Вы находитесь на странице: 1из 9

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama.
Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya.
Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi
sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat.
Sesungguhnya istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa latin yang berarti
tenunan. Kita dapat mengelompokkan jaringan ke dalam empat kategori utama
yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Keempat
maam jaringan tersebut ditemukan pada semua he!an keuali he!an yang paling
sederhana ("ampbell, #$$#).
%rganisme multiseluler, termasuk he!an, memiliki sel-sel khusus yang
mengelompok membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi lebih
tinggi. &ada sebagian besar he!an, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit
fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan
membentuk sistem organ. 'isalnya, sistem penernaan manusia
("ampbell, ()))).
Jaringan ikat berbeda dengan jaringan epitel dalam beberapa hal antara lain*
jaringan ikat jarang sekali terletak bebas, la+imnya terdapat di ba!ah jaringan epitel
atau terdapat di antara organ-organ tubuh sebagai pengikat atau pengisi ruang antara.
Selanjutnya jumlah sel jaringan ikat relatif lebih sedikit dari jaringan epitel dan bahan
antar selnya lebih banyak (,erna!ati, #$$-).
Jaringan ikat melengkapi kerangka badan. .erdapat beberapa jenis jaringan ikat.
Jaringan aerolar ini terdiri atas jaringan yang tidak terjalin erat dan yang tersebar luas
pada seluruh tubuh. /etaknya langsung di ba!ah permukaan kulit mukosa dan
membentuk jaringan subkutan serta submukosa. Jaringan ini juga membentuk sarung
fasia. Sarung fasia ini mendukung, mengikat serta menyambung otot, saraf, pembuluh
darah dan organ lain. Serabut elastik tampak ber!arna kuning dan terdiri atas elastin,
juga merupakan bagian dari struktur ini. Serabut-serabut elastik tersebut memiliki
struktur halus dan terlihat kuat serta lurus (01elyn, #$$2).
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menanggapi rangsangan baik
dari lingkungan internal maupun eksternal. Kemampuan ini dimiliki karena pada
makhluk hidup dilengkapi alat-alat tubuh yang peka terhadap lingkungan. 3lat-alat
tersebut seara kolektif membentuk suatu sistem yang dikenal dengan sistem saraf.
Sistem saraf memiliki dua fungsi utama yaitu mendeteksi, menganalisis, dan
menggunakan serta mengantarkan semua informasi yang ditimbulkan oleh
rangsangan sensori. Sistem saraf manusia mengandung paling tidak ($ bilion sel saraf
yang merupakan komponen dasar dari sistem saraf. Sistem saraf meliputi otak,
sum-sum tulang belakang, ganglion dan saraf. 4nit struktural dan fungsional dari
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron (&agarra, #$(().
1.2. Tujuan Praktikum
&raktikum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk eritrosit, leukosit, dan
trombosit pada jaringan ikat he!an serta mengetahui struktur jaringan saraf pada
he!an.
II TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan pengikat merupakan jenis kedua dari jaringan dasar. 5alam bahasa
inggris dinamakan connective tissue, namun dalam bahasa 6ndonesia dikenal dengan
bermaam-maam istilah, seperti jaringan ikat, jaringan penyokong, atau anyaman
penyokong. 7ambaran histologis jaringan ikat ini memiliki iri, yaitu terdiri dari
maam-maam sel, terdapat substansi interseluler dan berasal dari jaringan mesenkim
(Subo!o, ())#).
Jaringan ikat berfungsi sebagai penyokong, pengikat, pengisi, sebagai
pembungkus, penyimpanan, pertahanan, perbaikan (reparasi) dan transportasi. 8ungsi
lainnya yaitu sebagai penyokong mekanik dan mekanisme pertahanan (fagositik dan
fungsi imunologik). Komponen-komponen jaringan ikat terdiri dari elemen seluler
(fibroblast, makrofag, sel plasma, mast ell, sel lemak, sel regenerasi, leukosit,
kromatofora, histiosiosit), serabut-serabut jaringan ikat (kolagen, elastin, retikulin),
dan matriks (Suripto, ())9).
Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan lain.
Jaringan ikat memiliki kumpulan-kumpulan sel-sel yang jarang yang tersebar dalam
suatu matriks ekstraselular. Serat jaringan ikat yang terbuat dari protein, terdiri atas
tiga jenis yakni serat kolagen, serat elastis dan serat retikuler. Serat berkolagen
(ollagneus fiber) terbuat dari kolagen yang mungkin merupakan protein yang
berlimpah dalam kingdom he!an. Serat kolagen itu bersifat tidak elastis dan tidak
mudah robek. Kemudian selanjutnya adalah serat elastis (elastic fiber) adalah untaian
panjang yang terbuat dari protein yang disebut elastin. Serat elastis memberikan suatu
sifat seperti karet yang melengkapi kekuatan serat berkolagen yang tidak elastis.
Selanjutnya adalah serat retikuler (reticuler fiber) merupakan serat yang sangat tipis
dan berabang. .ersusun atas kolagen dan bersambung dengan serat yang berkolagen
("ampbell, #$$9)
Jaringan konektif pengikat berfungsi untuk mengikat bagian-bagian tubuh.
