Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap orang yang dapat berpikir akan menerima kenyataan bahwa
seks pada manusia dapat dan harus banyak hal yang lebih daripada
kepuasan hewani suatu selera jasmaniah. Akan tetapi, bagi kebanyakan
kaum muda yang kurang berpikir panjang, seks merupakan suatu yang
cukup memberikan kesenangan dalam tingkatan yang paling dangkal
sehingga sebagian besar arti dari pernyataan di atas menjadi hilang. Daya
tarik dan keinginan seksual merupakan bagian dari sarana yang di
anugerahi oleh alam untuk tujuan melanjutkan keturunan (reprodoksi.
!ika sarana ini di pisahkan sama sekali dari tujuan reprodoksi, yang
tentunya terjadi dalam setiap hubungan kelamin yang lepas, maka sarana
tersebut akan kehilangan landasan pokok dari "ungsinya (#.A.$.
%homson,1&'& ( )'.
*stilah +seks, secara etimologis, berasal dari bahasa Latin +sexus,
kemudian diturunkan menjadi bahasa -erancis .uno +sexe,. *stilah ini
merupakan teks bahasa *nggris pertengahan yang bisa dilacak pada periode
11/011/00 2.
Seks secara leksikal (makna dasar bisa berkedudukan sebagai kata
benda (noun, kata si"at (adjective, maupun kata kerja transiti" (verb of
transitive. Secara terminologis seks adalah na"su syahwat, yaitu suatu
kekuatan pendorong hidup yang biasanya disebut dengan insting3 naluri
yang dimiliki oleh setiap manusia, baik dimiliki laki1laki maupun
perempuan yang mempertemukan mereka guna meneruskan kelanjutan
keturunan manusia.
.urangnya pengatahuan seksual dalam kalangan remaja akan
berpotensi menimbulkan kepribadian menyimpang. .epribadian sendiri
merupakan kedok yang menggambarkan sesorang. .epribadian terbentuk
dari banyak "aktor. 4aktor itu antara lain keluarga, lingkungan dan
pengetahuan.
1
Selama ini masyarakat memang masih tabu membicarakan tentang
seks, mereka masih menganggap bahwa pendidikan seks sebagain suatu
hal yang 5ulgar dam akan mendorong remaja untuk berhubungan seks.
-adahal seks itu sendiri artinya jenis kelamin yang membedakan pria dan
wanita secara biologis.
1.). $umusan 2asalah
1. Apakah pengertian dari pendidikan seksual6
). Apakah tujuan pendidikan seks6
7. Bagaimana hubungan remaja dengan seksualitas6
1.7. %ujuan 2akalah
1. 8ntuk mengetahui dan memahami pengertian pendidikan seksual
). 8ntuk mengetahui dan memahami tujuan pendidikan seks
7. 8ntuk mengetahui dan memahami hubungan remaja dengan seksualitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
).1. -engertian -endidikan Seksual
Secara prinsipil, pendidikan adalah suatu proses usaha manusia
untuk memanusiakan anak manusia. .arena itu masalah ini sudah bermula
sejak adanya manusia dan akan terus menjadi masalah selama masih ada
manusia. *stilah pendidikan, hanya dapat di pakai dalam kegiatan
memanusiakan anak manusia ini dan tidak pada jenis makhluk yang lain.
9al ini dicirikan dengan adanya proses kemajuan di dalam proses usaha
tersebut yang harus terjadi (Drs. Agus Sujanto, 1&': ( ):;
2enurut 88 <o. )0 tahun )007 Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara akti" mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan <egara.
Sedangkan pengertian Pendidikan menurut 9. 9orne, adalah
proses yang terus menerus (abadi dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi
makhluk manusia yang telah berkembang secara "isik dan mental, yang
bebas dan sadar kepad %uhan, seperti termani"estasi dalam alam sekitar
intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Dari beberapa pengertian Pendidikan menurut ahli tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa -endidikan adalah Bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
3
-endidikan bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang apa
yang telah di berikan. -endidikan berlangsung dari indi5idu mulai lahir di
dunia sampai meninggalnya.
!adi, -endidikan seks adalah membimbing serta mengasuh
seseorang agar mengerti tentang arti, "ungsi, dan tujuan seks, sehingga ia
dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.-endidikan seks dapat
dibedakan antara seks instruction dan education in se=uality. Se=
instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan
rambut pada ketiak, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses
berkembang biak melalui hubungan untuk mempertahankan jenisnya.
