Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Anggota Kelompok:
Prasetyo B Pradana, S.Ked 0810713077
Edward Sutjiadi., S.Ked 0810710039
Linda Tri Wulandari, S.Ked 0710710114
Nur Farahin Suid, S.Ked 0810714028
Ersyad Kholid, S.Ked 0910710067
Zakiya Zulaifah, S.Ked. 0910710140
Definisi :
Karsinoma yang berasal dari epitel laring
(glottis (60-65%), supraglottis (30-35%) dan
subglottis (<5%))
> 90% karsinoma laring adalah squamous cell
carcinoma.
Patofisiologi
Faktor Predisposisi
Gangguan proliferasi
dan apoptosis sel
Kanker Laring
Benjolan di leher
Penekanan n.
Laringeus rekurens
Suara parau (hoarseness)
Stridor
Pernafasan terganggu
Batuk persisten
Batuk berdarah
Penekanan organ
sekitar
Sakit tenggorokan (Sore throat)
Dysphagia
Odynophagia
Sakit telinga (reffered)
Sistemik
BB turun
Etiologi
Rokok : faktor risiko terbanyak
Mortalitas penderita kanker laring: perokok 20X dibanding
bukan perokok
Alkohol
Lain-lain:
polycyclic aromatic hydrocarbons, debu logam, debu semen,
pernis, lacquer
Gejala & Tanda
Tergantung pada ukuran dan lokasi tumor
Benjolan di leher
Suara parau (hoarseness)
Stridor
Pernafasan terganggu
Sakit tenggorokan (Sore throat)
Dysphagia
Odynophagia
Batuk persisten
Sakit telinga (reffered)
Batuk berdarah
Berat badan turun
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Indirect Laryngoscopy
Direct Laryngoscopy
Terdapat tonjolan masa
berwarna merah muda
sampai abu-abu,
seringkali terdapat
ulkus.
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi laring
Imaging Studies
- Foto polos leher dan dada
- CT Scan
- MRI
KLASIFIKASI
Berdasarkan Union International Centre le Cancer (UICC) 1982, klasifikasi
dan stadium tumor ganas laring terbagi atas :
1. Supraglotis
yang terletak di sekitar os hioid, lipatan ariepiglotik, aritenoid, epiglotis
yang terletak di bawah os hioid, pita suara palsu, ventrikel.
2. Glotis
Yang termasuk glottis adalah : pita suara asli, komisura anterior dan
komisura posterior.
3. Subglotis
Yang termasuk subglotis adalah : dinding subglotis.
Klasifikasi dan stadium tumor berdasarkan UICC
:
1. Tumor primer (T)
Supra glottis :
T is : tumor insitu
T 0 : tidak jelas adanya tumor primer l
T 1 : tumor terbatas di supra glotis dengan pergerakan normal
T 1a : tumor terbatas pada permukaan laring epiglotis, plika ariepiglo
ventrikel atau pita suara palsu satu sisi.
T 1b : tumor telah mengenai epiglotis dan meluas ke rongga ventrikel
pita suara palsu
T 2 : tumor telah meluas ke glotis tanpa fiksasi
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dan / atau adanya inf
ke dalam.
T 4 : tumor dengan penyebaran langsung sampai ke luar laring.
Glotis :
T is : tumor insitu
T 0 : tak jelas adanya tumor primer
T 1 : tumor terbatas pada pita suara (termasuk komisura anterior dan
posterior) dengan pergerakan normal
T 1a : tumor terbatas pada satu pita suara asli
T 1b : tumor mengenai kedua pita suara
T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan daerah supra glotis
maupun subglotis dengan pergerakan pita suara normal atau
terganggu.
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dari satu atau ke dua pita
suara
T 4 : tumor dengan perluasan ke luar laring
Sub glotis :
T is : tumor insitu
T 0 : tak jelas adanya tumor primer
T 1 : tumor terbatas pada subglotis
T 1a : tumor terbatas pada satu sisi
T 1b : tumor telah mengenai kedua sisi
T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan pada satu atau
kedua pita suara asli dengan pergerakan normal atau
terganggu
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi satu atau kedua
pita suara
T 4 : tumor dengan kerusakan tulang rawan dan/atau meluas
keluar laring.
2. Pembesaran kelenjar getah bening leher (N)
N x : kelenjar tidak dapat dinilai
N 0 : secara klinis tidak ada kelenjar.
N 1 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter 3 cm
N 2 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter >3 <6 cm
atau klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter 6 cm
N 2a : klinis terdapat satu kelenjar homolateral dengan diameter > 3 cm - 6 cm.
N 2b : klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter 6 cm
N 3 : kelenjar homolateral yang masif, kelenjar bilateral atau kontra lateral
N 3 a : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter > 6 cm
N 3 b : klinis terdapat kelenjar bilateral
N 3 c : klinis hanya terdapat kelenjar kontra lateral
3. Metastase jauh (M)
M 0 : tidak ada metastase jauh
M 1 : terdapat metastase jauh
4. Stadium :
Stadium I : T1 N0 M0
Stadium II : T2 N0 M0
Stadium III : T3 N0 M0
T1, T2, T3, N1, M0
Stadium IV : T4, N0, M0
Setiap T, N2, M0,
Setiap T, setiap N , M1
DD
* Inflammation
- Laryngeal TB
- Mycotic laryngitis
- Laryngeal granuloma
* Benign tumor : Papilloma
* Laryngeal nodule
(Polyp; Singers nodule)
Terapi
Surgery
Radiotherapy
Chemotherapy
tunggal atau dengan kombinasi
(bergantung pada lokasi, jenis, dan stadium
tumor)
I. Pembedahan
A. Laringektomi
1. Laringektomi parsial
indikasi: karsinoma laring stadium I yang tidak memungkinkan
dilakukan radiasi, dan tumor stadium II.
2. Laringektomi total
Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari
batas atas(epiglotis dan os hioid) sampai batas bawah cincin trakea.
B. Diseksi Leher Radikal
Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini (T1 T2) karena
kemungkinan metastase ke kelenjar limfe leher sangat rendah.
Tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis stadium lanjut sering
kali mengadakan metastase ke kelenjar limfe leher sehingga perlu
dilakukan tindakan diseksi leher.
Pembedahan ini tidak disarankan bila telah terdapat metastase jauh.
II. RADIOTERAPI
Radioterapi digunakan untuk mengobati tumor
glotis dan supraglotis T1 dan T2 dengan hasil yang
baik (angka kesembuhannya 90%). Keuntungan
dengan cara ini adalah laring tidak cedera sehingga
suara masih dapat dipertahankan. Dosis yang
dianjurkan adalah 200 rad perhari sampai dosis total
6000 7000 rad.
III. KEMOTERAPI
Diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai
terapi adjuvant ataupun paliativ. Obat yang
diberikan adalah cisplatinum 80120 mg/m2
dan 5 FU 8001000mg/m
REHABILITASI
Rehabilitasi setelah operasi sangat penting
karena telah diketahui bahwa tumor ganas
laring yang diterapi dengan seksama memiliki
prognosis yang baik. rehabilitasi mencakup :
Vocal Rehabilitation, Vocational
Rehabilitation dan Social Rehabilitation.
Prognosis
Ditentukan oleh faktor-faktor berikut
Staging klinis (TNM)
Secara umum dikatakan five years survival pada karsinoma laring stadium I
90 98% stadium II 75 85%, stadium III 60 - 70% dan stadium IV 40 50%.
Adanya metastase ke kelenjar limfe regional akan menurunkan 5 year survival
rate sebesar 50%
Lokasi
Prognosis baik : Glottic Ca
Prognosis buruk : Subglottic Ca
Usia: muda (baik)
Status performa pasien
Faktor prediktif histopatologi
Resection margin
Histopathologic grading
Lymphovascular invasion
Perineural invasion
Extracapsular spread in lymph node metastases
Komplikasi Laringektomi
Hematoma dan empyema
Fistel
Infeksi luka operasi
Bronkopneumonia, atelektasis
Ulkus peptikum
Striktur
Hipotiroidism/ hipoparatiroidsm