Вы находитесь на странице: 1из 22

PELATIHAN SINGKAT PENYUSUNAN KONTRAK PERKULIAHAN

DAN BAHAN AJAR BAGI STAF PENGAJAR PTN


KAWASAN TIMUR INDONESIA
STRATEGI KOGNITIF
DALAM PEMBELAJARAN
DRS FRANS A. RUMATE, Apt.
KERJASAMA
PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS
INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN
(P3AI-UNHAS)
DENGAN
BAGIAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA DIRJEN DIKTI
2 -2! N"#$%&$' 2(()
STRATEGI KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN
D'* F'+,*
A.R-%+t$, Apt .
I. PENDAHULUAN
Strategi Kognitif merupakan tujuan belajar dengan kemampuan tertinggi dari
domain kognitif, yaitu cognitive strategies menurut Taksonomi Gagne, atau di
atas ( beyond) analisis, sintesis, dan evaluasi menurut Taksonomi Bloom
(metacognition). Strategi Kognitif dapat dipelajari maasis!a dengan
bantuan dosen. "osen disebut berasil apabila mampu mengembangkan
kemampuan strategi kognitif maasis!a# perkuliaan bukan semata$mata
penyampaian materi bidang ilmu saja.
Taksonomi iala klasi%kasi atau pengelompokan benda menurut ciri$ciri
tertentu. "alam bidang pendidikan, taksonomi digunakan untuk klasi%kasi
tujuan instruksional# ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan
penampilan, atau sasaran belajar, yang digolongkan dalam & klasi%kasi
umum atau rana (domain), yaitu '
(ana Kognitif berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi pada
kemampuan berpikir
(ana )fektif berubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan
sikap ati)
(ana *sikomotor (berorientasi pada keterampilan motorik atau
penggunaan otot kerangka).
Saat ini dikenal berbagai macam taksonomi tujuan instruksional yang diberi
nama menurut penciptanya, misalnya Bloom, +erill dan Gagne (kognitif),
Krat!ol, +artin , Briggs dan Gagne (afektif), dan "ave, Simpson dan
Gagne (psikomotor).
. P-*+t P$,/,01+t+, 2+, P$,0$%&+,0+, A1t/#/t+* I,*t'-1*/",+3 U,/#$'*/t+*
H+*+,-22/, (P3AI-UNHAS)
Satu al yang penting dalam taksonomi tujuan instruksional iala adanya
4/'+'1/ yang dimulai dari tujuan instruksional pada jenjang terenda sampai
jenjang tertinggi. "engan kata lain, tujuan pada jenjang yang lebi tinggi
tidak dapat dicapai sebelum tercapai tujuan pada jenjang di ba!anya.
*enting pula diingat ba!a t/2+1 t$'2+p+t &+t+* 5+,0 6$3+* antara rana
yang satu dengan lainnya. Sebagai conto, misalnya rumusan tujuannya
dalam rana kognitif *enerapan# tetapi seringkali tujuan kognitif ini disertai
praktek yang memerlukan keterampilan motorik, demikian pula,misalnya
pada rumusan tujuan instruksional dalam rana kognitif yang perilakunya
memili, suda terkait pula rana afektif (sikap ati). +elakukan perumusan
tujuan berdasarkan rana, selalu dipili yang mana yang lebi 2"%/,+,.
*ertama$tama kita meliat perbandingan Taksonomi Bloom dan Taksonomi
Gagne pada (ana Kognitif (-ognitive "omain) berikut '