%ermasuk didalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam
mencegah terjadinya kehamilan. >ducation in se=uality meliputi bidang1
bidang etika, moral, "isiologi, ekonomi dan pengetahuan lainnya yang di
butuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai
indi5idual seksual, serta mengadakan ubungan interpersonal yang baik.
).). %ujuan -endidikan Seksual
%ujuan pendikan seks secara umum sesuai dengan kesepakatan
interpersonal ,con"erence o" se= education and "amily planning, pada
tahun 1&:), adalah( ,8ntuk menghasilkan manusia1manusia dewasa yang
dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, serta bertanggung jawab
terhadap dirinya dan terhadap orang lain.,
%ujuan utama pendidikan seks adalah melahirkan indi5idual1
indi5idual yang dapat di sesuaikan diri dengan masyarakat dan
lingkungannya dan bertanggungjawab kepada dirinya sendiri serta orang
lain. -endidikan seksual selain menerangkan tentang aspek1aspek
anatomis dan biologis juga menerangkan tentang aspek1aspek psikologis
dan moral.
4
-endidikan seksual yang benar harus memasukkan unsur1unsur hak
asasi manusia. !uga nilai1nilai kultur dan agama diikutsertakan sehingga
akan merupakan pendidikan akhlak dan moral juga. !adi tujuan pendidikan
seksual adalah untuk membentuk suatu sikap emosional yang sehat
terhadap masalah seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah hidup
dewasa yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya.
9al ini dimaksudkan agar mereka tidak menganggap seks itu suatu
yang menjijikan dan kotor. %etapi lebih sebagai bawaan manusia, yang
merupakan anugrah %uhan dan ber"ungsi penting untuk kelanggengan
kehidupan manusia, dan supaya anak1anak itu bisa belajar menghargai
kemampuan seksualnya dan hanya menyalurkan dorongan tersebut untuk
tujuan tertentu (yang baik dan pada waktu yang tertentu saja.
Dalam memberikan pendidikan seks pada anak jangan ditunggu
sampai anak bertanya mengenai seks. Sebaiknya pendidikan seks
diberikan dengan terencana, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak.
Sebaiknya pada saat anak menjelang remaja dimana proses kematangan
baik "isik, maupun mentalnya mulai timbul dan berkembang kearah
kedewasaan.
).7. 9ubungan antara $emaja dengan Seksualitas
2asa remaja adalah masa dimana perkembangan seseorang itu
dimulai, karna pada saat remajalah segala perkembangan "isik dan biologis
terjadi. Sehingga pengaruh untuk kedepannya sangat penting.
-erubahan ciri1ciri seks primer dan sekunder pada remaja (
a. -erubahan seks primer
?iri1ciri perubahan seks primer menunjuk pada organ tubuh yang
secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. ?iri1ciri primer
ini berbeda antara anak laki1laki dan anak perempuan. Bagi anak laki1laki,
ciri1ciri perubahan seks primer ini sangat penting ditunjukkan dengan
pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan (penis dan kantung
5
kemaluan (scrotum, yang mulai terjadi pada usia sekitar 1) tahun dan
berlangsung sekitar / tahun untuk penis dan ; tahun untuk skrotum
(Sei"ert @ 9o""nung, 1&&A . -ada skrotum, terdapat dua buah testis (buah
pelir yang tergantung dibawah penis. %estis ini sebenarnya telah ada sejak
kelahiran, namun baru sekitar 10B dari ukuran matang. %estis mencapai
kematangan penuh pada usia )0 atau )1 tahun, yang mula1mula terlihat
pada peningkatan panjang penis, yang secara berangsur1angsur bertambah
besar.
-erubahan1perubahan pada ciri1ciri seks primer pada pria ini sangat
di pengaruhi oleh hormone terutama hormone perangsang yang
diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary gland). 9ormone
perangsang pria ini merangsang testis, sehingga testis menghasilkan
hormone testosterone dan androgen serta spermatoCoa (Sarwono, 1&&A.
Sperma yang dihasilkan dalam testis selama masa remaja ini,
memungkinkan untuk mengadakan reproduksi untuk pertama kalinya.
.arena itu, kadang1kadang sekitar usia 1) tahun, anak laki1laki
kemungkinan untuk mengalami penyemburan air mani (ejaculation of
semen) mereka yang pertama atau dikenal dengan istilah +mimpi basah,.
