Вы находитесь на странице: 1из 28

BAB III

PENGOLAHAN DATA

3.1 Delineasi DAS


Dalam kajian ini, Penentuan delineasi batas Daerah Aliran Sungai (DAS) dilakukan
secara otomatis dengan menggunakan software Global Mapper dan software WMS. Mulamula peta yang mecakup DAS terkait dibuka dalam Global Mapper untuk memperoleh
visualisasi DEM. Fungsi visualisasi DEM yakni memungkinkan kita untuk memperoleh
gambaran yang lebih gamblang mengenai kondisi topografi yang bersangkutan. Setelah
melalui serangkaian proses dalam Global mapper akan diperoleh file seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1
File tersebut kemudian dibuka dalam WMS untuk diproses lebih lanjut, penentuan
titik tinjau outlet dilakukan pada tahap ini. Dalam hal ini, titik outlet yang ditinjau berada
pada koordinat
WMS ditunjukan pada gambar 3.2.

. Hasil akhir dari serangkaian proses dalam

Gambar 3.2
3.2 Analisis Curah Hujan Bulanan
3.2.1 Data Hujan Bulanan 10 Tahun
Hasil pencatatan curah hujan dilakukan pada 3 stasiun penakar hujan, yakni Stasiun
Sedonghilir, Stasiun Karangnunggal, dan Stasiun Pasirmalang, selama kurun waktu Tahun
1972 1981. Data hujan harian maksimum masing-masing stasiun ditampilkan pada Tabel
3.1 s/d Tabel 3.2.
Tabel 3.1 Data Curah Hujan Stasiun Sedonghilir

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Sedonghilir
Tahun
1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981

Rerata

173
394
529
0
12
22
0
118
201
178
1627

292,44
291,88
271,10
315,90
295,40
197,10
263,30
196,22
315,22
320,33
331,11
230,33
3093,40

304
183
272
373
403
100
422
207
777
250
272
304
3867

171
364
174
336
150
81
124
331
507
263
166
2667

240
253
332
439
209
11
132
103
434
675
275
192
3295

438
175
270
181
86
22
5
0
28
621
827
28
2681

249
293
311
361
236
289
30
2
45
145
279
296
2536

263
188
336
126
350
650
1,014
435
652
378
360
330
5082

364
314
347
411
577
253
158
332
305
182
294
355
3892

338
565
138
305
138
236
195
334
89
251
306
233
3128

265
358
233
276
329
541
157
2159

Tabel 3.2 Data Curah Hujan Stasiun Pasirmalang

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Pasirmalang
Tahun
1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981

Rerata

393
198
325
105
297
0
0
18
0
20
185
252
1793

286
263
308
293
128
96
199
46
126
108
421
373
2647

346,50
277,20
313,90
264,90
204,60
109,33
80,33
78,56
122,30
201,10
307,60
346,10
2625,60

Tabel 3.3 Data Curah Hujan Stasiun Karangnunggal


Karangnunggal
Tahun
1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981

Rerata

186
64
177
260
474
0
165
0
0
0
254
339
1919

217,00
162,44
256,00
184,78
263,50
249,78
288,78
150,00
304,44
375,89
420,00
251,00
2717,30

401
186
331
286
455
67
45
90
167
179
182
305
2694

395
359
414
143
326
331
724
83
161
182
239
366
3723

151
282
158
321
131
9
52
198
160
272
343
198
2275

137
80
149
193
217
95
108
226
538
535
442
211
2931

418
338
337
315
304
55
67
94
272
416
589
622
3827

172
231
161
120
62
573
1008
2327

347
244
235
162
72
27
394
400
28
1909

222
209
203
50
11
16
8
3
4
416
636
13
1791

450
476
474
389
194
322
8
0
55
10
24
325
2727

259
172
134
103
90
140
0
10
29
44
195
156
1332

371
182
389
160
172
277
265
64
176
266
279
405
3006

84
81
462
151
505
733
821
445
666
802
559
369
5678

293
338
223
330
257
86
7
59
79
181
262
409
2524

231
111
348
327
332
43
223
687
96
508
438
3344

355
265
359
288
36
72
80
138
161
165
391
544
2854

114
163
171
298
82
300
527
168
1823

267
155
322
322
430
610
199
2305

3.2.2 Pengisian Data Hujan yang Hilang


Dari data curah hujan di atas terlihat bahwa terdapat data yang hilang, sel tabel diisi
dengan tanda strip (-). Oleh karena itu, untuk kelengkapan data, data yang hilang tersebut
perlu dilengkapi. Perhitungan data yang hilang dilakukan dengan menggunakan metode
rasional.

