Вы находитесь на странице: 1из 3

Energi terbarukan dari laut Indonesia

Dunia sedang berlomba-lomba membangun infrastruktur energi terbarukan demi


tercapainya kelestarian stock energi nasionalnya. Permasalahan terkait ketersediaan energi
seakan menjadi masalah yang tak kunjung usai. Masalah seperti tingginya beban anggaran
pemerintah dalam menanggung kebijakan subsidi bbm menjadi permasalahan yang terus menjadi
sorotan, kehati-hatian pemerintah dalam menurunkan subsidi bbm menunjukan bahwa aspek
energi merupakan salah satu hal terpenting dalam agenda pembangunan nasional.
Penggunaan energi terbarukan merupakan cita-cita setiap bangsa di masa depan, dimana
setiap negara memiliki program jangka panjang dalam menerapkan energi tersebut. Salah satu
yang terbarukan ialah energi yang berasal dari laut, energi kelautan ini terdiri dari energi
gelombang, energi pasang surut, energi arus laut, dan energi panas laut dikenal dengan istilah
ocean thermal energy conversion (OTEC). Pada prinsipnya energi ini menggunakan aspekaspek fisis laut yang dijadikan pembangkit tenaga listrik. Energi ini dapat menghasilkan
kapasitas pembangkit mencapai 200 MW.
Sejauh ini negara maju seperti inggris, jepang, dan amerika serikat telah lebih dahulu
memanfaatkan energi kelautan ini. Sedangkan di Indonesia lembaga terkait masih dalam proses
pengukuran potensi energi di laut indonesia. Dari hasil riset tersebut ditemukan bahwa potensi
energi arus laut (ocean current energy) dan energi panas laut (Ocean Thermal Energy
Conversion/OTEC) memiliki prospek menjanjikan khususnya di wilayah timur indonesia.
Sehingga Pembangkit tenaga listrik tenaga air laut (PLTAL) yang merupakan tujuan dari energi
terbarukan ini dapat dibangun di Indonesia.
Dibutuhkan keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur untuk mewujudkan
baik energi arus laut ataupun energi panas laut tersebut dalam hal ini kementrian terkait baik
kementrian esdm maupun kementerian kelautan dan perikanan. Lembaga tersebut telah membuat
roadmap pengembangan energi kelautan ini. Tahun 2014 merupakan interval tahun dimana akan
dilakukan uji coba terhadap PLTAL di selat larantuka, nusa tenggara timur yang merupakan
daerah yang diusulkan oleh kementerian esdm yang telah melakukan survei hidro oseanografi
di wilayah perairan indonesia.

Berdasarkan roadmap pengembangan energi laut ini, pada tahun 2020 diharapkan
penggunaan energi ini akan mengganti penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel di pulaupulau kecil Indonesia dan tahun 2025 harapannya energi terbarukan ini dapat menjadi
pembangkit tenaga listrik utama di Indonesia.
Tentunya upaya pemerintah yang terus menggali potensi energi terbarukan di Indonesia
segera dianjutkan dengan pembangunan infrastruktur energi tersebut. Proses ini harus pula
didukung dengan paradigma masyarakat Indonesia yang harus menyadari keberadaan energi
terbarukan ini dan mau mengurangi ketergantungannya terhadap energi tak terbarukan (non
renewable),
Energi terbarukan yang terdiri dari beberapa sumber energi seperti geothermal, matahari,
biomassa memiliki potensi yang besar di Indonesia, sekarang tinggal bagaimana pemerintah
untuk membuat serta manjalankan program masing-masing energi terbarukan ini secara
seimbang, efektif, dan tepat sasaran demi tercapainya ketahanan energi nasional yang nantinya
bertujuan agar Indonesia mandiri terhadap kebutuhan energi di masa sekarang dan yang akan
datang.

Вам также может понравиться