Вы находитесь на странице: 1из 8

1

I. DIAGNOSIS
A. GEJALA KLINIS
Lesi bentuk koin (diskoid) adalah manifestasi lupus kutaneus yang paling
umum ditemui. Lesi diskoid paling sering ditemukan di wajah, kulit kepala dan
telinga, tetapi persebarannya juga bisa lebih luas. Walaupun begitu, lesi di bawah
leher sangat jarang ditemukan jika tidak ada lesi di atas leher. Lesi juga kadang-
kadang ditemukan di permukaan mukosa, termasuk bibir, lapisan mukosa oral lain,
mukosa hidung, konjungtiva dan mukosa genital.
5
Lesi primer LED adalah makula atau papul eritem asimetris tanpa gejala
subjektif dengan sisik ringan hingga sedang. biasanya berukuran 1-2 cm. Seiring
dengan perjalanan penyakit, sisik dapat menebal dan melengket, disertai
hipopigmentasi di daerah inaktif (tengah) dan hiperpigmentasi di batas aktif. Jika
mengenai daerah berambut seperti kulit kepala dan janggut, eskar dengan alopesia
permanen dapat terjadi. Lesi LED seringkali tersebar mengikuti pajanan sinar
matahari tetapi daerah yang tidak terpajan tetap dapat terkena lesi.
3
Setelah beberapa lama, lesi LED akan berubah menjadi pakat eritem berbatas
tegas yang titutupi oleh sisik yang meluas hingga ke bukaan folikel rambut. Jika sisik
yang melekat dilepaskan, jarum-jarum keratotik yang mirip dengan paku karpet dapat
terlihat di bagian bawah sisik (tanda paku karpet). Lesi meluas dengan eritem dan
hiperpigmentasi di pinggir dengan eskar atrofi, telangiektasia dan hipopigmentasi di
tengah.

LED dapat dibedakan menjadi LED lokalisata yang mengenai wajah dan leher
serta LED generalisata yang mengenasi bagian atas dan bawah dari leher. Lesi LED
di bawah leher.

2


Gambar 1 : LED di wajah pasien


Gambar 2 : Eskar dengan alopesia akibat LED


Biasanya LED tidak menimbulkan gejala objektif pada pasien selain
ketidaknyamanan kosmetik akibat lesi dan eskar. Kadang-kadang daerah yang
terpengaruh terasa gatal dan jika mengenai jari, terasa lembut dan nyeri tekan. LED
juga tidak mempengaruhi status kesehatan pasien secara umum.
6

B.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebagai penyokong diagnosis ialah :
1. PEMERIKSAN HISTOPATOLOGIS
3

Secara histologis, epidermis dan dermis penderita LED lah yang mengalami
perubahan sedangkan jaringan subkutannya tidak. Penampakan mikroskopis yang
khas untuk LED adalah hiperkeratosis dengan sumbatan folikel, penipisan dan
pendataran epitel serta degenerasi hidrofik lamina basalis.Selain itu, terdapat
keratinosit apoptotik yang tersebar (badan Civatte) pada lamina basalis. Pada lesi
3

yang sudah lama, penebalan membrana basalis terlihat jelas pada pewarnaan acid-
Schiff. Pada jaringan dermis terdapat infiltrat limfositik berbentuk perca atau likenoid
disertai pengangkatan folikel pilosebaseus. Juga terdapat penimbunan musin pada
ruang interstisial dan udem, dan biasanya tidak dijumpai eosinofil maupun neutrofil.

Gambar 3. Degenerasi hidrofik lamina basalis pada LED
3

2. LUPUS BAND TEST (LBT)

Imunoglobulin (IgA,IgG, IgM) dan komponen komplemen
(C3,C4,Clz,properdin, faktor B dan membrane attack complex C5b-C9) akan
tertimbun menjadi susunan menyerupai pita linear atau granuler pada taut dermo-
epidermal dari kulit pasien LE sehingga dapat diamati dengan uji direct
immunofluorescence yang disebut Lupus Band Test (LBT).
3
Penelitian awal menyebutkan bahwa 90% lesi LED imunoreaktan sehingga
positif LBT tetapi penelitian terbaru menunjukkan angka yang lebih rendah. Lesi di
kepala, leher dan lengan lebih sering positif (80%) dari lesi di badan (20%). LBT
nampaknya lebih sering positif pada lesi yang lebih tua (>3 bulan).
3