Contoh perhitungan data curah hujan yang hilang :


1. Untuk Stasiun Sedonghilir pada bulan Januari tahun 1972
Diketahui :

Curah hujan Stasiun Karangnunggal pada bulan Januari tahun 1972

Curah hujan Stasiun Pasirmalang pada bulan Januari tahun 1972

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Sedonghilir

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Karangnunggal

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Pasirmalang

( )

2. Untuk Stasiun Pasirmalang pada bulan Juni tahun 1976


Diketahui :

Curah hujan Stasiun Sedonghilir pada bulan Juni tahun 1976

Curah hujan Stasiun Karangnunggal pada bulan Juni tahun 1976

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Sedonghilir

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Karangnunggal

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Pasirmalang

( )

3. Untuk Stasiun Karangnunggal pada bulan Agustus tahun 1981


Diketahui :

Curah hujan Stasiun Sedonghilir pada bulan Agustus tahun 1981

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Karangnunggal

Rata-rata curah hujan tahunan Stasiun Pasirmalang

( )

Tabel 3.4 Hasil Analisis Curah Hujan Stasiun Sedonghilir


Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

1972
337,4
153,1
173,0
394,0
529,0
0,0
12,0
22,0
0,0
118,0
201,0
178,0
2117

1973
304,0
183,0
272,0
373,0
403,0
100,0
422,0
207,0
777,0
250,0
272,0
304,0
3867

1974
171,0
364,0
174,0
336,0
150,0
81,0
124,0
331,0
507,0
263,0
166,0
236,7
2904

1975
240,0
253,0
332,0
439,0
209,0
11,0
132,0
103,0
434,0
675,0
275,0
192,0
3295

Sedonghilir
Tahun
1976 1977 1978 1979 1980 1981 Rerata
438,0 249,0 263,0 364,0 338,0 265,0 296,9
175,0 293,0 188,0 314,0 565,0 243,2 273,1
270,0 311,0 336,0 347,0 138,0 358,0 271,1
181,0 361,0 126,0 411,0 305,0 233,0 315,9
86,0 236,0 350,0 577,0 138,0 276,0 295,4
22,0 289,0 650,0 253,0 236,0 329,0 197,1
5,0
30,0 1014,0 158,0 195,0 541,0 263,3
0,0
2,0
435,0 332,0 334,0 54,2 182,0
28,0 45,0 652,0 305,0 89,0 148,4 298,5
621,0 145,0 378,0 182,0 251,0 127,2 301,0
827,0 279,0 360,0 294,0 306,0 496,0 347,6
28,0 296,0 330,0 355,0 233,0 157,0 231,0
2681 2536 5082 3892 3128 3228 3273

Tabel 3.5 Hasil Analisis Curah Hujan Stasiun Pasirmalang


Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

1972
393,0
198,0
325,0
105,0
297,0
0,0
0,0
18,0
0,0
20,0
185,0
252,0
1793

1973
401,0
186,0
331,0
286,0
455,0
67,0
45,0
90,0
167,0
179,0
182,0
305,0
2694

1974
151,0
282,0
158,0
321,0
131,0
9,0
52,0
198,0
160,0
272,0
343,0
198,0
2275

Pasirmalang
Tahun
1975 1976 1977
418,0 347,0 450,0
338,0 244,0 476,0
337,0 235,0 474,0
315,0 162,0 389,0
304,0 72,0 194,0
55,0 17,1 322,0
67,0
6,0
8,0
94,0
1,4
0,0
272,0 27,0 55,0
416,0 394,0 10,0
589,0 400,0 24,0
622,0 28,0 325,0
3827 1934 2727

1978
371,0
182,0
389,0
160,0
172,0
277,0
265,0
64,0
176,0
266,0
279,0
405,0
3006

1979
293,0
338,0
223,0
330,0
257,0
86,0
7,0
59,0
79,0
181,0
262,0
409,0
2524

1980
355,0
265,0
359,0
288,0
36,0
72,0
80,0
138,0
161,0
165,0
391,0
544,0
2854

1981
286,0
263,0
308,0
293,0
128,0
96,0
199,0
46,0
126,0
108,0
421,0
373,0
2647

Rerata
346,5
277,2
313,9
264,9
204,6
100,1
72,9
70,8
122,3
201,1
307,6
346,1
2628

Tabel 3.6 Hasil Analisis Curah Hujan Stasiun Karangnunggal


Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

1972
186,0
64,0
177,0
260,0
474,0
0,0
165,0
0,0
0,0
0,0
254,0
339,0
1919

1973
395,0
359,0
414,0
143,0
326,0
331,0
724,0
83,0
161,0
182,0
239,0
366,0
3723

1974
137,0
80,0
149,0
193,0
217,0
95,0
108,0
226,0
538,0
535,0
442,0
211,0
2931

Karangnunggal
Tahun
1975 1976 1977
172,0 222,0 259,0
231,0 209,0 172,0
161,0 203,0 134,0
355,8 50,0 103,0
249,1 11,0 90,0
33,3
16,0 140,0
120,0
8,0
0,0
62,0
3,0
10,0
573,0
4,0
29,0
1008,0 416,0 44,0
425,6 636,0 195,0
406,2 13,0 156,0
3797 1791 1332

1978
84,0
81,0
462,0
151,0
505,0
733,0
821,0
445,0
666,0
802,0
559,0
369,0
5678

1979
231,0
111,0
348,0
327,0
386,4
332,0
43,0
223,0
687,0
96,0
508,0
438,0
3730

1980
332,2
385,3
246,4
114,0
163,0
171,0
127,0
298,0
82,0
300,0
527,0
168,0
2914

1981 Rerata
267,0 228,5
155,0 184,7
316,6 261,1
322,0 201,9
322,0 274,4
430,0 228,1
610,0 272,6
47,6 139,8
130,4 287,0
111,8 349,5
435,7 422,1
199,0 266,5
3347 3116

3.2.3 Curah Hujan Rata-rata Wilayah dengan Metode Poligon Thiessen


Untuk menentukan curah hujan rata-rata wilayah, metode poligon Thiessen memiliki
ketelitian cukup. Perhitungan bagian luas DAS yang masing-masing dipengaruhi oleh
pengamatan hujan dilakukan dengan menggunakan peta hidrologi.

