Gunung Semeru atau dikenal juga sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian 3676 mdpl yang terletak 751 811 LS, 11247 11310 BT dan merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di Indonesia. Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang. Gunung Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Jalur pendakiannya yang sering dilalui adalah ranupani. Gunung ini adalah impian semua para pendaki gunung karena terkenal dengan keindahan baik dari pemandangan jalurnya yang heterogen maupun keindahan di puncaknya. Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta, Oro-oro Ombo, Kalimati adalah beberapa tempat yang dilewati pada saat kita mendaki Gunung Semeru ini. Pada Puncak Gunung ini memiliki Kawah yang dikenal dengan nama Jonggring Saloko yang selalu mengeluarkan letupan secara berkala setiap 15 20 menit sekali, menimbulkan kepulan asap tebal yang disertai abu bahkan kadang-kadang bercampur batu kerikil ke udara yang kadang-kadang membentuk berbagai keunikan sehingga hal tersebut menarik keinginan para pendaki untuk mengambil foto dengan hasil letupan tersebut. Gunung ini sangatlah bersejarah bagi seorang Pecinta Alam di Seluruh Indonesia karena gunung ini adalah tempat gugurnya salah satu pejuang Negara Indonesia sekaligus Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia, Soe Hok Gie. Hal ini yang mendasari saya bersama teman-teman ingin melakukan pendakian di gunung ini. Kita adalah mahasiswa JurusanTeknik Sipil, UPI Bandung. Setelah kami melakukan diskusi untuk menentukan Gunung apa yang akan kita daki, dimana letak gunung yang akan kita daki, Kapan kita akan melakukan pendakian, siapa saja yang akan ikut mendaki, berapa uang yang dibutuhkan untuk mendaki & Bagaimana perjalanan dan pendakian disana. Kami pun mulai menabung dan mulai memenuhi Peralatan maupun perbekalan yang dibutuhkan untuk pendakian ke Puncakna para dewa ini. Mendaki gunung itu pada hakekatnya bukan gunung yang kita taklukkan melainkan diri kita sendiri. Rasa lelah, kantuk, lapar, capek, angkuh, egois, apatis, putus asa, yang harus kita kalahkan saat mendaki sebuah gunung. Hal itu memang saya yakini benar. Singkat cerita kita berangkat ber-10 pada tanggal 28 Agustus 2013. Inilah catatan perjalanan kami menuju Ranupani : Rabu, 28 Agustus 2013 Terminal Ledeng Kiara Condong (Angkot) Dengan ongkos 6000/orang kami berangkat jam 18.30 - 20.00 WIB. Dengan hati berdebar-debar kita akhirnya bisa berangkat menuju ke puncak tertinggi Jawa. Kiara Condong Kediri (Kereta Kahuripan) Dengan ongkos Rp. 90.000/orang kami berangkat jam 20.30 09.30 WIB kita sampai di Kediri. Di perjalanan kami sempat melakukan dokumentasi dan bercanda-tawa untuk menunggu kereta sampai Kediri. Setelah sampai di Kediri kami langsung bergegas membeli tiket untuk kereta tujuan Kediri - Malang dengan jadwal pemberangkatan jam 14.00 WIB. Untuk menunggu kereta dating kami istirahat di Masjid sekitar untuk Istirahat, Shalat dan Makan, serta mengecas Hp. Kamis, 29 Agustus 2013 Kediri Malang Kota (kereta) Setelah kami menunggu 4 Jam akhirna kereta yang akan kita naiki dating, kami langsung bergegas masuk. Dengan harga Rp. 5500 kami berangkat jam 14.06 18.30 WIB. Malang Kota Tumpang (Angkot) Setelah sampai di malang kami Isoma lagi utnuk melanjutkan perjalanan ke tumpang. Setelah bernegosisasi dengan