Вы находитесь на странице: 1из 13

TUGAS

DOKTER KELUARGA

OLEH:
Danial Thalib Nusi
13014101076

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014

PENDAHULUAN
Sejak 1978 ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya Health
for All in 2000, pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama dalam
pengembangan perencanaan pemerintah. Program tersebut menitikberatkan pelayanan
kesehatan yang komprehensif.
Pada Januari 1995 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Dokter
Keluarga Dunia yaitu World Organization of National Colleges, Academies and Academic
Associatons of General Practitioner or Family Physician (WONCA) telah merumuskan
sebuah visi global dan rencana tindakan (action plan) untuk meningkatkan kesehatan
individu dan masyarakat yang tertuang dalam tulisan Making Medical Practice and
Education More Relevant to Peoples Needs: The Role of Family Doctor.
Definisi dokter keluarga (DK) atau dokter praktek umum (DPU) yang dicanangkan
oleh WONCA pada tahun 1991 adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan
komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur
pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang
menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya
pembatasan usia, jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu
sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa
membedakan ras, budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini berkompeten untuk
menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar
budaya, sosial ekonomi dan psikologis pasien. Sebagai tambahan, dokter ini bertanggung
jawab atas berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan bagi
pasiennya (Danakusuma, 1996).

PENGERTIAN
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran dan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau sudah sangat didambakan. Sehingga merupakan tugas profesi untuk
mewujudkannya seoptimal mungkin agar masyarakat tetap dan semakin percaya pada
sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Definisi dokter keluarga atau dokter praktek umum yang dicanangkan oleh WONCA
pada tahun 1991 adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif
bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan oleh
provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua
orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, jenis
kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu sebagai bagian dari
keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan ras,
budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini berkompeten untuk menyediakan
pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar budaya, sosial
ekonomi dan psikologis pasien. Sebagai tambahan, dokter ini bertanggung jawab atas
berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan bagi pasiennya.
Definisi kedokteran keluarga (IKK FK-UI 1996) adalah disiplin ilmu kedokteran yang
mempelajari dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit terhadap fungsi keluarga,
pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit, cara pendekatan
kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi keluarga agar dalam
keadaan normal. Setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter
maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan melalui pendidikan khusus di
bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek
dokter keluarga.
Definisi kedokteran keluarga (PB IDI 1983) adalah ilmu kedokteran yang mencakup
seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan
individu, keluarga, masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi
dan sosial budaya. Pelayanan kesehatan tingkat pertama dikenal sebagai primary health
care, yang mencangkup tujuh pelayanan (Muhyidin, 1996) :
1. Promosi kesehatan

2. KIA
3. KB
4. Gizi
5. Kesehatan lingkungan
6. Pengendalian penyakit menular
7. Pengobatan dasar

TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA


Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika
disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam (Azwar, 1995) :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan
kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan
sehat bagi setiap anggota keluarga.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan atas dua macam :
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif.
Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga
memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam menangani suatu masalah
kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan yang disampaikan saja,
tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari
anggota keluarga dengan lingkungannya masing-masing. Dengan diperhatikannya
berbagai faktor yang seperti ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan
dapat dilakukan secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah
kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien.
Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga
juga lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit serta diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dengan diutamakannya
pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti angka jatuh sakit akan menurun,
yang apabila dapat dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar dalam

menurunkan biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Karena salah satu keuntungan dari
pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya tindakan dan atau
pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang besar peranannya dalam
mencegah penghamburan dana kesehatan yang jumlahnya telah diketahui selalu
bersifat terbatas.

MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA


Apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan banyak
manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah (Cambridge Research
Institute, 1976) :
1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya,
bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
2.

Akan

dapat

diselenggarakan

pelayanan

pencegahan

penyakit

dan

dijamin

kesinambungan pelayanan kesehatan.