Gambar 3.3
Pada peta hidrologi tersebut dibuat poligon Thiessen (gambar 3.3) dengan cara
menarik garis yang sedemikian rupa menghubungkan masing-masing stasiun terdekat,

kemudian menarik garis sumbu diantara garis-garis yang menghubungkan stasiun-stasiun


tersebut. Dalam kajian ini, perhitungan luas pengaruh masing-masing stasiun dilakukan
secara manual, yakni pendekatan geometri yang umum digunakan (trapesium dan persegi).
Setelah luas pengaruh masing-masing stasiun diperoleh, faktor bobot dapat dihitung dengan
rumus :

Contoh perhitungan curah hujan rata-rata wilayah untuk bulan Januari tahun 1972.
Diketahui :
Luas pengaruh stasiun Sedonghilir (
Luas pengaruh stasiun Karangnunggal (
Luas pengaruh stasiun Pasirmalang (
Curah hujan stasiun Sedonghilir bulan Januari tahun 1972 (
Curah hujan stasiun Karangnunggal bulan Januari tahun 1972 (
Curah hujan stasiun Pasirmalang bulan Januari tahun 1972 (

(i)

Penetuan Faktor Bobot

Untuk stasiun Sedonghilir

Untuk stasiun Karangnunggal

Untuk stasiun Pasirmalang

(ii)

Perhitungan curah hujan rata-rata wilayah

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.8,

Tabel 3.7 Perhitungan Faktor Bobot


No.
1
2
3

Nama Pos
Stasiun hujan
Sedonghilir
Karangnunggal
Pasirmalang

Luas( )
(
)
170,76
184,81
330,69
686,26

Faktor
Bobot ( )
0,249
0,269
0,482

Tabel 3.8 Curah Hujan Rata-rata Wilayah


Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

1972
323,4
150,7
247,3
218,7
402,4
0,0
47,4
14,1
0,0
39,0
207,6
257,0
1908

1973
375,2
231,8
338,7
269,1
407,3
146,3
321,7
117,2
317,2
197,5
219,7
321,2
3263

Hujan Rata-rata Wilayah (


Tahun
1974 1975 1976 1977
152,2 307,5 336,0 348,5
248,0 288,0 217,4 348,6
159,6 288,4 235,1 341,9
290,3 356,8 136,6 305,0
158,9 265,6 59,1 176,4
50,1 38,2 18,0 264,8
85,0 97,4
6,3
11,3
238,6 87,6
1,5
3,2
348,1 393,4 21,1 45,5
340,6 639,9 456,4 52,7
325,6 466,9 569,8 133,5
211,1 456,9 24,0 272,3
2608 3687 2081 2304

)
1978
266,8
156,3
395,5
149,1
306,0
492,6
601,1
258,9
426,4
438,2
374,6
376,6
4242

1979
294,0
270,9
287,5
349,3
371,5
193,8
54,3
171,1
299,0
158,4
336,2
403,4
3189

1980
344,6
372,0
273,7
245,4
95,6
139,5
121,3
229,9
121,8
222,8
406,5
365,4
2938

1981
275,7
229,0
322,8
285,9
217,1
243,9
394,8
48,5
132,8
113,8
443,6
272,4
2980

Rerata
302,4
251,3
289,0
260,6
246,0
158,7
174,1
117,1
210,5
265,9
348,4
296,0
2920

3.2.4 Pemeriksaan Konsistensi Data


Pemeriksaan konsistensi data dilakukan dengan menggunakan kurva massa ganda. Berikut
data curah hujan tahunan ketiga stasiun (Tabel 3.9)
Tabel 3.9 Data Curah Hujan Tahunan
Tahun
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981

Sedong Hilir ( )
2117
3867
2904
3295
2681
2536
5082
3892
3128
3228

Curah Hujan Tahunan (


Karang nunggal ( )
1919
3723
2931
3797
1791
1332
5678
3730
2914
3347

)
Pasir Malang ( )
1793
2694
2275
3827
1934
2727
3006
2524
2854
2647

3.2.4.1 Uji Konsistensi Data Stasiun Karangnunggal


Tabel 3.10 Tabel Perhitungan Kurva Massa Ganda Stasiun Karangnunggal
Tahun
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981

Rataan
( ) dan ( )
1955,225
3280,500
2589,370
3561,000
2307,251
2631,500
4044,000
3208,000
2991,000
2937,526

Kumulatif
Rataan
1955,225
5235,725
7825,095
11386,095
13693,347
16324,847
20368,847
23576,847
26567,847
29505,373

Kumulatif
( )
1919,000
5642,000
8573,000
12369,967
14160,967
15492,967
21170,967
24901,378
27815,234
31162,332

Gambar 3.4 Kurva Massa Ganda Stasiun Karangnunggal


Dari kurva diatas, dapat disimpulkan bahwa data curah hujan stasiun Karangnunggal
konsisten.

