Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.

Metode Penelitian

3.1.1. Metode Penelitian yang digunakan


Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam
waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang
berlaku.
Sugiyono (2012:5) mendefinisikan metode penelitian sebagai berikut:
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Metode penelitian perlu ditentukan oleh penulis untuk menentukan cara
atau taktik yang tepat sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh penulis
dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu yang
hendak dicapai.
Dengan metode penelitian, penulis bermaksud mengumpulkan data historis
dan mengamatinya secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data-data yang akan menunjang
dalam penyusunan laporan penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, penulis
menggunakan

metode

(2013:13)menyatakan

penelitian

bahwa

kuantitatifadalah sebagai berikut:

yang

kuantitatif.
dimaksud

Menurut

dengan

metode

Sugiyono
penelitian

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian


yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan
instrumen
penelitian,
analisis
data
bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Adapun dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
penelitian dengan menerapkan metode pendekatan deskriptif dan metode
pendekatan verifikatif, karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah
hubungannya, serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara terstruktur,
faktual, dan akurat mengenai fakta serta hubungan antara variabel yang diteliti,
yaitu sticky cost terhadap prediksi laba dengan model cost variability dan cost
stickiness.
Menurut Sugiyono (2013:53) mendefinsikan bahwa yang dimaksud
dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut:
Metode deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri,
bukan variabel independen karena kalau variabel independen selalu
dipasangkan dengan variabel dependen).
Sedangkan menurut Mohammad Nazir (2011:54) mendefinisikan bahwa
yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut:
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti kelompok
manusia, objek, kondisi, sistem pemikiran, ataupun peristiwa pada masa
sekarang.Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta, sifat sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
metode deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel independen dan variabel dependen, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya yang
diteliti dan dianalisis sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan.
Menurut Sugiyono (2013:6) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
metode verifikatif adalah sebagai berikut:
Metode penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil
penelitian deskriptif dengan perhitungan statistika sehingga didapat hasil
pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima.
Sedangkan menurut Mohammad Nazir (2011:91) mendefinisikan bahwa
yang dimaksud dengan metode verifikatif adalah sebagai berikut:
Metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan kualitas antar variabel melalui suatu pengujian
hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil
pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima.
3.1.2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan patokan yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, adapun objek penelitianmenjadi sasaran dalam penelitian yaitu untuk
mendapatkan jawaban atau solusi dari permasalahan yang sedang terjadi. Menurut
Sugiyono (2013:41) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan objek
penelitian adalah sebagai berikut:
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan
reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu).
Objek penelitian merupakansasaran yang diteliti dan dianalisis oleh
penulis. Seperti yang telah dijelaskan di atas mengenai objek penelitian, adapun

lingkup objek penelitian yang ditetapkan oleh penulis sesuai dengan permasalahan
yang akan diteliti adalah mengenai perilaku sticky cost dan pengaruhnya terhadap
prediksi laba dengan metode cost variability dan cost stickiness pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 - 2013.
3.1.3. Model Penelitian
Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti. Dalam hal ini sesuai dengan judul skripsi yaitu Analisis perilaku
Sticky Cost dan Pengaruhnya Terhadap Prediksi Laba Menggunakan Metode Cost
Variability dan Cost Stickiness (CVCS) pada Perusahaan yang listing di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 - 2013., maka model penelitian
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Sticky Cost
(X)

Prediksi Laba
(Y)

Model CVCS
(Z)

Gambar 3.1
Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah kos pemasaran,
administrasi dan umum (PA&U), harga pokok penjualan (HPP) dan penjualan
bersih sebagai dimensi dari Sticky cost. Sedangkan variabel dependen (Y) dalam
penelitian ini adalah prediksi laba dengan mengamati Return on Equity. Dan
Metode Cost Variability dan Cost Stickiness sebagai variabel moderator (Z).

3.2.

Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.2.1. Definisi Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2013:59) mendefinisikan bahwa yang dimaksud
dengan variabel penelitian adalah sebagai berikut:
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai variabel penelitian, adapun
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen (X),
variabel dependen (Y) dan variabel moderator (Z). Adapun penjelasannya dari
variabel independen (X), variabel dependen (Y) dan variabel moderator (Z) adalah
sebagai berikut:
A.

