Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pasal 20 ayat (1) KUHD melarang nama sekutu komanditer untuk dipakai sebagai firma,
kecuali kalau sekutu komanditer itu dulu adalah sekutu kerja yang kemudian
mengundurukan diri menjadi sekutu komanditer (pasal 30 ayat (2) KUHD). Laangan
pemakaian nama sekutu komanditer tersebut ada sanksinya, yaitu pasal 21 KUHD yang
menyatakan bahwa sekutu komanditer yang melanggar pasal 20 ayat (1) KUHD tersebut
diatas mendapat tanggung jawab secara pribadui untuk keseluruhannya, yakni tanggung
jawab sekutu kerja (pasal 18 KUHD).
98. Apakah dalam persekutuan komanditer ada kekayaan terpisah
Pasal 33 KUHD memberi kesan adanya kekayaan terpisah pada persekutuan firma.
Kekayaan terpisah dapat diperjanjikan sebelumnya dalam perjanjian pendirian. Tetapi
bila mengenai persekutuan komanditer diam-diam, dengan hanya mempunyai satu
orang sekutu kerja, maka adanya kekayaan terpisah itu tidak ada artinya, karean sekutu
kerja yang hanya seorang itu melakukan harta kekayaan persekutuan sebagai harta
kekayaaanya sendiri. Jadi, pemisahahan secara mutlak dengan harta kekayaannya
sendiri tidak perlu, asal did adapt memebdakan mana harta kekayaan sendiri, mana
harta kekayaan persekutuan. Dengan harta kekayaan persekutuan ini sekutu kerja
berhak bertindak atas namnya sendiri terhadap pihak ketiga, walupun kesemuanya itu
sesungguhnya berdasarkan atas pembiayaan bersama.
Bgai persekutuan komanditer diam-diam yang sekutu kerjanya lebih dari seorang, harta
terpisah ini biasanya sudah diperjanjikan dalam perjanjian pendirian persekutuan. Bila
kemudian salh seorang dari sekutu kerja ini merubah diri menjadi sekutu komanditer,
maka harta kekayaan sekutu komanditer ini memperkuat harta kekayaan persekutuan
(yang terpisah) dan yang telah ada.
Bagi persekutuan komanditer terang-terangan pernah ada keputusan H.G.H tanggal 4
november 19376), yang menetapkan bahwa persekutuan komanditer terang-terangan
itu mempunyai kekayaan sendiri, terpisah dari harta kekayaan pribadi sekutu kerja,
karena persekutuan semacam ini dikenal oleh pihak ketiga. Jadi, H.G.H berkesimpulan
bahwa krena persekutuan komanditer terang-terangan itu bertindak terang-terangan
terhadap pihak ketiga, maka dia mempunyai harta kekayaan sendiri. Menuru Prof.
Sokeardono 7) kesimpulan H.G.H. itu tidak seluruhnya benar, sebab mengenai harta
terpisah ini biasanbya baru ada stelah diperjanjikan, jadi tidak secara otomatis.
Kesimpulan H.G.H tersebut mendapat pujian dari Prof. Eggens 8), akrena dengan
adanya persekutuan yang bertindak terang-terangan itu sendirinya berakibt adanya
kekayaan persekutuan yang bersifat umum. Keputusan H.G.H, itu juga sesuai dengan
pendapat Polak 9( terutama menganai kemungkinan menjatuhkan pailit kepada
persekutuan komanditer terang-terangan
Tidak ada alasan lagi untuk mempertanggungjawabkan diri pada utang-utang baru yang
timbul sesudah saat berhentinya keadaan pelanggaran itu. Saya setuju dengan pendapat
Prof. Soekadono tersebut.
101.
HUBUNGAN
PERUSAHAAN
PERSEKUTUAN
KOMANDITER
DENGAN
DAFTAR
Hal ini diatur dalam PP No. 11 tahun 1956, tentang Dewan dan Majelis Perniagaan bsd.
Peraturan Bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan tanggal 5 Juni 1958,
No. 4293/M.Perind. dan No. 3547 b/M. Perd., tentang Peraturan Pendaftaran Perusahaanperusahaan, yang mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 1958, maka perseroan terbatas,
persekutuan firma dan persukutuan komanditer harus mendaftarkan perusahaannya
kepada majelis perniagaan dan perusahaan di daerah masing-masing dengan cara mengisi
formulir-formulir yang sudah tersedia.
Prof. Soekardono 14) menyarankan agar dalam KUHD Indonesia yang baru, mengenai
pendaftaran persekutuan komanditer, untuk kepentingan pengawasan pemerintah, kiranya
lebih baik kalau nama-nama, kebangsaan dan tempat kediaman, pula pemasukannya
masing-masing sekutu komanditer didaftarkan pada Majelis Perniagaan dan Perusahaan
di daerah masing-masing.
102.
Sebagai yang ditentukan dalam pasal 19 KUHD, maka sekutu yang bertanggung jawab
keluar adalah sekutu kerja atau sekutu komplementer. Sekutu komanditer baru
bertanggung jawab ke luar, bila dia melanggar pasal 20 KUHD.
Tanggung jawab sekutu komanditer hanya ke dalam, yakni terhadap sekutu kerja, kepada
siapa dia harus menyerahkan pemasukannya (pasal 19 ayat (1) KUHD). Wewenang
sekutu komanditer dibatasi dengan pasal 20 KUHD, yang membatasi kegiatannya hanya
terhadap teman sekutu kerja saja.
104.
APAKAH PERSEKUTUAN KOMANDITER BADAN HUKUM?
Dalam pelajaran nomor 75 telah kita bahas bersama mengenai persoalan apakah
persekutuan firma itu berbadan hukum. Eggens cs berpendapat bahwa persekutuan firma
adalah badan hukum, sedangkan Zeylemeker cs berpendapat bahwa persekutuan firma
bukan badan hukum. Saya berpendapat bahwa persekutuan firma belum menjadi badan
hukum, meski unsur-unsur untuk menjadi badan hukum itu sudah cukup, pula unsur
pemerintah belum masuk, yakni izin atau persetujuan dari pemerintah. Kalau unsur
terakhir ini sudah ada, maka persetujuan firma itu menjadi badan hukum. Saya tidak
keberatan bila persekutuan firma dijadikan badan hukum. Alasan-alasan sudah cukup
dibicarakan di muka.
Karena persekutuan komanditer itu pada hakekatnya adalah juga persekutuan firma
dalam bentuk khusus, maka persoalan apakah persekutuan komanditer itu badan hukum
adalah sama dengan persoalan apakah persekutuan firma badan hukum. Dengan begitu
jawaban atas persoalan ini adalah sama saja dengan persoalan persekutuan firma
tersebut. Pada umumnya di Indonesia orang berpendapat bahwa persekutuan komanditer
bukan badan hukum.