3.2.4.2 Uji Konsistensi Data Stasiun Pasirmalang


Tabel 3.11 Tabel Perhitungan Kurva Massa Ganda Stasiun Pasirmalang
Tahun
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981

Rataan
( ) dan ( )
2018,225
3795,000
2917,370
3545,983
2236,000
1934,000
5380,000
3811,206
3020,928
3287,575

Kumulatif
Rataan
2018,225
5813,225
8730,595
12276,579
14512,579
16446,579
21826,579
25637,785
28658,713
31946,288

Kumulatif
( )
1793,000
4487,000
6762,000
10589,000
12522,503
15249,503
18255,503
20779,503
23633,503
26280,503

Gambar 3.5 Kurva Massa Ganda Stasiun Pasirmalang


Dari kurva diatas, kita mengetahui bahwa data curah hujan stasiun Pasirmalang tak
konsisten, tepatnya mulai curah hujan tahunan tahun 1977 kemiringan kurva massa ganda
menyimpang. Oleh karena itu, perlu diadakan pengaturan ulang data curah hujan yang
bersangkutan. Tabel 3.12 menyajikan data hujan yang telah diatur sedemikian rupa sehingga
data konsisten.

Tabel 3.12 Tabel Perhitungan Kurva Massa Ganda


Stasiun Pasirmalang yang telah diatur
Tahun

Kumulatif
Rataan
2018,225
5813,225
8730,595
12276,58
14512,58

1972
1973
1974
1975
1976

Kumulatif
( )
1793
4487
6762
10589
12522,503

Tahun
1977
1978
1979
1980
1981

Kumulatif
( )
15249,5
23626,9
26893,5
30587,3
34013,1

Kumulatif
Rataan
16446,6
21826,6
25637,8
28658,7
31946,3

3.2.4.3 Uji Konsistensi Data Stasiun Sedonghilir


Tabel 3.13 Tabel Perhitungan Kurva Massa Ganda Stasiun Sedonghilir
Tahun
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981

Rataan
( ) dan ( )
1856,000
3208,500
2603,000
3811,983
1862,251
2029,500
4342,000
3127,206
2883,928
2997,049

Kumulatif
Rataan
1856,000
5064,500
7667,500
11479,483
13341,735
15371,235
19713,235
22840,441
25724,368
28721,418

Kumulatif
( )
2117,450
5984,450
8888,191
12183,191
14864,191
17400,191
22482,191
26374,191
29502,191
32730,243

Gambar 3.6 Kurva Massa Ganda Stasiun Karangnunggal


Dari kurva diatas, dapat disimpulkan bahwa data curah hujan stasiun Sedonghilir
konsisten.

3.3 Perhitungan Evapotranspirasi


3.3.1 Data Klimatologi
3.3.1.1 Suhu
Tabel 3.14 Temperatur Udara Rata-rata
TAHUN
JANUARI
1972
25,3
1973
22,5
1974
23,9
1975
23,9
1976
24
1977
24,5
1978
24,2
1979
30,6
1980
24,7
1981
24,4
Jumlah
248
Jumlah data
10
Max.
30,6
Min.
22,5
Rata-rata
24,800

FEBRUARI
25,7
22,5
23,7
24
24,4
23,8
24,5
30,5
24,5
24,9
248,5
10
30,5
22,5
24,850

MARET
25,7
22,3
24,1
24,2
24,5
24,5
25
30,6
24,8
25,1
250,8
10
30,6
22,3
25,080

Temperatur udara rata-rata ( oC)


APRIL
MEI
JUNI
JULI
25,9
25,5
24,2
23,8
18,3
18,4
18,4
17,5
24,4
24,1
23,2
23,1
24,4
23,9
23,1
22,6
24,3
24,2
23,4
21,9
25
25
24,9
22,4
25,05
24,4
23,3
23,1
30,9
29,9
28,4
27,6
25,1
25,4
25,1
24,4
25,3
24,8
24,8
24
248,65
245,6
238,8
230,4
10
10
10
10
30,9
29,9
28,4
27,6
18,3
18,4
18,4
17,5
24,865
24,560
23,880
23,040

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER


25,4
24,1
26
17,3
17,7
18,2
23,4
24
23,8
23,4
23,8
23,8
23,1
23,8
24,2
22,6
22,9
24,6
22,8
22,6
23,9
28,3
29,4
30,7
23,7
23,9
25,1
24,1
24
25
234,1
236,2
245,3
10
10
10
28,3
29,4
30,7
17,3
17,7
18,2
23,410
23,620
24,530

NOVEMBER
26,4
18,4
23,9
24,2
24,6
25,3
23,9
30,6
25
24,6
246,9
10
30,6
18,4
24,690

DESEMBER
25,9
18,3
24,1
24,2
25
24,7
24,4
30,6
24,8
24,9
246,9
10
30,6
18,3
24,690

3.3.1.2 Kelembaban Udara


Tabel 3.15 Kelembaban Udara Rata-rata
TAHUN
JANUARI FEBRUARI MARET
1972
83
85
82
1973
84
82
84
1974
85
86
85
1975
81
84
1976
85
85
84
1977
86
85
86
1978
84
86
87
1979
83
85
84
1980
84
85
83
1981
82
85
84
Jumlah
837
848
759
Jumlah data
10
10
9
Max.
86
86
87
Min.
81
82
82
Rata-rata
83,700
84,800
84,333

APRIL
82
84
79
84
85
85
84
86
85
86
840
10
86
79
84,000

Kelembaban Udara rata-rata(%)