4


Gambar 4. Pemeriksaan direct immunofluorescence pada biopsy kulit lesi LED.
3
Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan gabungan antara anamnesis,
pemeriksaan fisis serta pemeriksaan penunjang.
Anamnesis:
Pasien mungkin mengeluh gatal ringan atau nyeri sesekali dalam lesi, tetapi
kebanyakan pasien tanpa gejala. Sekitar 5% atau kurang pasien LED telah terlibat
dalam kelainan sistemik. Arthralgia atau arthritis mungkin terjadi. Jadi, anamnesis
harus difokus pada riwayat penyakit dan gejala LE yang berkaitan seperti
fotosensitivitas, arthralgia atau arthritis, alopesia areata serta fenomena Raynaud,
aborsi spontan pneumonia, karditis serta gangguan neurologis. Untuk mendukung
diagnosis klinis, pemeriksaan histologis serta imunohistokimia lesi kulit akan
dilakukan.

Pemeriksaan fisis (gejala klinis):
Lesi primer LED adalah papul eritematosa atau plak dengan gambaran sisik
(lihat gambar di bawah). Semakin lama lesi semakin aktif, sisik semakin menebal dan
terjadi perubahan pigmentasi dengan hipopigmentasi di daerah pusat lesi dan pada
daerah perbatasan tidak aktif dan hiperpigmentasi.


5




Gambar 5 : Bekas luka kronis lesi LED


Lesi menyebar sentrifugal dan dapat bergabung. Dengan bertambahnya usia
lesi, pelebaran bukaan folikular terjadi dengan plug keratinous, disebut folikel
patulous (lihat gambar di bawah). Resolusi lesi aktif mengakibatkan atrofi dan
terjadinya jaringan parut.



Gambar 6: Lesi LED dalam konka menunjukkan folikel dengan sumbatan

Lesi awal mungkin sulit untuk dibedakan dengan lesi LEKS. Lesi LED
seringkali tersebar menurut pajanan sinar matahari tetapi daerah yang tidak terkena
sinar matahari dapat pula terkena. Kulit kepala seringkali terkena sehingga
menghasilkan alopesia.
Pasien dengan LED sering dibagi menjadi 2 kelompok: lokal dan generalisata.
LED lokal terjadi ketika hanya pada kepala dan leher, sedangkan LED generalisata
terjadi ketika daerah lain.
II. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Banding dari LED antara lain:

6

Keratosis Aktinik
Gambaran klinis berupa bercak-bercak merah dan berskuama, yang secara
khas bertambah besar dan menyusut bersama dengan waktu, dapat timbul ratusan lesi
pada orang-orang yang sering terpapar sinar matahari.


Gambar 7 : Aktinik keratosis hipertrofik pada dorsum manus pasien
4

Psoriasis
Gambaran utama psoriasis adalah, epidermis menajdi sangat menebal
(akantosis). Tidak terdapat stratum granulosum. Retensi nukleus pada stratum
korneum (parakeratosis). Akumulasi polimorf pada stratum korneum (mikroabses).
Pelebaran pembuluh darah kapiler pada dermis bahagian atas.


Gambar 8 : Psoriasis vulgaris yang meluas dari kulit kepala ke leher
4

Liken Planus
Liken planus merupakan kelainan yang agak bervariasi bentuknya. Bentuk
yang paling sering adalah adanya erupsi akut pada papula yang gatal. Gambaran
7

klinis: lesi-lesi kulitnya berpermukaan rata, mengkilat, dan poliglonal. Gambaran
permukaannya tampak seperti anyaman halus dari bintik-bintik dan garis-garis,
disebut sebagai Wickhams striae


Gambar 9 : plakat berpuncak rata dengan Wickhams striae pada ekstremitas
penderita
4


Lupus Ertitematosus Kutaneus Subakut
Terdapat lesi-lesi papuloskuamosa atau anular tanpa pembentukan jaringan
parut, terutama pada tempat-tempat yang terpapar sinar matahari. Mugkin juga
didapatkan gejala sistemik, walaupun biasanya ringan.

8


Gambar 10 : LEKS dengan lesi anular dengan pusat hipopigmentasi tanpa atrofi kulit
pada punggung dan lengan

Вам также может понравиться