Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ANATOMI FISIOLOGI
OSTEOLOGI
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Sri Lestari
Disusunoleh :
Gella Aprilia
( G42141333)
IndraKurniaSandy
( G42141342)
NurainiaPuspita Sari
( G42141346)
EndahKusumaNingrum
( G42141367)
Diana Wahyuni
( G42141377)
Indah Liananta
( G42141383)
Novelia Dianari
( G42141407)
( G42141443 )
Yaviza Pungkiman
( G42141448)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat :
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
rawan
membentuk
lingkungan
untuk
perkembangan
tulang.
Tulang tidak beraturan terdiri dai suatu masa tulang spongiosa yang dibungkus
oleh selapis tipis tulang kompakta. Tulang ini diselubungi periosteum (kecuali pada
permukaan sendinya) dan seperti halnya tulang pipih, periosteum tersebut memberi 2
kelompok pembuluh darah untuk menyuplai tulang kompakta dan spongiosa. Tulang
tidak beraturan ditemukan dalam kolumna spinalis dan telinga tengah, juga pada
pergelangan kaki dan tangan, walaupun pada pergelangan kaki dan tangan tulangtulang ini disebut tulang pendek
A. TULANG KEPALA.
Tulang kepala di bagi menjadi 2 : Tulang Kranium dan Tulang muka
berbentuk kubah dan disebut kalvaria atau tutup tengkorak dan lantainya
rahang atas. Tulang ini membentuk tempat bagi geligi atas yang tertanam di dalam
prosseus alveolaris.
Prosesus palatinus maksila merupakan tnjolan horisontal yang membentuk
sebagian lantai rongga hidung dan atap rongga mulut. Sinus maksilaris adalah rongga
berisi udara di dalam badan tulang maksila yang berhubungan dengan rongga hidung
dan dapat terinfeksi akibat infeksi nasal.
Mandibula adalah tulang yang tidak teratur dan merupakan satu-satunya
tulang kepala yang dapat bergerak. Tulang ini membentuk rahang bawah dan
membentuk tempat untuk geligi bawah yang tertanam bagian alveolaris. Ramus
tulang mandibula adalah bagian yang mengandung prosesus koronoid ( yang
merupakan tempat perlekatan otot-otot). Pertemuan antara bagian vertikal ( ramus )
dan horisontal membentuk sudut rahang.
Tulang zikomatikum adalah tulang tidak beraturan yang membentuk tonjolan
pipi dan sebagian orbita. Prosesus tempolaris berartikulasi dengan prosesus
zigomatikus tulang temporal untuk membentuk lengkung zigomatikus.
Tulang palatum merupakan tulang-tulang tidak beraturan yang membentuk
bagian palatum durum, dinding lareral kavum nasal, dan dasar orbit.
Tulang hioid berbentuk huruf u dan letaknya di basis lidah. Tulang ini menjadi
tempat perlekatan lidah. Tulang ini tidak berartikulasi dengan tulang lain, tetapi
dihubungkan oleh ligamen ke prosesus stiloideus tulang temporal.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 PEMBAHASAN
Tulang toraks adalah kandang yang membungkus dan melindungi organ-organ
utama respirasi dan sirkulasi.Tulang ini memiliki bentuk kerucut yang sempit di
bagian atas dan lebih luas dibagian bawah, dan lebih panjang di belakang daripada di
depan. Tulang toraks terdiri dari tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa).
Rongga toraks dapat dibagi ke dalam dua bagian utama yaitu, paru-paru
(kiridankanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi kedalam 3 bagian, superior,
anterior dan posterior.Mediastinum merupakan daerah tempat organ-organ penting
toraks selain paru-paru yaitu jantung, aorta, arteridll).
Rangka toraks dibentuk oleh sternum dan kartilago kosta di depan, koluna
vetebralis di belakang, serta kosta dan rongga intercostal di lateral. Rongga ini
dipisahkan dari rongga abdomen oleh diafragma dan memiliki hubungan keatas
dengan pangkal leher melalui pintu atas toraks.
Kosta sendiri terdiri dari 12 pasang, tujuh pasang pertama memiliki artikulasi
dengan vertebra di posterior dan dengan sternum di anterior melalui kartilago kosta
(kostasejati). Kartilago kosta ke-8, ke-9, dan ke-10 memiliki artikulasi dengan
kartilago kosta diatas )kostapalsu). Kosta ke-11 dan ke-12 disebut melayang karena
tidak memiliki artikulasi di anterior.
Sternum terdiri dari manubrium, korpus, dan prosesus xifoideus.Manubrium
memiliki facet untuk artikulasi dengan klavikula. Di bagian interior berartikulasi
dengan korpus sternum. Korpus terdiri dari empat bagian sternebrae yang bersatu
antara usia 15 dan 25 tahun. Terdapat facet untuk artikulas idengan bagian bawah
kartilago kosta ke-2 serta kartilago kosta ke-3 hingga ke-7. Xifoid memiliki artikulasi
atas dengan korpus pada sendi xifisternal. Xifoid biasanya tetap kartilaginosa sampai
masa dewasa.
Kartilago
kosta
merupakan
batang-batang
kartilago
hialin
yang
menghubungkan ketujuh kosta terata slansungke sternum sertakosta ke-8, ke-9 dan
ke-10 dengan kartilago tepat diatasnya.
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Osteologi adalah merupakan cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang.
Sedangkan tulang toraks adalah kandang yang membungkus dan melindungi organorgan utama respirasi dan sirkulasi seperti jantung, paru-paru serta organ penting
lainnya. Rangka tubuh memiliki fungsi diantaranya : Tulang memberikan topangan
dan bentuk tubuh, pergerakan, perlindungan, pembentukan sel darah (hematopoiesis)
dan tempat penyimpanan mineral, dan lain-lain.
4.2 SARAN
Setelah melakukan praktikum tentang tulang, kita jadi mengerti bagaimana
bentuk tulang seperti aslinya. Dan hendaknya kita selalu menjaga kesehatan tulang
kita agar tetap terjaga sampai kita tua.
DAFTAR PUSTAKA
Faiz, Omar & Moffat, David. 2002. At a Glance Anatomi. Jakarta : Erlangga
Syaifuddin, H. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3.
Jakarta : Buku Kedokteran (EGC)
Watson, Roger. 2002. Anatomi & Fisiologi untuk Perawat Edisi 10. Jakarta :
Buku Kedokteran (EGC)