Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROJECT
Oleh:
dr. R. Ega Suharno
Dokter Pendamping:
dr. Nurmasyitah
Pembimbing:
Zulkifli, SP, M. Kes
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
(Sudarmanik, 2010).
Penyebaran narkoba hampir tidak bisa dicegah dari
tingkat pendidikan dasar perguruan tinggi.
Keluarga, tempat tinggal, sekolah, serta aparat
hukum
materi bahaya penyalahgunaan narkoba
ke dalam satuan pembelajaran pendidikan di
sekolah,
jenjang SMP, baik itu dari tingkat kelas
1, 2, maupun kelas 3.
Sudarmanik (2010)
hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan
tentang
narkoba
dan
bahaya
penyalahgunaannya pada siswa secara umum:
1,56 (baik),
58,75% (cukup baik),
32,30% (kurang baik),
7,39 % (tidak baik).
Rumusan Masalah
Bagaimana Tingkat Pengetahuan Pelajar Terhadap Bahaya Narkoba Di
MTSN Kembang Tanjung Kabupaten Pidie Tahun 2014?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar terhadap bahaya
narkoba di MTSN Kembang Tanjung Kabupaten Pidie tahun 2014.
Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar terhadap bahaya
narkoba di MTSN Kembang Tanjung Kabupaten Pidie tahun 2014 yang
termasuk dalam kategori tinggi.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar terhadap bahaya
narkoba di MTSN Kembang Tanjung Kabupaten Pidie tahun 2014 yang
termasuk dalam kategori rendah.
Manfaat Penelitian
Bagi Pelajar
Pelajar memiliki pengetahuan yang baik dan benar terhadap bahaya narkoba
sehingga diharapkan mampu menghindar dari penyalahgunaan narkoba.
Bagi Sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi sekolah dalam memberikan
edukasi dan bimbingan kepada para pelajar agar terhindar dari penyalahgunaan
narkoba.
Bagi Puskesmas
1. Untuk melakukan sistem pencatatan yang lebih baik terhadap pelaporan
penyalahgunaan narkoba di wilayah kerja Puskesmas Kembang Tanjung.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk menentukan tindakan yang
tepat oleh tenaga kesehatan dalam mengurangi dan memberantas
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
Bagi peneliti
Hasil penelitian memberikan tingkat keefektifitasan pelajar dalam mencari
informasi sebelumnya tentang tingkat pengetahuan pelajar terhadap bahaya
narkoba.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Pengetahuan
Hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia yakni: indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2004).
Pengetahuan yang mencakup dalam dominan kognitif
mempunyai 6 tingkatan, yaitu (Notoatmodjo, 2004):
Tahu (Know)
Memahami (Comprehension)
Aplikasi (Application)
Analisis (Analysis)
Sintesis (Synthesis)
Evaluasi (Evaluation)
Pengertian Narkoba
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan ilegal. Akibat dari status ilegalnya tersebut siapapun yang
memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan
narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku (Rahman, 2013).
Jenis-Jenis Narkoba
Jenis-jenis dari Narkoba menurut Rahman (2013), yaitu:
1. Morfin
2. Codein
3. Heroin (putaw)
4. Methadone
5. Demerol
6. Candu
Narkoba menurut Satuan Narkoba Polresta Surakarta (2014), yaitu:
1. Narkotika
Golongan I
Golongan II
Golongan III
2. Psikotropika
Golongan I
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
Faktor kepribadian.
Faktor usia.
Pandangan atau keyakinan yang keliru.
Religiusitas yang rendah.
2. Faktor Lingkungan
a. Keluarga
b. Lingkungan pergaulan
Pencegahan Narkoba
Menurut Kusmaryani (2009):
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya
dalam bentuk pendidikan,
2. Sekunder, pada tahap ini penggunaan sudah
terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka
yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan.
Detoksifikasi
Rehabilitasi
KERANGKA TEORITIS
Lianawati, 2012:
Pendidikan
Media massa/informasi
Sosial budaya dan ekonomi
Lingkungan
Pengalaman
Usia
Sudarmanik, 2010:
Remaja
Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan sekolah
Aparat hukum
Pengetahuan Pelajar
Terhadap Bahaya Narkoba
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Berdasarkan keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti, maka jumlah sampel yang dapat
dikumpulkan sebanyak 52 orang.
Kriteria Inklusi
Kriteria Ekslusi
Metode Pengumpulan Data
Definisi Operasional
No
1.
Variabel
Definisi
Operasional
Pemahaman
pelajar
terhadap
pelajar terhadap bahaya
narkoba
bahaya narkoba dalam lingkungan
sehari-hari
di MTSN
Pengetahuan
Kembang
Tanjung
Cara
Ukur
Alat Ukur
Skala
Ukur
Hasil Ukur
Angket
Kuesioner
Ordinal
Tinggi
Rendah
Metode Pengukuran
Pengetahuan:
Tinggi : Bila responden menjawab benar dengan skor > mean
(mean = 70,71).
