Вы находитесь на странице: 1из 11

HOW I CAN FORGET IT ?

Rabu, 04 Desember 2013


Laporan Mineragrafi Acara 1 Pengenalan MIkroskop

BAB I
PENDAHULUAN





1.1 Latar Belakang



Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untuk pengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut
harus menggunakan alat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan
mikroskop biasa, dimana mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan
cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul. Selain itu, perbedaannya pada beberapa komponen khusus
yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator dan lensa amici bertrand.
Jenis/tipe dari mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus, Bausch &
Lomb, dan Reichert.
Mikroskop terdiri dari dua kata yang diambil dari bahasa Yunani yakni micros yang artinya kecil dan scopein yang
artinya melihat. Jadi mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek berukuran kecil yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert
Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek
mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai
makhluk kecil lainnya. Kemudian pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal
dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek.
Dalam membentuk bayangan, mikroskop menggunakan dua macam lensa yang berbeda fungsinya. Lensa yang
paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa okuler dan lensa obyektif. Lensa obyektif adalah lensa cembung
sedangakan lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari dua macam lensa ini sudah
dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan
menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh
okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Dalam praktikum mineragrafi ini, jenis mikroskop yang
digunakan adalah mikroskop polarisasi Nikon. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati mineral untuk melihat
kenampakannya secara mikroskopik.
Dalam hal ini pengamatan yang akan dilakukan adalah pengamataan mineral bijih dan mineral tranparan
menggunakan mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa yang hanya memperbesar benda yang akan
diamati.
Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul. Hal itu
berhubungan dengan teknik pembacaan data yang dilakukan melalui lensa yang mempolarisasi obyek pengamatan. Hasil
polarisasi obyek tersebut selanjutnya dikirim melalui lensa obyektif dan lensa okuler ke mata (pengamat). Selain itu,
perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada
mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici Bertrand. Selain itu memiliki
meja objek dimana objek yang akan di amati apabila tidak berada di bawah lensa objektif dapat dipindahkaan
menggunakan pengarah preparat yaitu pengarah sumbu absis (sumbu x) dan pengarah sumbu ordinat (sumbu y).
1.2 Batasan Masalah



Adapun batasan masalah dari praktikum ini meliputi :
1. Pengenalan mikroskop polarisasi Nikon dan bagian-bagiannya.
2. Pengenalan cara penggunaan mikroskop polarisasi Nikon.

1.3 Maksud dan Tujuan



1.3.1 Maksud



Adapun maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian dari mikroskop polarisasi serta
bagaimana menggunakan mikroskop ini untuk mengamati mineral bijih dan transparan dengan benar.



1.3.2 Tujuan



Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop polarisasi Nikon dan fungsinya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop polarisasi Nikon untuk mengamati mineral.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA






2.1 Jenis-jenis Mikroskop



Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop
yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang
dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali. Salah
satu faktor yang paling penting adalah warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu dipahami benar bagian-bagiannya serta
fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop
tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu,
minyak dan kotoran lainnya. Perlu diketahui bahwa butir debu yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat
ganda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan. Adapun jenis-jenis mikroskop yaitu sebagai berikut :



2.1.1 Mikroskop Cahaya (Light Microscope)



Memiliki dua jenis lensa yaitu obyektif dan okuler, sistem kerjanya dibantu dengan cara pantulan cahaya yang
menembus obyek yang diamati dan mampu memperbesar bayangan obyek hingga 1000 x . Merupakan mikroskop yang
mempunyai bagian bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau
preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet
tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya.
Lensa obyektif berfungsi untuk pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang
akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai
apertura yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata
pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25
kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan
dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal
maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal. Bagian - bagian mikroskop
cahaya :
1. Lensa okuler yaitu lensa yang berhadapn langsung dengan mata pengamat, lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2. Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa
okuler.
3. Sekrup Pengarah Kasar (Makrometer), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
4. Sekrup Pengarah Halus (Mikrometer), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat,
dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
5. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
6. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar.
Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
7. Pegangan, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. Pegangan mikroskop sangat penting apabila mikroskop akan
diangkat atau dipindahkan.
8. Pegangan sedia (penjepit kaca), penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
9. Meja Objek, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan di amati.
10. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik-turunkan.
11. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
12. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
13. Reflektor (cermin), terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk
memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat.
Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan
cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
14. Kaki, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
2.1.2 Mikroskop Lapangan Gelap (Dark Field Microscope)



Mikroskop ini dilengkapi dengan suatu kondensor yang tidak memungkinkan adanya intensitas cahaya kuat
sehingga dengan demikian bisa terjadi lapangan penglihatan yang kurang begitu terang (relatif gelap). Kegunaannya untuk
melihat gerakan-gerakan bakteri khususnya Treponema pallidum.Treponema pallidum memiliki gerakan yang khas,
sehingga dapat dibedakan dari spesies Treponemayang lain. Dalam kaitan dengan rapid diagnosis dari penyakit kholera,
mikroskop ini dapat digunakan.