MEI
JUNI
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
86
75
70
71
67
66
69
74
82
78
77
79
79
72
80
81
81
77
76
76
75
77
80
83
82
80
90
83
88
89
87
85
84
81
82
82
79
86
87
84
85
86
83
82
80
79
83
85
88
89
88
86
88
86
85
87
88
87
85
89
84
85
81
83
83
83
83
83
82
84
86
85
86
86
88
85
86
82
88
86
845
822
822
816
808
806
826
833
10
10
10
10
10
10
10
10
88
89
90
89
88
89
88
87
81
75
70
71
67
66
69
74
84,500 82,200 82,200 81,600
80,800
80,600
82,600
83,300

3.3.1.3 Kecepatan Angin


Tabel 3.16 Kecepatan Angin Rata-rata
TAHUN
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981
Jumlah
Jumlah data
Max.
Min.
Rata-rata
u (m/s)

JANUARI
4
4
5
5
5
3
2
3
2
4
37
10
5
2
3,7
1,9

FEBRUARI
4
4
3
4
4
4
3
3
3
5
37
10
5
3
3,7
1,9

kecepatan angin rata-rata (u satuan dalam knots)


APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
6
4
5
5
5
6
6
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
2
3
2
3
2
2
3
5
5
5
5
5
4
4
38
37
39
39
38
37
40
10
10
10
10
10
10
10
6
5
5
5
5
6
6
2
2
2
3
2
2
3
3,8
3,7
3,9
3,9
3,8
3,7
4
2,0
1,9
2,0
2,0
2,0
1,9
2,1

MARET
5
3
4
4
5
3
3
3
2
5
37
10
5
2
3,7
1,9

NOPEMBER
5
4
4
3
3
4
3
3
4
3
36
10
5
3
3,6
1,9

DESEMBER
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
37
10
4
3
3,7
1,9

3.3.1.4 Persentase Penyinaran Matahari


Tabel 3.17 Persentase Penyinaran Matahari
TAHUN
JANUARI FEBRUARI MARET
1972
61
55
60
1973
42
45
1974
35
33
62
1975
58
54
51
1976
1977
51
42
49
1978
59
60
1979
1980
46
57
69
1981
52
49
53
Jumlah
345
349
449
Jumlah data
7
7
8
Max.
61
59
69
Min.
35
33
45
Rata-rata
49,286
49,857
56,125

APRIL
52
71
59

Sinar matahari (%)


MEI
JUNI
JULI
29
50
39
43
67
69
62
55
69
67

AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER


50
53
45
33
32
34
65
59
50
56
_
47
46
53
49
47

71
71
71

62
-

58
-

58
41
-

45
62
-

59
37
-

53
-

52
-

53
-

395
6
71
52
65,833

252
5
67
29
50,400

246
4
69
50
61,500

271
5
67
41
54,200

272
5
65
45
54,400

246
5
59
37
49,200

189
4
53
33
47,250

239
5
56
32
47,800

134
3
53
34
44,667

3.3.2 Perhitungan Evapotranspirasi dengan Metode Modified Penman


Besaran evapotranspirasi ditentukan dengan menggunakan metode Modified Penman, berikut
contoh perhitungan evapotranspirasi untuk bulan Januari.
Diketahui :
Data rata-rata Klimatologi seperti yang ada pada tabel 3.9-tabel 3.12 baris terakhir.

Temperatur rata-rata,

Kelembaban udara relatif,

Kecepatan angin,

Penyinaran matahari,

i.

Dari data

, diperoleh

Tekanan Uap Jenuh ( )

melalui interpolasi tabel

Faktor Bobot (

melalui interpolasi tabel

=
Fungsi Temperatur ( (

melalui interpolasi tabel

(
(
(

ii.

Dari data

dan

Tekanan Uap Aktual ( )

Fungsi Tekanan uap ( (

iii.

, diperoleh

LS dan penyinaran matahari

Dari data koordinat

diperoleh

Radiasi ekstra-terrestial (

melalui interpolasi tabel

Radiasi netto gelombang pendek radiasi (


(

, dimana

Fungsi efek durasi penyinaran matahari pada gelombang panjang radiasi ( ( ))

( )

iv.

Dari data kecepatan angin,


fungsi kecepatan angin ( (

, diperoleh
)

Radiasi netto gelombang panjang radiasi ( )


(

( )

Faktor koreksi ( )

dari tabel berdasar pada bulan

Untuk bulan Januari

v.

Evapotranspirasi Potensial (

)
(

(
vi.

Evapotranspirasi Aktual (

Hasil perhitungan evapotranspirasi selengkapnya disajikan pada tabel 3.18.

e d = e a .R h /100

f(e d ) = 0,34-0,044.e d

mbar

C
mbar

Satuan

Rn = R s - R l
Faktor koreksi (C)
ET o

ET = C.ET o

17
18
19

20

mm/hari

mm/hari

mm/hari

LS
Ra
mm/hari
n/N
%
R s = 0,75[0,25+0,54.(n/N)]R a mm/hari
f(n/N) = 0,1+0,9.(n/N)
u
m/s
f(u) = 0,27(1+0,0864.u)
m/s
R l = f(T).f(n/N).f(e d )
mm/hari

T
ea
W
1-W
f(T)
Rh

1
2
3
4
5
6

9
10
11
12
13
14
15
16

Uraian

No.

