EMBRIOLOGI

Baldwin H., Dees E.(2012).Averys Disease of Newborn 9

th

Edition.Philadelphia
EMBRIOLOGI JANTUNG
Pertengahan minggu ketiga
Septum atrium terbentuk antara minggu keempat dan keenam masa mudigah.
Fase awal ditandai dengan pertumbuhan suatu septum primer (Septum primum)
Septum sekundum foramen ovale.
Septum interventrikular dibentuk antara minggu keempat dan kedelapan getasi.
Septum ini terbentuk oleh fusi suatu rigi otot intraventrikel yang tumbuh keatas dari
apeks jantung ke partisi membranosa tipis yang tumbuh kebawah dari bantalan
endokardium.
Katup-katup Atrioventrikular
Setelah bantalan-bantalan endokardium bersatu, masing-masing orifisium
atrioventrikularis dikelilingi oleh proliferasi setempat jaringan mesenkim. Ketika
jaringan yang terletak diatas permukaan ventrikular jaringan yang berploriferasi ini
menjadi berongga dan menipis karena aliran darah, terbentuklah katup-katup yang
tetap menempel pada dinding ventrikel melalui tali-tali otot. Akhirnya, jaringan otot
di dalam tali-tali ini berdegenerasi dan digantikan oleh jaringan penyambung
padat. Katup-katup ini kemudian terbentuk dari jaringan penyambung yang
dibungkus oleh endokardium dan dihubingkan ke trabekula-trabekula tebal di
dinding ventrikel, yaitu musculi papilares dan korda tendeniae. Sehingga
terbentuklah 2 katup jantung (Bikuspidalis dan trikuspidalis)



Baldwin H., Dees E.(2012).Averys Disease of Newborn 9
th
Edition.Philadelphia

EPIDEMIOLOGI
1

KJB terjadi pada 5-8% kelahiran.

Sekitar t 23 in 1,000 bayi baru lahir akan memunculkan
gejela pada tahun pertma kehidupan.

Diagnosis ditegakkan saat usia 1 minggu pada 40-50% pasien,
sedangkan pada 50-60% pasien diagnosis ditegakkan pada usia
1 bulan.

1
Kliegman R., Behrman R., Jenson H., Stanton B(2007) Nelson
Textbook of Pediatrict 18th edition. Philadelphia.

1
Kliegman R., Behrman R., Jenson H., Stanton B(2007) Nelson Textbook of
Pediatrict 18th edition. Philadelphia.
Tabel Epidemiologi KJB.
1
MODALITAS RADIOLOGIK
Radiologic procedure
X-ray
Echocardiography
CT-Scan
MRI
Cardiac Catheterisation with angiocardiography.
2

2
Wilde P., Boothroyd A.(2003) A Textbook of Radiology and
Imaging. London

KLASIFIKASI
Congenital Heart Disease
1
Sianotik
aliran darah
pulmonel
T3F(FS,A
SD,RVH);
Asianotik
vaskularisasi
pulomonel
aliran darah
pulmonel
Stenosis
pulmonik
stenosis
Coractat
ion aorta
vaskularisasi
pulmonel

Transposisi
PD besar;
PDA ;
TAPVR

TOF
(PS,
VSD, TA,
RVH)

ASD
VSD
PDA
PAPVR,AVS
D

KJB SIANOTIK
A. PENINGKATAN VASKULARITAS PULMO


1. PATENT DUCTUS ARTERIOUS.
3

Definisi : Struktur vaskular yang menghubungkan bagian
proximal dari aorta desendens dengan arteri pulmonal.
3
N : menutup 24-48 jam setelah partus.
3
Diduga memiliki hubungan dengan infeksi Rubella pada
trimester pertama kehamilan dan faktor lingkungan.
3




3
Schneider DJ, Moore JW. Patent Ductus Arteriosus. American Heart
Association. 2006;114(17):187382.

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS
Manifestasi Klinis
4
:
Tekanan nadi yang tinggi (>25mmHg)
Pulsasi precordial
Bouncing pulses
Ejeksi murmur sistolik
Hiperventilasi
Retensi CO
2

4
Agarwal R, Deorari AK, Paul VK. Patent Ductus Arteriosus in Preterm Neonates. AIIMS-
NICU. 2007;116.

PATOFISIOLOGI PDA
3
:

Left-to-Right Shunting
































3
Schneider DJ, Moore JW. Patent Ductus Arteriosus. American Heart
Association. 2006;114(17):187382.
sirkulasi
pada paru-
paru dan vol.
jantung kiri
aliran paru
dari aorta >>
volume
cairan paru yg
mengakibatkan
compliance
Sesak
napas
tekanan atrial
kiri dan
ventrikel kiri..
Ventrikel kiri
mengkompensasi dengan
stroke volume dan
hipertrofi jantung
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS
Diagnosis
4
:
Anamnesa:
riwayat keluarga
riwayat partusr
iwayat infeksi.
PF:
murmur sistolik
hipertrofi jantung
peningkatan kualitas nadi
usaha nafas yang meningkat.

4
Agarwal R, Deorari AK, Paul VK. Patent Ductus Arteriosus in Preterm Neonates. AIIMS-NICU.
2007;116
PDA. CT scan shows a PDA (arrowheads) between the proximal
descending aorta (dA) and the roof of the main pulmonary artery (MPA).
5


5
http://pubs.rsna.org/doi/abs/10.1148/rg.23si035501
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS
6
6
Palacios IF, Arzamendi D. Structural Heart Intervention. Beyond Transcatheter Valve Therapy. Elsevier Espana.
2012;65(5):40513.
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS
Management :
Diuretic dan digoxin
Angiotensin-converting enzyme inhibitor
Antidysrhythmia
Anticoagulan
Vasodilating agents (chronic oxygen, calcium
channel blocker, endothelin antagonist,
phosphodiesterase type V inhibitors, dan PGI
2
)

Surgery

Schneider DJ, Moore JW. Patent Ductus Arteriosus. American Heart Association.
2006;114(17):187382.








KJB SIANOTIK
B. PENURUNAN VASKULARISASI DARAH PULMONEL
1. TETRALOGY OF FALLOT (TOF)
TOF : PJK sianotik dengan
aliran darah pulmoner karena
deviasi septum infundibular ke
anterior.
7
Epidemiologi
5-7% dari semua penyakit jantung
kongenital.
1
Penyakit jantung sianotik yang
paling sering.
8



7
Bernstein D. Tetralogy of Fallot. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. United States of
America: Elsevier Saunders; 2011. p. 1573 1578.

8
Bailliard F, H Anderson R. Tetralogy of Fallot. Orphanet J Rare Dis. 2009;4:2.

PATOFISIOLOGI.
7
7
Bernstein D. Tetralogy of Fallot. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. United States of
America: Elsevier Saunders; 2011. p. 1573 1578.
Deviasi septum infundibular ke
anterior


Obstruksi outflow ventrikel kanan
(Pulmonary stenosis)
VSD (Ventricular Septal Defect)
Dextroposition aorta
Hipertrofi ventrikel kanan

PATHOPHYSIOLOGY
7
Bernstein D. Tetralogy of Fallot. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. United States of
America: Elsevier Saunders; 2011. p. 1573 1578.
Obstruksi outflow
ventrikel
kananHipertrofi
ventrikel kanan
R L shunt
penurunan saturasi O2
LV sianosis
Derajat obstruksi
menentukan onset
gejala, derajat sianosis
dan hipertrofi RV.
7
7
Bernstein D. Tetralogy of Fallot. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. United States of
America: Elsevier Saunders; 2011. p. 1573 1578.
Akibat obstruksi & atresia AP :
aliran darah pulmoner disuplai
oleh Ductus Arteriosus dan
MAPCA (Major Aortopulmonary
Collateral Arteri) yang berasal dari
Ao ascendens dan descendens.
7


