Вы находитесь на странице: 1из 7

DEFINISI

Inflamasi aurikula merupakan suatu reaksi tubuh terhadap invasi bahan infeksi, antigen atau
karena cedera fisik (Gina, 2004) terdapat pada kulit, kartilago serta lapisan jaringan ikat
sekitarnya atau perikondrium aurikula (Nurcahyo, 2007).
ANATOMI FISIOLOGI AURICULA
Daun telinga merupakan lipatan kulit dengan dasarnya terdiri dari selembar tulang rawan
elastis dengan bentuk tidak teratur setebal 0,5-1 mm, tertutup perikhondrium dengan lapisan
kulit yang dihubungkan dengan bangunan sekitarnya oleh otot dan ligamentum (Soekirman,
1997). Pada lobulus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi terdiri dari jaringan lemak dan
jaringan fibros (Abdullah, 2003).
Persyarafan sensorik daun telinga ada yang berasal dari pleksus servikalis yaitu : n.aurikularis
magnus bersama dengan cabang kutaneus n. fasialis mensarafi permukaan posterior dan
anterior dan bagian posterior. Nervus oksipitalis mempersarafi bagian atas permukaan
posteror daun telinga. Nervus aurikulo temporalis merupakan cabang n.mandibularis
memberikan persarafan daerah tragus, krus heliks dan bagian atas heliks. Cabang aurikulus
nervus menuju ke konka. Anteheliks dan eminensia konka. Cabang nervus fasialis ada yang
menuju kedasar konka (Abdullah, 2003).
Fungsi Auricula
Fungsi aurikula adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat memperbesar
(mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga. Ketika memantul pada daun
telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi
mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah
suara yang berada di rentang frekuensi suara manusia.
Amplifikasi suara dilakukan pada daun telinga, gendang telinga, dan struktur telinga tengah
untuk membuat suara dengan 20 dB lebih tinggi dibandingkan suara pertama kali masuk ke
daun telinga. Amplifikasi ini merupakan faktor yang penting pada trauma telinga dalam
(Abdullah, 2003).
ETIOLOGI INFLAMASI AURICULA
Impetigo
Impetigo merupakan infeksi kontagiosa yang mengenai lapisan epidermis superfisial. Sering
disebabkan oleh infeksi Staphylococcus aureus, atau yang lebih jarang Streptococcus
pyogenes. Impetigo canalis aurikularis umumnya ditemukan pada anak-anak, dan sering juga
pada bagian lain seperti sudut mulut. Walaupun infeksi ini sering terjadi pada anak-anak
terlantar tetapi dapat juga terjadi pada setiap orang (Lewis, 2005).
Erysipelas
Erysipelas merupakan selulitis akut yang terlokalisasi namun meluas secara superfisial pada
aurikula, erysipelas disebabkan oleh Streptococcus hemolitikus grup A (Underbrink, 2001),
ini dapat diakibatkan karena menggaruk atau self-inoculation oleh pasien yang mencoba
untuk membersihkan telinganya. Tidak seperti pada swimmers ear dan impetigo yang
merupakan infeksi epidermal, erysipelas menginfeksi dermis dan dengan bertambahnya
waktu akan mengenai jaringan yang lebih dalam (Jahn dan Hawke, 1990).
Herpes Zooster Otikus

Herpes zoster otikus merupakan infeksi virus pada telinga yang disebabkan oleh virus
varicella zoster. Virus tersebut menyebabkan infeksi sepanjang dermatome satu atau lebih
nervus cranialis (Underbrink, 2001).
Eczema
Eczema atau dermatitis pada telinga merupakan suatu peradangan kulit (epidermis dan
dermis) yang melibatkan liang telinga, meatus dan concha di dekatnya (Boies, 1997) sebagai
respons terhadap pengaruh faktor eksogen seperti bahan kimia (detergen, asam, basa, oli,
semen), fisik (sinar, suhu), mikroorganisme (bakteri, jamur) dan atau faktor endogen,
misalnya dermatitis atopik. Sebagian lain tidak diketahui etiologinya yang pasti (Sularsito
dan Djuanda, 2007).
Ot Hematoma
Ot Hematoma merupakan hematoma daun telinga akibat suatu rudapaksa yang menyebabkan
tertimbunnya darah dalam ruangan antara perikondrium dan kartilago. Keadaan ini biasanya
terdapat pada remaja atau orang dewasa yang mempunyai kegiatan memerlukan kekerasan,
namun bisa saja dijumpai pada usia lanjut dan anak-anak (Soekirman, 1997).
