang dibelakang masih belum
dating, saya berdua dengan habib melanjutkan untuk ke Kalimati. Dan 30 menit berselang kami
sampe di kalimati langsung istirahat dan beberes barang-barang pribadi untuk di packing di
cariel masing-masing.
Jam 17.00 kami berangkat dari kalimati ke Ranu kumbolo untuk ngecamp lagi. 2 jam kami lalui,
sampe di Ranu Kumbolo pada jam 19.00, kamu langsung mencari tempat untuk memasang tenda
dan makan malam. Jam 12 kami tidur untuk melihat Sunrise di Ranu Kumbolo besoknya.
Minggu, 1 September 2013
Matahari dari ufuk timur sudah mulai terlihat, kami langsung keluar dari tenda untuk melihat
indahnya sunrise di ranu kumbolo, sekaligus melihat asap embun dari danau ranu kumbolo.
Setelah puas mengambil foto kami mengambil air dan masak untuk makan siang. Ada juga yang
berenang di danau ini walaupun sebenarna tidak boleh. Kami disanan memanjakan diri dengan
keindahan pemandangan yang ada di ranu kumbolo. Dan pada jam 16.00 WIB kami baru
berangkat pulang menuju Ranupani. Setelah 4 jam berjalan melewati setiap pos kami sampai di
Ranupani pada jam 20.00 WIB. Kami langsung mencari tempat makan terdekat dan mencari
cinderamata di took terdekat. Sambil mencari mobil untuk ke pasar tumpang. Dan kami
mendapatkan mobilnya dengan ongkos Rp. 45.000, kami istirahat di mobil sambil melihat
indahnya malam itu. Pengalaman yang tak akan terlupakan olehku dan teman-teman juga
pastinya. Pada jam 23.00 WIB kami sampai di pasar Tumpang, kami langsung menuju basecamp
awal kami untuk tidur disana.
Senin, 2 September 2013
Adzan subuh membangunkan kami, untuk menjalankan shalat subuh dan dilanjutkan mandi dan
bersih-bersih. Setelah sarapan kami langsung menuju ke stasion Malang untuk pulang ke
bandung. Tanpa disangka kami bertemu teman pendakian kami di gunung Slamet yang ingin ke
pulau sempu dan mengajak kita untuk ikut menemaninya. Akhirnya kami putuskan untuk
melanjutkan perjalanan kami ke Pulau Sempu. Jam 12.00 kami langsung berangkat setelah
bernegosiasi kami berangkat dengan ongkos yang tidak saya ingat lagi kami sampai di pelabuhan
ikan untuk melanjutkan ke pulau sempu kita harus menyebrangi lautan 30 menit. Setelah sampai
disana kami langsung menyusuri jalan menuju danau yang terkenal dengan keindahannya yaitu
segara anak. Yang terbuat karena air ombak yang masuk ke dalam pulau ini.
Karena kami tidak menggunakan guide kami salah jalan sehingga kami memutuskan untuk
memasang tenda di pantai yang telah kami temukan. Kondisi pantai bersih dan tidak kalah
keindahanya dengan pantai pangandaran. Kamipun membakar ikan yang sudah dibeli di
pelabuhan tadi. Setelah itu kami tidur di luar tenda sambil melihat keindahan malam di pulau
sempu ini.
Selasa, 3 September 2013
Pagi pun tiba kami lansung mempacking tenda dan barang-barang logistic kami untuk mencari
segara anak. Setelah kami menyusuri pantai atau mengelilingi pulau ini kami sampai di titik awal
kami berjalan dan ternyata setelah kami lihat tour guide yang membimbing touris ternyata kami
baru sadar kalo sudah salah jalan. Kami pun melanjutkan mengikuti tour guide ke segara anak,
setelah kami berjalan beberapa jam akhirnya kami menemukan Danau segara anak. Dan
langsung saja kita habiskan waktu disana. Karena kami sudah berjanji pada sopir kapal yang
mengantar kami ingin dijemput keesokan harinya berate hari ini kita harus sudah berda di titik
awal kita diantar. Maka kitapun tidak sempat ngecamp di segara anak ini. Kami langsung
bergegas untuk pulang. Dan sampai dititik awal kami menghubungi bapak kapal dan 5 menit
kemudian dia dating, kami langsung naik dan berangkat pulang. Sampai di pelabuhan kami
langsung mencari mobil dan sambil menunggu ada yang mandi dan makan. Setelah mendapatkan
mobil kami langsung berangkat menuju stasion malang lagi, untuk pualng kebandung. Tetapi
disini saya tidak ikut ke Bandung karena akan bertemu dengan teman saya yang ada dimalang
untuk bermain ke Bromo. Jam 18.00 WIB kami sampai di Satsiun Malang dan saya menunggu
teman-teman saya berangkat.
Itu adalah Cerita Perjalanan saya Di Malang dari Puncak tertinggi 3676ke Titik 0 mdpl. Ini
ceritaku apa ceritamu?

Вам также может понравиться