Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
antara lain:
PPOK, serangan asthma, pneumonia, emboli paru,
ARDS, stroke, renal tubular asidosis, sepsis, gagal ginjal
ataupun ketoasidosis diabetikum.
Penilaian respons pengobatan dan evaluasi diagnostik
(terapi oksigen, dan exercise testing)
Monitoring keparahan dan perkembangan penyakit
Kontraindikasi
Kontraindikasi bersifat relatif, seperti keadaan berikut
Perdarahan yang memanjang (pemakaian antikoagulan)
Penyakit pembuluh darah perifer, seperti tidak
dijumpainya denyut nadi
AV fistula
Infeksi kulit pada daerah arteri yang akan diambil
darahnya
Komplikasi
Komplikasi dapat berupa:
Hematoma
Emboli udara
Trombus pada arteri
Perdarahan pada tempat punksi
Gangguan aliran darah pada tempat punksi
Nyeri
Respons vasovagal
Infeksi pada tempat punksi
Getting an
arterial blood
gas sample
Tehnik pemeriksaan
Siapkam Alat-alat, antara lain:
Sarung tangan
kasa steril
syringe berheparin
plaster
alkohol
label pasien
tas/kantong berisi es.
Buat kondisi pasien senyaman mungkin
Nilai patency dari arteri yang akan diambil darahnya
(arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis atau
arteri dorsalis pedis)
Catatan:
Tidak boleh terdapat gelembung udara dalam
spesimen darah
Suhu harus stabil
Pasien dengan terapi oksigen, konsentrasi oksigen
harus stabil setidaknya 20 menit sebelum test
Harus dicantumkan apakah pasien bernapas dengan
udara kamar atau dengan sumber O2 konsentrasi
tinggi
Cantumkan posisi pasien saat pengambilan darah,
apakah berbaring atau duduk
Ulnar Artery
Radial Artery
PaCO2
Jumlah CO2 arteri. Nilai normal 35 45 mmHg (4,5 6,0
kPa)
HCO3Perhitungan jumlah bikarbonat dalam darah. Nilai normal
22 26 mEq/liter
BE
Singkatan dari Base Excess. Menggambarkan kelebihan
atau kekurangan karbonat dalam darah. Nilai normal -2
sampai +2 mEq/liter
(Nilai negative mengindikasikan kekurangan basa dalam
darah)
Anion gap
1. Penilaian PH
Penilaian pH
Normal
Asidosis bila
Alkalosis bila
: 7,35-7,45
pH < 7,35
pH > 7,45
2. Penilaian PaCO2
Apakah problem respirasi atau problem metabolik?
Problem respirasi: PaCO2 akan meningkat pada kondisi
asam (asidosis),
sebaliknya PaCO2 akan turun pada kondisi basa
(alkalosis)
Asidosis respiratorik : pH < 7,35 & PaCO2 > 45 mmHg
Alkalosis respiratorik : pH > 7,45 & PaCO2 < 35 mmHg
alkalosis metabolik :
muntah berlebihan, luka bakar, terminum basa ataupun
pemakaian diuretik.
Asidosis metabolik diakibatkan oleh:
Peningkatan asam organik seperti asam laktat (syok,
infeksi, iskemik jaringan), asam urat (gagal ginjal), keton
(DM, alkohol), obat (salisilat, biguanid, dll)
Kehilangan bikarbonat seperti pada diare, renal tubular
asidosis, penyakit addison, fistula pankreas dan
pemakaian obat asetazolamide.
Penilaian kompensasi
Tabel 2 menggambarkan interpretasi dari analisis gas
tidak
menggambarkan
Gradien Alveolar-arteri
Gradien ini mencerminkan perbedaan tekanan parsial O2
antara Alveoli (A) dan arteri (a)
Nilai normal gradien A-a di udara ruang terbuka =
rumus:
(A-a) PO2 = PAO2 PaO2
Dimana:
PAO2 = ([Patm PH2O] x [FiO2]) (PaCO2 / R)
Patm = tekanan atmosferik (760 mmHg atau 101 kPa)
PH2O = tekanan/saturasi air dalam udara yang dihirup
untuk bernafas
FiO2 = fraksi konsentrasi O2 yang dihirup untuk bernafas.
FiO2 di udara ruang terbuka adalah 0,21
R = respiratory quotient = 0,8
Untuk kepraktisan di klinis, rumus ini dapat
disederhanakan menjadi:
(A-a) PO2 = (150 1,2) x (PaCO2 PaO2)
(A-a) PO2 = (150 1,2) x (PaCO2 PaO2)
5. Anion gap
Anion gap dipakai untuk mencari penyebab asidosis
metabolik.
Anion gap tinggi berarti asidosis disebabkan produksi
yang meningkat atau ekskresi yang berkurang dari zatzat asam organik.
Anion gap normal berarti asidosis disebabkan
kehilangan bikarbonat.
The End
Significance
Hyperglycaemia
Hyperchloremia
Elevated creatinine
Elevated glucose
http://www.anaesthesiamcq.com/AcidBaseBook/ab9_2.php