Perikondritis
Infeksi bacterial pada perikondrium atau kartilago umumnya disebabkan oleh trauma dan
kecelakaan pada aurikula (Underbrink, 2001). Bakteri yang sering menyebabkan
perikondritis adalah Pseudomonas aeruginosa (Lee, 2006). Selain itu, bakteri mikrokokus
jenis virulen seperti Stafilococcus, Streptococcus juga dilaporkan sebagai penyebab
perikondritis (Boies, 1997). Pada kasus-kasus dimana perikondritis muncul secara spontan,
kecurigaan paling tinggi harus ditingkatkan pada pasien dengan diabetes melitus
(Underbrink, 2001).
PATOFISIOLOGI INFLAMASI
Inflamasi adalah reaksi tubuh yang kompleks terhadap invasi bahan infeksi, tantangan
antigen atau bahkan hanya cedera fisik (Gina, 2004). Inflamasi meliputi ikut sertanya aktifitas
banyak tipe sel dan mediator. Secara normal cedera jaringan atau adanya bahan asing menjadi
pemicu kejadian yang mengikut sertakan partisipasi dari enzim, mediator, cairan ekstravasasi,
migrasi sel, kerusakan jaringan dan mekanisme penyembuhan. Hal tersebut menimbulkan
tanda inflamasi berupa : kemerahan, pembengkakan, panas, nyeri dan hilangnya fungsi
(Subagyo, 2002).
Terjadi 3 proses utama selama reaksi inflamasi ini yaitu, aliran darah ke daerah itu
meningkat, permeabilitas kapiler meningkat, leukosit, mula-mula neutrofil dan makrofag, lalu
limfosit keluar dari kapiler menuju ke jaringan sekitarnya.selanjutnya bergerak ke tempat
yang cedera dibawah pengaruh stimulus-stimulus kemotaktik (Subagyo, 2002).
Bila ada antigen menyerang, maka rentetan respon imun nonspesifik dan spesifik diaktivasi
untuk menangkis antigen tersebut. Mula-mula, respons imun nonspesifik bekerja untuk
mengeliminasi antigen tersebut. Bila ini berhasil, inflamasi akut berhenti. Apabila respons
imun nonspesifik tidak berhasil, maka respons imun spesifik diaktivasi untuk menangkis
antigen tersebut. Inflamasi berhenti apabila usaha ini berhasil, bila tidak maka inflamasi ini
menjadi kronik dan seringkali menyebabkan destruksi yang ireversibel pada jaringan (Gina,
2004).

MANIFESTASI KLINIS
Impetigo
Impetigo tidak disertai gejala umum, lebih sering terjadi pada anak-anak (Djuanda, 2007).
Impetigo umumnya ditularkan ke telinga melalui jari yang kotor. Untuk alasan ini, bentuk
lesi awal ditemukan pada pintu masuk kanalis eksterna. Tidak seperti furunkulosis, impetigo
merupakan infeksi yang menyebar pada daerah superficial yang mana dapat meluas sampai
ke choncha bahkan seluruh aurikula. Lesi awal terbentuk suatu bula kecil yang bila ruptur
atau pecah akan mengeluarkan eksudat infektif berwarna kekuningan. Eksudat mengering
menjadi krusta keemasan. Seiring dengan penyebaran infeksi, daerah yang terkena meluas
dan terlihat krusta (Jahn dan Hawke, 1990).
Erysipelas
Bentuk klinis erysipelas adalah nyeri dan pembengkakan. Lesi berupa penyebaran selulitis
yang berwarna merah dengan suatu perimeter iregular yang meninggi dan berbatas jelas dari
kulit normal disekitarnya. Bila erysipelas mulai pada MAE atau pada aurikula, lesi secara
khusus menyebar pada anterior wajah tanpa terpengaruh batasan-batasan anatomis (Jahn dan
Hawke, 1990). Erysipelas disertai gejala konstitusi seperti pasien merasa sakit, menggigil,
demam dan malaise (Djuanda, 2007). Keterlibatan sistemik tidak terlihat pada banyak infeksi
superfisial (Jahn dan Hawke, 1990).
Herpes Zoster Otikus
Gejala awal berupa nyeri terbakar pada salah satu telinga, yang mungkin disertai sakit kepala,
malaise dan demam selama 2 hari. Vesikel umumnya muncul pada hari ke 3 sampai hari ke 7
setelah onset nyeri, dan biasanya timbul pada antiheliks, concha dan posterior lateral MAE.
Infeksi pada ganglion genikulatum juga dapat muncul disertai parese facialis atau paralisis
komplit (Underbrink, 2001).
Eczema
Pada umumnya penderita dermatitis mengeluh gatal. Pada stadium akut kelainan kulit berupa
eritema, edema, vesikel atau bula erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah (madidans).
Stadium subakut, edema dan eritema berkurang, eksudat mengering menjadi krusta. Sedang
pada stadium kronis lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenifikasi,
mungkin juga terdapat erosi atau ekskoriasi karena garukan. Stadium tersebut tidak selalu
berurutan, biasanya suatu dermatitis sejak awal memberi gambaran klinis berupa kelainan
kulit stadium kronis (Sularsito dan Djuanda, 2007).