- Prosedur
T+1*","%/ G+0,$

V$'&+3 I,7"'%+t/", (facts,
ingatan)
I,t$33$8t-+3 S1/33*
- 2/*8'/%/,+t/",
(membedakan)
- 8",8$pt*
(mengelompokkan)
- '-3$* (ubungan antar
konsep)
- 4/04$' "'2$' '-3$*
(aturan.prinsip baru)
T+1*","%/ B3""%
K,"93$20$ (mengingat,
mengafal)
:"%p'$4$,*/",
(menerjemakan)
App3/8+t/", (menerapkan)
A,+35*/* (memeca konsep
menjadi bagian$bagian)
S5,t4$*/* (menggabungkan
bagian$bagian menjadi suatu
kesatuan)
E#+3-+t/",
(membandingkan dengan
standar)
II. DEFINISI STRATEGI KOGNITIF
Strategi Kognitif iala kemampuan internal yang terorganisasi yang dapat
membantu maasis!a dalam proses belajar, proses berpikir, memecakan
masala dan mengambil keputusan (Gagne, /012)
Kemampuan strategi kognitif menyebabkan proses berpikir seseorang itu
unik, yang disebut sebagai executive control (kontrol tingkat tinggi).
Strategi kognitif tidak berubungan dengan materi bidang ilmu tertentu,
karena merupakan keterampilan berpikir maasis!a secara internal dan
dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu.
*embentukan pengetauan dalam diri (otak) seseorang dapat digambarkan dalam
bagan
+odel dasar belajar dan ingatan dari Gagne sepertu berikut '
E;E:UTIVE :ONTROL E;PE:TAN:IES