Variabel Independen (X)


Menurut Sugiyono (2013:59) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan

variabel independen adalah sebagai berikut:


Variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen / terikat.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen atau variabel bebas
(X) yang menjadi Dimensi dalam penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Kos Pemasaran, Administrasi dan Umum (PA&U)

2.

Harga Pokok Penjualan (HPP)

3.

Penjualan Bersih

B.

Variabel Dependen (Y)


Menurut Sugiyono (2013:59) mendefinisikan bahwa yang dimaksud

dengan variabel dependen adalah sebagai berikut:


Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Berdasarkan penjelasan mengenai variabel dependen atau variabel terikat
(Y) dalam penelitian ini adalah prediksi laba. Menurut menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan prediksi laba adalah sebagai berikut:
C.

Variabel Moderator
Menurut Sugiyono (2013:59) mendefinisikan bahwa yang dimaksud

dengan variabel Moderator adalah sebagai berikut:


Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Berdasarkan penjelasan mengenai variabel moderator (Z) dalam penelitian
ini adalah model cost variability dan cost stickiness (CVCS).
3.2.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini akan menjelaskan mengenai
variabelvariabel yang diteliti, konsep, dimensi, serta indikator yang akan
dipahami dalam operasionalisasi variabel. Adapun syarat atau kriteria dalam
menguraikan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini yaitu dilakukan jika
konsep dan indikator dari masingmasing variabel tersebut sudah jelas, namun
jika belum merasa jelas maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisis faktor.
Sesuai dengan judul skripsi Analisis Perilaku Sticky Cost dan Pengaruhnya
Terhadap Prediksi Laba Menggunakan Model Cost Variability dan Cost Stickiness

(Studi pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2011 2013), maka dalam penelitian ini terdapat satu variabel
independen (X), satu variabel dependen (Y) dan satu variabel moderator (Z),
yaitu:
1.
2.
3.

Sticky Cost sebagai variabel independen (X)


Prediksi laba sebagai variabel dependen (Y)
Model cost variability dan cost stickiness (CVCS) sebagai variabel

moderator (Z)
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwasanya terdapat satu variabel
independen (X) yaitu sticky cost, terdapat satu variabel dependen (Y) yaitu
prediksi laba dan satu variabel moderator (Z) yaitu model cost variability dan cost
stickiness (CVCS). Maka dapat digambarkan operasionalisasi variabel dalam
penelitian ini yaitu pada Tabel 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Independen (X)
Variabel
Sticky Cost

Konsep
Ketika

Dimensi

penurunan Proksi Kos:

kos saat aktivitas


menurun sebanyak
peningkatan

saat

dan Umum (PA&U)


Harga Pokok Penjualan (HPP)

(Maher, 2008:160)

Proksi Volume Penjualan:

model Penjualan Bersih

empiris
memungkinkan
untuk

mengukur

respon dari harga


pokok
(HPP)

penjualan
dan

kos

Kos PA&U

Kos Pemasaran, Administrasi

aktivitas meningkat.

Sebuah

Indikator

Harga Pokok Penjualan

pemasaran,
administrasi
umum

dan
(PA&U)

terhadap perubahan
dari

pendapatan

penjualan

dan

mendiskirmankan
antara

periode

pendapatan naik dan


periode pendapatan
menurun.
(Hidayatullah,
Utami

dan

Herliansyah, 2011)

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Dependen (Y)
Variabel

Prediksi
Laba
(Y)

Konsep

Indikator

Laba yang diamati


menggunakan variabel
Return on Equity
Model ROE
(ROE)
(Hidayatullah, Utami
dan
Herliansyah,
2011)

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Moderator (Z)


Variabel

Konsep

Indikator

Model

CVCS

berdasarkan

asumsi

accounting earning (

Model Cost Variability dan Cosr Stickness:

) pada periode t,
Prediksi
Laba
(Y)

diukur

dari

sales Dimana :

revenue ( ) dikurangi

costs

( ):

.
(Banker, 2006

3.2.3. Populasi Penelitian


Menurut Sugiyono (2013:115) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
populasi adalah sebagai berikut:
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor tambang yang


listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 - 2013.
Tabel 3.4
Populasi Perusahaan
No