beberapa sopir angkot kami akhirnya berangkat menuju Tumpang dengan ongkos Rp. 8000/orang pada 20.30 - 21.30 WIB. Setelah sampai di Tumpang kami segera memenuhi perbekalan yang masih kurang dan mencari Base camp Pendakian. Setelah semua terpenuhi dan melakukan briefing buat besok kami istirahat untuk pendakian esok hari. Jumat, 30 Agustus 2013 Tumpang Ranupani (Truck) Pagi telah tiba. Daerah tumpang ini Merupakan terminal transit kendaraan menuju desa ranu pani. Desa yang menjadi basecamp pendakian gunung Semeru. Di terminal Tumpang bisa mencarter jeep, truk, motor untuk bisa sampai ke Desa Ranu Pani. Kami langsung bergegas untuk sarapan pagi dan negosisasi dengan truck yang akan mengangkut kita dan para pendaki lain ke Ranupani. Setelah kami selesai siap-siap dan truck sudah siap untuk berangkat dengan ongkos Rp. 45000/orang kami berangkat pada 06.30 08.10 WIB. Di Perjalanan kami sangat tercengang ketika melihat pemandangan di gunung Bromo yang baru kami lihat pertama kali. Yaitu hamparan bukit-bukit dengan kontur yang indah sangatlah mengagumkan. Ini lah cipatan yang Maha Kuasa Allah SWT. Tidak hanya bukit-bukit, tetapi juga hamparan pasir gunung Bromo juga terlihat sangat indah. Tetapi kondisi jalan menuju ke Ranupani membuat kami prihatin karena masih sempit, rusak, berlubang-lubang disana-sini, sehinga truck kami kami naiki bergoyang kekanan kekiri. Tetapi kabar dari media sosial sebulan setelah kita kesana sudah mulai diadakan perbaikan sehingga pendakian sementara ditutup. Catatan Pendakian Ranupani Landengan dowo (3 Km) Setelah sampai di Ranupani kita langsung ke basecamp pendakian Semeru dan mencari warung untuk ngopi. Ada yang packing, Ada juga yang mengurus kelengkapan administrasi pendakian Semeru. Syarat - Syarat Pandakian Semeru Surat keterangan sehat (masing-masing anggota) Fotokopi KTP (masing masing anggota) Materai 6000 (surat pernyataan) Ceklist peralatan dan perlengkapan yang dibawa (tinggal ngisi form) Biaya pendaftaran @Rp10.000 Biaya tenda masing-masing tenda Rp20.000 Setelah semua terpenuhi Kami menuju ke Pos Landengan Dowo, berangkat pada jam 09.30 10.20 WIB. Jalur pertama pendakian ini melewati jalan beraspal menuju jalan ladang penduduk. Sampai gapura selamat datang di pendakian gunung Semeru. Masuk ke gapura lalu beberapa ratus meter ambil jalan kiri. Tanjakan pertama untuk pemanasan. Track dari basecamp menuju pos 1 lumayan enak dengan medan yang jelas, sudah ada pavingnya dan trek lintasan yang naik turun tidak membuat capek. Tumbuhan ilalang banyak dijumpai disekitar kiri perjalanan. Perhatikan juga diatas kepala kita banyak ranting-ranting. Patok penunjuk jalan jelas terlihat.
Landengan Dowo Watu Rejeng (3 Km) Landengan Dowo menuju Watu rejeng ini di tempuh selama 1 Jam perjalanan yaitu dari jam 10.20 11.20 WIB. Treknya masih lumayan enak. naik turun tidak terlalu landai. sebelah kiri juga bisa melihat pemandangan semeru dan bukit-bukit yang indah.