Ot hemathoma
Pada ot hemathoma aurikula dapat terbentuk penumpukan bekuan darah diantara
perikondrium dan tulang rawan. Bila bekuan darah ini tidak segera dikeluarkan maka dapat
terjadi organisasi dari hemathoma, sehingga tonjolan menjadi padat dan permanen
(Sosialisman dan Helmi, 2004).
Perichondritis
Tampak daun telinga membengkak, merah, panas, dirasakan nyeri, dan nyeri tekan.
Pembengkakan ini dapat menjalar ke bagian belakang daun telinga, sehingga sangat
menonjol. Terdapat demam, pembesaran kelenjar linfe regional dan leukositosis. Serum yang
terkumpul dilapisan subperikondrial menjadi purulen, sehingga terdapat fluktuasi diffuse atau
terlokalisasi (Mansjoer et al, 2000).

DIAGNOSA
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, dimana penderita akan mengeluhkan
adanya gejala konstitusi seperti demam, sakit, malaise dll. Apakah pasien mengeluh rasa
gatal, nyeri atau tidak pada daun telinga. Dan keluhan-keluhan khusus yang mengarah ke
diagnosa impetigo, erysipelas, herpes zoster otikus, eczema, ot hematoma dan perikondritis.
Kedua berdasarkan inspeksi, dimana akan kita dapatkan adanya effloresensi yang spesifik
seperti eritematous, edema, krusta, nodula, vesikel, bula dan sebagainya yang mengarah ke
diagnosa etiologi inflamasi aurikula. Ketiga yaitu dengan palpasi untuk menemukan adanya
fluktuasi dan untuk memastikan tidak adanya nyeri tekan. Terakhir kita lakukan tindakan
pengambilan sekret untuk dilakukan kultur dan sensitivitas kuman pada kecurigaan infeksi
dan aspirasi untuk mendapatkan adanya cairan serohemoragis pada ot hematoma.
DIAGNOSA BANDING
Impetigo dapat didiagnosa banding dengan furunkulosis, vesikula eksem, otomikosis, herpes
zoster otikus dan varicella (Cole dan Gazewood, 2007). Erysipelas didiagnosa banding
dengan ot hematoma, perikondritis, erisypeloid, dermatitis kontak, polychondritis,
tuberculoid leprosy. Ot Hematoma dapat didiagnosa banding dengan perichondritis dan
erysipelas. Untuk perikondritis dapat didiagnosa banding dengan erysipelas, ot hematoma,
relapsing polykondritis, frosbite, furunkulosis, leprosi daun telinga dan dermatitis daun
telinga (Subagio, 2006). Eczema didiagnosa banding dengan psoriasis dan infeksi pada kulit.
Suatu reaksi kulit akibat kepekaan terhadap neomisin dapat tampil dengan pola yang mirip
dengan eczematosa (Boies, 1997). Beberapa diagnosa banding dari herpes zoster otikus
antara lain adalah furunkulosis, vesikula eksem dan impetigo (Deepak, 2005).
KOMPLIKASI
Impetigo umumnya tidak berbahaya, namun kadang-kadang dapat memberikan komplikasi
Poststreptococcal glomerulonephritis (PSGN), Cellulitis, dan infeksi Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (Cole dan Gazewood, 2007).
Komplikasi erysipelas yang paling sering adalah limfangitis yang lebih sering muncul
daripada keadaan patologis yang lain. Komplikasi erysipelas yang lain yaitu abses, flegmon,
tropic ulcer dan nekrosis kulit (Liviu, 2008).
Infeksi virus varisella zoster pada ganglion genikulatum dapat muncul disertai parese facialis
atau paralisis komplit (Underbrink, 2001). Pada eczema bila stadium akut tidak diatasi, maka
dapat terjadi perubahan-perubahan kronik yang ditandai dengan penebalan kulit dan bahkan
stenosis pada MAE. Pada kasus demikian, mungkin ada baiknya berkonsultasi dengan ahli
kulit (Boies, 1997).
Komplikasi infeksi daun telinga sangat ditakuti karena dapat menyebabkan seluruh daun
telinga terkena infeksi dan mengubah bentuk daun telinga menjadi Cauliflower ear
(Soekirman, 1997).
TERAPI
Impetigo
Impetigo pada telinga sebaiknya dirawat dengan debridement pada daerah yang terkena. Hal
ini dapat dikerjakan dengan menggunakan lidi kapas yang sudah dibasahi dengan cairan

antiseptik atau hidrogen peroksidase. Daerah yang terinfeksi kemudian ditutup dengan salep
antibiotik. Salep yang mengandung neomycin sangat berguna, juga mucopirin (bactroban),
suatu salep single-agent dengan aktifitas anti-Stafilokokkus. Antibiotik sistemik umumnya
tidak diperlukan, walaupun daerah yang terinfeksi meluas. Bila impetigo gagal diatasi dengan
terapi lokal, perlu dikonsulkan pada bagian dermatologi (Jahn dan Hawke, 1990).