E
F
F
E
C
T
O
R
S


R S
E E R SHORT LONG
C N E TERM TERM
E S G MEMORY MEMORY
P O I
RESPONSE
GENERATOR
E
N
V
I
R
O
N
M
E
N
T
T R S
O Y T
R E
S R
MODEL DASAR BELAJAR DAN INGATAN ( GAGNE )
III. LATAR BELAKANG
Strategi Kognitif didasarkan pada ' *aradigma konstruktivisme, teori
metacognition, dan pengalaman di lapangan (re3ection in action)
444. / *aradigma konstruktivisme
*roporsi paradigma konstruktivisme dapat diterjemakan menjadi
pertanyaan$pertanyaan yang lebi operasional, sebagai berikut'
/. Kepercayaan, nilai dan norma, motivasi, pengetauan dan
keterampilan, serta intuisi setiap orang akan sangat berpengaru
teradap strategi dan kemampuan orang tersebut dalam mengadapi
permasalaan yang diadapinya.
5. *ermasalaan yang diadapi setiap orang tidak perna dapat
dipisakan dari konteks situasinya. Strategi dan kemampuan seseorang
dalam mengadapi masala$masala tersebut adala unik.
&. 6ika dikumpulkan strategi$strategi yang digunakan masing$masing
orang dalam masala tertentu, maka akan terliat adanya pola dasar
yang sama (generali7able pattern) dari strategi tersebut. *ola dasar
teresebut diperlukan dan dapat dipelajari ole orang (maasis!a) lain,
untuk menjadi bekal dasar dalam memecakan masala.
Keberasilan maasis!a untuk memecakan masala di lapangan nantinya
merupakan indikasi penguasaan strategi kognitif ole maasis!a tersebut
yang terdiri dari pola dasar yang tela dipelajarinya, dan dipengarui ole
kepercayaan, nilai dan norma, motivasi, kemampuan dan keterampilan, serta
intuisi maasis!a tersebut dalam suatu konteks situasi.
444.5 Teori +etacognition
+etacognition, yang melandasi strategi kognitif merupakan keterampilan
maasis!a dalam mengatur dan mengontrol proses berpikirnya (*reisseisen,
/089), meliputi '
/. Keterampilan p$%$8+4+, %+*+3+4 (p'"&3$% *"3#/,0), yaitu
keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya untuk
memecakan masala melalui pengumpulan fakta, analisis informasi,
menyusun berbagai alternatif pemecaan, dan memili penyelesaian
masala yang efektif.
5. Kemampuuan p$,0+%&/3+, 1$p-t-*+, (2$8/*/", %+1/,0), yaitu
keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya untuk
memili suatu keputusan yang terbaik dari beberapa pilian yang ada
melalui pengumpulan informasi, perbandingan kebaikan dan
kekurangan setiap alternatif, analisis informasi, dan pengambilan
keputusan yang terbaik berdasarkan alasan$alasan yang rasional.
&. Kemampuan &$'p/1/' 1'/t/* (8'/t/8+3 t4/,1/,0), yaitu keterampilan
individu dalam menggunakan proses berpikirnya untuk menganalisis
argumen dan memberikan interpretasi berdasarkan persepsi yang
sai melalui :logical reasoning; , analisis asumsi dan bias dari
argumen, dan interpretasi logis.
2. Keterampilan &$'p/1/' 1'$+t/7 (creative tinking), yaiyu keterampilan
individu dalam menggunakan proses berpikirnya untuk mengasilkan
suatu ide yang baru dan konstruktif, berdasarkan konsep$konsep, dan
prinsip$prinsip yang rasional maupun persepsi dan intuisi individu.
Keterampilan$Keterampilan tersebut tidak terpisa melainkan terintegrasi
satu dengan yang lain. 6adi pada saat bersamaan ketika maasis!a
menggunakan strategi kognitifnya untuk memecakan masala, dia juga
menggunakan keterampilannya untuk mengambil keputusan, berpikir kritis,
dan berpikir kreatif.
444.& (e3ection in )ction
*rinsip re3eksi dari pengalaman$pengalaman praktisi profesional dalam
pemecaan masala$masala yang perna diadapi untuk memecakan
masala baru (praktisi$praktisi tersebut dikenal dengan nama refective
practitioners) disebut prinsip refectioan in action (Scon, /085) merupakan
sala satu prinsip yang melandasi Strategi Kognitif
Seorang praktisi yang profesional akan berpikir tentang apa yang
dilakukannya, bakan kadang$kadang sambil melakukan aksinya. -ara
tersebut akan menjadi a!al baginya untuk mencoba menyadari apa yang
terjadi, apa respon atau reaksinya teradap kejadian tersebut dan
bagaimana ia dapat menyimpulkan apa masala sesunggunya. *ada saat
itu, seorang praktisi profesional terlibat dalam pengaturan dan pengontrolan
kognisinya secara intensif. Tidak jarang akan terlibat dalam situasi yang
meragukan, problematik, atau membingungkan. Ketika ia berusaa untuk
keluar dari keraguan, problematika, dan kebingungan tersebut ia
mere3eksikan apa$apa yang tela perna dilakukannya dalam aksi$aksi
sebelumnya untuk kemudian dipila, diatur, dan diorganisasikan untuk
dilakukan dalam aksi$aksi berikut. *roses ini dikenal dengan nama refection
in action, yang merupakan proses operasional utama dalam seseorang
menggunakan strategi kognitif.
Bragar dan 6onson (/00&) mengatakan ba!a seseorang belajar melalui apa
yang dilakukannya dan kemudian mengkaji ulang apa yang tela
dilakukannya tersebut. *erilaku yang dire3eksikannya, artinya tela dikaji
ulang dan diatur kembali, akan memberikan suatu pengertian baru yang
akan menjadi petunjuk bagi terjadinya perilaku$perilaku berikutnya. *roses
pembelajaran strategi kognitif merupakan proses refection in action, yang
didasarkan pada teori Experential Learning Cycle dai "avid Kolb. Teori
Experential Learning Cycle dari "avid Kolb dapat digambarkan sebagai
berikut'
-onto ' (<=periental >earning -ycle, "avid Kolb)
E<p$'/$,t+3 L$+',/,0 (D+#/2 K"3&)
=/,2"9 "7 t4$ 9"'32



(P$,0+3+%+, K",1'/t)
R$>$1*/
I%p3$%$,t+*/
F/,2/,0 O-t
(P$,$%-+,)
T+31/,0 A8t/",
(P$,$'+p+,)
K",*$pt-+3/*+*/

