Вы находитесь на странице: 1из 4

a.

Cloud computing
Cloud computing adalah teknologi yang
memberikan berbagai jenis sumber daya
sebagai layanan, terutama melalui
internet,
sedangkan
komputasi
terdistribusi adalah konsep menggunakan
sistem terdistribusi terdiri dari banyak
node diatur sendiri untuk memecahkan
masalah yang sangat besar (yang biasanya
sulit untuk diselesaikan dengan satu
komputer).
Cloud computing pada dasarnya adalah penjualan dan model distribusi untuk berbagai jenis sumber
daya melalui internet, sedangkan komputasi terdistribusi dapat diidentifikasi sebagai jenis komputasi,
yang menggunakan sekelompok mesin untuk bekerja sebagai satu kesatuan untuk memecahkan
masalah skala besar. Komputasi terdistribusi mencapai hal ini dengan memecah masalah ke tugas
sederhana, dan menugaskan tugas-tugas ke node individu.
Jadi, Cloud computing adalah pengembangan teknologi virtualisasi yang secara revolusioner
mengubah sudut pandang tentang bagaimana memanfaatkan teknologi komputasi.
Cloud computing dipecah ke dalam beberapa kategori yang berbeda berdasarkan jenis layanan yang
disediakan.
1) SaaS (Software as a Service) adalah kategori komputasi awan di mana sumber daya utama
yang tersedia sebagai layanan perangkat lunak aplikasi.
2) PaaS (Platform as a Service) adalah kategori / penerapan komputasi awan di mana penyedia
layanan memberikan platform komputasi atau solusi tumpukan untuk pelanggan mereka
melalui internet.
3) IaaS (Infrastructure as a Service) adalah kategori komputasi awan di mana sumber daya
utama yang tersedia sebagai layanan yang infrastruktur perangkat keras.
4) DaaS (Desktop sebagai Layanan), yang merupakan layanan muncul-Aas berkaitan dengan
memberikan pengalaman seluruh desktop melalui internet. Ini kadang-kadang disebut sebagai
virtualisasi desktop / virtual desktop atau desktop hos

b. Grid Computing

Grid Computing adalah penggunaan sumber daya


yang melibatkan banyak komputer yang
terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk
memecahkan persoalan komputasi dalam skala
besar. Grid computing dibangun dengan cara
menggabungkan seluruh sistem komputasi grid
yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi
sebuah kesatuan.

Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan
berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpulsimpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya
komputasi grid. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya
komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah
adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung
(memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps.
Dalam buku The Grid:Blue Print for a new computing infrastructure . Grid Computing
adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa
diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang
tersedia.

"A computational grid is a hardware and software infrastructure that provides


dependable, consistent, pervasive, and inexpensive access to high-end computational
capabilities."
Menurut Ian Foster dalam jurnalnya What is grid? , Ian menyatakan bahwa ada karakteristik
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu sistem melakukan komputasi grid, yaitu:

Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada
dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu
cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi
grid.
Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada
suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatankesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi
bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang
autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
c. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of
service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

c.

Mobile computing

mobile computing adalah kemampuan teknologi


untuk
menghadapi
perpindahan/pergerakan
manusia dalam penggunaan komputer secara
praktis. manusia dinamis yang senantiasa bergerak
dan berkembang dari satu keadaan ke keadaan
yang lain membutuhkan suatu device yang mampu
mengikuti pergerakan nya . Bergerak disini dilihat
dari dua sisi yaitu orang dan device.

Orang bergerak
o Perpindahan posisi geografis
o Perpindahan jaringan komunikasi
o Perpindahan peralatan komunikasi
o Perpindahan antara aplikasi
Device bergerak
o Perpindahan posisi geografis
o Perpindahan jaringan komunikasi.
Karakteristik Mobile Computing:
Mobilitas berarti portabilitas didasarkan pada kenyataan bahwa pengguna membawa
perangkat selular di mana-mana mereka pergi. Oleh karena itu, pengguna dapat memulai realwaktu kontak dengan sistem lain dari manapun mereka terjadi menjadi.
mencapai luas adalah karakteristik yang menggambarkan aksesibilitas orang. Mereka bisa
dihubungi setiap saat. Komputasi Mobile memiliki dua karakteristik utama yang membedakan
dari bentuk-bentuk lain dari komputasi: mobilitas dan jangkauan yang luas.
Mobile Computing yang ada saat ini ada beberapa jenis, diantaranya adalah:
a. Laptop merupakan komputer portabel, kecil dan dapat dibawa kemana saja dengan sangat
mudah yang terintegrasi pada sebuah casing.
b. Wearable Computer atau komputer yang dipakaikan di tubuh manusia.
c. SmartPhone adalah ponsel yang menawarkan kemampuan canggih, boleh dikata
kemampuannya menyerupai kemampuan PC (komputer).
d. PDA(Personal Digital Assistants) adalah sebuah alat elektronik yang berbasis komputer dan
berbentuk kecil serta dapat dibawa kemana-mana.

Soft Computing

Menurut Lotfi A. Zadeh (1992),


soft computing adalah koleksi
dari beberapa metodologi yang
bertujuan untuk mengeksploitasi
adanya
toleransi
terhadap
ketidaktepatan
(imprecision),
ketidakpastian
(uncertainity),
kebenaran parsial (partial truth),
dan pendekatan untuk mencapai
tractability,
ketahanan
(robustness)
dan
biaya
penyelesaian murah.

Soft computing merupakan inovasi baru dalam membangun sistem cerdas. Sistem cerdas ini
merupakan sistem yang memiliki keahlian seperti manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi
dan belajar agar dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan.

Soft Computing dicetus pertama kali pada tahun 1990 sehubungan dengan ide untuk mendirikan
BISC (Berkeley Initiative in Soft Computer) oleh Prof. L.A.Zadeh dari BerkeleyUniversity. Soft
computing, berbeda dengan conventional (hard) computing, memungkinkan toleransi terhadap input,
proses dan output yang bersifat tidak akurat(imprecision), tidak pasti (uncertainty) dan setengah benar
(partial truth).
Tujuan Soft Computing
Tujuan soft computing adalah terbentuknya High Machine Intelligence Quotient (HMIQ), suatu
system yang mampu mengolah informasi seperti cara berpikir manusia, mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan permasalahan non-linier dan tidak ada model matematisnya (tractability), serta
dapat diimplementasikan dengan biaya rendah.
Adapun tujuan metode soft computing adalah :
1. Non-linearitas dan kompleksitas problema. Kemampuan menyelesaikan problematika yang
sulit dan tidak bisa diselesaikan dengan metoda biasa
2. Kemampuan memanipulir parameter yang tidak pasti ( sesuatu yang tidak bisa diukur secara
pasti, misalnya mengukur kadar cinta )
3. Kemampuan men-generalisir solusi
4. Kemampuan klasifikasi dan kuantifikasi data, misalnya dengan lebih mudahnya pengerjaan
kasus regresi linier dengan teknologi ini daripada dengan fuzzy logic.
5. Kemampuan mengatasi keterbatasan data, misalnya pada dunia statistic

Вам также может понравиться