'atriks pada dasarnya adalah kolagen protein dan seratnya sejajar antara satu sama
lain. Selain serat-serat kolagen ligamen juga mengandung elastin protein, protein itu
memungkinkan ligamen tertarik atau melar. Selanjutnya adalah jaringan konektif
berserat terdapat merata diseluruh bagian tubuh. :erfungsi sebagai bahan pengikat
dan pengemas bagi sebagaian besar organ juga menjadi lintasan bagi pembuluh darah
dari saraf untuk menapainya. Kolagen dan pembuluh lainnya terdapat didalam
matriks. Selaput otot (fasia) adalah jaringan konektif berserat yang mengikat otot-otot
menjadi satu dan mengikat kulit pada struktur diba!ahnya. Jaringan adiposa adalah
jaringan konektif berserat berisikan sel-sel yang penuh dengan minyak
(Kimball, ())#).
Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen memba!a sinyal
sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen memba!a sinyal dari sistem
saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelanjar. Sinyal tersebut seringkali disebut
impuls saraf, atau disebut potensial akson. Sel saraf yang dinamakan pula sel neuron
berbeda dengan sel-sel dari jaringan dasar lainnya karena adanya tonjolan-tonjolan
yang panjang dari badan selnya. 'eskipun banyak sifat khas organisasi pesarafan itu
telah terprogram seara genetik, namun detail-detail dari kontak-kontak seluler dan
pembentukan sirkuit fungsional untuk popolasisel tampaknya terpengaruh oleh
keadaan yang biasanya terdapat apabila sel-selnya memperoleh kontak mereka yang
pertama (7errit, ()--).
Jaringan saraf merasakan adanya stimulus atau rangsangan dan
menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. 4nit
fungsional jaringan saraf adalah neuron, atau sel saraf, yang seara unik dikhususkan
untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf. ;euron terdiri atas sebuah
badan sel dan dua atau lebih penjuluran, atau proses yang disebut dendrit dan akson,
yang panjangnya bisa menapai satu meter pada manusia. 5endrit menghantarkan
impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya. 3kson menghantarkan
impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor ("ampbell, #$$9).
Semua fungsi di dalam suatu organisme diatur dan disesuaikan dengan sangat
seksama, dikoordinasikan dengan fungsi organ-organ lainnya, dan diintegrasikan
menurut kebutuhan-kebutuhan tubuh. Koordinasi dan integrasi fungsi alat-alat tubuh
dilaksanakan oleh sistem saraf (neural) dan sistem endokrin (hormonal). &ada
umumnya, sistem saraf mengatur akti1itas tubuh yang berlangsung relatif epat,
seperti kontraksi otot dan sekresi kelenjar, sedangkan sistem endokrin dengan
penapaian organ targetnya relatif berlangsung lebih lambat, seperti proses
metabolisme. Suatu persambungan antara dua neuron disebut sinaps. Kedua neuron
itu biasanya tidak melekat langsung satu dengan yang lain tetapi dipisahkan oleh
suatu elah sempit, yang disebut elah sinapsis (<usminah, #$$=).
4nit fungsional sistem saraf pada 1etebrata maupun a1etebrata adalah neuron.
Sel yang sangat terspesialisasi itu, mengandung berbagai organel khas yang
ditemukan pada kebanyakan sel eukariotik, sangat teradaptasi bagi komunikasi berkat
penjuluran>penjulurannya yang laksana kabel. 5endrit adalah penjuluran>penjuluran
seringkali berabang>abang seperti pohon, yang mengangkut impuls menuju badan
sel pusat. :adan sel adalah daerah yang lebih tebal di neuron dan mengandung
nukleus serta sebagian besar sitoplasma. 3kson adalah penjuluran, umumnya sangat
panjang, yang mengangkut impuls menjauhi badan sel. Sistem saraf dibangun oleh
komponen-komponen sel saraf atau neuron, sel-sel glia (sel Sh!ann, oligodendrosit,
migroglia, ependim, astrosit, dan sel-sel satelit) dan jaringan ikat sejati (8ried, #$$$).
III METDL!I P"AKTIKUM
#.1. $aktu %an Tem&at
&raktikum ini dilaksanakan pada Kamis, (? 'aret #$(9, &ukul (?.$$ > (@.$$
A6:. :ertempat di laboratorium Boologi, Jurusan :iologi, 8akultas 'atematika dan
6lmu &engetahuan 3lam, 4ni1ersitas Sri!ijaya, 6nderalaya.
#.2. Alat %an Ba'an
#.2.1. Jaringan Ikat
3lat yang digunakan dalam praktikum jaringan ikat ini adalah baki bedah, jarum
suntik, kaa objek, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah larutan
7ymsa dan Mus musculus.
#.2.2. Jaringan Sara(
3lat yang digunakan dalam praktikum jaringan saraf ini adalah baki bedah,
gunting, lup, pinset. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Mus musculus.
#.#. )ara Kerja
#.#.1. Jaringan Ikat
5isiapkan mikroskop yang akan digunakan. &reparat yang akan diamati
diletakkan di kaa objek mikroskop. 5iatur penerangan pada mikroskop. 5iamati dan
digambar hasilnya lalu diberi keterangan. 5isiapkan mikroskop yang akan digunakan.
/alu letakkan bahan diatas baki. 5iambil darah Mus musculus sebanyak # tetes
menggunakan jarum suntik, dan diletakkan diatas kaa objek. /alu rendam dengan
larutan 7ymsa dan dikeringkan. Kemudian amati eritrosit, leukosit, dan trombosit.
/alu digambar dan diberi keterangan.
#.#.2. Jaringan Sara(
5isiapkan baki bedah diletakan diatas meja, lalu letakkan bahan diatas baki.
:edah bagian kepala Mus musculus, amati bagian otaknya menggunakan lup. /alu
digambar dan diberi keterangan.

Вам также может понравиться