Berdasarkan teori ini proses belajar dimulai dari pengalaman konkret yang
dialami seseorang. *engalaman tersebut dite3ekdikan secara individual.
"alam proses re3eksi, seseorang akan berusaa memaami apa yang terjadi
atau apa yang dialami. (efkesi ini menjadi dasar proses kenseptualisasi atau
proses pemaaman prinsip$prinsip yang mendasari pengalaman yang dialami
serta perkiraan kemungkinan aplikasinya dalam situasi dan konteks yang lain
atau baru. *roses implementasi merupakan situasi dan konteks yang
memungkinkan penerapan konsep yang suda dikuasai seseorang. *roses
pengalaman dan re3eksi dikategorikan sebagai proses penemuan (%nding
out), sedangkan proses konseptualisasi dan implementasi dikategorikan
dalam proses penerapan (taking action). *roses keseluruan ini terjadi
berulang$ulang seingga setiap action yang dilakukan seseorang merupakan
asil re3eksi dari pengalaman atau kejadian yang dialami.
IV. STRATEGI KOGNITIF VS. KETERAMPILAN INTELEKTUAL
Strategi kognitif berbeda dengan keterampilan intelektual yang disebut
?intelectual skills; (dalam taksonomi Gagne) atau aplikasi dalam taksonomi
Bloom. Keterampilan intelektual lebi berorientasi kepada interaksi
maasis!a sebagai individu dengan lingkungan belajarnya, yaitu dengan
angka, kata$kata, simbol, rumus, prinsip, prosedur, dan lain$lain. "engan
keterampilan intelektual, maasis!a mampu mengerjakan (how to) sesuatu
dengan fakta yang dimilikinya. Sedangkan strategi kognitif, merupakan
kemampuan maasis!a untuk mengontrol interaksinya dengan lingkungan.
-ontonya, maasis!a menggunakan strategi kognitif untuk membaca
artikel di majala ilmia. )pa yang dipelajarinya dari artikel tersebut mungkin
-uma fakta, rumus$rumus, atau penerapan teori. @amun, untuk menyeleksi
informasi yang dibacanya, memberikan kode teradap informasi yang
direkam dipikirannya, dan menemukan kembali informasi tersebut untuk
keperluan lain, merupakan strategi kognitif. "alam al tersebut, maasis!a
mempergunakan strategi kognitif untuk memaami apa yang suda dibaca
dan dipelajarinya, dan untuk memecakan masala. Strategi kognitif
merupakan cara maasis!a untuk mengorganisasikan dan mengontrol
proses belajarnya, dan juga berproses berpikir, memecakan masala, dan
mengambil keputusan.
6ika maasis!a mengadapi suatu masala baru, diarapkan maasis!a
dapat menanganinya dengan mempergunakan informasi dan fakta$fakta,
serta keterampilan intelektual yang perna dipelajarinya. @amun, belum
mencukupi, karena maasis!a perlu mempunyai strategi untuk dapat
menangani masala baru tersebut. "iarapkan, maasis!a akan dapat
memili cara penanganan masala yang tepat dari berbagai strategi
alternatif. Keunikan dan kebenaran proses berpikir maasis!a ditentukan
ole ketepatan pemilian strategi untuk menangani masala baru tersebut.
V. PENGEMBANGAN STRATEGI KOGNITIF
Strategi kognitif berkembang dalam !aktu yang cukup lama dan panjang
sebagai asil dari pendidikan. "alam al ini, proses belajar merupakan proses
yang penting dalam pengembangan strategi kognitif seseorang. +enurut
Socrates dan 6on "e!ey, belajar merupakan suatu kegiatan atau sesuatu
