Вы находитесь на странице: 1из 61

Pembimbing

Dr. Agah Gadjali, Sp.M


Dr. Gartati Ismail, Sp.M
Dr. Henry A.W, Sp.M
Dr. Hermansyah, Sp.M
Dr. Mustafa, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK STASE MATA

PRESENTASI KASUS
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN RS SAID SUKANTO

Marcello Telasman 07120100064


Periode 5 Mei 6 Juni 2014

Identitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Usia
Agama
Suku Bangsa
Status Nikah
Pekerjaan
Alamat
No Pasien
Tanggal Kunjungan

: Tn. R
: Laki-laki
: 49 Tahun
: Islam
: Betawi
: Menikah
: MABES POLRI
: Jl. Mawar II RT 7/13, Bintoro,
Tangerang 15324
: 705398
: 7 Mei 2014

Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis
Hari/Tanggal
Tempat
Jam

: Rabu, 7 Mei 2014


: Poli Mata RS POLRI Said Sukanto
: Pk. 10.45 WIB

Keluhan Utama
Penglihatan buram mendadak pada mata sebelah
kiri sejak 6 hari SMRS

Keluhan Tambahan
Silau pada mata kiri
Mata merah sebelah kiri
Rasa tidak nyaman pada mata kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pts datang dgn keluhan penurunan visus pada mata
kiri sejak 6 hari SMRS yang diikuti dengan mata
merah, silau serta rasa tidak nyaman/pegal pada
mata kiri.
Penurunan visus pada mata kiri dialami secara
mendadak dan bersifat progresif

Pts mengaku seringkali menutup mata kirinya agar


dapat melihat dengan jelas dan tidak silau

Keluhan yang dirasakan pts terjadi secara progresif tanpa


adanya perbaikan sejak onset.
Tidak ada waktu tertentu dimana keluhan pts dirasakan
membaik (persisten)
Keluhan muntah, demam, nyeri kepala, gatal pada mata,
pandangan ganda, ataupun wilayah hitam pada lapang
pandang disangkal oleh pasien.

Pts telah menggunakan obat tetes OTeM yang dibeli dr


warung sejak 5 hari SMRS namun tidak ada perbaikan.
Mata kanan tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pts memiliki riwayat darah tinggi tdk terkontrol


Pts tidak memiliki riwayat DM, Asam Urat, ataupun Kolesterol
Riwayat mata terkena bahan kimia disangkal
Pts tidak memiliki riwayat penurunan visus/ penggunaan kacamata
sebelumnya
Riwayat trauma/infeksi mata disangkal oleh pts
Pts tidak memiliki riwayat pembedahan
Pts tidak memiliki riwayat penyakit seksual menular
Pts tidak memiliki riwayat penyakit artritis

Riwayat Keluarga
Bpk pts memiliki riwayat darah tinggi
Tdk ada keluarga pts yang pernah mengalami penyakit
mata

Riwayat Kebiasaan
Pts memiliki kebiasaan berolahraga scr rutin
Pts memiliki kebiasaan merokok sejak SMA
Hingga usia 20an

= 2 bungkus/hari

30an hingga sekarang

= 1 bungkus/hari

Riwayat konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang


disangkal oleh pts.

Pts tidak mempunyai hewan peliharaan (cth:kucing)

Riwayat Konsumsi Obat


Riwayat konsumsi
disangkal oleh pts.

obat-obatan jangka

panjang

Riwayat Alergi
Riwayat alergi terharap obat-obatan
makanan tertentu disangkal oleh pts.

ataupun

Pemeriksaan Fisik
Diperiksa pada 7 Mei 2014 Pk. 10.45 WIB
i. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital

TD
Nadi
RR
Suhu

: Sakit Ringan
: Compos Mentis (E4V5M6)

: 150/100 mmHg
: 92x/menit
: 14x/menit
: afebris

ii. Pemeriksaan Khusus (Pemeriksaan


Oftalmologi)
Visus
Tonometri Digital
Kedudukan bola mata

Gerakan bola mata


Visus

OD

OS

5/7.5

5/207

N-1

OD

Ortoforia

OS

5/7.5

5/207

Normal, Fluktuasi (+)

Fluktuasi (-)

