Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 3
(Mikroorganisme)
Rizka Margi Astuty
Ranee Devina Rusli P
1206212470
1206212483
Lucia Purwanti
1206212496
Nindya Sulistyani
1206212501
1206237151
Kristanto
1206237315
1206212533
Pendahuluan (1)
LATAR BELAKANG
Metanaogenesis:
Alur reaksi yang menghasilkan CH4 melalui reduksi CO2
dengan gas hidrogen yang dikatalisis oleh enzim yang
dihasilkan bakteri metanaogenik menurut jalur reaksi
seperti berikut:
2 + 42 4 + 22
0
= 32,75
2 ( 1)
Produksi
metana
meningkat
Efek Samping
Kualitas
hijauan pakan
yang
dikonsumsi
rendah
Metanaogenesis
Pemicu
Pendahuluan (2)
Kehilangan
energi hingga
15% dari total
energi yang
tercerna
Meningkatkan
greenhouse gas
Pendahuluan (3)
INHIBISI METANAOGENESIS
Inhibisi
Sifat toksik
metanaogen
Reaksi
hidrogenisasi
Senyawa kimia
afinitas hidrogen
> CO2
Defaunasi atau
penekanan
populasi protozoa
Derivat
metana
Senyawa asam
lemak berantai
panjang tak jenuh
Saponin
Pendahuluan (4)
INHIBISI METANAOGENESIS
Pendahuluan (5)
INHIBISI METANAOGENESIS
Tujuan
Mengetahui metode isolasi bakteri asetogenik
dari Rumen rusa dan potensinya sebagai
inhibitor.
Mengidentifikasi bakteri asetogenik dari
rumen rusa.
Metode Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan sumber-sumber
yang terdapat pada jurnal yang kami pilih untuk di
review dan berasal dari internet. Sumber tersebut
dilampirkan penulis pada bagian daftar pustaka.
Data-data yang diperoleh penulis tentu telah
dianalisis untuk mendukung topik yang dibahas pada
makalah ini, yaitu isolasi dan identifikasi bakteri
asetogenik dari rumen rusa dan potensinya sebagai
inhibitor metanaogenesis.
BAHAN
Tungstat merupakan
trace element yang
sangat diperlukan oleh
bakteri anaerobik,
meningkatkan
pertumbuhan
Resazurin sebagai
indikator terjadinya
reaksi reduksi
terdiri dari :
buffer penyangga pH
NaHCO3 penyangga pH
Metode Penelitian
Isolasi
Bakteri
Mengam
bil feses
rusa
bagian
atas
Memasu
kkan ke
dalam
kantong
plastik
Dibawa
ke Kit
Termosta
t
anaerobi
k
Dibawa
ke
laborator
ium
mikrobiol
ogi
Disaring
dengan
2 lapis
kain
muslin
Larutan
pengenc
er
disiapka
n
menurut
prosedur
OGIMOT
O dan
IMAI
(1981).
Bakteri Asetogen
MEDIA ISOLASI
ASETOGEN
PENGGUNA
HIDROGEKARBON
DIOKSIDA
1
MEDIA ISOLASI
ASETOGEN
PENGGUNA
KARBON
MONOKSIDA
2
1
Larutan aquous yang terdiri dari
campuran NH4Cl, yeast extract,
garam-garam makromineral, Buffer
kaliumfosfat, cairan rumen steril,
mikromineral, vitamin, natrium
tungstat, dan resazurin
dipanaskan perlahan hingga
mendidih sambil dialirkan gas N2
dan CO2 (80% : 20%)
2
didinginkan sampai suhu turun
menjadi 45 500C
3
Lalu ditambahkan NaHCO3 dan
reducing agent. Sebelum media
diinokulasi dengan filtrat feses
rusa, dilakukan autoclave selama
15 menit pada tekanan 15 psi dan
suhu 1210C
4
Setelah diinkubasi dengan filtrat
(sebanyak 5% dalam larutan
media) dialirkan gas H2 dan
CO2(80% : 20%), untuk
selanjutnya diinkubasi pada suhu
370C dengan goyangan 200 rpm
diatas water bath selama 2 hari
5
Proses ini dilakukan secara
berulang sebanyak 3 kali melalui
proses pemindahan dari hasil
inkubasi kedalam media baru yang
disiapkan seperti diatas
6
diinokulasi kedalam media kultur
RGCA (OGIMOTO dan IMAI
,1981) yang dimodifikasi dengan
penambahan bactocasitone, yeast
extract, dan starch soluble, dan
diinkubasi selama 5 hari pada
suhu 370C
Biakan
koloni
bakteri
menyebar
pada
dindingdinding
tabung
Koloni
yang
terbentuk
itu
diklasifikasi
kan secara
morfologis
dan tipe
gram
Proses kultur
dilakukan
berulang
untuk
mendapatkan
bentuk dan
ukuran yang
sama
Pemisahan
dan
pemurnian
koloni
dilakukan
berdasarka
n
pengamata
n
morfologis
1
Larutan (aquous) media
sebelum penambahan
Na2SO4, yeast extract,
NaHCO3, dan cystein,
terlebih dahulu di autoclave
selama 15 menit pada
tekanan 15 psi dan suhu
1210C.
2
Kedalam larutan media yang telah disteril
ini, dialirkan gas hingga tekanan 200 kpa
dengan komposisi gas CO (50%), N2
(33%), dan CO2 (17%).
3
Selanjutnya siap diinokulasi
dengan filtrat feses, dan
prosedur seterusnya seperti
inokulasi filtrat feses kedalam
media asetogen
4
Isolat yang telah
teridentifikasi sebagai
bakteri asetogenik
dikembang biakkan
menurut prosedur THALIB
et al. (2000) sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar
1
Sediaan
Inokulum
Fermentasi
Substrat
(dengan dan
tanpa
perlakuan)
(diinkubasi 48
jam, 390C)
50 ml inokulum
tahap 3 + 50ml
media biakan
cair (diinkubasi
4 hari, 390C) -->
larutan inokulum
tahap 4
Pengukuran
Parameter
10 ml inokulum
tahap 2 + 40 ml
media biakan
cair (diinkubasi
4 hari, 390C) -->
larutan inokulum
tahap 3
5
Pengukuran/penetapan
kandungan asam-asam lemak
volatil (VFA) juga dilakukan.
PARAMETER
YANG DIUKUR
Asam Lemak
Diidentifikasi
Menggunakan
Kromatografi
Gas
Ferment
or
Ditampung
dalam
fermentor
dengan siring
pengukur
volume
dengan
sistem
konektor T
NaOH 6 N
Asam
lemak
volatil
NaOH 6 N
Penampung
gas CH4
Media
Karbonmonoksida
Acetoanaerobium
noterae
Media Hidrogen
Acetobacter
woodi
Hasil
Kesimpulan