yang dilakukan secara mental dan.atau %sik yang diikuti dengan kesempatan
mere3eksikan al$al yang dilakukan dari asil perilaku tersebut. Strategi
kognitif dikembangkan melalui proses re3eksi perilaku ketika maasis!a
mengadapi masala.
Aest, Barmer, dan Aolf (/00/) mengatakan ba!a dosen dapat
mengembangkan strategi kognitif dalam proses penyampaian materi bidang
ilmu (content), mengaktifkan strategi kognitif maasis!a dalam penyajian
materi bidang ilmu, menggunakan strategi kognitif untuk menyampaikan
materi bidang ilmu ilmu. Strategi kognitif dikembangkan secara terpadu
dengan penyajian mata kulia bidang ilmu, tidak secara terpisa.
"osen dapat mengembangkan strategi kognitif maasis!a '
/. dalam proses penyampaian materi bidang ilmu (content)
5. mengaktifkan strategi kognitif maasis!a pada !aktu menyajikan
materi bidang ilmu
&. menggunakan strategi kognitif untuk menyampaikan bidang ilmu
2. Strategi Kognitif dikembangkan secara terpadu dengan penyajiam
mata kulia bidang ilmu, tidak secara terpisa.
VI. JENIS-JENIS STRATEGI KOGNITIF
Gagne (/082) mengidenti%kasi strategi kognitif berdasarkan alur proses
instruksional mulai dari memperatikan (attending), mengola stimulus
( encoding), mencari kembali informasi (retrieval), dan berpikir. Cntuk setiap
taap maasis!a dapat menggunakan strategi kognitif yang berbeda$beda.
Aest, Barmer dan AolD (/00/) menjelaskan adanya 2 keluarga besar strategi
kognitif, yaitu -nkung, Spatial, Bridging, dan +ultipurpose.
/. :4-,1/,0, merupakan strategi mengorganisasikan sesuatu secara
sistematis melalui proses mengurutkan (order), mengklasi%kasi
(classify, dan menyusun (arrange). -unking dapat membantu
seseorang untuk mengola data yang sangat banyak atau proses yang
sangat kompleks. +elalui cunking, seseorang memila$mila materi
kulia atau masala menjadi bagian$bagian yang lebi kecil, kemudian
menyusun bagian$bagian tersebut secara berurut.
5. Sp+t/+l merupakan suatu strategi untuk menunjukkan ubungan antar
al yang satu dengan yang lain. "alam kategori ini termasuk :frames;
(tabel) dan :concept maps; (peta konsep)
&. B'/20/,0 merupakan strategi untuk menjembatani pemaaman
seseorang melalui :metafor; (perumpamaan), analogi dan advance
organi7er. +etafor dan analogi merupakan strategi pengandaian yang
dapat menjembatani suatu konsep baru dengan menggunakan konsep
yang suda dipaami sebelumnya. )dvance organi7er merupakan
kerangka dalam bentuk abstraksi atau ringkasan tentang konsep$
konsep dasar materi yang arus dipelajari, anya dapat dibuat ole
dosen untuk memudakan maasis!a belajar.
2. M-3/tp-'p"*$ merupakan strategi kognitif yang dapat digunakan
untuk berbagai tujuan, antara lain reearsal, imagery, dan mneumoncs
(jembatan keledai). (eearsal merupakan cara untuk untuk mereviu
materi, bertanya, mengansipasi pertanyaan dan materi, yang anya
dapat dilakukan ole maasis!a, dosen dapat memberikan !aktu agar
maasis!a dapat melakukan reearsal. 4magery (membayangkan)
merupakan proses visualisasi suatu konsep, kejadian, ataupun prinsip.
+neumonics merupakan alat bantu untuk mengingat, misalnya
singkatan.
JENIS STRATEGI KOGNITIF




