Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KAJIAN PUSTAKA
Stategi adaptasi yang dilakukan dalam masyarakat pasca bencana alam dapat
dilakukan dengan penanggulangan bencana alam yang tepat, agar masyarakat bisa
aktif kembali pasca bencana alam. Besarnya potensi ancaman bencana alam yang
setiap saat dapat mengancam dan mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat Indonesia serta guna meminimalkan risiko pada kejadian mendatang,
perlu disikapi dengan meningkatkan kapasitas dalam penanganan dan pengurangan
risiko bencana baik di tingkat Pemerintah maupun masyarakat. Sejauh ini telah
tersedia perangkat regulasi penanggulangan bencana, yaitu UU Nomor 24 Tahun
2007 yang memberikan kerangka penanggulangan bencana, meliputi prabencana,
tanggap darurat, dan pascabencana. Aktivitas penanggulangan bencana yang menjadi
prioritas utama meliputi: mitigasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
1.
Mitigasi yaitu upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah apa yang akan
terjadi terutama berdampak negatif pada lingkungan akibat bencana alam.
2.
Rehabilitasi yaitu pemulihan kembali yang dilakukan terhadap kerusakankerusakan berupa fisik dan infrastruktur akibat bencana alam.
3.
maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Selain itu, Selo
Soemardjan berpendapat bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan
pada
lembaga-lembaga
kemasyarakatan
didalam
suatu
masyarakat,
yang
memepengaruhi sistem sosial lainya, termasuk didalam nilai-nilai, sikap, dan pola
prilaku
antara
kelompok-kelompok
dalam
masyarakat.
(Soerjono
Soekanto,2007:263).
Soerjono Soekanto (2000:338) berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial
primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis,
teknologis dan geografis, atau biologis yang menyebabkan terjadinya perubahan
pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. Sebaliknya ada pula yang mengatakan
bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan menghasilkan
perubahan-perubahan sosial.
Adapun yang menjadi ciri-ciri perubahan sosial itu sendiri antara lain:
a. Perubahan sosial terjadi secara terus menerus
b. Perubahan sosial selalu diikuti oleh perubahan-perubahan sosial lainnya
c. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi
yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri
d. Setiap masyarakat mengalami perubahan (masyarakat dinamis)
Faktor Penyebab Perubahan Sosial:
Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja. Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soemardi
1.
Faktor internal
menyebar
kemasyarakat,
dikenal,
diakui,
dan
3.
4.
2.
Faktor eksternal
Perubahan sosial disebabkan oleh perubahan-perubahan dari luar masyarakat itu
sendiri seperti:
1.
3.
terjadinya
perubahan-perubahan
pada
lembaga
yang lebih rendah itulah yang disebut mobilitas sosial. Dengan demikian, jika kita
berbicara mengenai mobilitas sosial hendaknya tidak terlalu diartikan sebagai bentuk
perpindahan dari tingkat yang lebih rendah ke suatu tempat yang lebih tinggi karena
mobilitas sosial sesungguhnya dapat berlangsung dalam dua arah. Sebagaian orang
berhasil mencapai status yang lebih tinggi, beberapa orang mengalami kegagalan, dan
selebihnya tetap tinggal pada ststus yang dimiliki orang tua mereka.
Menurut horton dan hunt (1987), lembaga sosial dapat diartikan sebagai suatu
gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainya. Mobilitas sosial bisa
berupa peningkatkan atau penurunan dalam segi status sosial dan (biasanya) termasuk
juga segi penghasilan, yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh
keseluruhan anggota kelompok.
Tingkat mobilitas sosial pada masing-masing masyarakat berbeda-beda.
Masyarakat yang sistem kelas sosialnya terbuka maka mobilitas sosial masyarakatnya
akan cenderung tinggi. Tetapi sebaliknya pada sistem kelas sosial tertutup seperti
masyarakat feodal atau masyarakat bersistem kasta maka mobilitas sosial warga
masyarakatnya akan cenderung sangat rendah dan sangat sulit diubah atau bahkan
sama sekali tidak ada.
sosial
kekedudukan
sosial
lainya
yang
tidak
sederajat
yang
seolah-olah manusia sama dengan mesin, sebagaimana teori human capital terdahulu.
Namun setelah teori ini semakin meluas, maka human capital justru bisa membantu
pengambil
keputusan
untuk
memfokuskan
pembangunan
manusia
dengan
tersebut
(human
capital) dilakukan
dengan
tujuan
untuk
memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Walaupun
kontroversi mengenai diperlakukannya human resources sebagai human capital
belum terselesaikan, namun beberapa ekonom klasik dan neo-klasik seperti Adam
Smith, Von Threnen, dan Alfred Marshall sependapat bahwa human capital terdiri
dari kecakapan-kecakapan yang diperoleh melalui pendidikan dan berguna bagi
semua anggota masyarakat. Kecakapan-kecakapan tersebut merupakan kekuatan
utama bagi pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan modal manusia diyakini tidak hanya dapat meningkatkan
pembangunan produktivitas dan pertumbuhan, namun juga berperan sentral dalam
mempengaruhi distribusi pendapatan disuatu perekonomian. Dengan demikian,
pembangunan modal manusia berdampak pada pengentasan kemiskinan. Modal
manusia tidak hanya diidentifikasi sebagai kontributor kunci dalam pertumbuhan dan
pengurangan kemiskian, sehingga kurangnya investasi dalam perkembangan ilmu
untuk
berkreativitas
dan
meningkatkan
kreativitasnya.
(http://www.Prosiding_diskusi_intellectual_capital_dan_pembangunan.pdf diakses25
mei 2011,pukul13.03wib)
Rendahnya kualitas SDM Indonesia diperburuk oleh fakta kemiskinan yang
dihadapi masyarakat indonesia. Masih rendahnya SDM menjadi tantangan dan
kendala yang sangat serius dalam pembangunan di Indonesia, dapat dilihat dari
tingkat pendidikan dan keterampilan yang masih sangat rendah pada masyarakat.
Jika hal ini terus terjadi maka semakin banyak masyarakat miskin di Indonesia.
Dalam hal ini pemerintah maupun masyarakat perlu berupaya dan melakukan
pemberdayaan untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia dapat dikembangkan melalui pembangunan maupun
pelatihan yang diberikan pada masyarakat agar bisa bertahan hidup. Ketika terjadi
bencana alam human capital sangat berperan penting dan besar dalam masyarakat
agar tetap bisa bertahan hidup.