Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
160110130076
1. Logam
Definisi
Material yang merupakan konduktor listrik dan panas yang
baik dan akan memantulkan cahaya apabila dipoles, bersifat
opak.
Klasifikasi
Logam Mulia
(Noble)
Logam Berharga
(Precious)
Logam Tidak
Berharga (Nonprecious)
Fungsi Elemen-elemen/Logam
yang Sering Digunakan dalam
Logam Paduan
Au
Cr
Ni
Cu
meningkatkan kekuatan,
kekerasan, suhu lebur
ketahanan terhadap tarnish
Pt
Pd
Zn
bertindak sebagai
deoxidizing agent
Be
meningkatkan kemampuan
tuang(castability)
Ag
meningkatkan kekuatan
dan kekerasan
2. LOGAM PADUAN/ALLOY
Definisi
Alloy: campuran 2
logam atau lebih
Biner: tdd 2
elemen
Terner: tdd 3
elemen
Kuartener:
tdd 4 elemen
Klasifikasi Alloy
Logam mulia emas, platinum, palladium, rhodium,
ruthenium, iridium, osmium
Hampir semua noble alloy menggunakan emas atau
paladium sebagai logam mulia utama (% persentase berat)
Tahun 1984 ADA mengusulkan klasifikasi sederhana:
High-noble (HN)
Noble (N)
Predominantly base metal (PB)
Klasifikasi
Klasifikasi
Klasifikasi berguna untuk:
Mempermudah komunikasi antara dokter gigi dan
dental laboratory technologist
Menentukan biaya treatment crown dan bridge
Memperkirakan biaya relatif alloy biaya tergantung
pada kandungan logam mulia serta pada kepadatan
alloy
Identifikasi biling code (untuk penggantian asuransi)
Klasifikasi
ISO 1562 Standard (2002)
untuk casting gold
alloys empat jenis
berdasarkan yield
strength dan
menetapkan persyaratan
minimal proof stress dan
persentase elongasi
untuk setiap jenis alloy
Klasifikasi
Type 1: low strength
Untuk casting yang
mengalami stress sangat ringan
(contoh: inlays), minimum yield
strength (0.2% offset): 80 MPa,
minimum percent elongation: 18%
Type 2: medium strength
Untuk casting yang
mengalami stress sedang (contoh:
inlays, onlays, dan full crowns),
minimum yield strength (0.2% offset):
180 MPa, minimum percent elongation:
10%
Klasifikasi
Tujuan Pembuatan
Untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan sebab
bila logam tak dicampur banyak kekurangannya
Logam campur emas putih
Menggantikan logam campur emas kandungan tinggi
Alumunium Bronze = Orden
Sebagai restorasi yang tahan terhadap korosi
Stainless Steel (Baja tahan karat)
Penggunaan instrumen dan kawat orto
Logam campur CoCr
Merupakan bahan yang sangat keras dan sebagai
penanganan akhir khusus
2. Sifat Mekanis
Yield
Strengt
h
Dental alloys sebaiknya memiliki yield strength paling tidak 415 MPa
untuk mempertahankan deformasi permanent saat digunakan
sebagai partial denture clasps
Tensile
strengt
h
UTS dari cast base-metal alloy dental lebih besar dari 800MPa
Elong
asi
Elastic
Modulus
modulus elastis base metal alloys kurang lebih dua kali lipat
modulus dari cast dental gold alloys Type IV
Elastic modulus (E) 250 GN/m2 (cf. type I V gold 1 00 GN/m2)
Hardness
Fatique
Welding
Yaitu penyambungan dua buah logam tanpa menggunakan alloy perantara
membutuhkan adhesi antara kedua logam
Emas mempunyai keistimewaan dapat welded pada suhu kamar untuk
menghasilkan suatu restorasi
Pekerjaan pengerasan
Kondensasi yang dilakukan untuk mendapat efek welding pada suhu kamar
menyebabkan logam mengalami pekerjaan pengerasan memperbaiki
kekerasan dan kekuatan serta mengurangi ductility
Bahan-bahan
Gold foil
sheet
Mat gold
Non-cohesive
gold
Powdered
gold
Direct gold
alloy
Gold foil
sheet
Mat
gold
Powdered
gold
Noncohesive
gold
Direct
gold
alloy
Manipulasi
Pemadatan
Sifat-sifat
Density
Sifat-sifat
mekanis
Sifat-sifat
lain
Tipe 1 = soft
Tipe 2 = medium
Tipe 3 = hard
Tipe 4 = ekstra harf
Perlakuan mekanis
Rolling atau hammering
Perlakuan panas
Perlunakan
Pengerasan
White Alloy
Digunakan sebagai pengganti alloy yang mengandung
lebih banyak emas (kandungan emas tinggi) karena
harganya lebih murah
Alloy ini sangat cepat mengalami pengerasan (work
harden)
Komposisi
Au
Ag
Pd
Cu
Zn
30%
35 66%
10 35%
6 25%
Dalam % rendah
(1%)
NiCr
Nickel-chromium alloy dapat di bagi menjadi 2 yaitu yang
mengandung berillium dan tidak mengandung berillium.