Kedudukan bola mata

Ortoforia

Ortoforia

Gerakan bola mata


P. Lapangan Pandang

Luas

Luas

Palpebra superior

Tenang

Tenang

Palpebra inferior

Tenang

Tenang

Palpebra superior
Konjungtiva tarsal
Palpebra inferior
superior

Tenang
Tenang
Tenang

Tenang
Tenang
Tenang

Konjungtiva tarsal
inferior

Tenang

Tenang

TIO palpasi

OD

OS

Tenang

Injeksi Siliar (+)

Arkus Juvenalis (+)

Arkus Juvenalis (+),


Presipitat keratik
minimal (+)

Dalam, Jernih, hipopion


(-)

Dalam, Cells (3+) &


Flares (2+), hipopion(-)

Nodul (-), Kripte (+),


sinekia (-)

Nodul (-),
Kripte (+), sinekia (+)

Regular, 3mm

Irregular

Refleks Cahaya
Langsung

Baik, miosis terhadap


rangsang cahaya

Refleks Cahaya tdk


Langsung

Baik, miosis terhadap


rangsang cahaya

Lensa

Jernih, shadow test (-)

Jernih, shadow test (-)

Konjungtiva Bulbi
Kornea

Bilik Mata Depan


Iris

Pupil

OKULAR SINISTRA

Presipitat Kornea
Pupil Iregular,
Sinekia +

Arkus Juvenalis

Injeksi Siliaris

OKULAR SINISTRA

Cells & Flares (2+)

OKULAR SINISTRA

Cells and Flares

Resume

Seorang pria 39 tahun dtg dgn keluhan penurunan visus


mendadak pada OS sejak 6 hari SMRS. Pasien juga mengeluh
adanya mata merah, photophobia (+), serta pegal mata pada mata
kiri. Keluhan bersifat progresif tanpa perbaikan sejak onset.

Pemeriksaan umum: TD 150/110mmHg

Pemeriksaan oftalmologi: Visus OS 5/207, Digital OS N-1, Injeksi


Silier (+) pada OS, arkus juvenalis disertai presipitat keratik
minimal (+) pada kornea OS, Cells (3+) & Flares (2+) pada BMD OS,
sinekia posterior OS, pupil OS irregular.

Riwayat hipertensi yang tidak terkontrol (+)

Pasien telah menggunakan obat tetes OTeM sbg usaha untuk


meredakan keluhannya namun tidak ada perbaikan.

Pasien merupakan perokok derajat sedang (Index Brinkman 200600)

Diagnosis Kerja
Uveitis Anterior non Granulomatosa Idiopatik
Derajat Sedang (moderate)

Tatalaksana
Medikamentosa yang diberikan:
Dexamethasone 1 mg/ml
6 x OS
Neomycin Sulfat 3.5 mg/ml
Polymyxin B Sulfat 10.000 IU/ml
Midriasil
3 x OS
Ciprofloxacin
2 x 500 mg

Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Uvea

1. Iris
Bersambungan dengan bagian anterior badan siliar dan berada pd
permukaan anterior lensa
Memisahkan kamera anterior dari kamera posterior
Membentuk pupil ditengahnya, suatu celah yang dapat berubah
ukurannya dg kerja otot sfingter dan dilator utk mengatur jumlah
cahaya yg masuk ke mata
Otot sfingter dipersarafi sistem saraf parasimpatis
Otot dilator dipersarafi sistem saraf simpatis
Pasokan darah diberikan lewat a. sirkulus major iris

Membentang ke depan dari


ujung anterior koroid ke
pangkal iris (+6 mm)
Terdiri dari 3 bagian: otot
siliaris, pars plikata
(prosesus siliaris), dan pars
plana
Otot siliaris dipersarafi saraf
simpatik, berfungsi untuk
proses akomodasi lensa
Prosesus siliaris dibentuk
oleh epitel dua lapis;
berpigmen dan tidak
berpigmen dg stroma
vaskular. Fungsi: produksi
cairan aqueous.
Pars plana terdiri dari
stroma yg relatif avaskuler
insisi bedah pada lapisan
ini relatif aman untuk
mencapai badan kaca

