Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa latin yang berarti tenunan. Kita dapat mengelompokkan jaringan ke dalam empat kategori utama yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Keempat maam jaringan tersebut ditemukan pada semua he!an keuali he!an yang paling sederhana ("ampbell, #$$#). %rganisme multiseluler, termasuk he!an, memiliki sel-sel khusus yang mengelompok membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi lebih tinggi. &ada sebagian besar he!an, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan membentuk sistem organ. 'isalnya, sistem penernaan manusia ("ampbell, ()))). Jaringan ikat berbeda dengan jaringan epitel dalam beberapa hal antara lain* jaringan ikat jarang sekali terletak bebas, la+imnya terdapat di ba!ah jaringan epitel atau terdapat di antara organ-organ tubuh sebagai pengikat atau pengisi ruang antara. Selanjutnya jumlah sel jaringan ikat relatif lebih sedikit dari jaringan epitel dan bahan antar selnya lebih banyak (,erna!ati, #$$-). Jaringan ikat melengkapi kerangka badan. .erdapat beberapa jenis jaringan ikat. Jaringan aerolar ini terdiri atas jaringan yang tidak terjalin erat dan yang tersebar luas pada seluruh tubuh. /etaknya langsung di ba!ah permukaan kulit mukosa dan membentuk jaringan subkutan serta submukosa. Jaringan ini juga membentuk sarung fasia. Sarung fasia ini mendukung, mengikat serta menyambung otot, saraf, pembuluh darah dan organ lain. Serabut elastik tampak ber!arna kuning dan terdiri atas elastin, juga merupakan bagian dari struktur ini. Serabut-serabut elastik tersebut memiliki struktur halus dan terlihat kuat serta lurus (01elyn, #$$2). Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsangan baik dari lingkungan internal maupun eksternal. Kemampuan ini dimiliki karena pada makhluk hidup dilengkapi alat-alat tubuh yang peka terhadap lingkungan. 3lat-alat tersebut seara kolektif membentuk suatu sistem yang dikenal dengan sistem saraf. Sistem saraf memiliki dua fungsi utama yaitu mendeteksi, menganalisis, dan menggunakan serta mengantarkan semua informasi yang ditimbulkan oleh rangsangan sensori. Sistem saraf manusia mengandung paling tidak ($ bilion sel saraf yang merupakan komponen dasar dari sistem saraf. Sistem saraf meliputi otak, sum-sum tulang belakang, ganglion dan saraf. 4nit struktural dan fungsional dari sistem saraf adalah sel saraf atau neuron (&agarra, #$((). 1.2. Tujuan Praktikum &raktikum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk eritrosit, leukosit, dan trombosit pada jaringan ikat he!an serta mengetahui struktur jaringan saraf pada he!an. II TINJAUAN PUSTAKA Jaringan pengikat merupakan jenis kedua dari jaringan dasar. 5alam bahasa inggris dinamakan connective tissue, namun dalam bahasa 6ndonesia dikenal dengan bermaam-maam istilah, seperti jaringan ikat, jaringan penyokong, atau anyaman penyokong. 7ambaran histologis jaringan ikat ini memiliki iri, yaitu terdiri dari maam-maam sel, terdapat substansi interseluler dan berasal dari jaringan mesenkim (Subo!o, ())#). Jaringan ikat berfungsi sebagai penyokong, pengikat, pengisi, sebagai pembungkus, penyimpanan, pertahanan, perbaikan (reparasi) dan transportasi. 8ungsi lainnya yaitu sebagai penyokong mekanik dan mekanisme pertahanan (fagositik dan fungsi imunologik). Komponen-komponen jaringan ikat terdiri dari elemen seluler (fibroblast, makrofag, sel plasma, mast ell, sel lemak, sel regenerasi, leukosit, kromatofora, histiosiosit), serabut-serabut jaringan ikat (kolagen, elastin, retikulin), dan matriks (Suripto, ())9). Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Jaringan ikat memiliki kumpulan-kumpulan sel-sel yang jarang yang tersebar dalam suatu matriks ekstraselular. Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein, terdiri atas tiga jenis yakni serat kolagen, serat elastis dan serat retikuler. Serat berkolagen (ollagneus fiber) terbuat dari kolagen yang mungkin merupakan protein yang berlimpah dalam kingdom he!an. Serat kolagen itu bersifat tidak elastis dan tidak mudah robek. Kemudian selanjutnya adalah serat elastis (elastic fiber) adalah untaian panjang yang terbuat dari protein yang disebut elastin. Serat elastis memberikan suatu sifat seperti karet yang melengkapi kekuatan serat berkolagen yang tidak elastis. Selanjutnya adalah serat retikuler (reticuler fiber) merupakan serat yang sangat tipis dan berabang. .ersusun atas kolagen dan bersambung dengan serat yang berkolagen ("ampbell, #$$9) Jaringan konektif pengikat berfungsi untuk mengikat bagian-bagian tubuh. 