Nama Perusahaan
Sub sektor pertambangan
1.
PT Adaro Energy Tbk
2.
PT Atlas Resources Tbk
3.
PT ATPK Resources Tbk
4.
PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk
5.
PT Berau Coal Energy Tbk
6.
PT Baramulti Suksessarana Tbk
7.
PT Bumi Resources Tbk
8.
PT Bayan Resources Tbk
9.
PT Darma Henwa Tbk
10. PT Delta Dunia Makmur Tbk
11. PT Golden Energy Mines Tbk
12. PT Garda Tujuh Buana Tbk
13. PT Harum Energy Tbk
14. PT Indo Tambangraya Megah Tbk
15. PT Resource Alam Indonesia Tbk
16. PT Mitrabara Adiperdana Tbk
17. PT Samindo Resources Tbk
18. PT Perdana Karya Perkasa Tbk
19. PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
20. PT Petrosea Tbk
21. PT Golden Eagle Energy Tbk
22. PT Toba Bara Sejahtera
.Sub Sektor Minyak & Gas Bumi
23. PT Ratu Prabu Energi Tbk
24. PT Benakat Petroleum Energy Tbk
25. PT Elnusa Tbk
26. PT Energi Mega Persada Tbk
27. PT Surya Esa Perkasa Tbk
28. PT Medco Energi International Tbk
29. PT Radiant Utama Interinsco Tbk
Sub Sektor Pertambangan Logam & Mineral
30. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
31. PT Cita Mineral Investindo Tbk
32. PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
33. PT Central Omega Resources Tbk

Kode Perusahaan
ADRO
ARII
ATPK
BORN
BRAU
BSSR
BUMI
BYAN
DEWA
DOID
GEMS
GTBO
HRUM
ITMG
KKGI
MBAP
MYOH
PKPK
PTBA
PTRO
SMMT
TOBA
ARTI
BIPI
ELSA
ENRG
ESSA
MEDC
RUIS
ANTM
CITA
CKRA
DKFT

34. PT Vale Indonesia Tbk


35. PT J Resources Asia Pasific Tbk
36. PT SMR Utama Tbk
37. PT Timah (Persero) Tbk
Sub Sektor Pertambangan Batu-batuan
38. PT Citatah Tbk
39. PT Mitra Investindo Tbk
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

INCO
PSAB
SMRU
TINS
CTTH
MITI

3.3.2. Teknik Sampling


Sampling dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan data
yang sifatnya tidak menyeluruh yaitu tidak mencakup seluruh objek penelitian
(populasi) tetapi hanya sebagian dari populasi saja. Menurut Sugiyono (2013:116)
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua
jenis yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.
Menurut Sugiyono (2013:118) mendefinisikan bahwa yang dimaksud
dengan probability sampling adalah sebagai berikut:
Probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel

yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi


untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Selanjutnya menurut Sugiyono (2013:120) mendefinisikan bahwa yang
dimaksud dengan nonprobability sampling adalah sebagai berikut:
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan penulis adalah nonprobability sampling. Adapun teknik sampling yang
digunakan penulis yaitu purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013:122),

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan


tertentu.
Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling
adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang telah
penulis tentukan. Oleh karena itu, penulis memilih teknik purposive sampling
dengan menetapkan kriteria atau pertimbangan tertentu yang terlebih dahulu harus
dipenuhi oleh suatu perusahaan sehingga dapat diperoleh sampel yang tepat dalam
penelitian.
Adapun kriteria atau pertimbangan tertentu yang digunakan dalam
pemilihan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2.

selama periode 2011 - 2013.


Perusahaan yang menerbitkan annual report dan laporan keuangan

3.

tahunan untuk periode 31 Desember 2011 31 Desember 2013.


Perusahaan yang menyajikan data secara lengkap sesuai dengan

variabel yang digunakan dalam penelitian.


4. Kos Pemasaran, Administrasi dan Umum (PA&U) dan Harga Pokok
Penjualan (HPP) tidak melebihi pendapatan penjualan bersih.
Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria atau pertimbangan yang telah
ditetapkan (ditentukan) dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Berikut disajikan
tabel proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (ditentukan)
oleh penulis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No

Kriteria

Jumlah

1.

Perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek


Indonesia (BEI) selama periode 2011 2013

2.

Perusahaan yang menerbitkan annual report dan laporan


keuangan tahunan untuk periode 31 Desember 2011 31

3.

39

Desember 2013.
Perusahaan yang menyajikan data secara lengkap sesuai

28

24

dengan variabel yang digunakan dalam penelitian.


4.

Perusahaan yang memiliki kos PA&U dan HPP tidak


melebihi pendapatan penjualan bersih.

5.

Sampel Final

21
21

Sumber: Data sekunder yang diolah

3.3.3. Sampel Penelitian


Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sedangkan ukuran sampel merupakan suatu langkah dalam menentukan
berapa sampel yang akan diambil oleh penulis dalam melakukan sebuah
penelitian.
Menurut Sugiyono (2013:116) mendefinisikan bahwa yang dimaksud
dengan sampel penelitian adalah sebagai berikut:
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, adapun sampel yang dipilih oleh penulis
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)

selama periode 2011 - 2013 yang secara berturut - turut dan memiliki kriteria
tertentu yang mendukung dalam penelitian ini.
Adapun sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik
purposive sampling dengan jumlah data sebanyak 63 laporan keuangan selama
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Metode purposive sampling adalah
pengambilan sampel berdasarkan subjektif penelitian, di mana terdapat syarat syarat tertentu yang dibuat oleh penulis sebagai kriteria atau pertimbangan yang
harus dipenuhi oleh sampel.
Berdasarkan teknik purposive sampling yang dilakukan peneliti, adapun
sampel perusahaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Sampel Perusahaan
No

Nama Perusahaan
Sub sektor pertambangan
1.
PT ATPK Resources Tbk
2.
PT Adaro Energy Tbk
3.
PT Berau Coal Energy Tbk
4.
PT Bumi Resources Tbk
5.
PT Bayan Resources Tbk
6.
PT Golden Energy Mines Tbk
7.
PT Garda Tujuh Buana Tbk
8.
PT Resource Alam Indonesia Tbk
9.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
10. PT Harum Energy Tbk
11. PT Samindo Resources Tbk
12. PT Petrosea Tbk
13 PT Toba Bara Sejahtera
Sub Sektor Minyak & Gas Bumi
14. PT Benakat Petroleum Energy Tbk
15. PT Surya Esa Perkasa Tbk
16. PT Radiant Utama Interinsco Tbk
Sub Sektor Pertambangan Logam & Mineral
17. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
18. PT J Resources Asia Pasific Tbk

Kode Perusahaan
ADRO
ATPK
BRAU
BUMI
BYAN
GEMS
GTBO
HRUM
KKGI
ITMG
MYOH
PTRO
TOBA
BIPI
ESSA
RUIS
ANTM
PSAB

19.

PT Timah (Persero) Tbk

20. PT Citatah Tbk


21. PT Mitra Investindo Tbk
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
3.4.

TINS
CTTH
MITI

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Sumber Data


Sumber data dalam penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam menentukan metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini,
adapun data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data
yang dinyatakan dalam angka-angka, yang menunjukkan nilai terhadap besaran
atau variabel yang diwakilkannya (Sugiyono, 2013:12).
Data yang diteliti dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yang
artinya adalah data tersebut diperoleh dari laporan-laporan yang memuat berbagai
informasi mengenai masalah yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2013:302)
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan data sekunder adalah sebagai berikut:
Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.
Data sekunder tersebut bersumber dari laporan keuangan perusahaan
dengan periodisasi tahun 2011 - 2013 yang diperoleh dari perusahaan yang listing
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai sumber data, maka dalam
penelitian ini penulis membutuhkan sejumlah data pendukung baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneltian Kepustakaan (Library Research)

Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh serangkaian


informasi yang sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar
teori dan acuan dalam mengolah data dengan cara membaca,
mempelajari, menelaah dan mengkaji literatur-literatur berupa buku,
jurnal, makalah, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
2.

masalah yang diteliti.


Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara survey langsung ke
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penelitian ini.