VII. :ON:EPT MAPPING
:4-,1/,0 Sp+t/+3 B'/20/,0 M-3t/p-'p"*$
F'+%$*
:",8$pt*
M+pp/,0
A2#$,8$'
O'0+,/?$'
M$t+p4"'
R$4$+'*+3 M,$-%",/8
*
I%+0$'5
Sp+8$
+,2
T/%$
:3+**/@8+t/"
,
:-oncept mapping; atau :pattern noting; (*eta Kognitif)iala cara yang
dapat digunakan dosen untuk membantu maasis!a mengorganisasikan
materi perkuliaan berdasarkan arti dan ubungan antar komponennya.
Eubungan antara satu konsep atau informasi dengan konsep yang lain
disebut p'"p"*/*/. *eta kognitif juga dapat berfungsi sebagai peta visual
Fang menggambarkan berbagai cara untuk mengartikan suatu konsep
berdasarkan proposisinya.
*eta Kognitif biasanya dimulai dengan suatu konsep utama, yang mungkin
merupakan topik penting dalam suatu matakulia atau suatu masala.
+enurut 6onassen (/081), peta kognitif merupakan teknik yang
dikembangkan ole Bu7an (/012) untuk mengorganisasikan dan menyusun
informasi yang menunjukkan keterkaitan antara satu informasi dan informasi
lain. Eubungan antara satu konsep Gatau informasiG dengan konsep yang
disebut preposisi (@ovak , Go!in, /082). *eta kognitif dapat memperliatkan
arti suatu konsep berdasarkan preposisi konsep tersebut dengan konsep$
konsep lainnya. "engan demikian, peta kognitif dapat dide%nisikan sebagai
alat yang skematis untuk menunjukkan arti suatu konsep berdasarkan
proposisi. *eta kognitif juga dapat berfungsi menjadi peta visual yang
menggambarkan berbagai cara untuk mengartikan suatu konsep
berdasarkan preposisinya.
6onassen (/081) mengartikan peta kognitif sebagai teknik untuk
menggambarkan susunan dan ubungan antar ide atau konsep dalam pikiran
seorang individu. "alam perkuliaan, peta kognitif dapat digunakan untuk
menggambarkan susunan dan ubungan antarkonsep yang suda dimiliki
maasis!a dan yang baru dipelajarinya. *eta kognitif merupakan re3eksi dari
konsep$konsep dan preposisinya yang suda dikuasai ole maasis!a. *eta
kognitif anya berlaku pada saat peta tersebut dibuat ole seorang
maasis!a, karena pada saat yang lain, ketika maasis!a suda
mempelajari konsep$konsep lain, maka akan mempunyai peta kognitif yang
berbeda.
*eta kognitif biasanya dimulai dengan satu konsep utama. Konsep utama
tersebut mungkin merupakan topik yang terpenting dalam satu mata kulia,
atau al yang terpenting dalam satu masala. Selain konsep utama, ada lagi
konsep$konsep lain yang berubungan dengan konsep utama. *roposisi
antarkonsep tidak sama, ole sebab itu peta kognitif juga memperliatkan
beraneka ragam proposisi antar konsep.
VII. D$@,/*/
*roses maasis!a menyusun proposisi suatu konsep dengan konsep lainnya
dalam membuat peta kognitif merupakan pengaturan proses berpikir dan
merupakan strategi kognitif maasis!a.
VIII. K$0-,++, P$t+ K"0,/t/7 A
1. +<@FCSC@ )>C( KH@S<* )T)C 4"< ")>)+ *<(KC>4)E)@
)T)C BCKC +<@6)"4 SC)TC : -H@T<@T +)* ; )T)C *<T)
S)64)@.
2. +<@G4@I<@T)(4S)S4 4"<$4"< F)@G B<(ECBC@G)@ "<@G)@
)@)>4S4S TCG)S
3. +<()@GKC+ SC)TC >)*H()@ )T)C B)-))@
4. +<@GH(G)@4S)S4K)@ B<(B)G)4 K<G4)T)@
5. +<@GH(G)@4S)S4K)@ +)T<(4 *<(KC>4)E)@ C@TCK C64)@
6. +<@<+CK)@ K<+B)>4 4@BH(+)S4 ")>)+ *4K4()@ 4@"4I4"C
7. +<(C*)K)@ S)>)E S)TC -)() C@TCK +<@C@6CKK)@
6)(4@G)@ K<(6)
8. +<@G<I)>C)S4 S<()*)@ +)E)S4SA) T<(E)")* +)T<(4
*<(KC>4)E)@ S<B<>C+ +)C*C@ S<SC")E *<(KC>4)E)@
9. )>)T "4)G@HST4K K<SCK)()@ B<>)6)( +)E)S4SA)
VIII. P'"*$2-' P$%$t++, K"0,/t/7
/. +enentukan satu konsep utama
Sediakan kertas kosong dan alat tulis, kemudian tentukan konsep
utama untuk peta kognitif. "alam latian, penentuan konsep utama
dapat dilakukan ole dosen atau dilakukan bersama$sama dengan
maasis!a. Konsep utama me!akili topik utama dari perkuliaan yang
baru saja berjalan, topik utama suatu tugas karya tulis, topik utama
suatu bacaan (buku atau artikel). Tuliskan topik utama dalam kotak
dan tempatkan di bagian tenga kertasJ
5. +enentukan isu Ctama
*usatkan pikiran pada konsep utama dan identi%kasi isu$isu yang
paling utama yang berubungan dengan konsep utama. 4su terdiri dari
konsep lain dan proposisi yang berubungan dengan konsep utama.
