Вы находитесь на странице: 1из 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Maha Kuasa atas segala berkat dan anugrah
yang dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Eksperimen Frank-Hertz dan
Spektrum Atom ini dengan baik.Dan kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yng
telah memberikan kami kesempatan untuk menyusun makalah ini.Adapun tujuan makalah ini
disusun adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kuantum.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kami
mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari Bapak/Ibu dosen untuk penyempurnaannya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Bangko,18 September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

ii

BAB I
1.1. Latar belakang
1.2. Perumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
2.2 Eksperimen Frank-Hertz
2.3 Spektrum atom
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

1.1 Latar belakang


Pada tahun 1914 James Franck dan Gustav Hertz melakukan eksperimen untuk menguji secara
langsung hipotesis Bohr yang menyebutkan bahwa energi atom itu terkuantisasi.Atom gas
bertumbukan dengan elektron elektron dan memperoleh energfi dari tumbukan hanya jika energi
elektron melampaui ambang tertentu.Eksperimen ini menunujukkan secara langsung bahwa tingkat
energi atomik memang ada dan tingkat tingkat ini sama dengan tingkat tingkat yang terdapat
pada spektreum garis.
Teori atom Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit mengitari matahari,
dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tapi dengan perbedaan yang
sangat penting. Bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit dalam
segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa elektron-elektrondalam sebuah atom hanya dapat
berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumus lain : elektronelektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap
atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari lapisan dalam ke lapisan luar jika
menyerap energi. Sebaliknya,elektron akan berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih dalam
dengan memancarkan energi.
Kemampuan teori Bohr yang menjelaskan spektrum dari hydrogen atom, yakni telah
diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi, akanmengeluarkan
cahaya dari suatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar teori Bohr tentang atomdari hipotesa sederhana
tapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang mengagumkan tentang gelombang panjang yang
persis dari semua garis spektral (warna) yangdikeluarkan oleh hidrogen.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:
1.

Jelaskan Deskripsi Eksperimen Frank dan Hertz!

2.

Jelaskan Proses Eksperimen Frank dan Hertz!

3.

Jelaskan deskripsi spektrum atom!

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.

Mengetahui Deskripsi Eksperimen Frank dan Hertz.

2.

Mengetahui proses Eksperimen Frank dan Hertz.

3.

Mengetahui proses spektrum atom

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi di atas tingkat energi dasar yang
menyebabkan atom tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah satunya adalah
tumbukan dengan partikel lain. Pada saat tumbukan, sebagian dari energi kinetik pada partikel akan
diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar dalam waktu
rata-rata 10-8 detik dengan memancarkan satu foton atau lebih. Cara lainnya adalah dengan lecutan
listrik dalam gas bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat elektron dan
ion atomic sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasi atom ketika terjadi tumbukan.
Misalnya pada lampu neon dan uap air raksa, medan listrik kuat yang terpasang antara elektroda
dalam tabung berisi gas menimbulkan emisi radiasi spektral karakteristik dari gas itu yang ternyata
merupakan cahaya berwarna kemerah-merahan (dalam kasus neon) dan cahaya kebiru-biruan
(dalam kasus uap air raksa) dalam percobaan ini menggunakan uap air raksa sebagai media.
Mekanisme eksitasi yang berbeda terpaut jika sebuh atom menyerap sebuah atom cahaya
yang energinya cukup untuk menaikkan atom tersebut ke tingkat energi yang lebih tinggi. Jika
cahaya putih yang mengandung semua panjang gelombang dilewatkan melalui gas hydrogen, foton
dengan panjang gelombang yang bersesuaian dengan transisi antara tingkat energi yang
bersangkutan akan diserap. Atom hidrogen yang tereksitasi yang ditimbulkannya akan memancarkan
kembali energi yang eksitasinya hampir saat itu juga, tetapi foton keluar dalam arah yang rambang
dengan hanya beberapa daya yang berarah sama dengan berkas semula dari cahaya putih tersebut.
Jadi garis gelap dalam spektrum absorbsi tidak 100% hitam dan hanya terlihat hitam karena terjadi
kontras dengan latar belakang yang terang. Garis yang seharusnya dalam spektrum absorbsi setiap
unsur bersesuaian dengan garis pada spektrum emisi yang menyatakan transisi ke tingkat dasar yang
cocok dengan hasil eksperimen (Beisser, 1992).

