Вы находитесь на странице: 1из 40

Pembimbing

dr. Suhendro, Sp. KJ


dr. Henny, Sp. KJ
Presentan
Cindy Prayogo
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R.S. SUKANTO

SIGMUND FREUD DAN TEORI


FREUD membagi pikiran menjadi 3 lapis

Bawah sadar

Pra sadar

Sadar

Meliputi segala
masalah yang
mengalami represi
Isi dan proses mental
dari bawah sadar
dijauhkan dari
kesadaran

Meliputi apa yang


dilupakan

Bagian dari pikiran di


mana persepsi yang
berasal dari dunia luar
atau dari dalam tubuh
atau pikiran dibawa ke
alam sadar.

Melalui kekuatan persensor-an

Tetapi dapat diingat


kembali tanpa melalui
psikoanalisa

TEORI LIBIDO
Libido sebagai tenaga yang mana insting
(naluri) seksual ditampilkan dalam
pikiran.
Naluri Kehidupan
Menurut Freud,
2 naluri utama
manusia:

Libido atau Eros


Tujuannya untuk mengadakan kesatuan
yang semakin erat

Naluri Kematian
Thanatos
Tujuannya untuk menceraikan dan
menghancurkan apa yang sudah bersatu

PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Fase oral (0-1 tahun)
Fase anal (1-3 tahun)

Fase Falik (3-5 tahun)


Fase Laten (6-12 tahun)
Fase Genital (12 tahun dewasa muda)

Fase oral (0-1 tahun)


Pada masa ini, bayi memperoleh kenikmatan yang bersumber di mulutnya.
dapat ditenangkan bila memperoleh minuman atau makanana
Menurut teori Psikoanalisa masa oral ini terdiri lagi dari dua sub-masa, yakni
Sub-masa ketergantungan-oral.
Sub-masa agresivitas-oral akan mengakibatkan timbulnya ucapan-ucapan yang
agresif ketika sudah besar

Fase anal (1-3 tahun)


Anak memindahkan pusat kenikmatan ke daerah anus (dubur).
Dari sudut perkembangan sosialnya, anak mulai bisa melakukan sendiri beberapa
aktivitas
Sikap yang terlalu keras dan kaku dari orang tua akan menimbulkan sikap-sikap
menentang (negativisme).
Masa anal ini terbagi menjadi dua sub-masa, yakni :
Sub-masa pengeluaran kotoran.
Merupakan sumber kepuasan bagi anak untuk mengotori lingkungannya
sebagai reaksi terhadap sikap orang lain yang dianggap tidak menyenangkan.
Bagian kedua sub-masa penahanan kotoran
Kegiatan menahan kotoran merupakan kepuasan lain untuk menunjukkan
bahwa ia tidak mau diatur oleh orang lain.

Fase Falik (3-5 tahun)


Pada fase ini, sumber kenikmatan berpindah ke daerah kelamin.

Fase Laten (6-12 tahun)


Periode yang jauh lebih teduh dan aman.
Fase ini diperlukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan
ketrampilan dasar
Ia juga mempelajari landasan dasar agar dapat menyesuaikan
diri dalam lingkungan sosial.

Fase Genital (12 tahun dewasa muda)


Dorongan seks dalam arti sebenarnya mulai muncul.
Obyek cinta berpindah dari cinta-incest ke cinta heteroseksual
yang tidak incest, dan ini merupakan pengulangan dan
kelanjutan dari apa yang terjadi dari masa falik.
Pada masa genital ini terjadi perkembangan pada arah cinta
yang lebih dewasa.

Id, Ego, dan Super Ego


Status Internal manusia selalu diselimuti
kecemasan sebagai produk dari konflik antar
struktur kepribadian

SUPER
EGO

EGO

ID

The Id (Das Es)


Tidak memiliki
koneksi secara
langsung
dengan realitas
obyektif
Instansi
kepribadian
yang paling
mendasar
dan orisinil

Impulsif dan
primitif

Suatu realitis
psikis, sunia batin,
atau subyektif
manusia

Pleasure
Principle
Menuntut agar
apa yang
diinginkannya
dapat diperoleh
dengan segera.