2. Korpus Siliaris

3. Koroid
Berada di antara retina dan
sklera
Dibentuk oleh arteriol, venula,
dan anyaman kapiler
berfenestrasi yang padat
Melekat longgar ke sklera
Pemberi nutrisi lapisan luar
retina bagian dalam
Membran dasarnya bersama
dg membran dasar epitel
pigmen retina (EPR)
membentuk membran Bruch
yang aselular berfungsi
sebagai sawar difusi antara
koroid dan retina

Uveitis
Uveitis: Radang pada Uvea
Berdasarkan Anatomi:
- Anterior Iritis, Iridosiklitis
- Intermediate Siklitis/Pars Planitis, vitritis
- Posterior koroiditis, retinitis, papillitis, retinal
vaskulitis
- Panuveitis Radang pada seluruh uvea diikuti
oleh vitritis, retinitis, papillitis, dan
retinal vaskulitis

Epidemiologi
1. Di Indonesia belum ada data yang akurat mengenai jumlah
kasus uveitis. Estimasi sekitar 15 per 100.000 orang di
Indonesia menderita Uveitis; dimana 75% - Uveitis Anterior
dan 25% sisanya adalah Uveitis Intermediate dan Posterior
2. Di AS : 8-12 orang dari 100.000 penduduk mengalami uveitis
anterior per tahunnya. Tingkat prevalensi terbanyak adalah
pada usia 20-50 th; terutama usia 30-an. Pria > Wanita

Uveitis Anterior

Uveitis anterior : Peradangan iris dan bagian depan badan


siliar (pars plikata), kadang-kadang menyertai peradangan
kornea, dan sklera.

Iritis + Siklitis = Iridosiklitis = Uveitis Anterior

Etiologi Uveitis Anterior


Reaksi imunitas
Infeksi
Benda asing/antigen
Penyakit autoimun

Deposisi kompleks imun dalam traktus uvealis

Etiologi Uveitis Anterior

Etiologi (2)

Autoimun:
Artritis rheumatoid juvenilis
Spondilitis ankilosa
Sindrom reiter
Kolitis ulserativa

Infeksi:
Sifilis
Tuberkulosis
Lepra (morbus Hensen)
Herpes Zoster
Keganasan:
Sindrom masquerade
Retinoblastoma
Leukemia
Lain-lain:
Idiopatik
Uveitis traumatika
Ablatio retina

- Uveitis terinduksi-lensa
- Sarkoidosis
- Penyakit chron
- Psoriasis

- Herpes simpleks
- Onkoserkiasis
- Adenovirus

- Limfoma
- Melanoma maligna

- Iridosiklitis heterokromik Fuchs


- Gout
- Krisis glaukomatosiklitik (PSS)

Radang

Sel radang dan


fibrin

Pd. melebar

Permeabilitas
Meningkat

Injeksi Siliaris

Eksudasi(+)

Edema Iris

Kornea

Hifema

Miosis,
Refleks pupil
menurun

BMD

Pupil

Keratik
presipitat

Organisasi ke
lensa

Seklusio Pupil

Oklusio Pupil

Patofisiologi

Sinekia
Posterior

Cells and Flare


(+)

Hipopion

Organisasi ke
endotel kornea

Sinekia
Anterior

Peningkatan
TIO (glaukoma
sekunder)

Katarak

Akut

Lamanya
kronik

Uveitis
Anterior

Granulomatosa

Patologi
Non-granulomatosa

Klasifikasi

Manifestasi Klinis: Uveitis Anterior


Uveitis Anterior Akut
Mendadak, berlangsung selama <=3bulan
Keluhan Unilateral
Uveitis Anterior Kronik
Perlahan (insidious), berulang <=3bulan setelah putus obat post
uveitis anterior akut
Keluhan Unilateral/Bilateral

Uveitis
Granulomatosa vs Non-Granulomatosa
Non Granulomatosa
(Uveitis Akut)

Granulomatosa
(Uveitis Kronik)

Onset

Akut

Perlahan (insidious)

Nyeri

-/ minimal

Photophobia

+/-

Blurred vision

Ringan - Sedang

Berat

Injeksi Siliaris

Slight/-

Pupil

Kecil dan irregular

Kecil dan irregular

Post. Sinekia

+/-

+/-

Nodul Iris

+/-

Lokasi

Uvea Anterior

Uvea Anterior/post

Presipitat Korneal

Putih berbatas tegas

Diffuse keabuan
(mutton fat)