2.1.3 Mikroskop Fluoresen (Fluorescence Microscope)



Mikroskop ini dilengkapi dengan suatu sumber UV light (sinar ultra violet). Kegunaannya untuk mendeteksi agen
etiologik (Ag) atau respon imun (Ab) pada spesimen penderita penyakit infeksi yang dicurigai . Mikroskop pender ini dapat
digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik
ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan
pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen
yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar.


2.1.4 Mikroskop Ultraviolet


Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat
meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Karena cahaya ultra violet tak dapat dilihat oleh
mata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan
lensa kuarsa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.


2.1.5 Mikroskop Fase Kontras (Contranst phase Microscope)



Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya, yakni tidak diberi warna dalam keadan
hidup, namun pada jaringan hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-
masing jaringan tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini
sangat rumit. Apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun
begitu karena nukleus dalam sel, nukleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan
ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase
kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan
yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nukleus (dan unsur lain) yang sejauh ini tidak dapat dilihat menjadi dapat
dilihat.


2.1.6 Mikroskop Elektron (Elektrone Microscope)



Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang
menggunakan elektro statik dan elektromagnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki
kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop
cahaya.Macam- macam mikroskop elektron:
1. Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3. Mikroskop pemindai elektron
4. Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5. Mikroskop refleksi elektron (REM)





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN






3.1 Mikroskop Polarisasi



Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang cara kerjanya membiaskan cahaya, bukan memantulkan cahaya. Dasar
yang membedakan mikroskop polarisasi dengan mikroskop biasa yakni adanya beberapa komponen khusus yang hanya
terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis dari
mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe mikroskop polarisasi yang biasa digunakan, yakni Nikon, Olympus dan
Reetchet. Perbedaan tipe mikroskop tersebut hanya pada penempatan kedudukan bagian-bagiannya, tapi secara umum
prinsip penggunaannya relatif sama.



3.2 Bagian-bagian Mikroskop Polarisasi



Adapun bagian-bagian dari mikroskop Polarisasi beserta fungsinya yaitu :

3.2.1 Tubus atas bagian atas, meliputi :

1. Lensa okuler
Berfungsi untuk melihat objek yang akan diamati.

2. Eye piece
Berfungsi sebagai tempat meletakkan mata saat mengamati objek.
3. Dioptring
Berfungsi untuk memperjelas bayangan benda pada saat pengamatan dan mengatur posisi lensa okuler.
4. Pin hole
Berfungsi untuk mengatur gelap-terangnya lensa amici Bertrand.
5. Lensa Amici Bertrand
Berfungsi untuk memperjelas gambar interferensi bagian dalam.
6. Skala lensa amici Bertrand
Sebagai skala dalam memperjelas gambar interferensi bagian dalam.
7. Pengunci tubus atas bagian atas
Berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian atas.


3.2.1.1 Tubus atas bagian tengah, meliputi :

8. Analisator
Berfungsi untuk mendapatkan warna obsorbs maksimum pada saat pengamatan nikol silang.
9. Pengunci skala analisator
Berfungsi untuk mengunci skala analisator.
10. Skala analisator
Berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator secara detail.
11. Skala nonius analisator
Berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator lebih detail.
12. Kompensator
Berfungsi untuk menentuan WI maksimum, bias rangkap dan TRO.
13. Keping gips (530 mm)
Berfungsi untuk menentukan tambahan dan pengurangan warna interferensi yang berharga 530 mm.
14. Keping mika
Menentukan harga bias rangkap dan warna interferensi yang tinggi pada kristal yang mempunyai harga 50 mm.
15. Baji kuarsa
Berfungsi untuk menentukan penambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 0,009 mm.
16. Pengunci tubus atas bagian tengah
Berfungsi untuk mengunci tubus atas bagian tengah.


3.2.1.2 Tubus atas bagian bawah, meliputi :

17. Filter
Berfungsi untuk menyaring debu pada mikroskop.
18. Mikrofotometri
Untuk mengambil gambar sayatan tipis batuan.
19. Tabung halogen
Berfungsi untuk digunakan pada saat pengamatan mineral bijih.
20. Cincin tabung halogen
Berfungsi sebagai letakan lensa pada tabung halogen.
21. Dusty cup
Berfungsi untuk membersihkan debu pada mikroskop.