2.2 Eksperimen Frank dan Hertz


Teori klasik tak mengenal
konsep kuantisasi suatu besaran. Teori
klasik beranggapan bahwa semua
besaran fisis bersifat kontinyu. Model
atom yang dikemukakan oleh Bohr
menentang anggapan ini dengan
memasukkan kuantisasi momentum
sudut. Akibatnya diperoleh aras-aras
tenaga elektron pada atom. Adanya
aras-aras tenaga tersebut dibuktikan
dengan eksperimen Franck-Hertz.
Susunan alatnya sebagaimana disajikan
oleh gambar 6.12.
Gambar 6.12
Suatu filamen digunakan untuk memanasi katoda K sehingga terjadi pancaran termionik,
yakni pancaran elektron-elektron akibat adanya pemanasan. Elektron yang terlepas tersebut
bergerak ke arah kisi yang diberi tegangan positif lebih tinggi dari pada anoda. Pada rangkaian
Gambar 6.12 itu tampak bahwa kisi selalu memiliki potensial 0,5 volt lebih tinggai dibandingkan
anoda. Elektron-elektron itu selanjutnya menuju ke anoda. Bila elektron-elektron tersebut mampu
mencapai anoda, maka di ampermeter akan terbaca adanya arus i yang mengalir. Sepanjang
perjalanan dari katoda menuju ke kisi elektron-elektron tersebut bertabrakkan dengan atom-atom
gas yang telah dimasukkan ke dalam tabung itu. Bila tenaga elektron diserap oleh atom-atom gas
maka elektron itu bisa jadi tidak akan mampu mengatasi beda potensial antara kisi dan anoda.
Akibatnya, grafik arus terhadap tegangan V (yakni beda potensial antara katoda dan kisi)
diperlihatkan oleh gambar 6.13. Terlihat adanya penurunan arus secara periodik.
Dalam eksperimen ini, tenaga elektron Te terkait dengan beda potensial V melalui Te = eV.
Arus i diukur untuk berbagai nilai V. Terlihat dari hasil eksperimen bahwa pada potensial V tertentu
saja terjadi penurunan kuat arus i. Artinya, hanya untuk tenaga elektron tertentu saja terjadinya
penurunan kuat arus. Karena penurunan kuat arus berarti terjadinya penyerapan tenaga elektron,
maka hal ini menandakan bahwa penyerapan tenaga elektron-lektron oleh atom-atom gas bersifat
diskret. Mengapa harus begitu? Teka-teki ini segera terjawab bila diingat kembali model atom BohrRutherford. Sebuah elektron dalam suatu atom dapat menyerap sejumlah tenaga untuk pindah ke
aras tenaga di atasnya. Karena aras-aras tenaga yang ada tidak sembarangan, atau diskret, maka
sejumlah

Gambar 6.13 Hasil eksperimen Franck-Hertz


tenaga yang dibutuhkan oleh elektron untuk berpindah araspun tidak sembarangan. Tidak boleh
lebih tidak boleh kurang.
Pada tahun 1914 James Frank dan Gustav Hertz melaporkan energi yang hilang akibat
elektron yang melewati uap mercury, dan adanya pancaran sinar ultraviolet dengan panjang
gelombang 254 nm. Kemudian percobaan Frank-Hertz ini dijadikan percobaan klasik untuk
menjelaskaan teori kuantum (Leyboed, internet).
Gambaran sederhana mengenai percobaan ini adalah sebagai berikut:
Dalam tabung elektron-elektron meninggalkan katoda karena dipanasi dengan sebuah filamen
pemanas, semua elektron kemudiaan dipercepat menuju sebuah kisi oleh beda potensial yang
diatur. Apabila energi elektron lebih besar dari pada Vo, yaitu tegangan perlambat kecil antara kisi
dan plat katoda maka elektron dengan energi V eV (elekron volt) dapat menembus kisi dan jatuh
pada plat anoda. Arus elektron yang mencapai plat anoda tersebut dapat diukur menggunakan
ampermeter. Semakin banyak elektron yang mencapai anoda maka arus listriknya akan lebih besar.
Atom-atom dalam tabung saling bertumbukan akan tetapi tidak ada energi yang dilepaskan dalam
tumbukan ini. Jadi tumbukannya secara elastis sempurna. Dan untuk menghasilkan terjadinya
pelepasan energi, maka atom mengalami transisi kesuatu keadaan eksitasi dan hal ini dapat
dilakukan dengan cara tabung elektron diisi dengan gas hidrogen, maka elektron akan mengalami
tumbukkan dan juga jika tegangan V dinaikkan lagi maka arus listriknya juga akan ikut naik.