The Ego (Das Ich)

Aspek
psikologis
karena
adanya
kebutuhan
sinkronisasi
antara id
dengan
realitas dunia
eksternal

Ego sebagai
eksekutor

Mengatur
interaksi dan
transaksi
antara dunia
internal dan
realitas
eksternal

Reality

Testing

(mempersepsi
realitas)
Identify
Defense

Mechanism

Fungsi Ego

Reality
Principle
Berfungsi
mengadakan
sintesa dan
selalu
menyesuaikan
diri dengan
realitas hidup

Super Ego (Das Ueber Ich)

Aspek
sosiologis yang
dibentuk
melalui
internalisasi
dalam upaya
menekan
dorongan Id

Larangan
atau norma
yang berasal
dari luar
Dari orang
tua, guru,
pengasuh
Diolah
sehingga
terpancar dan
seolah-olah
dihayati dari
dalam

Idealistic
Principle
Mewakili
nilai-nilai
realitas
eksternal
Dasar hati
nurani
Kekuatan moral
dan etik dari
kepribadian

Mengejar
hal-hal yang
bersifat
moralitas
Mendorong
individu
untuk
mematuhi
nilai realita
eksternal
Untuk
menghindari
konflik

PENGGUNAAN EGO SEBAGAI


DEFENSE MECHANISM

Energi Id

Menguasai Ego

Super Ego

Primitif dan laten di


alam bawah sadar
Meningkat karena
rangsangan
Sehingga
menimbulkan
ketegangan

Untuk bertindak
secara konkrit untuk
bertindak sesegera
mungkin memenuhi
rangsangan tersebut

Berusaha menentang
dan menguasai ego
agar tidak memenuhi
hasrat Id karena
tidak sesuai konsep
ideal

PENGGUNAAN EGO SEBAGAI


DEFENSE MECHANISM
Ketika terjadi
konflik, EGO
terancam dan
terjepit

EGO berada di
tengah-tengah
kebutuhan
biologis dan
norma

Perasaan ini
disebut kecemasan
Tanda ego dalam
bahaya dan
sedang bertahan

Kecemasan
realistic
Kecemasan moral
Kecemasan
neurotic

3 jenis kecemasan

PENGGUNAAN EGO SEBAGAI


DEFENSE MECHANISM

MEKANISME
PERTAHANAN EGO

Berusaha sekuat
mungkin menjaga
hubungannya
dengan Id dan Super
Ego

Secara tidak
sadar, seseorang
akan memblokir
seluruh dorongan
Menjadi wujud
yang lebih dapat
diterima dan
tidak terlalu
mengancam.
Ketika kecemasan
menguasai, Ego
mempertahankan
diri

PENGERTIAN
Menurut Sigmund Freud
DEFENSE
MECHANISM

Bersumber dari
alam bawah sadar

Digunakan ego
untuk
mengurangi
konflik antara
dunia internal
seseorang dengan
realitas eksternal

Proses tidak sadar yang melindungi individu dari kecemasan


pemutarbalikan kenyataan

DEFENSE MECHANISM
Mekanisme pertahanan TIDAK mengubah
kondisi objektif bahaya.
Ia mengubah cara individu MEMPERSEPSI
masalah itu.

KLASIFIKASI DEFENSE MECHANISM

TIDAK
MATUR

MATUR

PRIMITIF

KLASIFIKASI

Mekanisme Pertahanan Ego yang


Tergolong Matang (Mature)

Humor

Supresi
Kompensasi

Sublimasi

MEKANISME PERTAHANAN EGO


MATUR

SUBLIMASI

Mekanisme yang mentrasformasikan


dorongan primitif, baik dorongan
seksual dan agresi, menjadi
dorongan yang sesuai dengan norma
dan budaya yang berlaku di realitas
eksternal.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


MATUR

KOMPENSASI

Upaya untuk mengatasi


suatu kekurangan dalam
suatu bidang dengan cara
mengupayakan kelebihan di
bidang lain.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


MATUR

SUPRESI
Upaya peredaman kembali
suatu dorongan Id yang
berpotensi konflik dengan
realitas eksternal.
Peredaman dorongan ini
dianggap telah melalui suatu
pertimbangan rasional.