3.5.
Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.5.1. Metode Analisis Data
Setelah data tersebut dikumpulkan, kemudian data tersebut dianalisis
dengan menggunakan teknik pengolahan data. Maka analisis data yang digunakan
oleh penulis dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang
tercantum dalam identifikasi masalah penelitian.
Analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses
penyusunan dan pengolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh.
Menurut Sugiyono (2013:206) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan analisis
data adalah sebagai berikut:
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai teknik atau metode analisis data,


untuk menganalisis sticky cost dan mengetahui pengaruh sticky cost terhadap
prediksi laba menggunakan model cost variability dan cost stickiness, maka
digunakan teknik atau metode analisis data panel atau pooled data sehingga
regresi menggunakan data panel disebut model regresi data panel (Yana Rohmana,
2010:229). Gujarwati (2003:637) dalam Isna Machmudin (2013) menerangkan
pengertian data panel:
Gabungan dari data time series (antara waktu) dan data cross section
(antar individu atau ruang).
Beberapa keunggulan menggunakan metode regresi data panel menurut
Widarjono (2007:215)
1.
2.

Data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan
cross section mampumenyediakan data yang lebih banyak sehingga
akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar
Menggabungkan data dari time series dan cross section dapat
mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan
variabel (omitted-variabel).

Setelah kita mengetahui apa yang dimaksud dengan pooled data dan
mengetahui fungsi dari pooled datas, untuk mengetahui pengaruh sticky cost
terhadap prediksi laba, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap
asumsiasumsinya atau dilakukan uji asumsi klasik, seperti uji normalitas, uji
autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Di mana
perhitungan analisis data tersebut seluruhnya dibantu dengan menggunakan
software IBM SPSS Statistics 20.0. Adapun langkahlangkah analisis data yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji kelayakan dari model regresi yang digunakan, maka


terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan
untuk menilai ada tidaknya bias atas hasil analisis regresi yang telah dilakukan, di
mana dengan menggunakan uji asumsi klasik dapat diketahui sampai sejauh mana
hasil analisis regresi dapat diandalkan tingkat keakuratannya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa ada beberapa pengujian yang
harus dijalankan terlebih dahulu untuk menguji apakah model regresi yang
dipergunakan tersebut mewakili atau mendekati kenyataan yang ada atau tidak.
dalam melakukan uji asumsi klasik terdapat empat asumsi penting yang mendasari
model regresi linier klasik, yaitu variabel variabel tersebut mempunyai distirbusi
normal, tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolinieritas, dan varians bersyarat
adalah konstan atau homoskedastisitas di antara variabel variabel yang
menjelaskan. Terdapat empat jenis pengujian pada uji asumsi klasik ini, di
antaranya adalah sebagai berikut:
A.

Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel

dependen untuk setiap nilai variabel independen tertentu berdistribusi normal atau
tidak. Asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error () yang berdistribusi normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal
atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Karena akan menggunakan statistik parametris, maka data pada setiap variabel
harus dilakukan pengujian normalitas. Pengujian normalitas data yaitu dengan
menggunakan test of normality kolmogorov - smirnov dalam program SPSS.

Menurut Singgih Santoso (2012:233) dasar pengambilan keputusan dapat


dilakukan berdasarkan probabilitas (asymtotic significance), adalah sebagai
berikut:

Jika probabilitas > 0,05, maka dapat diartikan bahwa distribusi dari

model regresi adalah normal.


Jika probabilitas < 0,05, maka dapat diartikan bahwa distribusi dari
model regresi adalah tidak normal.

B.

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada
periode t - 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas
dari autokorelasi (Singgih Santoso, 2012:241).
Pada prosedur pendeteksian pada uji autokorelasi, masalah autokorelasi
dapat dilakukan dengan cara uji besaran Durbin - Watson (D-W test). Untuk
menguji ada atau tidaknya autokorelasi pada suatu data residual, terlebih dahulu
menghitung berapa nilai statistik dari Durbin - Watson (D-W test) adalah sebagai
berikut:

Kriteria atau patokan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada suatu


penelitian, maka dapat diambil patokan sebagai berikut:

Jika angka D W di bawah 2, berarti ada autokorelasi positif.

Jika angka D W di antara 2 sampai dengan + 2, berarti tidak ada


autokorelasi.