3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah,
terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan
suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala keterangan
tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan ataupun keterangan keadaan
sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit,
termasuk faktor sosial dan psikologis.
7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang lebih
sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.
8. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang
memberatkan biaya kesehatan.

FUNGSI, TUGAS DAN KOMPETENSI DOKTER KELUARGA


Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu (Azrul Azwar, dkk. 2004) :
a. Care Provider (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)
Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan sebagai
bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif,
kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional
dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai pelayanan
komprehensif

yang

manusiawi

namun

tetap

dapat

dapat

diaudit

dan

dipertangungjawabkan
b. Comunicator (Penghubung atau Penyampai Pesan)
Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif
sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir menuju sehat
dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya
c. Decision Maker (Pembuat Keputusan)
Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi
kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan
harapan pasien, nilai etika, cost effectiveness untuk kepentingan pasien sepenuhnya
dan membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik
d. Manager
Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam maupun
di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitasnya
berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik,
sehat, sejahtera, dan bijaksana
e. Community Leader (Pemimpin Masyarakat)
Yang

memperoleh

kepercayaan

dari

komunitas

pasien

yang

dilayaninya,

menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan nasihat


kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat dan
menjadi panutan masyarakat

Selain fungsi, ada pula tugas dokter keluarga, yaitu :


a. Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakit
b. Melayani individu dan keluarganya
c. Membina dan mengikut sertakan keluarga dalam upaya penanganan penyakit
d. Menangani penyakit akut dan kronik
e. Merujuk ke dokter spesialis
Kewajiban dokter keluarga :
a. Menjunjung tinggi profesionalisme
b. Menerapkan prinsip kedokteran keluarga dalam praktek
c. Bekerja dalam tim kesehatan
d. Menjadi sumber daya kesehatan
e. Melakukan riset untuk pengembangan layanan primer
Karateristik dokter keluarga
Lynn P. Carmichael (1973)
a) Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan
b) Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat
c) Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya
d) Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit
e) Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakit
Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)
a) Pelayanan responsif dan bertanggung jawab
b) Pelayanan primer dan lanjut
c) Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
d) Memandang pasien dan keluarga
e) Melayani secara maksimal
IDI (1982)
a) Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat
b) Pelayanan menyeluruh dan maksimal

c) Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan


d) Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya
e) Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya

Prinsip-prinsip dokter keluarga


1. Continuity of care (pelayanan yang berkesinambungan)
2. Comprehensive of care ( pelayanan yang menyeluruh)
3. Coordination of care ( pelayanan yang terkoordinasi)
4. Community (masyarakat)
5. Prevention (pencegahan)
6. Family ( keluarga)

Pelayanan Dokter keluarga


1. Menyeluruh, memusatkan perhatian pada keluarga sebagai suatu unit
2. Tanggung jawab tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien
3. Tidak boleh dibatasi oleh jenis organ atau peyakit tertentu

Karakteristik Pelayanan Kesehatan


1. Tidak hanya orang perorang tetapi sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat
2. Menyeluruh, lengkap, sempurna, melebihi keluhan yang disampaikan
3. Meningkatkan derajat kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, mengobati penyakit
sedini mungkin
4. Sesuai kebutuhan, berusaha memenuhi dengan sebaik-baiknya
5. Menyiapkan diri sebagai tempat pelayanan tingkat pertama, bertanggung jawab
terhadap pelayanan lanjutan

Ruang lingkup
1. Kegiatannya comprehensive medical service
Mencangkup semua jenis pelayanan
Integrated and continue
Perhatian pada penderita sebagai manusia seutuhnya
Comprehensive and holistic approach
2. Sasaran pelayanan : keluarga sebagai suatu unit yang utuh

Karakteristik pelayanan kedokteran menyeluruh


1. Ditinjau dari segi kedudukan dalam sistem kesehatan
Primary medical care
Secondary medical care
Tertiary medical care
2. Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit
Health promotion
Spesific protection
Early diagnosis and promt treatment
Disability limitation
Rehabilitation

