Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(1)
Pengetahuan mengenai arus dan tegangan dianggap telah dimiliki. Jika alat yang
ditinjau adalah sebuah tahanan R, maka daya dapat dinyatakan seluruhnya dalam
arus atau pun tegangan,
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
p = i = i2R =
(2)
Jika tegangan dan arus diasosiasikan dengan sebuah alat yang seluruhnya bersifat
induktif, maka
p = i = Li
di 1 t
= dt
dt L
(3)
di mana kita telah menganggap bahwa tegangan adalah nol pada t = - . Di dalam
hal kapasitor,
p = i = C
d 1 t
= i i dt
dt C
(4)
Untuk sumber tegangan dari sumber sinusoida Vm cos t. Respon daerah waktu
yang sudah dikenal adalah
i (t ) = I m cos( t + )
di mana
Im =
Vm
R 2 + 2 L2
dan
= tan 1
L
R
Daya sesaat yang diberikan pada seluruh rangkaian dalam keadaan tunak sinusoida
adalah,
p = i = Vm I m cos( t + ) cos t
yang akan lebih memudahkan kita bila menuliskannya kembali di dalam bentuk yang
menggunakan identitas trigonometris untuk hasil kali dari dua fungsi cosinus. Jadi,
Vm I m
[cos(2 t + ) + cos ]
2
V I
V I
= m m cos + m m cos(2 t + )
2
2
p=
Vm I m cos . Ini benar, dan sekarang akan kita cari hubungan ini di dalam suku-suku
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
P=
1
t 2 t1
t2
t1
p (t ) d (t )
(5)
Harga rata-rata dinyatakan dengan huruf besar P karena bukan fungsi, dan biasanya
timbul tanpa indeks bawah. Walupun P bukan fungsi waktu, ini adalah fungsi dari t1
dan t2, yakni kedua saat yang mendefinisikan interval integrasi. Ketergantungan P
pada interval waktu tertentu dapat dinyatakan lebih sederhana jika p(t) adalah
sebuah fungsi periodik.
Kita cari sekarang hasil umum untuk keadaan mantap sinusoida. Kita akan
menganggap tegangan sinusoida umum
(t ) = Vm cos( t + )
dan arus
i (t ) = I m cos( t + )
yang diasosiasikan dengan alat yang diselidiki. Daya sesaat adalah
p (t ) = i = Vm I m cos( t + ) cos( t + )
Dengan menyatakan lagi hasil perkalian dua fungsi cosinus sebagai setengah dari
jumlah cosinus selisih sudut dan cosinus jumlah sudut,
1
2
T . Akan tetapi,
kita dapat mengintegrasikan pada interval T untuk menentukan harga rata-rata jika
kita inginkan; kita hanya perlu membaginya juga dengan T. Pengenalan kita dengan
gelombang-gelombang cosinus dan sinus, memperhatikan bahwa harga rata-rata
dari masing-masing gelombang tersebut pada satu periode adalah nol. Maka kita
perlu mengintegrasikan (6) secara formal; dengan cara pemeriksaan, maka harga
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
rata-rata suku pertama, yang merupakan sebuah konstanta, haruslah konstanta itu
sendiri. Jadi,
P = 12 Vm I m cos( )
(7)
Contoh Soal
1. Carilah daya rata-rata untuk rangkaian pada Gambar 1.
j2
200 V
+
~
j2
+
~
100 V
j2
200 V
+
~
I1
j2
+
~
I2
100 V
V
n =1
=0
20 + j 2I 1 + 2I 1 2I 2 = 0
(2 + j 2)I 1 2I 2 = 20
K (i )
V
n =1
=0
2I 2 + j 2I 2 + 10 2I 1 = 0
2I 1 + (2 j 2)I 2 = 10
K (ii )
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
(2 + j 2)I 1 2I 2 = 20 (2 j 2)
2I 1 + (2 j 2)I 2 = 10
2
+
4I 1 = 20 j 40
I 1 = 5 j10
= 11,18 63,45
(2 + j 2)I 1 2I 2 = 20
2
2I 1 + (2 j 2)I 2 = 10 (2 + j 2) +
4I 2 = 20 j 20
I 2 = 5 j 5 = 7,07 45
arus yang melalui tahanan 2 adalah
I 1 I 2 = 5 j10 (5 j5)
= j5
= 5 90
Daya rata-rata pada tahanan 2 yaitu
PR = 12 I m R
2
= 12 5 2 2
= 25 W
Sedangkan daya rata-rata pada kedua sumber yaitu
Pkiri = 12 Vm I m cos( )
= 12 20 11,18 cos(0 + 63,45)
= 50 W
Pkanan = 12 Vm I m cos( )
= 12 10 7,07 cos(0 + 45)
= 25 W
sumber tegangan pada bagian kiri memberikan daya kepada rangkaian
(konvensi tanda aktif) sedangkan sumber tegangan sebelah kanan menyerap
daya (konvensi tanda pasif). Daya rata-rata yang diberikan kepada masingmasing dari kedua elemen reaktif adalah nol; jadi hubungan daya adalah
cocok.
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
i(t)
(t)
+
-
Ieff
Veff
(a)
(b)
P=
1 T 2
R T
i R dt = i 2 dt
0
T
T 0
di mana periode dari i(t) adalah T. Daya yang diberikan oleh arus searah adalah
P = I eff2 R
Dengan menyamakan ungkapan daya ini dan memecahkannya untuk Ieff,
I eff =
1 T 2
i dt
T 0
(8)
Hasil itu tak bergantung pada tahanan R, yang seharusnya begitu supaya kita
mempunyai konsep yang berarti. Ungkapan yang sama diperoleh untuk harga efektif
dari sebuah tegangan periodik dengan mengganti i dan Ieff dengan dan Veff.
Kasus khusus yang paling penting adalah bentuk gelombang sinusoida. Kita pilih
arus sinusoida
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
i (t ) = I m cos( t + )
yang mempunyai periode
T=
I eff =
1
T
= Im
= Im
I m cos 2 ( t + ) dt
2
2 1 1
[2 + 2 cos(2 t + 2 )] dt
2 0
2 I m
[t ]0 =
4
2
Jadi harga efektif dari sebuah arus sinusoida adalah sebuah kuantitas riil yang tak
bergantung pada sudut fase dan secara numerik sama dengan 0,707 kali nilai
maksimumnya. Arus sebesar
memberi daya yang sama kepada setiap tahanan seperti yang diberikan oleh sebuah
arus searah sebesar 1 A.
Penggunaan harga efektif juga sedikit menyederhanakan ungkapan untuk
daya rata-rata yang diberikan oleh sebuah arus sinusoida atau tegangan dengan
1
2
P = 12 I m R
2
Karena I eff = I m
P = I eff2 R
Ungkapan daya lain yang banyak dikenal dapat juga dituliskan di dalam harga
efektifnya:
P=
Veff2
R
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
= Vm cos( t + )
diberikan pada sebuah jaringan, dan arus sinusoida yang dihasilkan adalah
i = I m cos( t + )
Sudut fase dengan mana tegangan mendahului arus adalah ( ) . Daya rata-rata
yang diberikan pada jaringan, dengan menganggap konvensi tanda pasif pada
terminal masukan, dapat dinyatakan baik dalam harga maksimum,
P = 12 Vm I m cos( )
maupun dalam harga efektif,
PF =
Di dalam hal sinusoida, faktor daya adalah cos( ) , dimana ( ) adalah sudut
dengan mana tegangan mendahului arus. Relasi inilah yang menjadi alasan
mengapa sudut ( ) seringkali juga disebut sebagai sudut PF (PF angle).
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
Contoh Soal
2. Carilah harga-harga untuk daya rata-rata yang diberikan kepada setiap
beban, daya nyata yang diberikan oleh sumber, dan faktor daya dari beban
campuran untuk rangkaian yang diperlihatkan pada Gambar 4.
IS
2 j1
600 V rms
+
~
1 + j5
IS =
60
= 12 53,1 A rms
2 j1 + 1 + j 5
P = I eff R
2
= 12 2 2 = 288 W
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
P = I eff R
2
= 12 2 1 = 144 W
Faktor daya dari beban campuran didapat dengan meninjau tegangan dan
arus dari beban campuran, yang sudah tentu adalah identik dengan tegangan
dan arus sumber. Jadi,
PF =
P
432
=
= 0,6
Veff I eff 60(12)
I eff = I eff yang mengalir ke dalam salah satu terminal sedemikian rupa sehingga
memenuhi konvensi tanda pasif. Daya rata-rata P yang diserap oleh jaringan
berterminal dua adalah
P = Veff I eff Re e j( )
atau
P = Re Veff e j I eff e j
Tegangan fasor sekarang dapat dikenal sebagai kedua faktor pertama di dalam
kurung dalam persamaan di atas, tetapi kedua faktor yang kedua tidak tepat
menyatakan arus fasor, karena sudut tersebut memasukkan tanda minus yang tak
terdapat di dalam pernyataan untuk arus fasor. Yakni, arus fasor adalah
I eff = I eff e j
sehingga kita harus menggunakan notasi konjugasi,
I *eff = I eff e j
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
10
*
P = Re Veff I eff
Jadi
dan kita sekarang dapat membuat daya menjadi kompleks dengan mendefinisikan
daya kompleks S sebagai
S = Veff I*eff
(9)
Jika mula-mula kita periksa bentuk polar atau bentuk eksponensial dari daya
kompleks
S = Veff I eff e j ( )
jelaslah bahwa besarnya S adalah daya nyata dan sudut S adalah sudut PF, yakni
sudut dengan mana tegangan mendahului arus. Di dalam bentuk siku-siku,
S = P + jQ
di mana P adalah daya rata-rata riil, seperti sebelumnya. Bagian imajiner dari daya
kompleks diberi simbol Q dan disebut daya reaktif. Dimensi Q jelaslah sama dengan
dimensi daya riil P, daya kompleks S, dan daya nyata S . Untuk menghindari
kekacauan dengan kuantitas lain, satuan Q didefinisikan sebagai var (VAR),
singkatan reaktif volt ampere. Dari (9), terlihat bahwa
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
11
Imajiner
Veff
I eff cos( )
I eff sin
Ieff
Riil
Gambar 5. Fasor arus Ieff diuraikan menjadi dua komponen,
satu sefase dengan fasor tegangan Veff dan yang lain berbeda
fase 90 dengan fasor tegangan. Komponen terakhir ini
dinamai komponen kuadratur.
Latihan soal
1. Tentukan daya rata-rata yang diberikan kepada masing-masing jaringan
dalam kotak dalam rangkaian pada Gambar 6.
6 j8
1000 V
+
~
2 + j14
6 j8
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
12
6 V rms
+
j12
10
j15
V2
_
Dian Widiastuti
RANGKAIAN LISTRIK
13