Watu Rejeng Ranu Kumbolo (4,5 Km) Watu Rejen menuju Ranu Kumbolo ini ditembuh dalam wakutu 1,5 Jam. Yaitu dari jam 11.20 12.50 WIB. Treknya juga masih sama. naik turun. Cuma pas sampai shelter yang rubuh, ambil jalur nanjak ke atas. naik ke sebelah kanan. Jangan ambil jalur yang lurus. kalo gak salah yang lurus jalur ke arah Lumajang. Jalur di Watu Rejeng memang panjang. Usahakan jangan sampai malam di Watu Rejeng. Sebelah sampingnya jurang dan memang dilalui jalur angin. Selain itu pos Watu Rejeng banyak temennya. Tanpa istirahat kami pun langsung melanjutkan perjalanan menuju Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo Cemoro Kandang Kita sampai Ranu Kumbolo jam 13.00. inilah yang sering disebut-sebut surganya para pendaki Semeru karena keindahannya tidak ada duanya di gunung pulau jawa. Ranu Kumbolo ini biasanya jadi tempat buat mendirikan tenda. Sumber air di sini banyak. Sumber air bersih dengan luas 14 Hektar pada ketinggian 2400 Mdpl. Di Ranu Kumbolo ini terdapat prasasti peninggalan jaman Majapahit. Memoriam pendaki yang sudah meninggal juga terdapat di Ranu Kumbolo. Setelah menikmati keindahan Ranu Kumbolo dengan Tanjakan Cinta-nya, kami melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya yaitu Kalimati. Disini kami mengambil foto sepuasnya dan langsung masak untuk makan siang. Setelah makanan siap kami langsung menyantapnya dan melanjutkan Perjalanan ke untuk ngecamp di Kalimati. Belum apa-apa kami harus melewati Tanjakan Cinta yang terkenal dengan mitosnya. Setelah melewati Tanjakan Cinta, kami dihadapkan pada padang lavender yang kering karena kemarau, tempat ini bernama Oro-Oro Ombo. Melewati tanaman lavender setinggi 2 meter selama 10 menit, kami telah sampai di Cemoro Kandang. Cemoro Kandang Jambangan Dari Cemoro Kandang ke Kalimati inilah jalur yang akan kami lewati cukup melelahkan. Tanjakan demi tanjakan seakan menjadi teman setia kami selama perjalanan. Tepat pukul 18.00 kami sudah sampai di Jambangan. Jambangan Kalimati Di sini terlihat jelas gagahnya Gunung Semeru dengan trek pasirnya. Sempat terbesit dalam hati, mampukah sampai ke puncak. Kami melanjutkan menuju ke kalimati setelah berunding kami memutuskan untuk memasang tenda di pos ini. Kami membagi tugas ada yang memasang tenda da nada yang memasak mie untuk makan malam kami. Setelah tenda terpasang dan makan sudah siap kami langsung makan dan siap-siap untuk tidur jam 20.30. Karena jam 1 kami akan melanjutkan perjalanan menuju puncak. Sabtu, 31 Agustus 2013 Kalimati Arcopodo Kalimati adalah pos pendakian terakhir bagi para pendaki sebelum melakukan summit attack pada malam hari. Sebenarnya Kalimati adalah batas resmi pendakian yang diizinkan oleh TNBTS, bila pendaki nekat mendaki sampai Arcapada atau ke Mahameru, risiko ditanggung sendiri. Di dekat Kalimati terdapat sumber air yang bernama Sumber Mani, namun kami tak kesana karena persediaan air yang kami bawa dari Ranu Kumbolo sudah cukup. Pukul 1.00 WIB, kami langsung bangun dan siap-siap untuk melanjutkan perjalanan Summit attack. Arcopodo Puncak Satu jam perjalanan yang melelahkan tepatnya pukul 02.15 WIB kami sudah sampai di Arcapada. Di Arcapada terlihat beberapa tenda yang ditinggal oleh penghuninya menuju Mahameru. Tidak bisa membayangkan, menuju Arcapada dengan membawa carier yang berisi tenda, sleeping bag, peralatan masak dan lain-lain yang pastinya sangat berat, salut buat yang ngecamp di Arcapada. Langkah demi langkah, perlahan tapi pasti, kaki kami akhirnya berada di batas vegetasi. Disinilah track sebenarnya akan dimulai. Memang benar, track pendakian ke puncak Semeru sungguh menguras tenaga. Selama ini, aku hanya bisa membaca catatan pendakian di blog-blog sahabat tentang pendakian