*ilila anya isu yang paling utama saja, yaitu isu yang paling
penting berubungan dengan konsep utama. Kemudian, tuliskan
konsep$konsep tersebut teradap konsep utama. Setela gambar jadi,
pikirkan adaka isu utama yang belum dicantumkanK
&. 4denti%kasi Subisu
Cntuk selanjutnya, identi%kasi sub$isu yang berubungan dengan
setiap isu utama. Tuliskan konsep$konsep yang terdapat dalam subisu,
gambarkan dan tunjukkan proposisi konsep$konsep tersebut teradap
isu utama. Setela gambar jadi, peratikan adaka subisu yang belum
dicantumkanK
*roses identi%kasi sub$isu dapat dilanjutkan dengan pengidenti%kasian
sub$subisu, dan seterusnya sampai dianggap cukup.
2. (evie!
*eratikan peta yang suda jadi, apaka ada proposisi antarkonsep
yang belum ditulis atau terle!at, dan apaka ada konsep yang belum
dicantumkanK
Keterampilan untuk menyusun peta kognitif memerlukan kemampuan
untuk dapat berpikir spatial (fragmentaris) di samping juga
penguasaan pola pikir holistic LmenyeluruG.
-onto peta kognitif memerlukan kemampuan untuk mata kulia
Sastra
)da dua faktor penting yang dapat mempengarui proses belajar
maasis!a dalam mempelajari keterampilan strategi kognitif, yaitu '
VIII. KE:EPATAN BELAJAR YANG EFEKTIF
Seringkali dosen mengelola perkuliaan dengan kecepatan yang tinggi,
seingga maasis!a terbiasa untuk menjadi impulsive Lbertindak reaktif
teradap sesuatuG. 6ika dosen mengajukan pertanyaan, maka dosen
mengarapkan maasis!a untuk segera menja!abnya, dan akan meminta
maasis!a yang pertama menunjukkan jari untuk menja!ab pertanyaan
tersebut. Kecepatan yang tinggi berguna dalam beberapa al, seperti
mengukur pengetauan maasis!a (ingatan dan pemaaman) dan
menyebabkan maasis!a terus memperatikan dosen. @amun, kecepatan
seperti itu kurang bermanfaat bagi pengembangan strategi kognitif
maasis!a.
+aasis!a memerlukan !aktu untuk berpikir dan mengatur proses
berpikirnya. +aasis!a perlu mere3eksikan berbagai alternatif untuk
menganalisis informasi dan untuk mencapai konklusi dari masala atau kasus
yang diadapi. +aasis!a juga perlu mengontrol proses berpikirnya. *roses
tersebut memerlukan !aktu yang cukup. Glattom dan Baron (/089)
mengusulkan agar dosen mau sabar menunggu ja!aban maasis!a
teradap pertanyaannya sementara memberi kesempatan maasis!a untuk
berpikir. "engan demikian, dosen perlu benar$benar memperitungkan
kecepatan belajar yang efektif bagi maasis!a untuk dapat menguasai
keterampilan strategi kognitif.
I;. UMPAN BALIK
Cmpan balik merpakan faktor yang paling penting bagi maasis!a untuk
mempelajari keterampilan strategi kognitif. Cmpan balik merupakan sala
satu cara untuk meningkatkan motivasi maasis!a untuk mempelajari
keterampilan strategi kognitif. +aasis!a perlu diberitau tentang
pencapaian asil belajarnya. 6ika seorang maasis!a diarapkan
memecakan suatu masala dengan kriteria keaslian, kreativitas, kebaruan
(innovativeness) strategi pemecaan masala yang digunakan, maka umpan
balik yang baik perlu memberi tau maasis!a tentang pencapaian
maasis!a atas kriteria yang ditentukan, yaitu keaslian, kreativitas, dan
kebaruan strategi yang digunakan. Cmpan balik juga merupakan cara untuk
mengetaui kebenaran dan ketepatan re3eksi yang tela dilakukan. (e3eksi
itu sendiri merupakan suatu umpan balik.
+asala$masala atau kasus$kasus yang disusun ole dosen untuk digunakan
dalam perkuliaan merupakan sala satu persyaratan untuk dapat
melatikan keterampilan strategi kognitif kepada maasis!a. Satu
persyaratan yang lain untuk dapat melatikan keterampilan tersebut dengan
lebi efektif adala pemberian umpan balik yang tepat kepada maasis!a,
seingga maasis!a memaami tingkat pencapaiannya.
M. *<@CTC*
Strategi Kognitif merupakan metode pembelajaran yang berdasarkan
Kognitivisme. *eningkatan kualitas lulusan tidak terlepas dari metode
pembelajaran yang sesuai untuk maasis!a. "i sinila strategi kognitif dapat
berperan sebagai metode pembelajaran di samping metode yang biasanya
digunakan.
TUGAS LATIHAN :
PEMBUATAN PETA KOGNITIF (CONCEPT MAPPING )
G!"#" K$%&'"("")