4,708

5,229
1,1
4,280
4,730

5,291
1,1
4,300
5,443

5,197
1,1
4,948

3,852

5,233
0,9
4,281

2,596

3,381
0,9
2,885

0,115

26,080

24,560
30,864
0,7356
0,2644
15,568
84,500

7o31'24'' 7o31'24'' 7o31'24'' 7o31'24''


16,076 15,219 14,243 11,172
49,857 56,125 65,833 50,400
6,260
6,313
6,468
4,375
0,549
0,605
0,693
0,554
1,903
1,903
1,955
1,903
0,314
0,314
0,316
0,314
0,970
1,116
1,235
0,994

0,114

26,413

24,865
31,4435
0,73865
0,26135
15,6595
84,000

7o31'24''
16,028
49,286
6,205
0,544
1,903
0,314
0,975

0,119

25,260

25,080
29,952
0,7308
0,77952
15,516
84,333

MEI

0,113

26,640

24,850
31,415
0,7385
0,2615
15,655
84,800

APRIL

0,115

26,215

24,800
31,32
0,738
0,262
15,64
83,700

JANUARI FEBRUARI MARET

3,515

4,219
0,9
3,905

7o31'24''
12,495
61,500
5,455
0,654
2,006
0,317
1,236

0,123

24,328

3,344

4,061
0,9
3,715

7o31'24''
12,795
54,200
5,208
0,588
2,006
0,317
1,147

0,128

23,154

23,880
23,040
29,596
28,168
0,7288
0,7204
0,497288 0,497204
15,376
15,208
82,200
82,200

BULAN
JUNI
JULI

3,847

4,164
1
3,847

7o31'24''
13,010
54,400
5,306
0,590
1,955
0,316
1,142

0,127

23,498

23,410
28,797
0,7241
0,497241
15,282
81,600

AGUSTUS

4,733

4,720
1,1
4,303

7o31'24''
14,924
49,200
5,772
0,543
1,903
0,314
1,052

0,126

23,556

23,620
29,154
0,7262
0,497262
15,324
80,800

4,590

4,990
1,1
4,172

7o31'24''
15,776
47,250
5,977
0,525
2,058
0,318
0,987

0,121

24,830

24,530
30,807
0,7353
0,2647
15,559
80,600

4,634

5,112
1,1
4,213

7o31'24''
15,952
47,800
6,079
0,530
1,852
0,313
0,968

0,117

25,698

24,690
31,111
0,7369
0,2631
15,607
82,600

4,493

4,959
1,1
4,084

7o31'24''
15,928
44,667
5,868
0,502
1,903
0,314
0,909

0,116

25,915

24,690
31,111
0,7369
0,2631
15,607
83,300

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

3.3.3 Analisis Spasial dan Waktu


3.3.3.1 Analisis Spasial
Pada subbab 3.2.3, perhitungan faktor bobot untuk DAS Ciwulan-Sodong telah
dilakukan. Recall tabel 3.7
Tabel 3.7 Perhitungan Faktor Bobot
No.

Nama Pos
Stasiun hujan

Luas( )
(
)

Faktor
Bobot ( )

1
2
3

Sedonghilir
Karangnunggal
Pasirmalang

170,76
184,81
330,69
686,26

0,249
0,269
0,482

Pada Tabel 3.19 kolom (2), (3), dan (4), diberikan data hujan tahunan maximum
(

) pada masing-masing stasiun, sedangkan kolom (5) memberikan hasil perhitungan

hujan tahunan maximum wilayah (

) dengan menggunakan metode poligon thiessen.

Tabel 3.19 Perhitungan Hujan Tahunan Maximum Wilayah


Hujan Tahunan maximum (

Tahun
Sedonghilir
122
195
100
100
385
118
335
114
99
122

1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981

Pasir Malang
103
60
67
77
119
102
83
69
58
103

)
Karangnunggal
154
178
82
95
176
109
165
309
72
154

Hujan
Tahunan
Maximum Wilayah (
132,3032
150,4526
82,43938
91,39673
212,6547
109,3543
185,218
195,8467
74,94812
132,3032

Contoh perhitungan hujan tahunan maximum wilayah dengan menggunakan poligon thiessen

3.3.3.2 Analisis Waktu


Dari Subbab 3.3.3.1, kita peroleh hujan tahunan maximum wilayah. Selanjutnya ita
akan menentukan hujan tahunan ekstrem utuk periode 2, 5, 10, 25, 50, 100, dan 200 dengan
menggunakan metode Gumbel dan Log Pearson Tipe III

3.3.3.2.1 Metode Gumbel


Tabel 3.19 Hujan Tahunan Maximum Wilayah untuk
Perhitungan Hujan Ekstrem Menggunakan
Metode Gumbel
Tahun
(
)*
(

1972
132,3
19,3

1973
1974
150,5
82,4
189,4 2943,3

1975
1976
91,4
212,7
2051,6 5770,4

1977
109,4
747,3

1978
185,2
2354,8

1979
195,8
3499,3

1980
74,9
3812,3

1981
132,3
19,3

* Keterangan
Hujan Tahunan Maximum Wilayah

Banyak data :

Rerata

Standar deviasi

Tabel 3.20 Pehitungan hujan ekstrem untuk periode


Metode Gumbel

dengan Menggunakan
(

Contoh perhitungan untuk periode ulang


Diketahui :
Banyak data

tahun

Reduced Mean
Reduced Standard Deviasi
Reduced Mean

:
:
:
[

)]

)]

1366,9
21406,9

Faktor frekuensi

Hujan Ekstrem periode ulang

tahun
(

3.3.3.2.2 Log Pearson Tipe III

Tabel 3.21 Hujan Tahunan Maximum Wilayah untuk


Perhitungan Hujan Ekstrem Menggunakan
Metode Log Pearson Tipe III
(
*
132,303
150,453
82,439
91,397
212,655
109,354
185,218
195,847
74,948
132,303
-