Pada percobaan ini menggunakan atom mercury atau raksa atau Hidrargium (80Hg200,6)
mempunyai sifat-sifat fisis sebagai berikut :
1. Bersifat cair dan berwarna putih keperakan
2. Nonkunduktor
3. Logam yang tidak dapat ditempa
4. Tidak mengkilap
5. Titik didih pada 630 oK
6. Titik lebur pada 234 oK
Hydragyrum atau raksa mempunyai konfigurasi sebagai berikut :
1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 6
Diagram tingkat-tingkat energi untuk air raksa. Dalam masing-masing tingkat eksitasi satu
elektron terluar berada dalam keadaan dasar, dan pelambangan tingkat energi dalam diagram
bersesuaian dengan elektron terluar (Beiser,1987).
Frank dan Hertz menembaki uap berbagai unsur dengan elektron yang energinya diketahui
dengan memakai alat seperti yang terlihat pada gambar 2.1. perbedaan potensial kecil Vo dipasang
diantara kisi dan keping pengumpul, sehingga setiap elektron yang mempunyai energi lebih besar
dari harga minimum tertentu memberi kontribusi (sumbangan) pada arus i yang melalui ammeter.
Ketika potensial pemercepat V bertambah, elektron yang datang pada keping bertambah banyak
dan arus i naik (Gambar 2.2). Sehingga atom-atom dalam tabung saling bertumbukan akan tetapi
tidak ada energi yang dilepaskan dalam tumbukan ini. Jadi tumbukannya secara elastis sempurna.

Lebih jelasnya lihat gambar 2.3.

Percobaan akan siap jika rangkaian terlebih dahulu sudah di set dan pipa lampu akan
semakin panas dan temperatur oven juga akan sampai kira-kira 175 C dan memulai tegangan pada
anoda untuk 0 V serta membuat Elektrometer Keithleuy yang skalanya harus diperhitungkan, lalu
tegangan diturunkan sedikit demi sedikit sampai kita mendapatkan sinyal yang pasti pada
elektrometer lalu catat tegangannya setelah itu tegangan anoda itu juga dinaikkan perlahan-lahan (
kenaikkan anoda maksimum 30 V ) maka elektrometer itu akan menangkap perubahannya secara
lambat karena untuk memberikan waktu kepada reaksinya dan arus yang dipakai dari minimum
sampai maksimum lalu catat tegangan yang disesuaikan dengan arusnya.

Percobaan Frank-Hertz adalah suatu eksperimen untuk menguji hipotesis Bohr. Neils
Bohr telah mengembangkan kekurangan dari teori yang dikemukakan oleh Rutherford pada tahun
1913 melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck yang diungkapkan dalam 4 postulat, yaitu:
a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen.
Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan
melingkar disekeliling inti.
b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi
dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke satu lintasan stasioner lain. Pada
peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat yang besarnya sesuai dengan persamaan E=h
d. Lintasan elektron yang dibolehkan memiliki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang
disebut momentum sudut.
Dengan demikian, stuktur atom berdasarkan model atom Bohr adalah elektron dapat berada di
dalam lintasan-lintasan stasioner dengan energi tertentu. Dimana lintasan elektron dapat juga
dianggap sebagai tingkat energi elektron. Meskipun model atom Bohr dapat menjelaskan kestabilan
atom dan spektrum garis atom hidrogen, model atom Bohr tidak dapat digunakan untuk
menentukan spektrum atom berelektron banyak. Jadi model atom Bohr tersebut memiliki kelebihan
dapat menjelaskan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Sedangkan

kelemahannya

adalah

tidak

dapat

menjelaskan

efek

zeeman

dan

efek

strack.
2.3 Spektrum Atom
2.3.1 Perkembangan Teori Atom
Menurut Demokritis (460 370 SM) mengemukakan bahwa atom adalah bagian yang terkecil
dari suatu zat/ partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom berasal dari kata atomos yang berarti
tidak dapat dibagi bagi. Konsep atom ini tidak didasari oleh eksperimen melainkan dengan
pemikiran.
1. Teori Atom Dalton ( 1766 1844 )
Pernyataan Teori atom Dalton adalah :
a. Atom merupakan partikel-pertikel yang tidak dapat dibagi lagi
b. Atom dari suatu unsur bersifat tetap dan tidak dapat berubah menjadi unsur lain.

c. Dua atom atai lebih yang berasal dari atom- atom yang berlainan dapat bergabung
membentuk molekul dengan reaksi kimia.
d. Dalam reaksi kimia banyaknya atom yang bergabung mempunyai perbandingan
tertentu dan sederhana.
e. Dalam reaksi kimia berbagai atom unsur yang terlibat hanya sekedar memisahkan dan
bergabung sedangkan massa keseluruhannya tetap.