Pemeriksaan Fisik: Uveitis Anterior


Injeksi perikorneal/siliar
Presipitat keratik
Nodul iris
Sel-sel aquos dan Flare pada BMD
Hipopion atau Hifema
Miosis dan iregularitas pupil
Refleks pupil menurun/hilang
Sinekia Posterior/Anterior (Iris Bombe)
Shadow Test +/ Penurunan /Peningkatan TIO

Injeksi Siliaris

Melebarnya a. siliar anterior (arteri perikorneal):


- Hiperemis padat daerah sekitar kornea, berkurang ke arah forniks
- Lakrimasi (+), Fotofobia (+), Nyeri tekan kornea (+)

Presipitat Kornea
1. Mutton Fat (Uveitis Granulomatosa)

2. Presipitat kornea pada Uveitis non Granulomatosa

Cells & Flares pada BMD

Eksudat (+) pada BMD


Hipopion

Hifema

Sinekia
Sinekia posterior

Sinekia anterior (iris bombe)

Nodul Iris
Koeppe Nodules

Busacca Nodules

Grading Uveitis
1.

Grading Sel dan Flares


Grade

Flare

Cells

Complete Absences

No Cells

1+

Faint (Barely Detectable)

5-10 cells/field

2+

Moderate (iris and lens


details clear)

10-20 cells/field

3+

Marked (iris and lens are


hazy)

20-50 cells/field

4+

Intense (fixed,
coagulated aqueous
with considerable fibrin)

>50 cells/field

2. Grading Uveitis Anterior berdasarkan Gejala Klinis

Komplikasi

Glaukoma Sekunder
Katarak
Edema diskus Optikus dan makula
Edema Kornea
Ablasio Retina
Panuveitis
Endoftalmitis
Panoftalmitis
Kebutaan

Faktor Resiko
1.

Faktor Genetik (HLA-B27)

2.

Riwayat penyakit Infeksi (STD, Herpes Simplex, H. Zoster)

3.

Riwayat penyakit Autoimun (Behcets, Crohns, Sarkoidosis)

4.

Riwayat Cedera/Trauma Mata (termasuk riwayat Operasi)

5.

Hewan peliharaan (Kucing)

6.

Penyakit Immunodefisiensi (HIV)

Pemeriksaan Penunjang
I. PEMERIKSAAN UMUM

Pemeriksaan Visus

Pemeriksaan Slit Lamp


Kornea Presipitat
Iris Atrofi, Nodules, heterokromia

BMD Cell and Flares


Tonometri
Gonioskopi
Funduskopi
Pemeriksaan Lab

Angiotensin Converting Enzyme (ACE)


Antinuclear Antibody (ANA)
Complete Blood Count (CBC)
Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
ELISA Test
Pencitraan/ Imaging

II. PEMERIKSAAN KHUSUS

Tatalaksana
Tujuan terapi uveitis menurut AOA:
1.
2.
3.
4.
5.

Mengembalikan tajam penglihatan


Meredakan nyeri pada mata
Menemukan sumber inflamasi dan menghentikannya
Mencegah terbentuknya sinekia
Mengendalikan tekanan intraokular

Medikamentosa
1. Corticosteroid (topikal)
Menghentikan proses inflamasi
Menghambat pembentukan eksudat
Stabilisasi membran sel
Menghambat produksi lisozyme o/ granulosit
Menghambat sirkulasi limfosit dan sel radang
2. Sikloplegik dan Midriatik
Mengurangi nyeri lewat imobilisasi iris
Mencegah terjadinya sinekia
Stabilisasi blood-aqueous barrier dan mencegah
terjadinya flare.

3. Corticosteroid (oral) dan NSAIDs


Digunakan apabila pengobatan steroid topikal
tidak memberi perbaikan

Berdasarkan
Grading
Spesifik
Berdasarkan
Penyebab

Terapi
Non Spesifik

Terapi Spesifik
1. Berdasarkan Grading
A.
1.
2.
3.
4.