Semeru ini, tapi kali ini aku rasakan sendiri. Terlihat se[erti bintang berjalan adalah headlamp para pendaki yang menuju puncak mahameru. Track berupa pasir yang labil dan tidak padat sangat menyulitkan kaki untuk melangkah. Setiap kaki kita melangkah ke atas, akan turun/terperosok kembali ke bawah. Langkah 3-2, melangkah 3 langkah turun 2 langkah yang aku baca di internet terbukti disini. Namun semua itu tidak membuat semangatku jatuh, dan anehnya lagi, tak pernah terpikir dalam hati untuk menyerah meskipun tenaga hampir habis. Tak terasa 3 jam lebih saat aku meninggalkan Kalimati, aku masih berada track pasir Semeru di kemiringan lebih dari 70 derajat. Terlihat beberapa pendaki ada yang turun karena kedinginan. Ada yang memanggil temannya dan tidak mendapat respon dari temannya. Aku pun masih melanjutkan perjalanan. Sempat istirahat dan tertidur di tengah-tengah perjalanan lebih dari 2 kali saya istirahat dan tertidur karena rasa kantuk dan lelah. Pada saat istirahat yang terakhir saya kehabisan air dan sempat hampir kehilangan nafas, tapi saya segera meminta pendaki lain air sedikit untuk mengisi cairan di tubuh. Alhamdulillah kondisi kembali pulih, saya pun langsung melanjutkan perjalanan menuju puncak dengan keyakinan tinggi. Akhirnya saya sampai di batu besar tanda puncak sudah dekat, saya sempat istirahat dan mengambil foto di batu ini. Sampai cahaya jingga terlihat di ufuk timur, puncak Mahameru masih belum berada dibawah kakiku. Pupus sudah keinginan menikmati sunrise di Puncak Mahameru. Finally, pada pukul 07.00 WIB, kami berhasil menginjakkan kaki di tanah tertinggi pulau Jawa, Mahameru 3676 mdpl. Total 6 jam perjalanan yang harus aku lalui untuk menuju Puncak Mahameru dari pos Kalimati. Aku bersyukur sekali karena sahabat-sahabat pendaki yang lain lebih banyak yang tak sampai puncak daripada yang berhasil sampai.
Di Puncak Mahameru ini, kami memuas-muakan untuk mengambil dokumentasi sebanyak- banyaknya dan sempat membuat video ucapan bangga atas perjuangan kita. Jam 11 kami turun dari puncak, dengan track pasir mahameru memudahkan kami untuk turun dengan berlari. Tanpa banyak waktu kami 15 sudah sampe pertengahan track pasir, kami pun mengambil foto bersama teman kami yang tidak sampek kepuncak. Lalu kami melanjutkan turun dalam 10 menit kami sudah berada di batas vegetasi. Kami langsung menuju arcapada. Pada 11.00 WIB saya denga habib sampai di arcapada, untuk meunggu teman kami yang masih dibelakang kami istirahat dan tidur disini. Setelah beberapa menit saya terbangun tetapi teman yang dibelakang masih belum dating, saya berdua dengan habib melanjutkan untuk ke Kalimati. Dan 30 menit berselang kami sampe di kalimati langsung istirahat dan beberes barang-barang pribadi untuk di packing di cariel masing-masing. Jam 17.00 kami berangkat dari kalimati ke Ranu kumbolo untuk ngecamp lagi. 2 jam kami lalui, sampe di Ranu Kumbolo pada jam 19.00, kamu langsung mencari tempat untuk memasang tenda dan makan malam. Jam 12 kami tidur untuk melihat Sunrise di Ranu Kumbolo besoknya. Minggu, 1 September 2013 Matahari dari ufuk timur sudah mulai terlihat, kami langsung keluar dari tenda untuk melihat indahnya sunrise di ranu kumbolo, sekaligus melihat asap embun dari danau ranu kumbolo. Setelah puas mengambil foto kami mengambil air dan masak untuk makan siang. Ada