2. Model Atom Thomson


Model atom menurut Thomson :
a. Atom berbentuk bulat padat dengan muatan listrik positif tersebar merata di seluruh
bagian atom.
b. Muatan listrik positif dinetralkan oleh elektron yang tersebar merata antara muatanmuatan positif.

3. Model Atom Rutherford


Model atom yang dikemukakan Rutherford adalah :
a. Atom terdiri dari inti ( nukleus ) yang dikelilingi oleh elektron.
b. Inti bermuatan positif dan sebagian besar massa terkonsentrasi pada inti.
c. Jarak antara inti atom dengan elektron yang mengelilingi relatif jauh lebih besar
dibandingkan dengan ukuran inti.
d. Dalam reaksi kimia hanya komposisi elektron-elektron bagian luar saja yang mengalami
perubahan sedang bagian inti tidak.
e. Karena inti bermuatan positif sedang elektron bermuatan negatif maka terdapat gaya
elektrostatik yang bertindak sebagai gaya sentripetal terhadap elektron.
f.

e2

Gaya tarik inti

: Fc k

Gaya sentripetal

: Fs me

r2

v2
r

F5
Energi kinetik elektron : E k

k e2
r
1
9.10 9 Nm 2 / C 2
Keterangan : k =
4 o

Energi potensial elektron : E p

Energi total elektron : E tot

k e2
2r

ke 2
2r

e = muatan elektron = 1,6.10-19 C


r = jari- jari lintasan elektron ( m )
me= massa elektron ( 9,11.10-31 kg)
V = kecepatan gerak elektronik (
m/s )

Atom oksigen menurut model atom Rutherford

Kelemahan Teori Atom Rutherford


a. Tidak dapat menjelaskan kestabilan atom (energi elektron berkurang, jari-jari lintasan
berkurang dan elektron jatuh ke inti)
b. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis atom hidrogen.

A. Spektrum Atom Hidrogen


Spektrum garis yang dihasilkan atom hidrogen sesuai dengan rumus yang diusulkan oleh
Rydberg ( 1890 ) adalah :

1
1
1
R 2 2
n

a nB

Menurut Balmer bahwa panjang gelombang


garis- garis yang dihasilkan spektrum Hidrogen
yang terletak di daerah cahaya meliputi :

1. Deret Lyman ( deret ultra ungu )


1
1
1
R 2 2 ; n = 2, 3, 4, 5,

n
1

2. Deret Balmer ( deret cahaya tampak )


1
1
1
R 2 2 ; n = 3, 4, 5, 6,

n
2

3. Deret Paschen ( deret infra merah I )


1
1
1
R 2 2 ; n = 4, 5, 6, 7,

n
3

4. Deret Bracket ( deret infra merah II )


1
1
1
R 2 2 ; n = 5, 6, 7,

n
4

5. Deret Pfund ( deret infra merah III )

(a)

1
1
1
R 2 2

n
5

; n = 6, 7,

Keterangan : = panjang gelombang ( m )


R = tetapan Rydberg ( 1,097.107/m )
nA= lintasan kulit dalam
nB= lintasan kulit yang lebih luar
Gambar (a) Perpindahan elektron yang menghasilkan pemancaran energi foton berupa spektrum
garis yang dihasilkan oleh atom hidrogen ditunjukkan oleh anak panah, (b) Deret spektrum
hidrogen digambarkan dalam tingkat energi.
Energi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan adalah sebagai berikut :
E = hf = EnB EnA atau
h

1
1

2
2
n

B nA

2 2 k 2 me 4
c
=

h2

dengan R =

2 2 k 2 me 4
h

= 1,09678 x 107 m1 maka diperoleh :

1
1
1
R 2 2

nB n A

B. Model Atom Bohr


1. Untuk menutupi kelemahan atom Rutherford Neils Bohr membuat postulat :
a. Elektron mengelilingi inti tidak melalui lintasan sembarang melainkan hanya lintasan
tertentu dengan momentum anguler tertentu, tanpa membebaskan energi, lintasan ini
disebut lintasan stasioner dan memiliki energi tertentu.
Energi anguler L elektron sewaktu mengelilingi inti adalah :