Satu - satunya
mekanisme
pertahanan
ego yang
dilakukan
secara sadar.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


MATUR

HUMOR
Seseorang dapat mengubah
penghayatan akan suatu peristiwa
yang tidak menyenangkan menjadi
menyenangkan.
Berfungsi menyalurkan agresivitas
tanpa bersifat destruktif.

Mekanisme Pertahanan Ego yang


Tergolong Tidak Matang (Immature)
REPRESI

ISOLASI

RASIONALISASI

UNDOING

PROYEKSI

INTROYEKSI

REAKSI
FORMASI

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR

Upaya meredam
suatu dorongan
Id yang
berpotensi
konflik dengan
realitas
eksternal.

REPRESI

Dapat
menyebabkan
kepribadian
melemah.

Perbedaan
represi dan
supresi
Represi dilakukan
tanpa
membiarkannya
sadar terlebih
dahulu.
Tidak dilakukan
secara rasional.

Dibutuhkan
energi psikis
yang lebih
besar untuk
melakukan
represi

Represi yang
dilakukan
semakin
tidak efektif.
Dorongan
yang hendak
diredam
seringkali
lolos dengan
berbagai
cara.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR
Mekanisme di
mana seseorang
secara psikis
menolak suatu
kualitas diri dan
menganggap
kualitas itu
dimiliki atau
disebabkan orang
lain

PROYEKSI

Bagian yang tidak


dikehendaki ini
tampil pada orang
lain.

Orang yang
melakukan
proyeksi tidak
dapat mengenali
tampilan yang
dilihatnya pada
orang lain sebagai
bagian dari
dirinya.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR

Mekanisme ini
dilakukan dengan
cara mengambil
alih suatu ciri
kepribadian yang
ditemukannya
pada orang lain.

INTROYEKSI

Menyingkirkan
ketakutan
terhadap seseorang
dan impuls
permusuhan
terhadapnya
dengan
menginternalisasi
sifat-sifat orang
tersebut

Hal ini
menyebabkan
terjadinya
perubahan struktur
kepribadian pada
orang yang
bersangkutan.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR

REAKSI FORMASI

Suatu upaya melakukan hal


yang sebaliknya untuk
melawan suatu dorongan
internal yang dapat
menimbulkan konflik.

Seorang yang
memiliki hasrat
seksual yang tinggi
berlaku seolaholah dia sangat
membenci segala
sesuatu yang
berbau seks.
Contoh

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR

Upaya simbolik
untuk membatalkan
suatu impuls yang
telah terwujud
menjadi tingkah
laku.

UNDOING

Hal ini biasanya dilakukan


dengan melakukan ritual
tertentu.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR

Upaya
mendistorsikan
persepsinya
akan suatu
realitas.

RASIONALISASI

Pikiran akan
memberikan
alasan-alasan yang
kelihatannya
masuk akal.

Dilakukan agar
suatu kenyataan
yang semula
berbahaya dan
dapat
mengguncang
kepribadiannya,
menjadi lebih
mudah diterima.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR
Suatu cara untuk
meredam suatu aspek
yang dianggap paling
berbahaya.

ISOLASI

Akibatnya, kepribadian
menghayati pengalaman tersebut
secara parsial tidak utuh.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR

Tujuan
Mekanisme ini
terlalu
menonjolkan
aspek inteleknya
secara berlebihan.

INTELEKTUALISASI

Mengkompensasi
bagian
kepribadian lain
yang kurang.

Seorang yang
kurang terampil
menjalin relasi
sosial yang
hangat dengan
orang lain,
memperlihatkan
upaya yang
terlalu besar
untuk
menonjolkan
kepintarannya.

Contoh

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR
Dilakukan dengan
cara mengganti
objek yang menjadi
sasaran
kemarahan.

DISPLACEMENT

Seseorang sangat
marah terhadap
atasannya.
Namun, karena
tidak mungkin
melampiaskan ke
marahannya, dia
mengalihkan
dorongan tersebut
kepada orang
lain.