Berilium berpengaruh terhadap ductility dan juga terhadap
corrosion resistance.
Nickel meningkatkan strength, corrosion resistance dan
fleksibilitas
Komposisi : 60%-80% nickel, 10%-27% chromium, and 2%-14%
molybdenum, 1.6% -2.0% beryllium
Sedikit mengandung
aluminum, carbon, cobalt, copper, cerium, gallium,
manganese, niobium, silicon, tin, titanium, and zirconium.
Kebaikan :
- Daya tahan terhadap korosi baik
- Creep selama pembakaran porselen hanya sedikit
- Memiliki modulus elastisitas tinggi
- Yield strength tinggi
Kekurangan :
- Nikel dapat menimbulkan alergi
- Berilium dapat bersifat toksik
- Kemungkinan sukar dituang, karena densitas yang rendah
dan besarnya pengerutan selama pendinginan
- Sukar diasah dan dihaluskan
- Dapat terjadi kegagalan adhesive bonding dengan porselen
Komposisi :
Cu
Al
Mn
81 88%
7 11%
Ni
2 4%
Fe
1 4%
% rendah
Stainless steel
Digunakan pada :
a. Endodontic instruments
b. Orthodontic wires and brackets
c. Preformed crowns
Komposisi :
1. Co 35-65%
2. Cr 20-35%
3. Ni 0-30%
CoCr
2. Induksi elektrik
Logam campur CoCr : sangat keras ( penanganan akhir khusus
)
PERSYARATAN CERAMIC-METAL
SYSTEM
Temperatur penggabungan tinggi dari alloy. Harus
lebih tinggi (>100 C) dari temperatur pemanasan
dari keramik.
3. Ikatan kompresi
Porselen berkontraksi lebih besar dari logam
(thermal expansi porselen sedikit lebih
rendah dari logam campur)
saat
porselen membeku akan menekan logam
ikatan lebih kuat
Degassing
oksidasi pada permukaan
Sandblasiting
permukaan kasar
Ikatan mekanis
3. INVESTMENT
DEFINISI
Material keramik yang digunakan untuk
membentuk rongga cetak (mold) cor
Suatu bahan pendam yang sering dipergunakan
untuk mendapatkan mold sewaktu pengecoran
logam dalam pembuatan inlay, onlay, crown dan
bridge
KOMPOSISI
Substansi tahan panas (refractory substance)
60-65%
Bahan yang menyebabkan investment tahan
terhadap panas
PERSYARATAN
Mudah dimanipulasi
Kuat pada suhu ruangan dan pada suhu tinggi
Saat dipanaskan pada suhu tinggi tidak mengalami
dekomposisi
Mempunyai ekspansi yang cukup untuk mengkompensasi
penciutan lilin dan logam / alloy
Berporus agar udara / gas dapat keluar dari rongga cetak
saat pengecoran
Dapat menghasilkan permukaan halus dan dapat
mengahasilkan daerah yang detail maupun daerah margin
Mudah dipisahkan dari logam bila selesai pengecoran
Tidak mahal
KLASIFIKASI
Menurut ADA No.2, dibagi 3 jenis berdasarkan
bahan yang akan dibuat cekat atau lepasan:
Tipe 1: (thermal ekspansion)
Tipe 2: (hygro ekspansion)
Tipe 3 :Digunakan untuk pembuatan gigi tiruan
sebagian dengan logam campur emas
Klasifikasi
Tipe 1
Digunakan pada teknik suhu
tinggi
Digunakan untuk pengecoran
inlai atau mahkota
Tipe 2
Digunakan pada teknik suhu
rendah
Digunakan untuk pengecoran
inlai atau mahkota, tetapi cara
kompensasi utamanya adalah
dengan ekspansi higroskopis
dari bahan pendam
MACAM-MACAM
Gipsum bonded
Fosfat bonded
Brazing/soldering
investment
Silika bonded
All ceramic
investment
Gypsum Bonded
Binder: hemihidrat
Refraktori: silikon dioksida quartz, tridimit, atau
kristobalit lain: sodium klorida, asam borat, pottasium sulfat,
grafit, dll
Contoh: klorida menambah thermal ekspansion
Sediaan : Berupa bubuk dengan bahan pengaduk air
W/P ratio pabrik.
Pemanasan 7000 C (dekomposisi jika kepanasan)
Penggunaan: untuk logam campur emas atau base metal
dengan suhu lebih rendah
Phospat Bonded
Binder: MgO (Basa) dan Monoammonium Fosfat
(NH4H2PO4) (asam)
Refraktori: silika (kuarta ataukristobalit)
Reaksi: asam-basa sistem binding binding
media dengan filler tertanam dalam matriks
Penggunaan: logam/campur dengan suhu leleh
tinggi dan logam keramik
Liquid: air atau khusus (sol. Silika)
Macam lain: silika bonded, brazing, restorasi all
ceramic.