Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gipsum merupakan material yang bisa ditemukan di alam berupa batu alam. Dalam
kedokteran gigi penggunaan gipsum untuk: (1) Mambuat Cast dan Die (2) Material Cetak (namun
sekarang penggunaan gipsum
Tipe-tipe Gipsum
Gipsum dibagi atas tiga tipe dasar berdasarkan cara pemanasannya:
1. Plaster : dihasilkan dari pemanasan gipsum mineral dalam ketel terbuka dengan suhu
110 hingga 12 derajat . Dihasilkan Beta-Calsium Sulfat Hemihidrat. Bentuknya
iregular dan porus
2. Dental Stone: dental stone dihasilkan ketika gipsum dipanaskan dibawah tekanan,
maka akan menghasilkan Alfa-Calsium Sulfat Hemihidrat. Bentuknya iregular dan
kurang porus.
3. Dental Stone High Strength: ketika gipsum dipanaskan dalam 30% larutan Calsium
Clorida (CaCl). Setelah itu klorida dibersihkan atau dihilangkan dengan air panas dan
material ditumbuk agar mendapatkan kehalusan yang diinginkan. Maka hasilnya
berupa material gipsum dengan desnitas yang tinggi dan halus.
Klasifikasi Gipsum
1. Impression Plaster (Tipe 1) : Impression Plaster merupakan tipe gipsum yang sudah
jarang digunakan karena rigid dan eksotermis sehingga akan panas saat setting
2. Model Plaster (Tipe II) : Kekuatan dari model plaster ini lebih rendah dibandingkan
dengan dental stone. W/P Rasio Model Plaster 0.45-0.50. bentuk dari model plaster
cenderung poros dan iregular sehingga membutuhkan air yang lebih banyak, sehingga
luas permukaan semakin besar. Tipe ini biasanya dipasarkan dengan warna putih
alami. Model plaster biasa digunakan untuk
Diagnostic cast atau study model
Pemasangan model kerja di artikulator
Basis model kerja
Flasking procedure untuk acrylic denture.
3. Dental stone (Tipe III) : Memiliki kekuatan yang lebih tingggi dengan w/p rasio 0.280.30. Bentuk partikel dari detal stone kuboid dan hanya membutuhkan sedikit air
deibandingkan dengan dental plaster. Dental stone digunakan untuk pembuatan:
Model gigi tiruan penuh atau gigi tiruan sebagian
Model orthodonti
Membuat pola malam
4. Dental Stone High Strength (Tipe IV) : biasanya dipasarkan dengan warna pink atau
hjau. Kekuatan dari denal stone high strength ini 2 kali lebih kuat dibandingkan
dnegan dental stone tipe III. Digunakan untuk:
Pembuatan model/ die pada crown, bridge dan implan
5. Dental stone high strength high expansion ( Tipe V): Biasanya dipasarkan dengan
warna biru atau hijau. Tipe ini bisa berekspansi sebesar 0.1% untuk mengimbangi
solidifcation shrinkage dari logam paduan. Dental stone tipe V memliki w/p rasio
0.20 dan memiliki compressive strength yang lebih tinggi. Digunakan untuk :
Die pada crown/bridge
Working dan Setting Times
Material harus dicampur dan dituang sebelum mencapai akhir dari working timesnya. Working
times setiap product berbeda-beda dan dipilih untuk menyesuaikan dengan aplikasinya.
Untuk Impression plaster, working timesnya 2-3 menit, sementara untuk gypsum-bonded
refractory investment, working timesnya 8 menit. Keduanya dikontrol oleh kecepatan reaksi.
Material model memiliki working time yang mirip dengan impression plaster, tetapi lebih
panjang. Untuk plaster, setting timesnya 5-10 menit, sementara stone bisa mencapai 20 menit.
Faktor yang memengaruhi setting dan working time:
Mempercepat: gypsum (<20%), Potassium sulfat dan sodium klorida (<20%)
Memperlambat: sodium klorida (>20%), potassium sitrat, boraks selain itu ada system powderliquid
Setting Expansion
Semua produk gips mengalami setting expansion (perubahan dimensi/ekspansi selama proses
pengerasan). Ekspansi pada dental plaster biasanya 0,00%-0,30%. Pada dental stone 0,00%0,20%, dental stone high strength 0,00%-0,10%, dan pada dental stone high strength high
expansion adalah 0,10%-0,30%. Setting expansion bisa dikontrol dengan memanipulasi variable.
Campuran yang kental dan cara pengadukan yang cepat bisa meningkatkan jumlah setting
expansion, sedangkan campuran yang lebih encer atau cair dan cara pengadukan yang lambat
dapat mengurangi jumlah setting expansion
Sifat-Sifat:
Stabilitas Dimensional
Ketika material telah disetting, maka terdapat sedikit atau bahkan tidak ada perubahan
dimensional. Stabilitasnya baik walaupun material larut atau soluble dalam air.
Compressive strength
Compressive strength dipengaruhi oleh rasio powder-liquid yang digunakan. Sangat jelas
jika pengurangan jumlah air yang digunakan untuk menghasilkan campuran yang
acceptable akan memberikan peningkatan yang signifikan pada compressive strengthnya.