C.

Jika angka D W di atas + 2, berarti ada autokorelasi negatif.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka terdapat problem multikolinieritas. Pada model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabelvariabel independen. Jika terbukti ada
multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabelvariabel independen yang ada
tersebut, dikeluarkan dari model lalu pembuatan model regresi diulang kembali
(Singgih Santoso, 2012:234).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada
besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance yang
mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF di bawah 10, maka tidak terjadi
gejala multikolinieritas (Damodaran N. Gujarati, 2012:432).
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari atau menghitung Variance
Inflation Factor (VIF) dan Tolerance menurut Singgih Santoso (2012:236) adalah
sebagai berikut:

D.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varian pada residual (error) dari satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Menurut Damodaran N. Gujarati (2012:406)

untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan uji rank - spearman


yaitu dengan mengkorelasikan variabelvariabel independen terhadap nilai
absolut dari residual hasil regresi. Jika nilai koefisien korelasi antara variabel
variabel independen dengan nilai absolut dari residual signifikan, maka
kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).
Berdasarkan penjelasan di atas, jika varian pada residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik
jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Situasi heteroskedastis akan menyebabkan
penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksirannya sendiri
dapat menjadi berkurang atau melebihi dari semestinya. Dengan demikian, agar
koefisien - koefisien regresi tersebut tidak menyesatkan, maka situasi
heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji
adanya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterpot (Singgih Santoso, 2012:240). Adapun dasar pengambilan
keputusannya menurut Singgih Santoso (2012:240) adalah sebagai berikut:
Jika ada pola tertentu, seperti titiktitik (points) yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyepit), maka terjadi heteroskedastisitas.


Jika tidak ada pola yang jelas, serta titiktitik (points) menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.
3.5.3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan analisis yang meneliti objek dalam keadaan
apa adanya, sesuai dengan data yang diperoleh kemudian disusun dan

disampaikan (Sugiyono, 2013:206). Dalam analisis ini akan membahasan


mengenai price earning ratio, total asset turnover, debt to equity ratio dan beta
saham. Analisis deskriptif (descriptive statistics) yang digunakan meliputi jumlah
sampel (N), ratarata hitung (mean), standar deviasi, nilai tertinggi (maximum),
dan nilai terendah (minimum) sebagai langkah awal analisis data dengan
menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 20.0.
A.

Rata-Rata Hitung (Mean)


Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas rata-

rata dari kelompok tersebut. Rata-rata hitung (mean) dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Keterangan:
X

= Mean (rata - rata)

xi = Jumlah nilai X ke i sampai ke n


n
B.

= Jumlah sampel atau banyak data

Standar Deviasi
Standar deviasi atau simpangan baku dari data yang telah disusun dalam

tabel distribusi frekuensi, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
S

Simpangan Baku

Me

Rata - rata nilai

Xi

Nilai X ke i sampai ke n

Jumlah sampel atau banyak data

Вам также может понравиться

  • COVER2
    COVER2
    Документ1 страница
    COVER2
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Ranti 2
    Ranti 2
    Документ2 страницы
    Ranti 2
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Ratu Erika Sarah
    Оценок пока нет
  • Gambar 12
    Gambar 12
    Документ2 страницы
    Gambar 12
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Teori Hukum
    Teori Hukum
    Документ6 страниц
    Teori Hukum
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Erika 1
    Erika 1
    Документ3 страницы
    Erika 1
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Sila 3
    Sila 3
    Документ2 страницы
    Sila 3
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Sila 3
    Sila 3
    Документ2 страницы
    Sila 3
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Gambar 11
    Gambar 11
    Документ1 страница
    Gambar 11
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Print SNH Fix
    Print SNH Fix
    Документ42 страницы
    Print SNH Fix
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis-1
    Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis-1
    Документ26 страниц
    Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis-1
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Bab III Metode Penelitian
    Bab III Metode Penelitian
    Документ20 страниц
    Bab III Metode Penelitian
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ6 страниц
    Bab I Pendahuluan
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    erikasarah
    Оценок пока нет
  • BAB II New
    BAB II New
    Документ2 страницы
    BAB II New
    erikasarah
    Оценок пока нет