Вы находитесь на странице: 1из 11

BATAS BATAS ATTERBERG

Kadar air bertambah


Cair Plastis Semi Padat /
Semi Solid
Padat /Solid
Batas Susut
(Shrinkage Limits)
Batas Plastis
(Plastic Limits)
Batas Cair
(Liquid Limits)
Konsistensi Tanah :
Kedudukan fisik tanah berbutir halus, pada kadar air (W
c
)

Menurut Atterrberg (1911) ,sifat kohesif tanah dibagi dalam 4 keadaan dasar :
Transisi dari keadaan padat ke semi padat , didefinisikan sebagai Batas
Susut (Shrinkage Limits)
Transisi dari keadaan semi padat ke plastis, didefinisikan sebagai Batas
Plastis (Liquid Limits)
Transisi dari keadaan plastis ke keadaan cair, didefinisikan sebagai Batas
Cair (Liquid Limits)
KONSEP
Keadaan
tersebut terjadi
karena adanya
perubahan kadar
air (W
c
)

Pengujian Atterberg Limits, dilakukan di Laboratorium berdasarkan ASTM sbb :
Batas cair (LL) ASTM D-423 c
Batas plastis (PL) ASTM D-424
Batas Susut ASTM D-427
Pengujian batas cair dilakukan dengan menggunakan alat CASSAGRANDE
,yaitu sebuah mangkuk kuningan yang bertumpu pada dasar karet yang keras,
dimana mangkuk tersebut dapat diangkat dan dijatuhkan di atas dasar karet
keras tersebut dengan sebuah pengungkit eksentris (cam) dijalankan oleh
suatu alat pemutar.

Pasta tanah diletakkan dalam mangkuk kuningan tersebut, kemudian digores
tepat ditengahnya dengan menggunakan alat penggores standard.
Dengan menggunakan alat pemutar, mangkuk dinaikturunkan dari ketinggian
0,3937 in (10 mm).
1. Batas Cair (Liquid Limit = LL)
Batas-batas Atterberg
Apparatus and Grooving Tool
Groove closed over 12,7 mm soil at W
L
if this requires 25
blows
Pengujian Liquid Limit
LL = Kadar air tanah (dinyatakan dalam persen) dari tanah yang dibutuhkan untuk menutup
goresan yang berjarak 0,5 in (12,7 mm) sepanjang dasar contoh tanah di dalam mangkok,
sesudah 25 pukulan
Banyak Pukulan Kadar Air (%)
15
20
28
42
40.8
39.1
38.5
39
39.5
40
40.5
41
41.5
42
42.5
1 5 25 125
LL = 39.5 %

Kurva aliran (flow curve),
Hubungan antara kadar
air dan log N

Indeks Aliran (Flow Index) :
dimana:
I
F
=
w
1
=
w
2
=
Indeks aliran
Kadar air (%), dari tanah yang bersesuaian dengan jumlah pukulan N
1
Kadar air (%), dari tanah yang bersesuaian dengan jumlah pukulan N
2
LL menurut Waterways Experiment Station:
dimana:
N =

w
N
=

tg =
Jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk menutup celah 0.5 in (12.7 mm) pada dasar
contoh tanah yang diletakkan dalam mangkok kuningan dari alat uji batas cair.
Kadar air (%), dimana untuk menutup dasar goresan dari contoh tanah dibutuhkan
pukulan sebanyak N
0.121 (harap dicatat bahwa tidak semua tanah mempunyai harga tg = 0,121)
Batas plastis adalah batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah.
Pengujiannya sederhana, cukup menggulung tanah berukuran elipsoida dengan
telapak tangan di atas kaca datar.
2. Batas Plastis (Plastic Limit = PL)
PL = Kadar air tanah dimana tanah apabila digulung sampai dengan
diamter 1/8 in (3,2 mm) mulai terjadi retak - retak
PI = LL - PL

Indeks Plastisitas
(Plasticity Index)
/PI :
Perbedaan
antara batas cair
dan batas plastis
suatu tanah.
Suatu tanah akan menyusut apabila air yang dikandungnya secara perlahan-
lahan hilang dari dalam tanah.
Dengan hilangnya air secara terus-menerus, air akan mencapai tingkat
keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak akan menyebabkan
perubahan volume.
3. Batas Susut (Shrinkage Limit = SL)
SL = Kadar air tanah (dalam persen) dimana perubahan volume suatu massa tanah
berhenti
Volume tanah = v
1
Massa tanah = m
1
Mangkok
Porselin
Volume tanah = v
2
Massa tanah = m
2
Mangkok
Porselin
dimana:
m
1
=
m
2
=
v
1
=
v
2
=

w
=
Berat tanah basah dalam cawan percobaan (gr)
Berat tanah kering oven (gr)
Volume tanah basah dalam cawan (cm
3
)
Volume tanah kering sesudah dikeringkan di dalam oven (cm
3
)
Kerapatan air (gr/cm
3
)

Batas Susut (Shrinkage Limit) :
My HEART, just for U
Nothing others in my heart
Please trust me..
Mr.
Mrs. Bear
Mr. Tam
23.02.12 02.19 AM
:

)

Вам также может понравиться