IMAGING OF TETRALOGY OF FALLOT BY
MULTIDETECTOR CT
MDCT : modalitas imaging non invasif untuk pasien
dengan CHD.
9
Digunakan untuk mendemonstrasikan morfologi
TOF, khususnya struktur ekstrakardiak dan anatomi
arteri pulomer dan pembuluh darah kolateral
aortopulmoner.
9
9
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN MDCT UNTUK
DIAGNOSIS TOF.
9

Memberikan informasi mengenai pembuluh darah
besar dan arteri koroner.
Memberikan gambaran anatomi jantung yang
kompleks secara non invasif.
Memberikan akurasi diagnostik yang baik dalam
penilaian pasien dengan TOF berdasarkan arteri
pulmoner sentral dan perifer, MAPCA
Memberikan gambaran TOF yang tidak terdeteksi
oleh ekokardiografi.
9
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
KEKURANGAN PENGGUNAAN MDCT UNTUK
DIAGNOSIS TOF.
9

Ekposure pasien terhadap radiasi ionisasi,
terutama terjadi pada masa anak anak.
Adanya resiko penggunaan kontrast iodine.
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
HASIL MDCT 64 SLICE PADA TOF
Pada gambar terlihat atresia
trunkus pulmoner dan
stenosis arteri pulmoner kiri.

9

9
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
Penentuan atresia arteri pulmoner :
CT McGoon ratio :


LPA : left pulmonary arteri
RPA : right pulmonary arteri
Dao : descending aorta pada level crus
diafragmatica
McGoon ratio < 1,7 : kaliber arteri pulmoner yang
kecil dan membutuhkan operasi shunting segera.
9

H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
* : stenosis infundibular pulmoner
: stenosis LPA
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
: Aortopulmonary
collateral
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
GAMBARAN PERSISTENT DUCTUS ARTERIOSUS
9

9
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
STENOSIS ARTERI PULMONAL KANAN
PROKSIMAL.
9

9
H. Zakaria R, R. Barsoum N, E. Asaad R, A. El-Basmy A, O. Azab A. Tetralogy of Fallot: Imaging of
common and uncommon associations by multidetector CT. Egypt J Radiol Nucl Med. 2011;42:289
295
GAMBARAN TOF PADA CT ANGIOGRAPHY
10

Right ventricular
hypertrophy
Right ventricular outflow
tract obstruction (#)
Ventricular septal defect
(*).
10
Khositseth A, Pornkul R, Siripornpitak S. Diagnosis of tetralogy of Fallot with anatomically
corrected malposition of the great arteries and single coronary artery by multidetector CT. Br J
Radiol. 2006;79:e5e7
Large subaortic ventricular
septal defect (*).
10

Overriding of the aorta
(AO).
10

10
Khositseth A, Pornkul R, Siripornpitak S. Diagnosis of tetralogy of Fallot with anatomically
corrected malposition of the great arteries and single coronary artery by multidetector CT. Br J
Radiol. 2006;79:e5e7
2. TRILOGY OF FALLOT.
1
Abnormal dari :
Pulmonary stenosis
RVH
Leakage of atrial septum thru
ASD/persisten foramen ovale
KJB ASIANOTIK
A. MENINGKATKAN VASKULARITAS PULMONEL
ASD
VSD
AVSD
PDA
1. DEFEK SEPTUM ATRIUM (ASD).
11
Defek pada septum atrium (secundum, primum,
atau sinus venosus) mengakibatkan perubahan
sirkulasi.





11
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011. p. 15513.

KLASIFIKASI
12
Defek Septum Atrium dibagi menjadi 3 jenis:
Defek Ostium Secundum
Defek Ostium Primum
Defek Sinus Venosus




12
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress
and Overview. Circulation. 2006;114:1645-1653
KET:
A= DEFEK SINUS VENOSUS SUPERIOR
B= DEFEK OSTIUM SECUNDUM
C= DEFEK SINUS VENOSUS INFERIOR
D= DEFEK OSTIUM PRIMUM



Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress
and Overview. Circulation. 2006;114:1645-1653
EPIDEMIOLOGI
Pria = wanita
Defek ostium sekundum :
7% dari defek kongenital jantung
65-75% pada wanita
Insidensi 3x pada wanita





Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia:
Elsevier Saunders; 2011. p. 15513.
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress and Overview.
Circulation. 2006;114:1645-1653
PATOFISIOLOGI (ASD).
11
Defek menimbulkan hubungan antaratrium.
Tekanan atrium kiri > atrium kanan terjadi
perpindahan aliran darah yang teroksigenasi dari
atrium kiri ke kanan. (left to right shunt)





11
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011. p. 15513.
PATOFISIOLOGI ASD.
11






11
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011. p. 15513.
Saat lahir, tekanan pulmoner, dan dinding atrium kanan tebal perpindahan
aliran darah minimal.
Setelah bbrp minggu, resistensi sirkulasi pulmonal dinding atrium kanan
menipis
Perpindahan aliran darah ke atrium kanan meningkat sirkulasi pulmonal
(Qp:Qs = 2-4:1)
Sirkulasi pulmonal pembesaran atrium dan ventrikel kanan dan dilatasi
arteri pulmonalis
Resistensi pulmonal meningkat
(R to L shunt)

MANIFESTASI KLINIS.
11
Asimptomatik
Pada anak:
Gangguan pertumbuhan
Intoleransi terhadap aktivitas fisik berlebih
Dispnea dan kelelahan saat berolahraga.


11
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th
ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011. p. 15513.
EVALUASI DIAGNOSTIK.
11,12

Pemeriksaan Fisik:

Teraba penonjolan ventrikel kanan pada garis sternalis kiri
Splitting yang lebar dan tetap pada suara jantung 2 pada
seluruh fase pernapasan (tanda dari ASD)
Suara katup pulmoner yang keras tanda hipertensi
pulmoner
Murmur sistolik terdengar pada daerah katup pulmoner
disertai thrill
Murmur mid-diastolik pada daerah katup trikuspid
Pada defek septum primum murmur pansistolik pada katup
mitral.
Adanya sianosis hipertensi pulmonal atau kelainan lain
seperti stenosis pulmoner



11
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2011. p. 15513.
12
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress and Overview. Circulation.
2006;114:1645-1653
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASD.
11

Foto Thoraks PA dan Lateral
Pembesaran pada atrium dan ventrikel kanan (foto
lateral)
Pembesaran arteri pulmonal serta corak vaskular paru
meningkat.

11
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th
ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011. p. 15513.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASD.
11

2. EKG
Hipertrofi ventrikel kanan
Aksis QRS normal atau deviasi kanan (pada defek ostium
sekundum)
Aksis QRS deviasi kiri atau ekstrim ke kanan (pada defek
ostium primum)
First degree heart block Pada defek ostium primum dan
defek ostium sekundum pada dewasa
11.
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011. p. 15513.
12.
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress and
Overview. Circulation. 2006;114:1645-1653
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASD.
11,12

Echocardiography
Transesofagus
Konfirmasi tipe ASD
Transtorakal
Menentukan tipe dan ukuran ASD (scanning 2 dimensi) gambaran
echo yang lebih terang pada tepi defek (T-artifact)
Arah shunt dikonfirmasi dengan pulsed dan color flow doppler
Ukuran atrium dan ventrikel kanan Dimensi diastolik akhir ventrikel
kanan meningkat
Adanya gerakan paradoksik septum menunjukkan beban volume
ventrikel kanan yang berlebihan



11.
Bernstein D. Atrial Septal Defect. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2011. p. 15513.
12.
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress and Overview.
Circulation. 2006;114:1645-1653
CT CARDIAC DAN CARDIAC MRI.
12
MRI cardiac dan CT cardiac atau angiografi :
Menentukan ukuran dan fungsi ventrikel kanan
Menentukan pembesaran atrium kanan
Menentukan aliran balik vena pulmoner.