Produk
Plaster
12
Dental Stone
30
Densite
48
Tensile strength
Tensile strength dari plaster sangat rendah (sekitar 2 MPa). Ini dikarenakan porositas dan
kerapuhan material ini, yang mempunyai kerugian pada gigi dan margin dari model dapat
dengan mudah rusak. Dental stone memiliki tensile strength 2x lebih besar disbanding
plaster, dan digunakan untuk memproduksi model bridge, crown dan dies
Hardness dan Abrasion resistance
Hardness permukaan pada produk gypsum sangat rendah, jadi material ini sangat rentan
Pada kasus skenario, gipsum yang digunakan untuk mendapatkan cetakan positif gigi yang
akan dibuatkan onlay adalah gipsum tipe IV (High strength, Low Expansion) karena logam
yang akan digunakan adalah base metal alloy yang kontraksinya rendah sehingga tidak
membutuhkan gipsum tipe V yang memiliki ekspansi tinggi untuk mengimbangi shrinkage
logam ketika berkontraksi
Investment
Investment merupakan bahan yang digunakan untuk pengecoran pola malam. Investment
merupakan stone yang dicampur dengan silika. Investment merupakan material yang tahan panas
(refractory material) dan tahan terhadap tekanan yang dihasilkan ketika logam cair didorong dengan
gaya masuk ke dalam mold untuk restorasi indirek.
Sifat yang Dibutuhkan untuk Investment:
Mudah dimanipulasi
Cukup kuat untuk menerima tekanan saat casting (tidak boleh rusak pecah ketika logam cair
dimasukkan)
Harus porus (bukan porus akibat adanya udara terjebak, tetapi pada waktu setting investment
ini sifatnya lebih porus dibanding gypsum. Supaya udara yang masuk dapat keluar)
Komposisi:
o Refractory Material: biasanya merupakan bentuk silikon dioksida, seperti quartz,
tridymite, kristobalit, atau campuran dari bahan-bahan tersebut. Refractory material ini
selalu ada di setiap bahan dental investment, untuk casting gold ataupun alloy highmelting point
o Binder Material: karena refractory material tidak membentuk massa koheren yang solid,
maka jenis binder dibutuhkan. Binder yang biasanya digunakan adalah Alfa-calsium
sulfat hemihidrat. Fosfat, etil silka, dan material serupa lainnya biasanya digunakan
sebagai binder untuk investement casting high-temperature.
o Bahan Kimia lain: bahan kimia lainnya diantaranya sodium klorida, pottasium sulfat,
grafit, magnesium oksida, copper powder biasanya ditambhakan dalam jumlah yang
sedikit untuk memodifikasi sifat fisiknya.
Jenis Investment:
1. Calcium Sulfat-Bonded Investment
Pada umunya investment yang cocok untuk casting gold alloy mengandung 65%-75%
quartz atau kristobalit, atau campuran keduanya dengan proporsi yang bervariasi, 25-35%
Alfa Calsium Sulfat Hemihdrat dan sekitar 2-3% bahan kimia modifier. Investment dengan
calsium sulfat hemihidrat sebagai binder relatif mudah untuk dimanipulasi. Calcium
sulfat- bonded investment biasanya terbatas penggunaannya untuk casting emas dan tidak
dipanaskan di atas 700oC . Bagian kalsium sulfat pada investment akan terdekomposisi
kedalam sulfur dioksida dan sulfur trioksida pada temperatur di atas 700 o C, dan cenderung
membuat brittle casting metal. Oleh karena itu kalsium sulfat pada binder biasanya tidak
digunakan pada investment untuk membuat casting palladium aau base metal alloy.
2. Phospate-Bonded Investment
Tipe investment yang paling sering digunakan untuk casting alloy dengan titik leleh tinggi
adalah phospate-bonded investmet. Tipe ini memiliki 3 komponen yang berbeda.
Componen pertama mengandung water-soluble phospate ion. Komponen kedua berekasi
dengan ion phospate pada suhu kamar. Komponen ketiga merupakan refractory material,
seperti silika. Sistem binding dari tipe phospate-bonded investment ini mengalami reaksi
asam-basa antara asam monoammonium phospate dan basic magnesia. Phospate yang
larut dalam air akan bereaksi dengan magnesia yang larut pada permukaan, dan akan
membentuk media binding engan partikel filler yang menempel pada matriks. Reaksi
kimia dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Air yang dihasilkan dari reaksi pada suhu kamar ini akan menurunkan viskositas campuran
ketika proses spatulasi berlansung.
Ketika reaksi berlangsung, partikel koloid terbentuk dengan interaksi yang kuat diantara
sesama partikel. Selama setting dan proses pembakaran, urutan reaksi kimia dan reaksi
termal menyebabkan perubahan fase yang bervariasi, sehingga pada suhu kamar dan pada
suhu yang tinggi investment tersebut akan tetap kuat dan mampu menahan dampak dari
titik leleh yang tinggi dari suatu alloys. Fase-fase yang terbetuk pada suhu yang tinggi
diantaranya Mg2P20, dan kemudian Mg3(P04). Untuk menghasilkan ekspansi yang lebih
tinggi maka diperlukan kombinasi dari ukuran partikel silika yang berbeda.
ANSI/ADA Spesifikasi
No
42
untuk
dental
phospate-bonded
investment
menspesifikasi 2 tipe investment untuk alloy yang memiliki temperatur solidnya diatas
1080oC atau untuk alloy dengan Tm < 12000C
Tipe 1: untuk inlay, crown dan restorasi fixed lainnya
Tipe 2: untuk partial denture
3. Silika-Bonded Investment
Tipe investment ini diturunkan dari silika bon ethyl silica, dispersi aqueous dari koloid
silika atau dari sodium silika. Investment ini terdiri dari refractory silika, yang diikat oleh
hidrolisis ethyl silika dengan adanya asam hidroklorid. Produk dari hidrolisis adalah
solusi koloid dari asam silika dan ethyl alkohol, yang dapat ditulis:
%20II.pdf.
Tipe-tipe
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22427/3/Chapter
Gypsum
[Internet]
Available
http://www.doktergigionline.com/2011/08/tipe-tipe-gypsum.html
from: