Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SISA PLASENTA
1. PENGERTIAN
(DEFINISI)
Perdarahan lanjut setelah 24 jam pasca persalianan yang disebabkan
ada nya sebagian plasenta tertinggal pada kavum uterus
2. Anamnesis Perdarahan pervaginam
Bias disertai demam
Rahim masih tetap membesar setelah beberapa hari pasca
persaliana
Nyeri di daerah perut bagian bawah
Pengeluaran pervagiman berbau
3. Pemeriksaan Fisik Vital sign : febris, takikardi s/d syok
Ku : sedang jelek
Mata konjungtiva anemis
Abdomen :
Inspeksi : perut tampak sedikit membuncit
Palpasi : fundus uteri teraba, terdapat sub involusi
uterus,kontraksi lemahan, nyeritekan (+/-)
Genetalia :
Inspeksi : V/U tenang ,PPV(+)
Inspekulo :
a. Vagina : fleksus, tanda tanda trauma, tumor, tanda
infeksi
b. Porsio : bentuk, ukuran, tanda trauma,massa, lesi,
tanda infeksi, fluksus, dilatasi OUE
VT
a) Vagina : massa
b) Porsio : ukuran ,massa, konsistensi, dilatasi serviks
c) Korpus uteri : arah, ukuran, konsistensi, nyeri/tidak
d) Adneksa parametrium : massa, nyeri/tidak
e) Kavum douglasi : massa, nyeri/tidak
4. Criteria Diagnosa Perdarahan berulang dan tetap, biasa nya terjadi dalam 1-2
minggu post partum, mayoritas hari ke 4dan ke 9 post
partum
Pemeriksaan fisik kadang febris, nadi cepat, dan syok
Pemeriksaan obstetric fundus uterine masih tinggi
subinvolusi
Uterus lembek dan nyeri tekan bila ada infeksi teraba ada
sisa plasenta dalam kavum uteri
Riwayat persalian yang rumit (kala III lama)
Riwayat penyulit gangguan pembekuan darah
5. Diagnosa Perdarahan pervaginam setelah 24 jam bayi lahir
Tertahan nya sisa plasenta pada kavum uterus
Evaluasi medic dan tanda vital, terkadang di sertai febris
Tidak didapat laserasi
Kadar Hb
6. Diagnosa Banding Laserasi jalan lahir
7. Pemeriksaan
Penunjang
Labor darah rutin, hemostasis
USG
Cross match
8. Terapi Resusitasi :
A. Berdasarkan berat badan
B. Crossmatch darah
C. IV line dengan jarum besar
D. Transfuse darah bila perlu
Uterotonika :
A. Oksitosin 10 UI + ergometrin (IM) kemudian
lamjutkan infus oksitosin (bila sampai 40 UI dalam
500 cc RL)
B. Misoprostol 400-800 U perektal
C. Massage uterus
Antibiotic spectrum luas :
A. Pilihan utama antibiotic sebagai terapi adalaah
amoksisilin-asam clavulanat, kombinasi amoksisilin-
metronidazole dan gentamisin
Tindakan evakuasi (kuretase) :
Dilakukan apa bila sisa plasenta. Tindakan ini dilakuakan
secara hati hati,karena resiko perforasi uterus tinggi
Jika sisa plasenta (-),uterus lembek, perdarahan massif :
a) Balon kateter
b) Radiologis atau intervensi bedah :
I. Selektive arterial embolization
II. Ligasi arteri uterina
III. Hiterektomi pilihan terakhir
9. Edukasi Informed consent rencana tindakan, komplikasi dan
efektindakan
Informasi pasca tindakan
10. Prognosis Hasil upaya pertolongan sangat tergantung dari kondisi awal
ibu sebelum bersalin, ketersediaan darah dan patokan medik
yang di butuhkan, tenaga trampil dan handal serta jaminan
fungsi peralatan bagi tindakan gawat darurat.
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat
Rekomendas
A/B/C
13. Penelaah Kritis Ketahui dengan pasti kondisi pasien sejak awal (saat masuk)
Pimpin persalinaan dengan mengacu pada persalinaan
bersih dan aman ( termasuk upaya pencegahan perdarahan
pasca persalinaan)
Selalu saipkan keperluan tindakan gawat darurat
Segera lakukan penilaian klinik dan upaya pertolongan apa
bila dihadapkan dengan masalah dan komlikasi
Atasi syok (lihat penatalaksanaan syok)
Pastiakan kontraksi berlangsung baik (keluarkan bekuan
darah,lakukan pijatan uterus, beri uterotonika 10 UI IM
lanjutkan infuse 20 UI dalam 500 cc RL/NS dengan 40 tetes
permenit
Pastikan plasenta telah lahir dan lengkap, eksplorasi
kemungkinaan robekan jalan lahir
Bila perdarahan terus berlangsung lakukan uji beku darah
(lihat solusio plasenta)
Pasang kateter menetap dan pantau keluar-masuk cairan
Cari penyebab perdarahan dan lakukan tindakan spesifik
14. Indikator Medis Temuaan klinis, USG dan laboratorium
15. Kepustakaan