Praktikum Teknik Peledakan 2013

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum peledakan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.

Pada praktikum peledakan jenjang tambang terbuka digunakan metode listrik

dan metode nonel.

2.

Tinggi jenjang dalam perhitungan geometri peledakan tambang terbuka akan

mempengaruhi terhadap diameter lubang ledak.

3.

Hasil perhitungan peledakan jenjang tambang terbuka adalah :

a.

PF

= 4,954 kg/m3

b.

BR

= 0,012 m3/kg

c.

Luas area = 1,64 m2

4.

Dengan nilai PF yang didapat yaitu 4,954 kg/m3 maka fragment batuan yang
dihasilkan menjadi bongkahan yang kecil sehingga getaran dan suara yang
ditimbulkan lebih besar serta debu yang ditimbulkan lebih sedikit, dan biaya
yang dikeluarkan lebih besar.

5.

Nilai BR yang didapatkan 0,20 m3/kg maka menggunakan bahan peledaknya

harus banyak, karena target yang ingin diledakan harus terbongkar sehingga
getaran dan suara yang akan ditimbulkan keras.

6.

Pada praktikum peledakan terowongan tambang bawah tanah digunakan metode

listrik dan metode nonel.

7.

Dengan data yang diketahui yaitu lebar terowongan 205 cm, tinggi abutment
245 cm, tinggi busur 100 cm dan panjang terowongan 250 cm , maka didapatkan
hasil perhitungan sebagai berikut :

Kelompok 4

4-1

Praktikum Teknik Peledakan 2013

a.

Jumlah cut

= 3 cut

b.

Total AN

= 5067,27 kg

c.

Total FO

= 347 liter

d.

Jumlah lubang ledak pada terowongan tambang bawah tanah sebanyak 32

lubang.

e.

Lama pengerjaan peledakan yang dilakukan sebanyak 78 round (39 hari kerja).

8.

Daya yang diperlukan Blasting Machine untuk dapat menginisiasi rangkaian seri
pada peledakan terowongan tambang bawah tanah yaitu 278 watt.

4.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum Teknik Peledakan ini
adalah sebagai berikut :
1.

Media peledakan jenjang tambang terbuka dibuat yang baru agar kegiatan
praktikum selanjutnya praktikan dapat lebih memahami konsep kegiatan
peledakan jenjang.

2.

Pada praktikum peledakan tambang bawah tanah baiknya disediakan tangga

untuk membantu perangkaian bahan peledak.

3.

Alat pengukur arus (multimeter) baiknya menggunakan alat yang digital agar
data pengukuran arus pada rangkaian peledakan dapat lebih akurat.

4.

Blasting machine (BM) yang digunakan sebagai media untuk mengontrol

peledakan dapat berupa alat yang sebenarnya agar praktikan dapat mengetahui
secara nyata bentuk BM tersebut.

Kelompok 4

4-2