Erysipelas
Terapi erysipelas meliputi antibiotik topikal dan sistemik. Obat anti-streptokokkal dosis
tinggi dapat dicoba, tapi bila pasien gagal menunjukkan respon yang signifikan dalam 48
jam, harus disadari pemberian antibiotik intravena yang efektif melawan sterptokokkus
(Jahn dan Hawke, 1990).
Herpes Zoster otikus
Oral steroid secara umum diberikan dan di tappering off bila diberikan diatas 10-14 hari.
Pengobatan dengan acyclovir, famcyclovir dan valacyclovir telah ditunjukkan keevektifannya
dalam memperpendek fase penyebaran virus dan mengurangi otalgia (Underbrink, 2001).
Eczema
Pengobatan yang tepat didasarkan kausa, yaitu menyingkirkan penyebabnya. Tetapi, karena
eczema disebabkan oleh multi faktorial, kadang juga tidak diketahui dengan pasti. Jadi
pengobatan bersifat simptomatis yaitu dengan mengurangi atau menghilangkan gejala dan
keluhan, dan menekan keradangan (Sularsito dan Djuanda, 2007). Bila aurikula terlibat cukup
luas dan lesi tampaknya meluas, maka dapat dianjurkan kompres basah larutan solusio
Burowi selama 24-48 jam, setelah itu gunakan salep dan solusio steroid fluorinasi. Dengan
sendirinya bila infeksi dicurigai, dapat diberikan antibiotik topikal (Boies, 1997).
Ot Hematoma
Mengeluarkan isi hematoma yaitu bisa secara aspirasi atau insisi. Aspirasi dilakukan dengan
jarum aspirasi nomor 18 untuk mencegah reakumulasi dari hematoma. Prinsip selanjutnya
setelah dilakukan aspirasi atau insisi dilakukan penekanan untuk mencegah reakumulasi
antara lain dengan cara: pembalutan seperti pemasangan perban, penekanan paksa
mastoidektomi, penekanan lokal dengan bloster yang dijahit. Menggunakan penekanan gips
yang dipasang di depan dan dibelakang. Menggunakan perban gipsona yang melingkari daun
telinga. Disamping kedua tahap ini, juga penting pemberian antibiotik yang adekuat (Fariz,
2006).
Perikondritis
Kasus mild perikondritis dapat diterapi dengan debridement dan antibiotik topikal atau oral
(Underbrink, 2001). Tetapi pengobatan dengan antibiotik sering gagal karena kuman yang
dituju yaitu, Pseudomonas aeruginosa sering resisten terhadap sebagian besar antibiotik.
Yang paling efektif adalah Tobramisin diberikan bersama-sama Tikarsilin secara sistemik,
selama 2 minggu, dengan memantau fungsi ginjal (Mansjoer et al, 2000) Bila infeksi
menyebar mengenai jaringan ikat dan jaringan linfe regional, pasien harus dirawat dan
diberikan antibiotik parenteral. Bila terjadi infeksi subakut atau kronis pada perikondrium
atau kartilago dan tetap berlanjut walaupun sudah diberi perawatan, intervensi surgical
dibawah kontrol dapat diindikasikan. Pembedahan meliputi eksisi jaringan nekrotik,
kemudian dilakukan lokal skin flap. Irigasi dengan drain kecil sebaiknya ditempatkan
dibawah flaps dan diirigasi dengan cairan antibiotik tiga kali sehari. Drain dapat diteruskan
sesuai perbaikan kondisi (Underbrink, 2001).

PROGNOSA
Pada umumnya prognosis inflamasi aurikula ini baik bila diagnosa ditegakkan secara tepat
dan penatalaksanaan diberikan secara dini.
EDUKASI
Untuk pencegahan infeksi, higienisitas yang baik seperti mencuci tangan secara teratur dapat
mencegah terjadinya inflamasi aurikula (Lewis, 2007). Pasien harus dilarang menyentuh
telinganya. Kuku harus dipotong pendek (Jahn dan Hawke, 1990) dan untuk mencegah
penularan pada keluarga hendaknya menggunakan sabun antibakteri dan memiliki handuk
yang terpisah. Pisahkan sprai yang terinfeksi handuk, baju dari anggota keluarga yang lainnya
dan cuci dengan air hangat (Lewis, 2007). Untuk para pegulat perlu diingatkan untuk
memakai pelindung kepala, juga pada saat berlatih (Boies, 1997)
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Farhaan. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burrowi saring Dengan
Ichthyol (Ichthammol) Pada Otitis Eksterna Akut. http://www.usulid.ac.id. Diakses 25 Maret
2008.