Mild Uveitis
Cyclopentolate 1% (t.i.d) or homatropine 5% (b.i.d t.i.d)
Prednisolone 1% (b.i.d q.i.d)
Oral Aspirin or ibuprofen 2 tablets/day (q.4h)
Follow up 4-7days

B. Moderate Uveitis
1. Homatropine 5% (q.i.d) or Scopolamine 0.25% (b.i.d)
2. Prednisolone 1% (q.i.d)
3. Oral Aspirin or ibuprofen 2 tablets/day (q.4h)
4. Beta Blocker if IOP is elevated
5. Dark glasses
6. Follow up 2-4days

C. Severe Uveitis
1.Atropine 1% (b.i.d t.i.d), homatropine 5% (q.4h)
2.Prednisolone 1% (q.2-4h)
3.Oral Aspirin or ibuprofen 2tablets/day (q.3-4h)
4.Beta Blocker if IOP is elevated
5.Dark glasses
6.Follow up 1-2days

# Evaluation (Followup)
i.1-7 days tergantung grading uveitis
ii.Terdiri dari: pemeriksaan visus, pemeriksaan TIO, slitlamp, cell
and flares, dan evaluasi perbaikan dari terapi.
iii.Dosis terapi diturunkan apabila terdapat perbaikan terhadap
jumlah cells and flares.
iv.Steroid dilanjutkan sampai respon patologis selular
absent/minimal; sembari dilakukan tappering off.
v.Setelah kondisi mata stabil, dilakukan follow up minimal 6
bulan sekali.

2. Berdasarkan Penyebab

Terapi non Spesifik


Edukasi
1. Edukasi pasien mengenai uveitis anterior
2. Edukasi pasien untuk rutin meminum obat dan
melaksanakan jadwal follow up yang telah ditentukan
3. Menjelaskan mengenai efek samping yang mungkin
terjadi dari diberikannya pengobatan steroid

Prognosis Uveitis Anterior


Umumnya kasus uveitis anterior prognosisnya baik bila
didiagnosis lebih awal dan diberi pengobatan yang tepat.

Prognosis visual pada iritis kebanyakan pulih dengan baik


tanpa adanya katarak, glaukoma dan uveitis posterior.
Keterlibatan retina, koroid atau nervus optikus cenderung
memberi prognosis yang lebih buruk.

Pembahasan
Teori

Pasien

Epidemiologi

Sebagian besar pasien adalah


pria berusia 20-50 tahun

Pria, usia 49 tahun

Gejala Klinis

Fotofobia, nyeri pegal pada


mata, mata merah, penurunan
visus, dan adanya lakrimasi.

Fotofobia (+)
Pegal pada mata (+)
Mata Merah(+)
Penurunan visus (+)

Pemeriksaan
Fisik

Injeksi perikorneal/siliar
Presipitat keratik
Nodul iris
Sel-sel aquos dan Flare pada BMD
Hipopion atau Hifema
Miosis dan iregularitas pupil
Refleks pupil menurun/hilang
Sinekia Posterior/Anterior (Iris
Bombe)
Shadow Test +/Penurunan/Peningkatan TIO

Injeksi Perikorneal (+)


Presipitat Keratik (+)
Cells (3+) & Flares (2+)
Pupil iregular
Refleks cahaya langsung
dan tidak langsung (-)
Sinekia Post (+)
Penurunan TIO (+)

Daftar Pustaka
1.

Riordan P, Whitcher J. General Ophthalmology, 17th ed. McGraw Hill,


Lange.

2.

American Optometric Association. http://www.aoa.org/documents/cpg7.pdf, 2004

3.

Catania LJ. Primary care of the anterior segment, 2nd ed. Norwalk, CT:
Appleton & Lange, 1995:372.

4.

Rothova A, van Veenendaal W, Linssen A, et al. Clinical features of acute


anterior uveitis. Am J Ophthalmol 1987; 103(2):137-45.

5.

Rosenbaum JT, Nozik RA. Uveitis: many diseases, one diagnosis. Am J Med
1985; 79(5);545-7.

6.

Callen JP, Mahl CF. Oculocutaneous manifestations observed in


multisystem disorders. Dermatol Clin 1992; 10(4):709-16.

7.

Wakefield D, Montanaro A, McCluskey P. Acute anterior uveitis and HLAB27. Surv Ophthalmol 1991; 36(3):223-32.

8.