12.
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent
Progress and Overview. Circulation. 2006;114:1645-1653
MRI CARDIAC
MRI cardiac menunjukkan remodelling pada atrium dan ventrikel kanan
setelah penutupan defek ostium sekundum dengan Amplatzer device.
Jarak waktu antara MRI awal (kiri) dan MRI post penutupan defek septum
atrium (Kanan) adalah 6 bulan.
12
12.
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress and
Overview. Circulation. 2006;114:1645-1653
CT CARDIAC
A. Defek pada regio fossa ovalis (panah) dengan kontras yang berpindah dari
atrium kiri ke atrium kanan.
13
B. CT aksial yang menunjukkan adanya defek septum sinus venosus (panah)
antara Vena kava superior (SVC) dan Atrium kiri (LA). Adanya anomali vena
pulmonal (RSPV) yang berhubungan dengan vena kava superior.
13

13
Rajiah P. Pictorial essay: Non-coronary applications of cardiac CT. Indian
Journal of Radiology and Imaging.2012;22(1):40-46
DEFEK OSTIUM SEKUNDUM (A
DAN B:CARDIAC CT DAN C:
ECHOCARDIOGRAFI
TRANSESOFAGUS)

A. PERPINDAHAN KONTRAS
DARI ATRIUM KIRI KE ATRIUM
KANAN.

B. KOMUNIKASI ANTARA
ATRIUM KIRI DAN KANAN (
TANDA PANAH).
14
14
Almeida C, Dourado R, Machado
C, et al. Incidental cardiac findings on
cardiac CT with prognostic impact.
Rev Port Cardiol. 2012;31(1):53-55
TATALAKSANA.
12
Penutupan defek (transkateter atau operasi terbuka)
Indikasi:
Dilatasi atrium dan ventrikel kanan dengan echocardiography,
MRI, atau CT (dengan adanya ASD tanpa hipertensi pulmonal
berat) dengan manifestasi 1 atau lebih dari:
ASD dengan diameter 10mm pada echocardiography
Qp:Qs = 1,5: 1 dengan pemeriksaan aliran Echocardiography dan
MRI jantung atau perhitungan saturasi oksigen saat kateterisasi
dilakukan.
Kontraindikasi:
Tengah kehamilan
Hipertensi pulmonal terlalu berat
Disfungsi dari ventrikel kiri
12.
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent Progress
and Overview. Circulation. 2006;114:1645-1653
TATALAKSANA.
12
Penutupan defek melalui kateter
Defek septum sekundum penutupan defek dengan
alat. Ini dilakukan melalui kateter jantung dengan
bantuan echocardiography transesofagus ataupun
intrakardiak.
Operasi penutupan defek:
Untuk defek ostium primum dan sinus venosus.

12.
Webb G, Gatzoulis MA. Atrial Septal Defects in the Adult: Recent
Progress and Overview. Circulation. 2006;114:1645-1653
2. VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
Definisi:
Adanya defek pada septum ventrikel sehingga darah
pada ventrikel kiri dan ventrikel kanan bercampur.
15
15 .
Minette MS, Sahn DJ. Ventricular Septal Defects. Circulation.
2006 Nov 14;114(20):21907.
Adult Congenital Heart Disease
Center at USC
Ventricular Septal Defect (VSD)
ETIOLOGI.
15
Genetik
Kelainan kromosom
Trisomi 21 (Down Syndrome)
Delesi 22q11 (DiGeorge Syndrome)
Delesi 45 x (Turner Syndrome)
Kelainan singlegene
Kelainan polygene
15.
Minette MS, Sahn DJ. Ventricular Septal Defects. Circulation.
2006 Nov 14;114(20):21907.
KLASIFIKASI (LOKASI).
15

Membranous (70%)
Muscular
Inlet
Outlet
15
Minette MS, Sahn DJ. Ventricular Septal Defects. Circulation.
2006 Nov 14;114(20):21907.
O : Outlet
I : Inlet
T : Trabekular
Membraneus
Septum
16.
Ventricular Septal Defects. 2013 Apr 17 [cited 2014 Mar 2]; Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/892980-overview#aw2aab6b2b2
DIAGNOSA
15

Auskultasi
Pansystolic / holosystolic murmur.
Defek kecil -> Murmur lebih keras, kadang teraba thrill.