Tahun
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981

(
2,122
2,177
1,916
1,961
2,328
2,039
2,268
2,292
1,875
2,122
2,110
0,160
-0,085

* Keterangan
Hujan Tahunan Maximum Wilayah

Tabel 3.22 Pehitungan hujan ekstrem untuk periode


2
5
10
25
50
100
200

0,001
0,842
1,281
1,748
2,049
2,320
2,568

2,113
2,245
2,315
2,390
2,438
2,481
2,521

(
)
128,848
175,634
206,436
245,192
273,983
302,670
331,660

Pada perhitungan besaran ekstrem dengan menggunakan Log Pearson Tipe III, setiap
data mula-mula dikonversikan terlebih dahulu kedalam bentuk logaritma, yakni, misal
merupakan serangkaian data dan
bentuk logaritma, maka

merupakan data yang telah dikonversikan kedalam

Contoh perhitungan untuk periode ulang

Faktor Frekuensi (

tahun

Faktor frekuensi ( ) diperoleh dari tabel 2.8 (lampiran). Kita mengetahui skew coefficient
dari data yang bersangkutan
. Dengan demikian, untuk periode
tahun,
kita dapat melakukan interpolasi untuk memperoleh faktor frekuensi ( )

Hujan Ekstrem periode ulang

tahun

3.3.3.2.3 Penentuan Metode Terbaik


Penentuan Metode Terbaik dilakukan untuk menentukan metode yang memberikan
harga ekstrem yang paling merepresentasikan data.

Weibull Plotting
Weibull Plotting merepresentasikan harga/data sesungguhnya, yang kemudian akan

dibandingkan dengan metode gumbel dan log pearson tipe III.


Pada weibull plotting, mula-mula data curah hujan tahunan maksimum diurutkan dari
besar ke kecil (kolom 2 tabel 3.23).

Tabel 3.23 Weibull Plotting


Hujan Tahunan
Maximum (
)
212,655
195,847
185,218
150,453
132,303
132,303
109,354
91,397
82,439
74,948

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan
*
(
**

dimana

*
0,091
0,182
0,273
0,364
0,455
0,545
0,636
0,727
0,818
0,909

**
11,000
5,500
3,667
2,750
2,200
1,833
1,571
1,375
1,222
1,100

banyak data

Gambar 3.6 Plot Weibull (Data), Gumbel, dan Log Pearson Tipe III
Dari plotting tersebut, diperoleh persamaan regressi dari data, yakni
(
Tabel 3.23 memberikan hasil perhitungan error (metode kuadrat terkecil).

Tabel 3.24 Perhitungan Error

2
5
10
25
50
100
200

124,22
183,02
227,49
286,28
330,76
375,24
419,71

130,08
188,29
226,84
275,53
311,66
347,52
383,25

128,85
175,63
206,44
245,19
273,98
302,67
331,66

Gumbel
34,32
27,85
0,43
115,63
364,90
768,29
1329,67
2641,09

Error
Log Pearson Tipe III
21,38
54,50
443,35
1688,61
3223,59
5265,77
7752,80
18450,01

Berdasar pada tabel 3.24, kita tahu bahwa error yang terjadi pada Gumbel lebih kecil
daripada Log Pearson Tipe III. Dengan demikian, data hujan ekstrem gumbel lebih
merepresentasikan data.

3.3.4 Perhitungan Banjir Rencana Menggunakan Metode Haspers


Parameter dari DAS :

Luas DAS :

Panjang Sungai dalam DAS :

Kemiringan Sungai :
Waktu Konsentrasi :

Koefisien

Koefisien

Karena
yakni

, kita gunakan formulasi berikut untuk menentukan parameter

ntuk contoh perhitungan, misal periode

tahun

Hasil perhitungan banjir rencana diringkas pada tabel 3.2.


Tabel 3.25 Pehitungan Banjir Rencana dengan Metode Haspers
(
)
130,08
188,29
226,84
275,53
311,66
347,52
383,25

2
5
10
25
50
100
200

84,33
122,02
146,95
178,44
201,78
224,94
248,00

12,74
18,44
22,20
26,96
30,49
33,99
37,47

(
904,31
1308,42
1575,79
1913,40
2163,69
2412,01
2659,29

3.3.5 Hidrograf Sintesis


Sebagaimana DAS Ciwulan-Sodong memiliki luas
interval [

, yang berada pada

, kita dapat menggunakan HSS Snyder untuk mengonstruksikan

hidrograf satuan DAS yang bersangkutan. Berikut parameter yang diperlukan untuk
membangun HSS Snyder,

Luas Daerah Aliran Sungai :

Panjang Sungai:

Jarak Outlet - Titik Berat DAS :

Basin lag time ( )


(

Durasi Hujan Efektif 1 ( )

