Вы находитесь на странице: 1из 5

Patomekanisme Rabies

Kontak melalui gigitan, saliva anjing, kucing, kera,


serigala, kelelawar virus menetap 2 minggu
pada tempat masuk berkembang biak
masuk ke SST melalui endoneurium Sel
Schwan & aliran aksoplasma (60-72 jam)
mencapai ganglion dorsal melalui cairan
serebro spinal menyebar ke SSP (medulla
spinalis dan otak) menyebabkan : degenerasi
sel ganglion, infiltrasi sel mononuklear &
perivaskuler, neuronofagia, nodul, Negri Bodies.
Di otak menyebar luas dan memperbanyak diri

Lanjutan patomekanisme
kemudian menuju ke perifer : serabut saraf eferen, saraf
volunter, saraf otonom, otot skeletal, otot jantung, kelenjar
adrenal, ginjal, mata, pankreas tahap berikutnya, virus
berada di : kelenjar ludah, kelenjar lakrimalis, sistem
respirasi, air susu, midbrain.

Masa inkubasi rabies 95 % antara 3-4 bulan, masa inkubasi


bisa bervariasi antara 7 hari-7 tahun, hanya 1 % kasus
dengan masa inkubasi 1-7 tahun. Lamanya masa inkubasi
dipengaruhi oleh dalam dan besarnya luka gigitan, lokasi
luka gigitan (jauh dekatnya dari susunan saraf pusat),
derajat patogenitas virus dan persarafan daerah luka
gigitan.

Seiring dengan berkembangnya penyakit pada manusia,


gejala klinis terdiri dari beberapa stadium yaitu : stadium
prodromal, stadium neurologik akut, dan stadium koma.
Stadium prodromal
Stadium prodromal biasanya selama 1-4 hari dan tidak
didapatkan gejala spesifik. Umumnya disertai gejala
respirasi atau abdominal yang ditandai oleh demam,
menggigil, batuk, nyeri telan, nyeri perut, sakit kepala,
malaise, mialgia, mual, muntah, diare, dan nafsu makan
menurun. Gejala yang lebih spesifik adalah adanya gatal
dan parestesia pada luka bekas gigitan yang sudah pulih (50
%). Mioedema dapat dijumpai pada stadium prodromal dan
menetap selama perjalanan penyakit.

Stadium neurologik akut


gejala furious : penderita menjadi hiperaktif, disorientasi, mengalami halusinasi,
atau bertingkah laku aneh. Setelah durasi beberapa jam hingga hari, gejala
hiperaktif menjadi intermiten setiap 1-5 menit yaitu berupa periode agitasi, ingin
lari, menggigit diselingi periode tenang. Selain itu terdapat hidrofobia, aerofobia,
fotofobia.
Gejala paralitik : ditandai dengan demam, sakit kepala, paralisis ekstremitas yang
digigit, dan dapat dijumpai kaku kuduk. Pada stadium ini tidak ditemukan
hidrofobia, aerofobia, hiperaktivitas, dan kejang, pada keadaan ini kesadaran dapat
utuh, akan tetapi dapat memburuk secara gradual menjadi bingung, disorientasi,
paraplegia, gangguan menelan, kelumpuhan pernafasan, dan akhirnya meninggal.
Seluruh fase neurologik akut terjadi selama 2-7 hari dengan fase paralitik yang
lebih panjang.

Stadium koma
Koma dapat terjadi pada 10 hari setelah tampak gejala rabies. Penderita dapat
bertahan beberapa jam hingga berbulan-bulan tergantung dari penangan intensif.

Вам также может понравиться