Bentuk Praktek Dokter Keluarga


1. Bagian dari pelayanan rumah sakit (Hospital Based)
2. Klinik dokter keluarga ( Family clinic)
Free standing family clinic
Satelite family clinic, Bisa solo practice atau group practice
3. Praktek dokter keluarga (Family Practice), Bisa solo practice atau group practice

Pelayanan pada praktek dokter keluarga


a) Rawat jalan
b) Rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah
c) Rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah, serta pelayanan rawat inap di RS

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)


Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) yang saat ini seluruh anggotanya
adalah Dokter Praktik Umum (DPU) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Jumlah
anggota yang telah mendaftar sekitar 3000 orang. Semua anggota PDKI adalah anggota
IDI. PDKI merupakan organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan kesehatan
tingkat primer yang utama.
Ciri dokter layanan primer adalah (Danasari, 2008) :
1. Menjadi kontak pertama dengan pasien dan memberi pembinaan berkelanjutan
(continuing care)
2. Membuat diagnosis medis dan penangannnya
3. Membuat diagnosis psikologis dan penangannya
4. Memberi dukungan personal bagi setiap pasien dengan berbagai latar belakang dan
berbagai stadium penyakit
5. Mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
6. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan melalui
penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan
perubahan perilaku.
Setiap dokter yang menyelenggarakan pelayanan seperti di atas dapat menjadi
anggota PDKI. Anggota PDKI adalah semua dokter penyelenggara pelayanan
kesehatan tingkat primer baik yang baru lulus maupun yang telah lama berpraktik
sebagai Dokter Praktik Umum.
Dokter penyelenggara tingkat primer, yaitu :
1. Dokter praktik umum yang praktik pribadi
2. Dokter keluarga yang praktik pribadi
3. Dokter layanan primer lainnya seperti :

a. Dokter praktik umum yang bersama


b. Dokter perusahaan
c. Dokter bandara
d. Dokter pelabuhan
e. Dokter kampus
f. Dokter pesantren
g. Dokter haji
h. Dokter puskesmas
i. Dokter yang bekerja di unit gawat darurat
j. Dokter yang bekerja di poliklinik umum RS
k. Dokter praktik umum yang bekerja di bagian pelayanan khusus

PERBEDAAN DOKTER PRAKTEK UMUM DAN DOKTER KELUARGA


Tabel ini menjelaskan tentang perbedaan antara dokter praktek umum dengan dokter
keluarga (Qomariah, 2000) :
DOKTER PRAKTEK
UMUM
Cakupan Pelayanan

Terbatas

DOKTER KELUARGA
Lebih Luas
Menyeluruh, Paripurna,

Sifat Pelayanan

Sesuai Keluhan

bukan sekedar yang


dikeluhkan

Cara Pelayanan

Kasus per kasus dengan


pengamatan sesaat

Kasus per kasus dengan


berkesinambungan
sepanjang hayat
Lebih kearah

Jenis Pelayanan

Lebih kuratif hanya untuk

pencegahan, tanpa

penyakit tertentu

mengabaikan pengobatan
dan rehabilitasi

Peran keluarga

Kurang dipertimbangkan

Promotif dan pencegahan

Tidak jadi perhatian

Lebih diperhatikan dan


dilibatkan
Jadi perhatian utama

Hubungan dokter-pasien

Dokter pasien

Dokter pasien teman


sejawat dan konsultan
Secara individual sebagai

Awal pelayanan

Secara individual

bagian dari keluarga


komunitas dan
lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. IDI : Jakarta
2. Azwar, Azrul ; Gan, Goh Lee ; Wonodirekso, Sugito. 2004. A Primer On Family
Medicine Practice. Singapore International Foundation : Singapore
3. Danakusuma, Muhyidin. 1996. Pengantar Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran
Komunitas. IDI : Jakarta
4. Danasari. 2008. Standar Kompetensi Dokter Keluarga. PDKI : Jakarta
5. Qomariah. 2000. Sekilas Kedokteran Keluarga. FK-Yarsi : Jakarta

Вам также может понравиться