Alford, Bobby R 2006. Cor Curriculum Syllabus: Review of Anatomy-Temporal Bone and
Ear. http://www.bcm.edu/oto/studs. Diakses 25 Maret 2008.

Al-Fatih, Muhammad. 2007. Pemeriksaan Telinga. http://www.


Hennykartika.wordpress.com. Diakses 29 Februari 2008.
Boies, Lawrence R. 1997. BOIES Buku Ajar Penyakit THT: Penyakit Telinga Luar. Edisi 6.
EGC. Jakarta. Hal. 81.
Cole, Charles dan Gazewood, John. 2007. Diagnosis and Treatment of Impetigo.
http://www.aafp.org. Diakses 25 Maret 2008Underbrink, Michael. 2001. Infection of
External Ear. http://wwwutmb.edu/otore. Diakses 29 Februari 2008.
Deepak, Awasthi. 2005. Ramsay Hunt Syndrome : Departemens of Neurology, Pediatrics and
Pathology. University of Chicago Hospital and Clinic. http://www.emedicine.com. Diakses
25 Maret 2008.
Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin: PIODERMA. Edisi 5. FKUI.
Jakarta. Hal. 57-63.
Faris, Acmad. 2006. Ot Hemathoma. Jombang: laboratorium/SMF THT Bapelkes RSD
Jombang

Gina, Santoso Hari. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: INFLAMASI. Jilid I. Edisi 3.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Hal. 12-15.
Hanif et al. 2000. Lesson of the Week: High Ear Piercing and the Rising Insidence of
Perichondritis of the Pinna. http://www.bmj.com/cgi. Diakses 6 Maret 2008
Hutchinson dan Atlanta. 1995. Otitis Externa: A Pesonal Pespective.
http://www.utmb.edu/oto. Diakses 29 Februari 2008.
John, Anthony dan Hawke, Michael. 1990. Infection of External Ear. http://.www.......com.
Diakses 29 Februari 2008.
Lee. 2006. Medical Encyclopedia PERICHINDRITIS. http://.www.nlm.nih.gov. Diakses 1
Maret 2008.
Lewis, Linda. 2005. Impetigo. http://www.education.com/reference/article. Diakses 29
Februari 2008.
Liviu, Iarovoi. 2008. Clinical, Immunological, Characteristics and Optimization of
Erysipelas. http://www.cnaa.acad.md. Diakses 25 Maret 2008.
Mansjoer, Arif et al. 2000. Kapita Selekta Kedokteran: Perikondritis. Jilid I. Edisi 3. Media
Aesculapius. FKUI. Hal. 94.
Nurcahyo. 2007. Kelainan Pada Telinga Luar. http://www.medicastore.com. Diakses 29
Februari 2008
Soekirman. 1997. Ot Hematoma dan Pengelolaannya. http://www.kalbe.co.id. Diakses 29
Februari 2008.
Sosialisman dan Helmi, 2004. Buku Ajar Ilmu Kesehatan TELINGA HIDUNG
TENGGOROK KEPALA LEHER. Edisi ke 5. Balai Penerbit FKUI. Hal. 44-45.
Subagio, Yoyok. 2006. Perikondritis Daun Telinga. Jombang: laboratorium/SMF THT
Bapelkes RSD Jombang
Subagyo, Retno L. 2002. Pemilihan NSAID Untuk Berbagai Situasi Klinik. http://www.pogionline.org. Diakses 23 Maret 2007.
Sularsito, Sri Adi dan Djuanda, Suria. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin:
DERMATITIS. Edisi 5. FKUI. Jakarta. Hal. 129-130.