Durasi Hujan Efektif 2 (


Basin lag time koreksi (

)
(

Debit puncak hidrograf per satuan luas DAS

Debit puncak per satuan luas DAS

Debit Puncak

base time

Lebar dari hidrograf satuan

debit puncak

Lebar dari hidrograf satuan

debit puncak

Tabel 3.26 Plotting Hidrograf


(
0
6,630
8,367
10,670
15,276
18,750
27,692

(
0
0,5
0,75
1
0,75
0,5
0

Nilai pada tabel 3.26 diperoleh sebagai berikut

0
68,930
103,395
137,860
103,395
68,930
0,000

Kolom 1 baris 4

Kolom 1 baris 2

Kolom 1 baris 3

Kolom 1 baris 5

Kolom 1 baris 6

Kolom 1 baris 7

Sedangkan kolom 3 diperoleh dengan mengalikan kolom 2 dengan

Gambar 3.7 Hidrograf DAS Ciwulan-Sodong

Debit puncak untuk masing-masing periode ulang

diberikan pada tabel 3.27

Tabel 3.27 Debit Puncak untuk Periode Ulang


(
)*
(
**
130,0825
1793,319
188,294
2595,823
226,835
3127,151
275,5318
3798,485
311,6578
4296,519
347,5171
4790,875
383,2455
5283,428

2
5
10
25
50
100
200
Keterangan
*
Curah hujan ekstrem
**

3.3.6 Analisis Debit Sintesis


Analisis Debit Sintesis dilakukan dengan menggunakan model NRECA. Data debit
aktual dan curah hujan yang digunakan pada analisis ini menggunakan data tahun 1975. Data
debit aktual tahun 1975 diberikan pada tabel 3.28 dan hasil pengolahan debit sintesis
diberikan pada tabel 3.29. Selain itu, berikut parameter yang dengan model NRECA.

Luas DAS :

Koefisien Evapotranspirasi

Gambar 3.8 Kurva Debit Aktual dan Model NRECA

Tabel 3.28 Data debit Aliran (1975)


Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Rerata

Jan
30,9
29
45,9
83,2
82
90,4
100
68,8
100
109
120
106
48,8
67,1
51,3
54,6
53,2
105
53,2
44,8
55,7
41,7
59
110
77
53,5
58,5
59,8
117
79,7
55,2
71,3

Feb
45,6
169
139
158
123
157
92,8
64,8
126
109
123
150
126
91,5
45,2
72,4
65,4
54,8
52,4
50,2
51,3
55,7
74
57,4
52
50,2
57,1
50

88,0

Mar
74
51,3
82
131
97,6
91,6
92,8
71,7
74
50,6
53,5
65,9
137
119
102
58
76,3
54,6
40
80,9
102
82
60,2
49,1
43,6
45,9
53,5
41,2
40,9
42
41,7
71,2

Apr
91
106
59
63,6
64,8
80,9
71,7
120
167
155
157
124
94
94
106
106
131
98,8
105
95,2
67,1
69,4
94
79,7
57,9
75,1
62,5
60,2
74
51,3

Mei
80,7
33,7
29,9
28
49,1
37,5
65,9
76,3
65,9
55,7
40,7
34,7
80,9
112
119
112
128
94
78,6
52,4
51,3
84,4
137
94
62,5
68,5
88
56,8
48
85,6
55,3
71,2

92,7

Jun
61,7
36,6
31,4
67,1
61,3
55,7
35,6
29,9
25,6
24,8
24,8
26,4
35,8
27,2
22,3
20,7
20,7
20,7
18,6
19,2
18,6
17,3
15,9
15,3
13,3
14,6
13,3
14
45,9
24
28,6

Jul
19,2
17,9
15,9
14,6
13,3
12,3
13,3
12,8
12,8
32,8
15,3
12,8
14,6
14,6
51,3
18,6
14,6
13,1
60,2
14,7
30
48
33,7
34,7
11,8
26
19,2
19,8
19,9
14,4
17,4
21,6

Agu
15,9
12,6
26,8
25,7
21,5
20,7
19,9
19,2
16,5
10
12,8
12,3
12,8
12,8
12,4
12,3
11,9
12,3
12,4
14,4
13,3
11,4
11,4
11,4
12,3
12,3
10,4
9,84
12,3
18,7
19,9
14,8

Sep
13,3
23,1
15,3
26,6
11,4
142
41,3
141
123
44,4
43,4
47,4
44,2
147
76,3
56,8
111
61,3
61,7
34,4
43,3
56,2
44,4
56,4
28
41,7
101
100
47,1
43,4
60,9

Okt
162
251
26f2
206
144
131
142
123
101
74,7
72,8
77,4
74
64,2
61,3
63,4
77,4
137
351
363
200
195
147
136
220
172
168
126
123
124
156
148,1

Nov
117
78,5
42,5
42,5
70
61,3
89,7
92,4
61,3
61,3
47
67,1
63,6
103
161
133
136
106
61,3
91,6
57
40
41,7
35,6
32,8
31,8
26,4
23!9
22,7
36,4
69,3

Tabel 3.29 Analisis Debit Sintesis Model NRECA


Bulan

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Hari

Curah
Hujan
(
)

(
)

307,461
288,035
288,359
356,846
265,578
38,206
97,447
87,622
393,369
639,872
466,856
456,887
982,168

Selain itu, diperoleh juga

(
(

Koefisien korelasi :

788,006

Des
83,2
40,4
76,3
108
83,2
56,8
68,8
71,7
72,8
76,3
79,7
75,1
56,6
51,3
40,7
31,5
26,4
26,4
26,4
21,5
19
24
45
48
26,6
21,5
23,1
66,2
60,4
30,08
25,33
50,4

Error :
(

Rata-rata Debit Aktual

Rata-rata Debit Model NRECA

Вам также может понравиться