'atriks pada dasarnya adalah kolagen protein dan seratnya sejajar antara satu sama lain. Selain serat-serat kolagen ligamen juga mengandung elastin protein, protein itu memungkinkan ligamen tertarik atau melar. Selanjutnya adalah jaringan konektif berserat terdapat merata diseluruh bagian tubuh. :erfungsi sebagai bahan pengikat dan pengemas bagi sebagaian besar organ juga menjadi lintasan bagi pembuluh darah dari saraf untuk menapainya. Kolagen dan pembuluh lainnya terdapat didalam matriks. Selaput otot (fasia) adalah jaringan konektif berserat yang mengikat otot-otot menjadi satu dan mengikat kulit pada struktur diba!ahnya. Jaringan adiposa adalah jaringan konektif berserat berisikan sel-sel yang penuh dengan minyak (Kimball, ())#). Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen memba!a sinyal sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen memba!a sinyal dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali disebut impuls saraf, atau disebut potensial akson. Sel saraf yang dinamakan pula sel neuron berbeda dengan sel-sel dari jaringan dasar lainnya karena adanya tonjolan-tonjolan yang panjang dari badan selnya. 'eskipun banyak sifat khas organisasi pesarafan itu telah terprogram seara genetik, namun detail-detail dari kontak-kontak seluler dan pembentukan sirkuit fungsional untuk popolasisel tampaknya terpengaruh oleh keadaan yang biasanya terdapat apabila sel-selnya memperoleh kontak mereka yang pertama (7errit, ()--). Jaringan saraf merasakan adanya stimulus atau rangsangan dan menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. 4nit fungsional jaringan saraf adalah neuron, atau sel saraf, yang seara unik dikhususkan untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf. ;euron terdiri atas sebuah badan sel dan dua atau lebih penjuluran, atau proses yang disebut dendrit dan akson, yang panjangnya bisa menapai satu meter pada manusia. 5endrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya. 3kson menghantarkan impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor ("ampbell, #$$9). Semua fungsi di dalam suatu organisme diatur dan disesuaikan dengan sangat seksama, dikoordinasikan dengan fungsi organ-organ lainnya, dan diintegrasikan menurut kebutuhan-kebutuhan tubuh. Koordinasi dan integrasi fungsi alat-alat tubuh dilaksanakan oleh sistem saraf (neural) dan sistem endokrin (hormonal). &ada umumnya, sistem saraf mengatur akti1itas tubuh yang berlangsung relatif epat, seperti kontraksi otot dan sekresi kelenjar, sedangkan sistem endokrin dengan penapaian organ targetnya relatif berlangsung lebih lambat, seperti proses metabolisme. Suatu persambungan antara dua neuron disebut sinaps. Kedua neuron itu biasanya tidak melekat langsung satu dengan yang lain tetapi dipisahkan oleh suatu elah sempit, yang disebut elah sinapsis (<usminah, #$$=). 4nit fungsional sistem saraf pada 1etebrata maupun a1etebrata adalah neuron. Sel yang sangat terspesialisasi itu, mengandung berbagai organel khas yang ditemukan pada kebanyakan sel eukariotik, sangat teradaptasi bagi komunikasi berkat penjuluran>penjulurannya yang laksana kabel. 5endrit adalah penjuluran>penjuluran seringkali berabang>abang seperti pohon, yang mengangkut impuls menuju badan sel pusat. :adan sel adalah daerah yang lebih tebal di neuron dan mengandung nukleus serta sebagian besar sitoplasma. 3kson adalah penjuluran, umumnya sangat panjang, yang mengangkut impuls menjauhi badan sel. Sistem saraf dibangun oleh komponen-komponen sel saraf atau neuron, sel-sel glia (sel Sh!ann, oligodendrosit, migroglia, ependim, astrosit, dan sel-sel satelit) dan jaringan ikat sejati (8ried, #$$$). III METDL!I P"AKTIKUM #.1. $aktu %an Tem&at &raktikum ini dilaksanakan pada Kamis, (? 'aret #$(9, &ukul (?.$$ > (@.$$ A6:. :ertempat di laboratorium Boologi, Jurusan :iologi, 8akultas 'atematika dan 6lmu &engetahuan 3lam, 4ni1ersitas Sri!ijaya, 6nderalaya. #.2. Alat %an Ba'an #.2.1. Jaringan Ikat 3lat yang digunakan dalam praktikum jaringan ikat ini adalah baki bedah, jarum suntik, kaa objek, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah larutan 7ymsa dan Mus musculus. #.2.2. Jaringan Sara( 3lat yang digunakan dalam praktikum jaringan saraf ini adalah baki bedah, gunting, lup, pinset. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Mus musculus. #.#. )ara Kerja #.#.1. Jaringan Ikat 5isiapkan mikroskop yang akan digunakan. &reparat yang akan diamati diletakkan di kaa objek mikroskop. 5iatur penerangan pada mikroskop. 5iamati dan digambar hasilnya lalu diberi keterangan. 5isiapkan mikroskop yang akan digunakan. /alu letakkan bahan diatas baki. 5iambil darah Mus musculus sebanyak # tetes menggunakan jarum suntik, dan diletakkan diatas kaa objek. /alu rendam dengan larutan 7ymsa dan dikeringkan. Kemudian amati eritrosit, leukosit, dan trombosit. /alu digambar dan diberi keterangan. #.#.2. Jaringan Sara( 5isiapkan baki bedah diletakan diatas meja, lalu letakkan bahan diatas baki. :edah bagian kepala Mus musculus, amati bagian otaknya menggunakan lup. /alu digambar dan diberi keterangan.