Вам также может понравиться

  • GEMELI
    GEMELI
    Документ17 страниц
    GEMELI
    andrika
    Оценок пока нет
  • DBD Idai
    DBD Idai
    Документ2 страницы
    DBD Idai
    Siti Tiara
    Оценок пока нет
  • IOTA Sebagai Prediktor Preoperatif Neoplasma Ovarium 2
    IOTA Sebagai Prediktor Preoperatif Neoplasma Ovarium 2
    Документ8 страниц
    IOTA Sebagai Prediktor Preoperatif Neoplasma Ovarium 2
    widyani rachim
    Оценок пока нет
  • Lesi Pra Kanker Serviks Baru-1
    Lesi Pra Kanker Serviks Baru-1
    Документ32 страницы
    Lesi Pra Kanker Serviks Baru-1
    Anissya 0407
    Оценок пока нет
  • Fraktur Tersering
    Fraktur Tersering
    Документ62 страницы
    Fraktur Tersering
    Lani Diana Kahar
    Оценок пока нет
  • RFS, RSi, VCI
    RFS, RSi, VCI
    Документ2 страницы
    RFS, RSi, VCI
    listya
    Оценок пока нет
  • Rabdomyosarcoma Aca
    Rabdomyosarcoma Aca
    Документ12 страниц
    Rabdomyosarcoma Aca
    Atikacahyanip
    Оценок пока нет
  • Kematian Mudigah
    Kematian Mudigah
    Документ11 страниц
    Kematian Mudigah
    Genni
    Оценок пока нет
  • Fistula Preaurikular Kongenital Terinfeksi Rina
    Fistula Preaurikular Kongenital Terinfeksi Rina
    Документ31 страница
    Fistula Preaurikular Kongenital Terinfeksi Rina
    riezki_pattikratonMD
    Оценок пока нет
  • Pendarahan Retina
    Pendarahan Retina
    Документ34 страницы
    Pendarahan Retina
    Sheikha Nabila Muzakkir
    Оценок пока нет
  • REFERAT Hidrosefalus
    REFERAT Hidrosefalus
    Документ29 страниц
    REFERAT Hidrosefalus
    Rezki Widiansyah
    Оценок пока нет
  • Lapkas Erosi Kornea - Widya
    Lapkas Erosi Kornea - Widya
    Документ19 страниц
    Lapkas Erosi Kornea - Widya
    tri handayani
    Оценок пока нет
  • Bab II Tinjauan Pustaka Paper Trauma Tumpul
    Bab II Tinjauan Pustaka Paper Trauma Tumpul
    Документ17 страниц
    Bab II Tinjauan Pustaka Paper Trauma Tumpul
    onidlvd
    Оценок пока нет
  • PERIKONDRITIS
    PERIKONDRITIS
    Документ11 страниц
    PERIKONDRITIS
    Restu Pamanggih
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Diabetic Foot Rizka
    Laporan Kasus Diabetic Foot Rizka
    Документ27 страниц
    Laporan Kasus Diabetic Foot Rizka
    irbah khoirunisa
    Оценок пока нет
  • Lesi Pra Kanker
    Lesi Pra Kanker
    Документ24 страницы
    Lesi Pra Kanker
    Lalu Wejehardi
    Оценок пока нет
  • Responsi - Hidrosefalus
    Responsi - Hidrosefalus
    Документ12 страниц
    Responsi - Hidrosefalus
    Riku Kitami
    Оценок пока нет
  • Lesi Pra Kanker PDF
    Lesi Pra Kanker PDF
    Документ16 страниц
    Lesi Pra Kanker PDF
    Amatir
    Оценок пока нет
  • Tof
    Tof
    Документ6 страниц
    Tof
    yayastoyz
    Оценок пока нет
  • Rerefat Undenscended Testiculorum (UDT)
    Rerefat Undenscended Testiculorum (UDT)
    Документ34 страницы
    Rerefat Undenscended Testiculorum (UDT)
    okyoktavani
    Оценок пока нет
  • Referat Dekompensatio Cordis
    Referat Dekompensatio Cordis
    Документ50 страниц
    Referat Dekompensatio Cordis
    Sisca Angela Hanses
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Документ19 страниц
    Laporan Kasus
    Anto Ronaldo
    Оценок пока нет
  • Referat Atonia Uteri
    Referat Atonia Uteri
    Документ29 страниц
    Referat Atonia Uteri
    Karamina Maghfirah
    Оценок пока нет
  • Tonsillectomy
    Tonsillectomy
    Документ48 страниц
    Tonsillectomy
    Elsya Aprilia
    Оценок пока нет
  • Referat Suara Serak 1
    Referat Suara Serak 1
    Документ16 страниц
    Referat Suara Serak 1
    Kamilah Nasar
    Оценок пока нет
  • CRS - Laryngopharyngeal Reflux PDF
    CRS - Laryngopharyngeal Reflux PDF
    Документ12 страниц
    CRS - Laryngopharyngeal Reflux PDF
    Srikitta Danielia
    Оценок пока нет
  • Blefaritis
    Blefaritis
    Документ15 страниц
    Blefaritis
    Sudaryawan
    Оценок пока нет
  • REFERAT Germinoma Intrakranial 17042019
    REFERAT Germinoma Intrakranial 17042019
    Документ31 страница
    REFERAT Germinoma Intrakranial 17042019
    Della Puspita Sari
    Оценок пока нет
  • Diagnosis Banding Hidrosefalus
    Diagnosis Banding Hidrosefalus
    Документ5 страниц
    Diagnosis Banding Hidrosefalus
    Tata Aurelia Karita
    Оценок пока нет