Sementara itu pada anak perempuan, perubahan ciri1ciri seks
primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut
dengan menarche, yaitu menstrusi yang pertama kali dialami oleh seorang
gadis. %erjadinya menstruasi yang pertama ini member petunjuk bahwa
mekanisme reproduksi anak perempuan telah matang, sehingga
memungkinkan mereka untuk mengandung dan melahirkan anak.
2unculnya menstruasi pada anak perempuan ini sangant dipengaruhi oleh
perkembangan indung telur (o5arium. D5arium terletak dalam rongga
perut wanita bagian bawah, di dekat uterus, yang ber"ungsi memproduksi
sel1sel telur (o5um dan hormone1hormon estrogen dan progesterone.
9ormone progesterone bertugas untuk mematangkan dan mempersiapkan
sel telur (o5um sehingga siap untuk dibuahi. Sedangkan hormone
estrogen adalah hormone yang mempengaruhi pertumbuhan si"at1si"at
6
kewanitaan pada tubuh seseorang (pembesaran payudara dan pinggul,
suara halus. Dan lain1lain. 9ormone ini juga mengatur siklus haid
(Sarwono, 1&&A.
Dleh sebab itu. 2enstruasi pertama pada seorang gadis didahului
oleh sejumlah perubahan lain, yang meliputi pembesaran payudara,
kemunculan rambut disekitar daerah kelamin, pembesaran pinggul dan
bahu. Selanjutnya, ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya,
maka o5arium,uterus, 5agina, labia, dan klitoris berkembang pesat.
b. -erubahan seks sekunder
?iri1ciri seks sekunder adalah tanda1tanda jasmaniah yang tidak
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, namun merupakan
tanda1tanda yang membedakan antara laki1laki dan perempuan. %anda1
tanda jasmaniah ini muncul sebagai konsekuensi dari ber"ungsinya
hormone1hormon yang disebutkan di atas. Di antara tanda1tanda jasmaniah
yang terlihat pada laki1laki adalah tumbuh kumis dan janggut, jakun, bahu
dan dada melebar, suara berat, tumbuh bulu di ketiak, di dada, di kaki dan
di lengan, dan di sekitar kemaluan, serta otot1oto menjadi kuat. Sedangkan
pada perempuan terlihat payudara dan pinggul yang membesar, suara
menjadi halus, tumbuh bulu di ketiak dan disekitar kemaluan.
$emaja adalah masa transisisi dari priodik anak ke dewasa. Secara
psikologis kedewasaan adalah keadaan dimana sudah ada ciri E ciri
psikologik tertentu pada seseorang.
2enurut G. W. Alport, ciri E ciri psikologik adalah (
1 -emekaran diri sendiri ( extention of the self
Di tandai dengan kemampuan seseorang untuk menganggap orang
atau hal lain sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. -erasaan egoisme
berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki. Salah satu tanda
yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan
alam sekitarnya. ?iri lain adalah berkembangnya ego ideal berupa cita E
cita, idola dan sebagainya.
) .emampuan untuk melihat diri sendiri secara obyekti" (self
objecttivication
7
Di tandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang
diri sendiri dan kemampuan untuk menangkap humor termasuk yang
menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran.
7 2emiliki "alsa"ah hidup tertentu tanpa perlu merumuskannya dan
mengucapkannya dalam kata E kata.
Drang yang sudah dewasa tahu dengan tepat tempatnya dalam
rangka susunan obyek E obyek lain di dunia. -ada diri remaja proses
perubahan merupakan hal yang harus terjadi karena dalam proses
pematangan kepribadiannya remaja sedikit demi sedikit memunculkan
ke permukaan si"at E si"atnya yang sesungguhnya harus berbenturan
dengan rangsang E rangsang dari luar. 2enurut $ichmond dan sklansky
inti dari tugas perkembangan seseorang dalam periode remaja awal dan
menengah adalah memperjuangkan kebebasan, sedangkan menemukan
bentuk kepribadian yang khas dalam periode itu belum menjadi sasaran
utama.
Dalam peta psikologi remaja terdapat tiga bagian (
a. Fase ueral
-ueral, dari kata puer artinya anak laki1laki. Dalam hal ini terjadi
hal yang baru dalam pergaulan anak. Faitu anak laki1laki mulai
memisahkan diri dari anak perempuan.