Rosenbaum JT. Acute anterior uveitis and spondyloarthropathies. Rheum


Dis Clin North Am 1992; 18(1):143-9.

9.

Brewerton DA, Caffrey M, Nicholls A, et al. Acute anterior uveitis and HLAB27. Lancet 1973; 2:994-6.

10.

Henderly DE, Genstler AJ, Smith RE, et al. Changing patterns of uveitis. Am
J Ophthalmol 1987; 103(2):131-6.

THANK YOU

Вам также может понравиться

  • Case Kolelitiasis A
    Case Kolelitiasis A
    Документ24 страницы
    Case Kolelitiasis A
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Atresia Ani A
    Atresia Ani A
    Документ22 страницы
    Atresia Ani A
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Diagnosis Holistik Adham
    Diagnosis Holistik Adham
    Документ23 страницы
    Diagnosis Holistik Adham
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Stroke Infark 1
    Stroke Infark 1
    Документ16 страниц
    Stroke Infark 1
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Ambliopia Case
    Ambliopia Case
    Документ17 страниц
    Ambliopia Case
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Kasus Appendisitis
    Kasus Appendisitis
    Документ19 страниц
    Kasus Appendisitis
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Skabies
    Skabies
    Документ17 страниц
    Skabies
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Penyuluhan Campak
    Penyuluhan Campak
    Документ15 страниц
    Penyuluhan Campak
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Dermatologi Problem Pada Pubertas
    Dermatologi Problem Pada Pubertas
    Документ14 страниц
    Dermatologi Problem Pada Pubertas
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Daftar Penyuluhan Campak
    Daftar Penyuluhan Campak
    Документ4 страницы
    Daftar Penyuluhan Campak
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Katarak Juvenil
    Katarak Juvenil
    Документ18 страниц
    Katarak Juvenil
    Lulu Mukhlisoh
    100% (2)
  • Hordeolum
    Hordeolum
    Документ58 страниц
    Hordeolum
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Presentation Elektif New
    Presentation Elektif New
    Документ41 страница
    Presentation Elektif New
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Bab I Kasus
    Bab I Kasus
    Документ16 страниц
    Bab I Kasus
    Annisa Azlika
    Оценок пока нет
  • Resistance Hypertension
    Resistance Hypertension
    Документ12 страниц
    Resistance Hypertension
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Skenario 2 Kedkel Fix
    Skenario 2 Kedkel Fix
    Документ29 страниц
    Skenario 2 Kedkel Fix
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • The Prevalence and Prognosis of Resistant Hypertension in Patients With Heart Failure
    The Prevalence and Prognosis of Resistant Hypertension in Patients With Heart Failure
    Документ36 страниц
    The Prevalence and Prognosis of Resistant Hypertension in Patients With Heart Failure
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • GINJAL KRONIK
    GINJAL KRONIK
    Документ62 страницы
    GINJAL KRONIK
    bobbyrianto2210
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi Katarak
    Patofisiologi Katarak
    Документ7 страниц
    Patofisiologi Katarak
    Marcel Reinhard Sibarani
    100% (1)
  • Case Jantung
    Case Jantung
    Документ4 страницы
    Case Jantung
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • PBL 1
    PBL 1
    Документ50 страниц
    PBL 1
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Dengdengue
    Dengdengue
    Документ7 страниц
    Dengdengue
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • An Am Nest Is
    An Am Nest Is
    Документ1 страница
    An Am Nest Is
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • PBL Sken 1
    PBL Sken 1
    Документ20 страниц
    PBL Sken 1
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Ambliopia Case
    Ambliopia Case
    Документ17 страниц
    Ambliopia Case
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • Skenario 2 Kedkel Fix
    Skenario 2 Kedkel Fix
    Документ30 страниц
    Skenario 2 Kedkel Fix
    Shanti Intansari
    Оценок пока нет
  • Revisi Case Ambliopia
    Revisi Case Ambliopia
    Документ18 страниц
    Revisi Case Ambliopia
    Tegarrachman23
    Оценок пока нет
  • Data Strategis 2013
    Data Strategis 2013
    Документ174 страницы
    Data Strategis 2013
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет
  • ANATOMIMATA
    ANATOMIMATA
    Документ28 страниц
    ANATOMIMATA
    Isnan Wahyudi
    Оценок пока нет