Contoh

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR
Suatu mekanisme
dengan menyangkal
bahwa suatu peristiwa
sungguh-sungguh
terjadi. Hal ini
dilakukan karena
tidak sanggup
menerima kenyataan
tersebut.

DENIAL

MEKANISME PERTAHANAN EGO


IMATUR

Mundur secara mental


dari suatu tahap
perkembangan.

REGRESI

Hal ini dilakukan


karena seseorang
tidak sanggup atau
mengalami kesulitan
untuk maju ke tahap
perkembangan
selanjutnya.

Mekanisme Pertahanan Ego yang


Tergolong Primitif (Archaic)
MANIC DEFENSE

PRIMITIVE
IDEALIZATION

OMNIPOTENCE

PROJECTIVE
IDENTIFICATION

SPLITTING

MEKANISME PERTAHANAN EGO


PRIMITIF

SPLITTING

Membagi suatu objek


atau pengalaman
menjadi dua, yakni baik
dan buruk.

Mekanisme yang
dilakukan bayi untuk
memudahkannya
menangani berbagai
pengalaman yang
dialaminya.

Mekanisme ini tidak


mampu melihat
daerah abu- abu di
antaranya.

Secara primitif,
hal yang
menyenangkan
akan dihayati
baik sedangkan
yang tidak
menyenangkan
akan dihayati
tidak baik.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


PRIMITIF
PROJECTIVE
IDENTIFICATION

Suatu proses di mana


bagian diri seseorang suatu
fantasi alam bawah
sadarnya berusaha
ditemukan dalam diri
seseorang dan dipaksakan
pada orang tersebut.

Melibatkan
2 proses

Terjadi umumnya pada


suatu hubungan yang
dekat
Bukan hanya di pikiran
orang yang
memproyeksikan

MEKANISME PERTAHANAN EGO


PRIMITIF

PRIMITIVE
IDEALIZATION

Mekanisme ini
dilakukan untuk
mempertahankan
harga diri mendasarnya
(basic self-esteem)
ketika mengalami
ancaman.

Hal ini dilakukan


dengan
mengidealisasikan
orang lain dan
kemudian
mengembangkan
kesatuan dengan orang
tersebut.

Orang yang
diidealisasikan akan
dipandang
sepenuhnya
memiliki nilai - nilai
positif dan tidak
memiliki nilai - nilai
negatif sama sekali.
Fantasi kesatuan
dengan orang tersebut
akan membantu
menambal harga diri
yang terluka.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


PRIMITIF

OMNIPOTENCE

MAHA KUASA

Orang yang
menggunakan
mekanisme ini
menganggap dirinya
maha kuasa dan
mampu melakukan
apapun juga, tidak
takut atau kuatir
pada apapun juga.

Mekanisme ini biasanya


dilakukan oleh bayi pada
fase oral.

MEKANISME PERTAHANAN EGO


PRIMITIF
MANIC
DEFENSE

Mekanisme
pertahanan ego
ini dikembangkan
oleh Melanie
Klein.

Setiap orang
memiliki dua
posisi mental.

Pertama adalah
paranoidschizoid position
Kedua adalah
depressive
position

Paranoidschizoid position

Depressive
Position

Seseorang
merasa terpisah
dari orang lain.
Dia tidak
menghargai
sepenuhnya
keberadaan
orang lain.
Orang lain
dipandang
sebagai objek,
ancaman, dan
sarana pemuas
kebutuhan
semata

Yaitu ketika
seorang
sepenuhnya
menyadari
keberadaan
orang lain dan
memiliki
ketergantungan
terhadap
mereka.
Memandang
orang lain
sebagai subjek

MEKANISME PERTAHANAN EGO


PRIMITIF
Menurut Klein, kita beralih dari satu posisi ke posisi yang
lain

Pada MANIC DEFENSE, seseorang menyangkal bahwa ia


sangat tergantung pada orang yang dilukainya.
Ia menyangkal takut kehilangan orang tersebut atau
menyangkal telah melakukan hal yang merugikan orang
tersebut.
Ia bersikukuh pada fantasi bahwa ia akan tetap bahagia
seorang diri dan tidak membutuhkan orang lain.

Вам также может понравиться