juga yang berenang di danau ini walaupun sebenarna tidak boleh. Kami disanan memanjakan diri dengan keindahan pemandangan yang ada di ranu kumbolo. Dan pada jam 16.00 WIB kami baru berangkat pulang menuju Ranupani. Setelah 4 jam berjalan melewati setiap pos kami sampai di Ranupani pada jam 20.00 WIB. Kami langsung mencari tempat makan terdekat dan mencari cinderamata di took terdekat. Sambil mencari mobil untuk ke pasar tumpang. Dan kami mendapatkan mobilnya dengan ongkos Rp. 45.000, kami istirahat di mobil sambil melihat indahnya malam itu. Pengalaman yang tak akan terlupakan olehku dan teman-teman juga pastinya. Pada jam 23.00 WIB kami sampai di pasar Tumpang, kami langsung menuju basecamp awal kami untuk tidur disana. Senin, 2 September 2013 Adzan subuh membangunkan kami, untuk menjalankan shalat subuh dan dilanjutkan mandi dan bersih-bersih. Setelah sarapan kami langsung menuju ke stasion Malang untuk pulang ke bandung. Tanpa disangka kami bertemu teman pendakian kami di gunung Slamet yang ingin ke pulau sempu dan mengajak kita untuk ikut menemaninya. Akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan kami ke Pulau Sempu. Jam 12.00 kami langsung berangkat setelah bernegosiasi kami berangkat dengan ongkos yang tidak saya ingat lagi kami sampai di pelabuhan ikan untuk melanjutkan ke pulau sempu kita harus menyebrangi lautan 30 menit. Setelah sampai disana kami langsung menyusuri jalan menuju danau yang terkenal dengan keindahannya yaitu segara anak. Yang terbuat karena air ombak yang masuk ke dalam pulau ini. Karena kami tidak menggunakan guide kami salah jalan sehingga kami memutuskan untuk memasang tenda di pantai yang telah kami temukan. Kondisi pantai bersih dan tidak kalah keindahanya dengan pantai pangandaran. Kamipun membakar ikan yang sudah dibeli di pelabuhan tadi. Setelah itu kami tidur di luar tenda sambil melihat keindahan malam di pulau sempu ini. Selasa, 3 September 2013 Pagi pun tiba kami lansung mempacking tenda dan barang-barang logistic kami untuk mencari segara anak. Setelah kami menyusuri pantai atau mengelilingi pulau ini kami sampai di titik awal kami berjalan dan ternyata setelah kami lihat tour guide yang membimbing touris ternyata kami baru sadar kalo sudah salah jalan. Kami pun melanjutkan mengikuti tour guide ke segara anak, setelah kami berjalan beberapa jam akhirnya kami menemukan Danau segara anak. Dan langsung saja kita habiskan waktu disana. Karena kami sudah berjanji pada sopir kapal yang mengantar kami ingin dijemput keesokan harinya berate hari ini kita harus sudah berda di titik awal kita diantar. Maka kitapun tidak sempat ngecamp di segara anak ini. Kami langsung bergegas untuk pulang. Dan sampai dititik awal kami menghubungi bapak kapal dan 5 menit kemudian dia dating, kami langsung naik dan berangkat pulang. Sampai di pelabuhan kami langsung mencari mobil dan sambil menunggu ada yang mandi dan makan. Setelah mendapatkan mobil kami langsung berangkat menuju stasion malang lagi, untuk pualng kebandung. Tetapi disini saya tidak ikut ke Bandung karena akan bertemu dengan teman saya yang ada dimalang untuk bermain ke Bromo. Jam 18.00 WIB kami sampai di Satsiun Malang dan saya menunggu teman-teman saya berangkat. Itu adalah Cerita Perjalanan saya Di Malang dari Puncak tertinggi 3676ke Titik 0 mdpl. Ini ceritaku apa ceritamu?