Вы находитесь на странице: 1из 8

1.

1 Latar Belakang
Loyalitas konsumen terjadi apabila seorang pelanggan mampu menunjukkan
sikap positifnya terhadap suatu merek produk tertentu dan selalu berniat terus
melakukan pembelian ulang di masa yang akan datang. Kesetiaan merek dipengaruhi
secara langsung oleh konsumen, sehingga pengukuran terhadap kesetiaan merek dapat
dilihat dari jumlah pelanggan yang berhenti menggunakan ataupun yang terus
menggunakan suatu merek produk, dalam pengertian diatas yang terpenting adalh
persepsi bukan kondisi aktual. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur
merek. Merek yang presitisius dapat disebut memiliki brand equity ( ekuitas merek )
yang kuat.

1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian fenomena pada latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini
masalah dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengaruh ekuitas merek ( brand equity) yang terdiri dari
kesadaran merek ( brand awareness) , asosiasi merek (brand
association),persepsi kualitas (perceived quality ), loyalitas merek ( brand
loyalty) berpengaruh secara bersama-sama dalam membentuk loyalitas
konsumen klinik gigi drg.Ina Asmirasih
2. Dari keempat variabel ekuitas merek ( brand equity ). Kesadaran merek
(brand awareness) , asosiasi merek (brand association),persepsi kualitas
(perceived quality ), loyalitas merek ( brand loyalty), manakah yang
berpengaruh dominan dalam membentuk loyalitas konsumen klinik Gigi drg
Ina Asmirasih
1.3 Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah diatas ,maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel brand equity (
ekuitas merek ) yang terdiri dari brand awareness( kesadaran merek ), brand
association ( asosiasi merek ), perceived quality ( persepsi kualitas ), dan
brand loyalty (loyalitas merek ) terhadap loyalitas konsumen Klinik
Gigi drg. Ina Asmirasih.
2. Untuk mengetahui variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap
loyalitas konsumen Klinik Gigi drg. Ina Asmirasih.

1.4 Kegunaan Penelitian
1. Memberikan masukan bagi pengambil keputusan tentang kepuasan kerja
pegawai Klinik Spesialis Bestari Dinas Kesehatan Kota Medan dalam
pekerjaannya guna meningkatkan kinerja dan sebagai bahan pertimbangan
dalam membina dan mengembangkan manajemen kinerja Klinik Spesialis
Bestari Dinas Kesehatan Kota Medan.
Sebagai bahan masukan bagi pegawai Klinik Spesialis Bestari khususnya
tentangkepuasan kerja sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pengendalian atas
permasalah kepuasan kerja.




































BAB II

KAJIAN PUSTAKA



2.1. Landasan Teori


1. Merek

Merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan ( seperti cap, kemasan,
logo ) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari produsen ataupun
seorang penjual, hak inilah yang membedakannya dari barang dan jasa yang
dihasilkan dari para competitor. Suatu merek akan memberikan identitas tersendiri
terhadap suau barang atau jasa sehingga merek tersebut memberi tanda pada
konsumen mengenai sumber produk tersebut dan melindungi konsumen maupun
produsen dari pada competitor yang berusaha memberikan produk-produk yang
tampak identik.
2. Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan
suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada
pelanggan. Agar aset dan liabilitas mendasari brand equity, maka aset dan liabilitas
merek harus berhubungan dengan nama atau sebuah simbol sehingga jika
dilakukan perubahan terhadap nama dan simbol merek, bebrapa atau semua aset
liabilitas yang menjadi dasar brand equity akan berubah pula. Ekuitas merek juga
dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian, baik itu karena pengalaman masa lalu dalam menggunakannya maupun
kedekatan dengan merek dan aneka karakteristiknya.
3. Loyalitas Konsumen
4. Loyalitas merek adalah sejauh mana pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap
suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk terus
membelinya di masa depan ( Aaker, 1997 :56 ) . loyalitas merek
,sudah lama menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, merupakan satu ukuran
keterkaitan seorang pelanggan mungkin akan berlih ke merek lain, terutama jika
merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsur-
unsur produk. Bila loyalitas merek meningkat, kerentaan kelompok pelanggan
dari serangan kompetitor bisa dikurangi. Ini merupakan suatu indikator dari
ekuitas merek yang terkait dengan laba masadepan. Pelanggan loyal pada
umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada
banyak alternative merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk
yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya. Bila banyak
pelanggan dari suatu merek masuk dalam katagori ini berarti merek tersebut
memiliki brand equity yang kuat.
2.2. Kerangka Analisis

Berdasarkan rumusan masalah, model penelitian ini...

Variabel Independen ( X ) Variabel Dependen ( Y )


Brand Awareness (X
1
)



Brand Association (
X
2
)
Loyalitas
Konsumen ( Y )

Perceived Quality ( X
3
)



Brand Loyality ( X
4
)


Menurut A. Aaker (Managing Brand Equity ,1991 ) dalam buku Darmadi
Durianto Sugiarto Tony Sitinjak. Merek yang prestisius dapat disebut
memiliki Brand Equity ( ekuitas merek ) yang kuat. Suatu produk atau jasa
dengan brand equity yang kuat dapat membentuk brand platform ( landasan
merek ) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam
persaingan apa pun dalam jangka waktu yang lama. Semakin kuat brand equity
suatu produk atau jasa , semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen
untuk mengkonsumsi yang selanjutnya akan menggiring konsumen untuk
melakukan pembelian serta mengantarkan perusahaan untuk meraup
keuntungan dari waktu ke waktu.
2.3 Hipotesis Penelitian
H1 : Diduga variabel Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality
dan Brand Loyalty berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama
terhadap Loyalitas Konsumen Klinik Gigi drg. Ina Asmirasih.

Вам также может понравиться