Keterangan : L
Lmvr

h
2

= momentum anguler elektron

= massa elektron

= kecepatan elektron

= jejari elektron

= nomor lintasan elektron (kulit K;n =1,

untuk kulit
L; n = 2, dst)
h

=konstanta planck =6,62.10-34Js

b. Elektron dapat berpindah dari satu orbit ke orbit lain dengan menyerap atau
memancarkan energi foton sebesar hf. bila transisi terjadi dari lintasan luar ke dalam
maka elektron memancarkan energi dan bila sebaliknya menyerap energi.
E = energi foton ( joule )
E = h. f
h = konstanta Planck
f = frekuansi foton
Kelemahan model atom Bohr :
Lintasan elektron yang mengelilingi inti ternyata sangat rumit, lintasannya bukan
berupa lingkaran saja.
Model atom Bohr hanya menerangkan model atom hidrogen saja, sedang untuk atom
elektron banyak mempunyai perhitungan sangat sukar.
Tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap spektrum atom, hal ini
dapat diterangkan oleh Zeeman.
Tidak dapat menerangkan kejadian- kejadian dalam ikatan kimia dengan baik.

2. Jari- jari lintasan elektron.


Dari besarnya v

ke 2
h
dan Ek
. Maka jari- jari lintasan elektron dapat diperoleh :
2 m r
2r

n = jari- jari elektron ke- n


h = konstanta Planck
n2 .h2

n = lintasan ke n

4 2 . k m e 2

k =

1
9.10 9 Nm 2 / C 2
4 o

Jari- jari elektron berbanding lurus dengan kuadrat


bilangan bulat positif.
m =bilanganmassa elektron
e = muatan elektron
r1 : r2 : r3 = 12 : 22 : 32

Atau
= 3,14

rn = n2 r1

3. Energi elektron pada suatu orbit


Energi elektron pada suatu orbit adalah :
Keterangan :
En

k 2 2 2 m e 4

k = 9.109 Nm2/C2
m = massa elektron ( c )

h2 . n2

C = muatan elektron
Jika harga- harga k, m, e, h dimasukkan maka :

h =kostanta Planck
n = nomor lintasan/ orbit

En

2,17.10 18
n

Joule

13,6
n2

ev

ev elektron volt

Jika elektron menyerap energi dari luar dan lepas dari orbitnya menuju ke tak terhingga,
maka elektron di katakan mengalami ionisasi. Besarnya energi ionisasi sama dengan energi
pada lintasan elektron tersebut.
C. Simbol Atom
Partikel-partikel penyusun inti disebut nukleon atau nuklida yang terdiri atas proton dan
neutron. Setiap atom atau unsur yang berbeda mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan
intinya. Bilangan yang menunjukkan banyaknya proton yang dimiliki oleh sebuah atom disebut
nomor atom (diberi Iambang Z). Bilangan yang menunjukkan banyaknya nukleon (proton dan
neutron) disebut nomor massa (diberi Iambang A).
Berbagai Isotop dibedakan dengan menggunakan sumbu atom.
X = simbol atom
A
Z

A = nomor massa
Z = nomor atom (menunjukkan jumlah proton atau elektron dalam suatu atom)

Jumlah neutron = nomor massa nomor atom


Di alam banyak terdapat unsur yang memiliki nomor atom (Z) yang sama tetapi nomor massa (A)
13
C; A
CZ; 14
berbeda seperti: 12
6n
6
6 C

Unsurunsur
A = ndi+atas
p (massa
disebut
atom
isotop.
merupakan
Isotop jumlah
adalahdari
atomatom
massa proton
yang +mempunyai
massa neutron)
nomor atom
sama, tetapi nomor massa berbeda.