Rendah : Bila responden menjawab benar dengan skor mean
(mean = 70,71).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Latar Belakang MTSN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
TABEL 4.1 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI MTSN
KEMBANG TANJUNG
NO
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1.
Laki-Laki
19 orang
36,54%
2.
Perempuan
33 orang
63,46 %
Total
52 orang
100,00 %
Umur
Frekuensi
Persentase
1.
12
1,92 %
2.
13
20
38,46 %
3.
14
25
48,08 %
4.
15
9,62 %
16
1,92 %
52 orang
100,00 %
Total
ANALISA UNIVARIAT
Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Bahaya Narkoba di MTSN
Kembang Tanjung
Tingkat
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase
Tinggi
32
61,54 %
Rendah
20
38,46 %
Total
52
100,00 %
70
60
50
40
Frekuensi
30
Persentase
20
10
0
Tinggi
Rendah
Gambar 4.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Bahaya Narkoba di MTSN
Kembang Tanjung
Kusmaryani (2009): Masalah utama remaja: mencari jati diri sehingga sering kali
menampilkan diri sebagai kelompok tersendiri yang memudahkan remaja terdorong dalam
penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan hasil penelitian pada pelajar MTSN Kembang Tanjung terhadap bahaya narkoba,
didapatkan sebanyak 61,54 % berpengetahuan tinggi dan 38,46 % yang berpengetahuan
rendah.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarmanik tahun 2010 yang
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang narkoba dan bahaya penyalahgunaannya
pada siswa SMP Negeri se-Kecamatan Klojen Kota Malang secara umum adalah 1,56 %
(baik), 58,75 % (cukup baik), 32,30 % (kurang baik), dan 7,39 % (tidak baik).
Berdasarkan hasil penelitian pada pelajar di MTSN Kembang Tanjung terhadap bahaya
narkoba, sebanyak 52 % pelajar setuju bahwa media cetak atau elektronik merupakan
sumber informasi tentang narkoba yang paling banyak diperoleh. Hal ini sesuai menurut
Sudarmanik (2010) tentang materi bahaya penyalahgunaan narkoba tidak terdapat pada
satuan pembelajaran jenjang SMP, baik itu dari tingkat kelas 1, 2, maupun kelas 3.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukannya pada guru-guru pendidikan jasmani di SMP
Negeri se-Kecamatan Klojen Kota Malang yaitu sebanyak 5 guru di 5 SMP Negeri
menunjukkan bahwa hanya 20 % guru yang memberikan materi bahaya narkoba pada
muridnya, sedangkan 80 % guru tidak memberikan materi bahaya narkoba.
BAB V
DISKUSI
Masa remaja: masa transisi yang memasuki proses perkembangan ke arah kematangan
atau kemandirian. Pencapaian kematangan remaja ini membutuhkan bimbingan dan
arahan dari keluarga, sekolah, dan lingkungan.
Bimbingan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh para remaja. Oleh karena itu,
Puskesmas Kembang Tanjung sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan para remaja, khususnya pelajar MTSN Kembang Tanjung
melalui penyuluhan yang berkelanjutan tentang bahaya narkoba, kemudian
mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja kembali.
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan tinggi pada remaja
terhadap bahaya narkoba sebanyak 61,54 %. Namun berdasarkan hasil tersebut,
program selanjutnya harus terus dibenahi dengan pengembangan dari MTSN Kembang
Tanjung, seperti penyuluhan tentang narkoba, pengajian, dan kegiatan-kegiatan pelajar
yang tergabung dalam OSIS. Dukungan tersebut juga diperoleh dari keluarga dan
lingkungan sekitar tempat tinggal yang diharapkan mampu membentengi dan melindungi
remaja/pelajar dari kemungkinan penyalahgunaan dan bahaya narkoba.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Tingkat pengetahuan pelajar terhadap bahaya narkoba di MTSN
Kembang Tanjung dengan kategori berpengetahuan tinggi sebanyak 32
orang (61,54 %).
Tingkat pengetahuan pelajar terhadap bahaya narkoba di MTSN
Kembang Tanjung dengan kategori berpengetahuan rendah sebanyak
20 orang (38,46 %).
6.2 Saran
Diharapkan kepada Puskesmas Kembang Tanjung untuk melanjutkan
program penyuluhan ini dan bimbingan kepada remaja mengenai
bahaya narkoba di MTSN Kembang Tanjung serta melakukan
pengidentifikasian kembali terhadap tingkat pengetahuan pelajar
terhadap bahaya narkoba setelah intervensi tersebut.
Diharapkan kegiatan penyuluhan dan bimbingan tersebut sebagai
kegiatan peningkatan pengetahuan terhadap bahaya narkoba dilakukan
secara berkelanjutan di sekolah-sekolah lainnya untuk mewujudkan
remaja/generasi sehat di Kecamatan Kembang Tanjung.
TERIMAKASIH