  • Referat Leukokoria Kelompok 84
    Referat Leukokoria Kelompok 84
    Документ22 страницы
    Referat Leukokoria Kelompok 84
    Asti Ainun Mahfira
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Forensik
    Identifikasi Forensik
    Документ2 страницы
    Identifikasi Forensik
    Siti Aisah Ratnaningrat
    Оценок пока нет
  • Keracunan Paraquat
    Keracunan Paraquat
    Документ23 страницы
    Keracunan Paraquat
    Azuhra Annisa
    Оценок пока нет
  • Referat Gizi Buruk
    Referat Gizi Buruk
    Документ36 страниц
    Referat Gizi Buruk
    Ricksando Siregar
    Оценок пока нет
  • Referat Infanticide
    Referat Infanticide
    Документ51 страница
    Referat Infanticide
    aya
    Оценок пока нет
  • REFERAT Abortus
    REFERAT Abortus
    Документ19 страниц
    REFERAT Abortus
    fauzan
    Оценок пока нет
  • Refarat Bunuh Bayi
    Refarat Bunuh Bayi
    Документ35 страниц
    Refarat Bunuh Bayi
    Muslim Amaluddin
    Оценок пока нет
  • Cvi
    Cvi
    Документ13 страниц
    Cvi
    yosipramelisa
    Оценок пока нет
  • Anes Referat Rjpo
    Anes Referat Rjpo
    Документ29 страниц
    Anes Referat Rjpo
    Bernadette Tiffany
    Оценок пока нет
  • Kuesioner Konjungtivitis 2 2
    Kuesioner Konjungtivitis 2 2
    Документ9 страниц
    Kuesioner Konjungtivitis 2 2
    Wirjapratama Putra
    Оценок пока нет
  • Trauma Sendi
    Trauma Sendi
    Документ8 страниц
    Trauma Sendi
    Dyah Wulan Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Definisi Hifema
    Definisi Hifema
    Документ12 страниц
    Definisi Hifema
    Bambang Poernomo
    Оценок пока нет
  • Mini Cex Abortus Inkomplit Sevi Margalina
    Mini Cex Abortus Inkomplit Sevi Margalina
    Документ42 страницы
    Mini Cex Abortus Inkomplit Sevi Margalina
    Zefqy Wahyu Mardiana
    Оценок пока нет
  • Referat Invaginasi
    Referat Invaginasi
    Документ27 страниц
    Referat Invaginasi
    CM96
    Оценок пока нет
  • Jurnal Meningitis
    Jurnal Meningitis
    Документ7 страниц
    Jurnal Meningitis
    roy
    Оценок пока нет
  • CRS DHF
    CRS DHF
    Документ31 страница
    CRS DHF
    fino nauvalino
    Оценок пока нет
  • DISTOSIA
    DISTOSIA
    Документ32 страницы
    DISTOSIA
    Rizqy Astrilia
    Оценок пока нет
  • Anestesi Spinal Pada Pasien Remove Implant
    Anestesi Spinal Pada Pasien Remove Implant
    Документ43 страницы
    Anestesi Spinal Pada Pasien Remove Implant
    Cindry Alfa Tatuhas
    Оценок пока нет
  • Sinusitis Maksilaris Kronis
    Sinusitis Maksilaris Kronis
    Документ23 страницы
    Sinusitis Maksilaris Kronis
    Herizko Kusuma
    Оценок пока нет
  • Katarak Komplikata
    Katarak Komplikata
    Документ15 страниц
    Katarak Komplikata
    Echaa Metaa
    Оценок пока нет
  • Bab II Pitiriasis Rosea
    Bab II Pitiriasis Rosea
    Документ14 страниц
    Bab II Pitiriasis Rosea
    Citra Cahyati
    Оценок пока нет
  • Hydrocephalus 30.09.2017
    Hydrocephalus 30.09.2017
    Документ28 страниц
    Hydrocephalus 30.09.2017
    spirit
    Оценок пока нет
  • Rheumatoid Arthritis
    Rheumatoid Arthritis
    Документ50 страниц
    Rheumatoid Arthritis
    Yola Artika Verina
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan-Funduskopi Direk YUNITA
    Pemeriksaan-Funduskopi Direk YUNITA
    Документ13 страниц
    Pemeriksaan-Funduskopi Direk YUNITA
    Nurfitriani Abdillah
    Оценок пока нет
  • Bimo - Sistemik Sebelum Dilakukan Tindakan Bedah
    Bimo - Sistemik Sebelum Dilakukan Tindakan Bedah
    Документ40 страниц
    Bimo - Sistemik Sebelum Dilakukan Tindakan Bedah
    Bobby Rahmanto
    Оценок пока нет
  • BAB III Lesi Meniskus
    BAB III Lesi Meniskus
    Документ2 страницы
    BAB III Lesi Meniskus
    angga
    Оценок пока нет
  • Tali Pusat Menumbung
    Tali Pusat Menumbung
    Документ7 страниц
    Tali Pusat Menumbung
    yemi
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Rectal Toucher
    Pemeriksaan Rectal Toucher
    Документ4 страницы
    Pemeriksaan Rectal Toucher
    Nano Nano
    Оценок пока нет
  • Inflamasi Aurikular
    Inflamasi Aurikular
    Документ8 страниц
    Inflamasi Aurikular
    Anonymous GOUaH7F
    Оценок пока нет
  • Inflamasi Aurikula
    Inflamasi Aurikula
    Документ9 страниц
    Inflamasi Aurikula
    Teuku Akmal Kausar