Selain isotop, kita mengenal kelompok nuklida Iain yaitu isoton, isobar, dan isotop-isotop.
a. Isoton, yaitu nuklidanuklida yang mempunyai jumlah neutron sama tetapi nomor massa
berbeda.
14
Contoh: 13
6 C; 7 N
b. Isobar, yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa sama tetapi nomor atom berbeda.
14
Contoh: 14
6 C; 7 N

D. Pengukuran Massa Atom


Massa suatu atom dapat diukur dengan berbagai metode. Salah satu pengukuran yang
paling terkini, yaitu pengukuran dengan menggunakan spektrometer massa.
Suatu atom yang akan diukur massanya, terlebih dahulu dipanaskan sehingga menghasilkan ion
ion. Ionion dengan kelajuan v =

E
akan melewati medan listrik E dan medan magnetik B tanpa
B

membelok. Ionion tersebut kemudian dilewatkan tegak lurus dengan B. Akibatnya, ionion
akan menempuh lintasan melingkar. Lintasan melingkar yang dialami ion disebabkan adanya
gaya sentripetal yang berasal dari gaya Lorentz. Dengan demikian, akan kita peroleh persamaan
sebagai berikut.
Fsentripetal FLorentz ;

mv 2
B' qv ;
r

Keterangan:
m

= massa ion (kg)

= muatan ion (coulomb)

B, B = besar induksi magnetik (Wb/m2 atau tesla)

B' qr B' qr

v
E

B
BB ' qr
................................................ 7.2.
E

m=

E. Gaya Inti
Gaya inti adalah gaya tarikmenarik antarnukleon, yaitu antara proton dengan proton, antara
neutron dengan neutron, dan antara proton dengan neutron. Gaya inti akan sangat kuat pada
jarak kurang dari 1015 m, dan akan berkurang, bahkan menjadi nol pada jarak 2 x 1015 m 3 x
1015 m. Gaya inti pertama kali ditemukan oleh fisikawan Jepang, H. Yukawa.
Gaya ini merupakan sifatsifat berikut:
a.
b.
c.
d.

Merupakan gaya terkuat, jika dibandingkan dengan gaya gravitasi dan gaya elektrostatik.
Gaya inti tarikmenarik pada jarak 1015 m. Hal ini disebut repulsive.
Gaya inti bergantung pada spin nukleon yang berinteraksi.
Gaya inti sering disebut gaya nuklir. Gaya nuklir ini memiliki jangkauan terbatas dan tidak
mematuhi hukum kuadrat kebalikan seperti halnya gaya elektrostatis dan gaya gravitasi.

F. Defek Massa dan energi ikat inti


Energi ikat inti adalah energi yang dilepas oleh nukleonnukleon agar terbentuk inti atom atau
energi yang diperlukan untuk memisahkan nukleon yang membentuk inti. Oleh karena massa
inti lebih kecil dari jumlah massa seluruh nukleon pembentuknya, maka akan terjadi penyusutan
massa yang selanjutnya disebut susut massa atau defek massa. Besarnya susut massa (m) sama
dengan massa total nukleon pembentuk inti dalam keadaan bebas dikurangi massa inti yang
terbentuk. Misalnya inti ZA X mempunyai massa proton bebas mp, massa neutron bebas mn, dan
massa inti m, susut massanya dirumuskan sebagai berikut.
m ZmP A Z mn mint i

m = defek massa

= nomor atom

mp = massa proton
mn = massa nautron
A

= nomor massa

Hilangnya massa pada inti atom diubah


mintimenjadi
= massaenergi
inti ikat inti, sehingga antara penyusun inti
tidak saling lepas. Besarnya energi itu menurut einstein dinyatakan.
Keterangan:
E m.c 2

atau
E m 931,5 MeV / sma

E = energi ikat
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

1. Percobaan Frank-Hertz adalah suatu eksperimen untuk menguji hipotesis Bohr. Dimana, Neils Bohr
telah mengembangkan kekurangan dari teori yang dikemukakan oleh Rutherford pada tahun 1913
melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
2. Percobaan Frank-Hertz mengggunakan sinar elektron yang dipercepat untuk mengukur besarnya
energi eksitasi pertama pada atom gas mercury (Hg). Elektron yang dihasilkan dari proses termionik
pada katoda akan dipercepat diantara katoda dan anoda, dalam tabung uap-Hg elektron tersebut
akan mengalami tumbukan dengan atom hidrogen. Proses tumbukan yang terjadi meliputi
tumbukan elstik dan non elastik.
B.

Saran
Saya sadar dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
saran dan bimbingan dari para bapak ibu dosen selaku pembina, saya harapkan demi kesempurnaan
karya penulis selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga..
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia.
Usuludin.1999. Fisika.Klaten:Intan Pariwara.
Gribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga
Krane, Kenneth. 1988. Fisika Modern. Jakarta : UI Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr
http://feryardi.blogspot.com/2011/08/percobaan-frank-hertz.htm
http://putriefinda.wordpress.com/2011/12/10/percobaan-franck-hertz/

Вам также может понравиться