*+","'+ U(%-") *+.%"'(")
+*)'+/+("&+ S",$%# (-'"&

,#+$%'+ ,#+$%'+
U(%-") 0%-%/
U-%'") ('+(")
M"&"#"0 B".

,#+$%'+
,#+$%'+
*+-%,%&(")
*+$1"0(") F2-,"'
,#"#%+
H+$2'&+& .-+&+
M'2*2#23+ ,,$%)4"+ 5"/'"-
P%&'"("
,,$%)4"+
*+%!+ L"$2-") K"-4" T%#+& ,#+$%'+
,)33%)"(")
,,$%)4"+ P)*"0%#%")
,#+$%'+
,)33%)"#") B)'%(
E(&$-+,)
B"0"&" I)*2)&+" ,#+$%'+
4")3 ."+( *") .)"- ,#+$%'+
I&+
,#+$%'+ L"$2-")
,#+$%'+
6"1")" ,#+$%'+ $)33%)"") K&+,$%#") ,-%$"(")

$)%#+&") I&'+#"0

P"-"3-"/ 7"3", ."0"&" T"'"."0"&"

,)30"&+#(")
5AFTA7 PUSTAKA
Beaviorism and constructivism. NHn$lineO. )vailable'
ttp'..agar.up.ac.7a.catts.learner.debbie.-)"I)@T.ET+
Beyond constructivism $ conte=tualism. NHn$lineO. )vailable'
ttp'..tiger.coe.missouri.edu.Pt&11.c=Qintro.tml
-onstructivist teory (6. Bruner). NHn$lineO. )vailable'
ttp'..!!!.g!u.edu.Ptip.bruner.tml
"ick, A. (/00/). )n instructional designerRs vie! of constructivism.
Educational Technology, +ay, 2/$22.
"uDy, T. +., 6onassen, ". E. (/00/). -onstructivism' @e! implications for
instructional tecnolgyK Educational Technology, +ay, 1$/5.
6onassen, ". E., +c)leese, T.+.(. (Cndated). ) +anifesto for a constructivist
approac to tecnology in iger education. NHn$lineO.
)vailable'ttp'..led.gcal.ac.uk.clti.papers.T+*aper//.tml
Kalsa, G. (Cndated). -onstructivism. NHn$lineO. )vailable'
ttp'..!!!.g!u.edu.Petl.kalsa.tml
Kuliko!ski, S. (Cndated). Te constructivist tool bar. NHn$lineO. )vailable'
ttp'..!!!.coe.missouri.edu'8Stiger.coe.missouri.edu.
*annen, *. dkk. (5SS9) Konstruktivisme dalam *embelajaran, *)C$**)4$CT,
"ir6en"ikti, "ep"ik@as.
Sank, *. (Cndated). -onstructivist teory and internet based instruction.
NHn$lineO. )vailable' ttp'..!!!.g!u.edu.Petl.sank.tml
Smorgansbord, )., (Cndated). -onstructivism and instructional design. NHn$
lineO. )vailable' ttp'..agar.up.ac.7a.catts.learner.smorgan.cons.tml

Вам также может понравиться