    Оценок пока нет
  • Inflamasi Aurikula
    Inflamasi Aurikula
    Документ9 страниц
    Inflamasi Aurikula
    Rayya Trianda
    Оценок пока нет
  • Rabies
    Rabies
    Документ6 страниц
    Rabies
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Presus Praktik Lapangan
    Presus Praktik Lapangan
    Документ15 страниц
    Presus Praktik Lapangan
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Patomekanisme Rabies
    Patomekanisme Rabies
    Документ2 страницы
    Patomekanisme Rabies
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Patomekanisme Rabies
    Patomekanisme Rabies
    Документ5 страниц
    Patomekanisme Rabies
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Referat Presus 7
    Referat Presus 7
    Документ3 страницы
    Referat Presus 7
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Ope
    Laporan Kasus Ope
    Документ8 страниц
    Laporan Kasus Ope
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • SOAL Pak Dian Dinkes
    SOAL Pak Dian Dinkes
    Документ2 страницы
    SOAL Pak Dian Dinkes
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Presus Ke 7 Rabies
    Presus Ke 7 Rabies
    Документ2 страницы
    Presus Ke 7 Rabies
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Patomekanisme Rabies
    Patomekanisme Rabies
    Документ5 страниц
    Patomekanisme Rabies
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Bahan Presus 3
    Bahan Presus 3
    Документ3 страницы
    Bahan Presus 3
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Tugas Irma Ecce 3
    Tugas Irma Ecce 3
    Документ5 страниц
    Tugas Irma Ecce 3
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Definisi, Etiologi, Epidemiologi Tripanosomiasis
    Definisi, Etiologi, Epidemiologi Tripanosomiasis
    Документ3 страницы
    Definisi, Etiologi, Epidemiologi Tripanosomiasis
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Patomekanisme Rabies
    Patomekanisme Rabies
    Документ2 страницы
    Patomekanisme Rabies
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Soal DR Amel 3
    Soal DR Amel 3
    Документ4 страницы
    Soal DR Amel 3
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Kasus SOCA Ascariasis
    Kasus SOCA Ascariasis
    Документ4 страницы
    Kasus SOCA Ascariasis
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Kasus Soca 2012
    Kasus Soca 2012
    Документ1 страница
    Kasus Soca 2012
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Vitamin Kasus Soca 1
    Vitamin Kasus Soca 1
    Документ3 страницы
    Vitamin Kasus Soca 1
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Soal Lepra
    Soal Lepra
    Документ3 страницы
    Soal Lepra
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Soca Skabies Tropmed
    Soca Skabies Tropmed
    Документ3 страницы
    Soca Skabies Tropmed
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Inflamasi Pada Aurikula
    Inflamasi Pada Aurikula
    Документ4 страницы
    Inflamasi Pada Aurikula
    Yahdiyani Razanah
    Оценок пока нет
  • Kasus Soca 2012
    Kasus Soca 2012
    Документ1 страница
    Kasus Soca 2012
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ3 страницы
    1
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Kasus SOCA Ascariasis
    Kasus SOCA Ascariasis
    Документ3 страницы
    Kasus SOCA Ascariasis
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Inflamasi Pada Aurikuler
    Inflamasi Pada Aurikuler
    Документ5 страниц
    Inflamasi Pada Aurikuler
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Luka Tusuk
    Luka Tusuk
    Документ12 страниц
    Luka Tusuk
    Mia San Mia
    Оценок пока нет
  • Tanda Dan Gejala: F. Tepi Tidak Rata
    Tanda Dan Gejala: F. Tepi Tidak Rata
    Документ3 страницы
    Tanda Dan Gejala: F. Tepi Tidak Rata
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Penegakkan Diagnosis
    Penegakkan Diagnosis
    Документ9 страниц
    Penegakkan Diagnosis
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Definisi, Etiologi, Epidemiologi ARDS
    Definisi, Etiologi, Epidemiologi ARDS
    Документ4 страницы
    Definisi, Etiologi, Epidemiologi ARDS
    RiandiCP
    Оценок пока нет
  • Penegakkan Diagnosis
    Penegakkan Diagnosis
    Документ3 страницы
    Penegakkan Diagnosis
    RiandiCP
    Оценок пока нет