2eskipun demikian, terdapat ciri1ciri yang sama pada mereka,
terutama dala cara mereka bergaul. ?iri1ciri itu antara lain, ialah(
1 2ereka tidak mau lagi disebut anak1anak, sebutan anak dirasakan sebgai
merendahkan diri mereka
) 2ereka mulai memisahkan diri dari orang tuanya, atau orang dewasa lain
yang ada di sekitarnya.
7 2ereka membentuk kelompok1kelompok untuk bersaing.
A 2ereka memiliki si"at mendewakan tokoh1tokoh yang di pandang sebagai
memiliki kelebihan.
/ -andangan lebih banyak di rahkan keluar (ekstra5ert dan kurang bersedia
untuk melihat dan mempercayai diri nya sendiri.
b. Fase !egative
8
4ase kedua ini hanya berlangsung beberapa bulan saja. %etapi
.A$L B89L>$ berpendapat bahwa berlangsung lama, dengan alasan
bahwa ciri1cirinya masih nampak juga pada masa1masa berikutnya.
Adapun ciri1ciri pada "ase ini antara lain, ialah(
1 %erhadap segala sesuatu, si anak bersika serba ragu, tidak pasti, tidak
senang, tidak setuju, dan sebagainya.
) Anak sering murung, sedih tetapi ia sendiri tidak mengerti apa sebabnya.
7 Sering melamun tak menentu, dan kadang berputus asa.
c. Fase ubertas
2asa ini yang dinamakan dengan 2asa Adolesen. -uber atau
remaja, masa ini yang berlangsung paling lama di antara kedua "ase yang
lain. Dan merupakan inti dari seluruh masa remaja (Drs. Agus Sujanto,
1&': ( 1'711'A.
2asa remaja (adolesensi merupakan suatu periode dengan
dorongan seksual maksimum. Di dalam suatu masyarakat yang
menganggap keluarga sebagai satuan sosial yang pokok, maka masa
remaja juga merupakan periode dengan kesempatan seksual yang sah
peling sedikit atau minimum. .eadaan yang bertentangan ini tentu saja
menimbulkan permasalahan moralitas perorangan yang berat bagi anak
muda tersebut. -ermaslahan ini sama tuanya sebagaimana kebudayaan
eropa barat, namun dalam masyarakat yang sekarang ini di tambah lagi
karena banyak "aktor (#.A.$. %homson, 1&'& ( ):.
Daya tarik dan keinginan seksual merupakan bagian dari sarana
yang di anugerahi oleh alam untuk tujuan melanjutkan keturunan
(reproduksi. !ika sarana ini dipisahkan sama sekali dari tujuan
reproduksi, yang tentunya terjadi dalam setiap hubungan kelamin yang
lepas, maka kedua sarana tersebut akan kehilangan landasan pokok dan
"ungsinya (#.$.%. %. %homson, 1&'& ( )'.
9
BAB III
PENUTUP
7.1. .esimpulan
Dengan memahami bahwa masa remaja merupakan suatu masa
yang sulit tetapi sangat penting dengan hubungannya dengan masa yang
akan datang itu, maka paara pendidik haruslah berusaha agar para
pemuda mengerti, bahwa mereka berada pada saat yang penting tetapi
sulit. 8ntuk itu di perlukan pengertian dari para pendidiknya. !adi para
remja baru akan mengerti, apabila si pendidik menanamkan pengertian itu
dan pendidik baru akan dapat menanamkan pengetian bila ia sendiri telah
mengerti.
7.). Saran
Semoga makalah ini dapat berman"aat bagi pembaca nya dan
apabila makalah ini terdapat kekurangan kami mohon kritik dan saran
yang bersi"at membangun.
10
DAFTAR PUSTAKA
%homson #.D #.A.$ . (1&'&( roblemati"a #exual, Fayasan >ssentia 2edica,
Fogyakarta.
Sujanto Agus. (1&':( si"ologi er"embangan, Aksara Baru, !akarta.
http(33nAc1pluk.wordpress.com3pendidikan1tentang1seks3 (diakses 1) Desember
)017, 1/.70
http(33"alah1kharisma.blogspot.com3)0173013pengertian1dan1bahaya1seks1
bebas.html (diakses 1) Desember )017, 1/.10
11

Вам также может понравиться