15.
Minette MS, Sahn DJ. Ventricular Septal Defects. Circulation. 2006
Nov 14;114(20):21907.
VSD. Normal interventricular septum.
16

16 .
Published in: Hyun Woo Goo; In-Sook Park; Jae Kon Ko; Yong Hwue Kim;
Dong-Man Seo; Tae-Jin Yun; Jeong-Jun Park; Chong Hyun Yoon;
RadioGraphics 2003, 23, S147-S165.
DOI: 10.1148/rg.23si035501. Available from :
http://pubs.rsna.org/doi/abs/10.1148/rg.23si035501
CT VSD
VSD. Variasi dari VSD (*). Large perimembranous defect
(arrowheads), which typically abuts the fibrous continuity
between the tricuspid and mitral valves and the aortic valve
(central fibrous body).


16 .
Published in: Hyun Woo Goo; In-Sook Park; Jae Kon Ko; Yong Hwue Kim;
Dong-Man Seo; Tae-Jin Yun; Jeong-Jun Park; Chong Hyun Yoon;
RadioGraphics 2003, 23, S147-S165.
DOI: 10.1148/rg.23si035501.
Available from : http://pubs.rsna.org/doi/abs/10.1148/rg.23si035501
CT VSD
Various types of VSDs (). (c) Perimembranous defect with inlet extension
(arrowheads).




16 .
Published in: Hyun Woo Goo; In-Sook Park; Jae Kon Ko; Yong Hwue Kim;
Dong-Man Seo; Tae-Jin Yun; Jeong-Jun Park; Chong Hyun Yoon;
RadioGraphics 2003, 23, S147-S165.
DOI: 10.1148/rg.23si035501.
Available from : http://pubs.rsna.org/doi/abs/10.1148/rg.23si035501
VSD. Various types of VSDs (). Doubly committed juxtaarterial defect
(arrowheads) immediately below the aortic and pulmonary valves.




16 .
Published in: Hyun Woo Goo; In-Sook Park; Jae Kon Ko; Yong Hwue Kim;
Dong-Man Seo; Tae-Jin Yun; Jeong-Jun Park; Chong Hyun Yoon;
RadioGraphics 2003, 23, S147-S165. DOI: 10.1148/rg.23si035501.
Available from : http://pubs.rsna.org/doi/abs/10.1148/rg.23si035501
VSD. Various types of VSDs ().Restrictive defect (bulboventricular
foramen) (arrowheads) in the double inlet ventricle.




16 .
Published in: Hyun Woo Goo; In-Sook Park; Jae Kon Ko; Yong Hwue Kim;
Dong-Man Seo; Tae-Jin Yun; Jeong-Jun Park; Chong Hyun Yoon;
RadioGraphics 2003, 23, S147-S165.
DOI: 10.1148/rg.23si035501.
Available from : http://pubs.rsna.org/doi/abs/10.1148/rg.23si035501
CT CARDIAC PADA VSD.
17
17.
Wiant A, Nyberg E, Gilkeson RC. CT Evaluation of Congenital Heart Disease in
Adults. Am J Roentgenol. 2009 Aug;193(2):38896.
Short-axis CT cardiac
R
V
L
V
R
A
L
A
17.
Wiant A, Nyberg E, Gilkeson RC. CT Evaluation of Congenital Heart
Disease in Adults. Am J Roentgenol. 2009 Aug;193(2):38896.
Short-axis CT cardiac.

17

CT CARDIAC PADA VSD.
18
18.
Oyama-Manabe N, Sugaya T, Yamaguchi T, Terae S. Non-Coronary Cardiac Findings
and Pitfalls in Coronary Computed Tomography Angiography. J Clin Imaging Sci.
2011;1(1):51.
CT CARDIAC PADA VSD.
19
Oblique
transaxial
contrast
enhanced CT
19
Henry TS, Bhalla S, Siegel MJ. Pediatric congenital heart disease.
TERAPI.
20
Medikasi
Diuretik, digoxin
Closure
Operasi
Kateter

20.
Minette MS, Sahn DJ. Ventricular Septal Defects. Circulation.
2006 Nov 14;114(20):21907.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH