Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB III

PEMBAHASAN

A. Anamnesis

Identitas Pasien
Nama

:-

Usia

: 27 tahun

Jenis kelamin : Perempuan


Pekerjaan

:-

Keluhan utama: Gatal dikedua lipat paha dan dibawah payudaranya sejak 3 bulan yang
lalu

Dari anamnesis, didapatkan data :


Riwayat penyakit sekarang:
-

Pasien mengeluh gatal dikedua lipat paha dan dibawah payudaranya sejak 3 bulan
yang lalu, sebulan yang lalu melahirkan dan saat ini sedang menyusui bayinya

Gatal disertai bercak-bercak kemerahan, tampak papul-papul dan pustul dibagian tepi juga
tampak skuama

Pasien memberikan krem yang dibeli dari apotik, tetapi kelainan bertambah luas

Adapun anamnesis tambahan pada kasus ini, antara lain:


o

Apakah pasien penderita diabetes melitus?

Apakah pasien pernah mengalami ini sebelumnya?

Apakah pasien punya riwayat alergi makanan?

Apakah jika pasien berkeringat gatalnya bertambah?

Apakah pasien mengalami demam?

Apakah ada riwayat penyakit yang sama di dalam keluarga?

Bagaimanakah tentang kebersihan lingkungan dan kebersihan dirinya sendiri?

Krim jenis apa yang dipakai? Dan sudah berapa lama?

Apakah pasien mengkonsumsi alkohal atau rokok?

Berikut table mengenai daftar masalah pada pasien dan hipotesis yang mendukung :
Daftar Masalah

interpretasi

- Pasien mengeluh gatal dikedua


lipat

paha

dan

dibawah

Gatal

terjadi

karena

Hipotesis
suatu

proses 1. Dermatitis seboroik

inflamasi, dimana ketika jamur yang 2. Tinea korporis

payudaranya sejak 3 bulan yang

masuk melalui kulit akan terjadi proses 3. Eritasma

lalu,

fagositosis dan mengeluarkan citokin 4. Kandidiasis

sebulan

yang

lalu

melahirkan dan saat ini sedang

yang

menyusui bayinya

mengeluarkan histamine.

- Gatal

disertai

mengaktifkan

sel

mast

bercak-bercak

Karena terjadi proses inflamasi maka

kemerahan, tampak papul-papul

terjadi vasodilatasi sehingga menimbulkan

dan pustul dibagian tepi juga

kemerahan. Dan jamur yang difagosit

tampak skuama

akan membentuk nanah sehingga terjadi

intertriginosa

pustule. Karena pasien menggaruk pada


tempat lesi maka terjadi lepasnya stratum
korneum disebut squama.

- Pasien memberikan krem yang


dibeli

dari

apotik,

tetapi

kelainan bertambah luas

Mungkin cream yang digunakan bersifat


anti-inflamasi,

sehingga

mengurangi

proses fagositosis jamur yang berakibat


jamur semakin berkembang dan lesi
semakin luas.

B. Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Status Pasien

Keterangan

KU

Baik

Normal

Kesadaran

Compos mentis

Normal

Keadaan gizi

Baik

Normal

Vital Sign

Tekanan Darah

110/80mmHg

<120/<80mmHg, Normal

Nadi

80x/menit

60-100/menit,Normal

RR

18x/menit

16-20x/menit, Normal

Suhu

Afebris

Normal

Kepala

Normochepal

Normal

Rambut

Hitam, distribusi merata

Normal, juga menandakan keadaan gizi


pasien yang baik

Status Dermatologi
Status Pasien
Lokasi

Keterangan

Di daerah kulit lipat paha dan dibawah

Pada pemeriksaan status

payudara

dermatologi pasien,

Efloresensi

Bercak Eritematosa ( kemerahan pada

efloresensi yang terlihat,

kulit yang disebabkan pelebaran

adanya Papul papul dan

pembuluh darah yang reversible)

pustule berada dipinggir lesi.

Papul = penonjolan dipermukaan kulit,

Ini merupakan suatu lesi

sirkumskrip

satelit (lesi yang lebih kecil

Pustule = vesikel yang berisi nanah

atau lesi penyerta yang

Papul papul dan pustule berada dipinggir lesi.

terletak di dekat lesi


utama berupa vesikel atau

Ukuran

Numular ( ukuran sebesar uang logam 5

pustul yang kecil). Dimana hal

rupiah) sampai Plakat ( ukuran > cm atau

tersebut mendukung hipotesis

lebih besar dari numular).

Candidiasis.

C. Pemeriksaan Laboratorium dan Pemeriksaan penunjang


Darah Lengkap
Hb : 13 g/dl
-

Normal : (Pria :13-17) (Wanita :11-15)

Pada keluhan pasien terdapat kemerahan, maka dari itu diperiksa Hb nya untuk
mengetahui apakah ada anemia atau penyakit sistemik lain yang mendasari bercak
kemerahan tersebut.

Ht : 36 %
-

Normal : (Pria :40-45) (Wanita : 36-48)

Untuk mengetahui konsentrasi kekentalan/viskositas darah, apakah darah encer atau


tidak. Semakin tinggi presentase hematokrit, semakin kental darah.

Trombosit : 150.000/ul
-

Normal : 150.000-450.000/ul

Diperiksa untuk mengetahui bagaimana system pembekuan darahnya, baik atau tidak.
Karena penderita menderita gatal dan dikhawatirkan ia akan menggaruk gatal tersebut
dan dapat menimbulkan luka yang dapa mengeluarkan darah. Bila pembekuannya tidak
baik dapat menyebabkan kurangnya Hb.

Leukosit : 11.000/ul
-

Normal : 5000-11.000/ul

Untuk mengetahui apakah ada infeksi atau tidak. Biasanya juga pada peradangan, jumlah
leukosit meningkat.

Diff Count/ hitung jenis


Basofil : 0%
-

Nilai Normal : 0-1 %

Untuk mengetaui apakah ada reaksi alergi atau tidak pada tubuh

Hal-hal yang menyebabkan basofil meningkat adalah keadaan hipersensitivitas kronik


tanpa allergen spesifik, penyakit sel mast sistemik, gangguan mieloproliferatif.

Eosinofil : 2%
-

Nilai Normal : 0-3 %

Untuk mengetahui apakah ada alergi atau infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing.

Hal-hal yang menyebabkan peningkatan eosinofil adalah penyakit alergi (asma, hay
fever, reaksi obat, vaskulitis alergika, serum sickness), infeksi parasit, penyakit kulit
(beberapa psoriasis, beberapa eczema, pemfigus, dermatitis herpetiformis)

Batang : 4%
-

Nilai Normal : 2-6%

Untuk mengetahui apakah ada infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau tidak

Segmen : 59%
-

Nilai Normal : 50-70%

Untuk mengetahui apakah ada infeksi bakteri atau tidak (biasanya akut)

Hal-hal yang menyebabkan neutrofil (batang dan segmen) meningkat adalah respon
fisiologik terhadap stress, penyakit infeksi (infeksi bakteri local), beberapa virus (herpes
zoster, polio, cacar, cacar air), penyakit riketsia, beberapa fungus/jamur (terutama apabila
terjadi nekrosis jaringan akut)

Hal yang menyababkan netrofil menurun adalah bahan kimia dan fisik, tifoid, bruselosis,
malaria, hepatitis, influenza, campak, rubella.

Limfosit : 28%
-

Normal : 20-40%

Untuk mengetahui apakah ada infeksi yang disebabkan oleh virus atau tidak

Hal yang menyebabkan limfosit meningkat adalah bruselosis, sifilis sekunder, virus,
gangguan metabolic, penyakit peradangan kronis, penyakit imun.

Hal yang menyebabkan limfosit menurun adalah sindrom imunodefisiensi, penyakit


berat, pajanan ke kortikosteroid adrenal, gangguan sirkulasi limfe.

Monosit : 7%
-

Nilai Normal : 2-8%

Untuk mengetahui apakah ada infeksi yang disebabkan oleh virus atau tidak (biasanya
infeksi kronis)

Hal yang dapat meningkatkan monosit adalah tuberculosis, hepatitis, sifilis, penyakit
granulomatosa, kanker.

Patch Test (Uji Tempel) : (-)


-

Diperiksa dengan cara menempelkan bahan iritan di bagian punggung penderita.

Pemeriksaan KOH 20% : hifa dan/atau artrospora (-)


-

Diperiksa untuk mengetahui apakah gejala yang dirasakan penderita itu disebabkan oleh
jamur atau tidak. Hasilnya (-), berarti hipotesis infeksi jamur dapat dicoret. Tetapi bisa saja
false negative dikarenakan: penggunaan KOH dengan konsentrasi tinggi atau didiamkan lebih
dari 20 menit sehingga menyababkan jamur lisis, pemakaian cream yang tidak sesuai.

D. Diagnosis
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik maka kelompok kami menetapkan candidiasis
intertriginosa sebagai diagnosis, dimana pada pasien ini didapatkan lesi berupa bercak
eritematosa, dan tampak papul-papul dan pustul dibagian tepi juga tampak skuama, serta terletak
pada lipatan paha dan lipatan payudara.

E. Diagnosis Banding
1. Dermatitis seboroik
Gambaran klinis yang khas pada dermatitis seboroik adalah skuama yang berminyak dan
kekuningan dan berlokasi di tempat-tempat seboroik terdapat juga eritema. Dengan
predileksi yang hampir sama dengan diagnosis yang telah ditetapkan.
2. Eritrasma
Eritrasma adalah salah satu penyakit bakteri kronik pada stratum korneum dengan lesi
berula eritrema dan skuama halus terutama didaerah ketiak dan lipat paha. Dengan
perluasan lesi terlihat pada pinggir eritrematosa dan serpiginosa.
3. Tinea corporis
Kelainan kulit dengan klinis lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema,
skuama, kadang-kadang juga terlihat erosi dan krusta akibat garukan.
4. Pruritus gravidarum

Penyakit ini diinduksi oleh hormon estrogen. Klinis yang didapat adalah pruritus terutama
pada trimester terakhir kehamilan

F. Penatalaksanaan
Medikamentosa
1. Topical
-

Larutan ungu gelantin 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari

Nistatin

Ampoterisin B

Grup Azol :
o

mikonazol 2% berupa krim atau bedak

klotrimazol 1% berupa bedak larutan dank rim

tiokonazol, bufonazol, isokonazol

sikropiroksalamin 1% larutan, krim

antimikotik yang lain yang berspektrum luas

Non-medikamentosa
1. edukasi : tidak memakai cream sembarangan
jangan menggaruk
perhatikan kebersihan diri sendiri dan lingkungan

G. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien ini antara lain:
-

Kekambuhan
Karena jika pasien tidak menjalankan dengan baik penatalaksanaan seperti mengunakan alat
pelindung diri ketika sedang bekerja maka sangat mungkin terjadinya kekambuhan.

Infeksi
Bisa timbul infeksi sekunder jika pasien terus menggaruk kulitnya yang gatal dan menimbulkan
luka pada kulitnya.

H. Prognosis
Ad vitam

: ad bonam

Ad fungsionam

: ad bonam

Ad sanationam

: dubia ad bonam

Ad cosmeticum

: ad bonam

Вам также может понравиться