3.2.2 Tubus tengah, meliputi :
22. Lengan mikroskop
Berfungsi sebagai penyangga tubus atas dan tubus tengah serta sebagai pegangan saat mengangkat mikroskop.
23. Pengarah halus
Untuk mengatur kedudukan meja objek secara halus.
24. Pengarah kasar
Untuk mengatur kedudukan meja objek secara kasar.
25. Revolver
Untuk mengatur kedudukan lensa objektif.
26. Lensa objektif perbesaran 5 X
Berfungsi untuk memperbesar 5 kali kenampakan objek.
27. Lensa objektif perbesaran 10 X
Berfungsi untuk memperbesar 10 kali kenampakan objek.
28. Lensa objektif perbesaran 20 X
Berfungsi untuk memperbesar 20 kali kenampakan objek.
29. Lensa objektif perbesaran 100 X
Berfungsi untuk memperbesar 100 kali kenampakan objek.
30. Meja objek
Berfungsi sebagai tempat meletakkan objek saat pengamatan.
31. Lubang meja objek
Berfungsi untuk meneruskan cahaya dari kondensor ke meja objek.
32. Penjepit preparat
Berfungsi untuk menjepit preparat pada saat pengamatan.
33. Skala meja objek
Berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek .
34. Skala nonius meja objek
Berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek secara detail.
35. Pengunci meja objek
Berfungsi untuk mengunci meja objek.
36. Pengarah sumbu absis
Berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu-x.
37. Pengarah sumbu ordinat
Berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu-y.
38. Skala absis
Berfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-x.
39. Skala ordinat
Berfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-y.
40. Skala nonius absis
Berfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-x secara detail.
41. Skala nonius ordinat
Berfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-y secara detail.
42. Substage unit
Berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lamp socket ke meja objek.
43. Pengunci substage unit
Berfungsi untuk mengunci substage unit.
44. Pengarah horizontal substage unit
Berfungsi sebagai pengarah substage secara horizontal.
45. Pengarah vertikal substage unit
Berfungsi untuk mengarahkan substage secara vertikal.
46. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur banyak-sedikitnya cahaya yang masuk pada kondensor.
47. Kondensor
Berfungsi menampilkan sinar agar preparat dapat terlihat dengan jelas.
48. Skala bukaan diafragma
Berfungsi sebagai penunjuk kedudukan mukaan diafragma.


3.2.3 Tubus bawah, meliputi :

49. Iluminator
Berfungsi untuk menangkap dan meneruskan cahaya dari lamp socket.
50. Pengarah iluminator
Berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk dalam iluminator.
51. Selubung iluminator
Berfungsi sebagai pelindung iluminator.
52. Brightness control dial
Berfungsi untuk mengatur jumlah cahay yang masuk ke mikroskop.
53. Lamp socket
Berfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop.
54. Kabel penghubung
Berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke mikroskop.
55. Orientation plate
Untuk mengetahui keseimbangan mikroskop.
56. Kaki mikroskop
Berfungsi sebagai penyangga mikroskop secara keseluruhan.
57. Transformator
Berfungsi sebagai mengatur energi listrik yang masuk ke mikroskop.
58. Transformer
Berfungsi sebagai sumber tegangan bagi tranformator



Adapun bagian-bagian mikroskop polarisasi secara umum dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini :


Gambar 2.1 Bagian-bagian mikroskop polarisasi



3.3 Cara Menggunakan Mikroskop Polarisasi



Pertama ambil mikroskop dengan memegang lengan mikroskop dengan tangan kanan dan menyangga dari bawah
menggunakan tangan kiri. Kemudian letakkan mikroskop diatas meja dengandiberi lap kasar terlebih dahulu sebagai
pengalas. Kemudian alirkan listrik ke mikroskop melalui kabel peghubung lalu atur mikroskop agar seimbang. Pengaturan
yang paling penting dilakukan sebelum mengamati adalah memusatkan perputaran meja objek/centering, pengaturan arah
getaran polarisator sejajar dengan salah satu benang silang, dan pengaturan arah getar analisator agar tegak lurusarah
getar polarisator. Centering penting dilakukan agar pada saat pengamatan dengan menggunakan perputaran meja objek,
mineral yang kita amati tetap berada pada medan pandangan (tidak keluar dari medan pandangan).





BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN






4.1 Kesimpulan



Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang.
2. Jenis-jenis mikroskop meliputi mikroskop cahaya, mikroskop polarisasi, mikroskop elektron, mikroskop ultra violet, mikroskop
fluoresen dan mikroskop stereo.
3. Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang cara kerjanya membiaskan cahaya. Perbedaan mikroskop polarisasi dengan
mikroskop biasa yakni adanya beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping
analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand.
4. Mikroskop polarisasi Nikon memiliki 64 komponen yang memilki fungsi masing-masing.



4.2 Saran



Adapun saran yang dapat diberikan adalah :
1. Untuk praktikan ,sebaiknya lebih berhati hati dalam memegang mikroskop. Jangan sampai membuat mikroskop menjadi
rusak. Dan yang pastinya harus menghapal bagian dari mikroskop agar dapat menggunakannya lebih baik lagi.
2. Untuk asisten sebaiknya lebih mampu untuk mengenal serta dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop dengan baik
dan benar.
Diposkan oleh nara shikamaru di 00.02
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog
2013 (1)
o Desember (1)
Laporan Mineragrafi Acara 1 Pengenalan MIkroskop
Mengenai Saya

nara shikamaru
Lihat profil lengkapku
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Вам также может понравиться