Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEKAR
OLEH :
MUHAMMAD ARIF
H22112267
JAMALUDDIN
H22112011
H22112282
MELA FLORENCE
H22112271
FAUZIAH NURAINI
H22112281
H22112263
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kekar adalah retakan di mana tidak terdapat peralihan yang sangat tampak
bahkan tidak atau sedikit sekali mengalami pergeseran. Sedangkan berdasarkan ilmu geologi ,
kekar merupakan rekahan pada batuan dimana pergeseran lateral dari satu sisi ke sisi lainnya (baik
ke atas, bawah, maupun ke samping) . Inilah yang membedakan antara kekar dan sesar, dimana
sesar merupakan rekahan pada batuan yang dengan jelas tampak terpecah (terpisahnya satu sisi dari
sisi lainnya). Kekar pada umumnya terbentuk ketika terjadi erosi yang mengikis sebagian batuan
dan mengakibatkan berkurangnya kompresi/tekanan sehingga batuan tersebut dengan mudahnya
dapat bergerak lateral. Kekar juga dapat terbentuk melalui proses pendinginan maupun pemanasan
massa batuan, khususnya lava. Sehingga terbentuk cooling joints yang biasanya disebut kekar
kolom. Struktur kekar merupakan gejala paling umum dijumpai dan justru karenanya banyak
dipelajari secara luas. Mereka mungkin merupakan struktur paling sukar untuk dianalisa. Struktur
ini banya dipelajari karena hubungannya dengan masalah-masalah :
1. Geologi Teknik,
2. Geologi minyak, terutama dengan masalah cadangan dan produksi,
3. Geologi air tanah,
4. Geologi untuk pertambangan, baik dalam hal sistem panambangannya maupun pengaruh
terhadap bentuk-bentuk mineralisasi dan lain-lain. Ada beberapa yang berpendapat bahwa
tidak mungkin jebakan terbentuk dalam batuan tanpa adanya rekahan. Fungsi rekahan disini
adalah
1. Sebagai jalan untuk suatu larutan,
2. Ruang untuk penegelola jebakan,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya,
sehingga menimbulkan porositas pada batuan. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap
menjadi blok-blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan
bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. Karena bentuk
rekahannya ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka struktur kekar
merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan dari luar beserta materi
lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya. Kekar pada umumnya
terbentuk ketika terjadi erosi
Seperti juga pada sesar dan perlipatan, kekar umumnya terbentuk karena proses
tektonik yang terjadi pada suatu daerah tertentu. Dalam hal ini kekar merupakan akibat
lanjutan dan proses pembentuk sesar atau perlipatan. Kalau kekuatan suatu batuan (kuat
tekan atau kuat tarik) tidak sanggup lagi melawan tegangan yang ada, maka batuan tersebut
akan pecah atau retak. Jika ukuran dari retakan tersebut besar dan terjadi pergeseran yang
besar disebut terjadi sesar, sedangkan dalam ukuran retakan tersebut kecil (hanya sampai
beberapa meter) dan relatif tidak terjadi pergeseran disebut sebagai kekar.
II.3 Klasifikasi Kekar dapat dibedakan berdasarkan :
a. Cara Pembentukannya/Terjadinya
Untuk memudahkan analisa biasanya kita hubungkan kekar dengan susunan poros utama
tegasan atau keterakannya. Kedudukan daripada tegasan yang menyebabkan pembentukan
kekar sukar untuk dapat dikenal. Tetapi kadang-kadang dengan cara memperhatikan sifatsifat daripada permukaan bidangnya, dan hubungan sudutnya (antara pasangan-pasangan),
maka kedudukan daripada tegasan dapat dianalisakan.
Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul akibat
pendinginan (kalau pada batuan beku terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom) atau akibat
pengeringan (seperti pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang.
Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah. Kekar seperti ini
terjadi terutama pada batuan beku. Sheet joint terbentuk akibat penghilangan beban batuan
yang tererosi.
Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku
3.Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal
Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga
terdapat pada batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak
lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau aliran tersebut akan
berdiri vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan horizontal, dengan
mengukur sumbu kekar kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang
pendinginan dan struktur batuan beku.
kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung mengelincirkan bidang satu
sama lainnya yang berdekatan.
Ciri-ciri di lapangan :
1)Biasanya bidangnya licin.
2)Memotong seluruh batuan.
3)Memotong komponen batuan.
4)Biasanya ada gores garis.
5)Adanya joint set berpola belah ketupat
Kekar Lembar
Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini
akibat penghilangan beban batuan yang tererosi .
Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat:
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal
Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak
lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal
ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara
menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan
saling menjauhi.
Ciri-ciri dilapangan :
1) Bidang kekar tidak rata.
2) Selalu terbuka.
3) Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotakkotak.
4) Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut vein
Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
1)Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan
tegasan.
2)Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau
pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini
biasanya disebut STYLOLITE
c. Berdasarkan Bentuknya
Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari gaya
pembentuk kekar .Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan
ukurannya relative besar.
Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh
gaya balik atau lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan.
BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak
mengalami pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala
tektonik maupun non tektonik (Ragan, 1973). Kekar merupakan salah satu
struktur yang paling umum dijumpai pada batuan. Kekar atau joint adalah
rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk lurus, planar dan tidak terjadi
pergeseran.
2. Klasifikasi kekar dapat dibedakan berdasar:
Cara Terbentuknya :
1. Kekar Lembar (Sheet Joint)
2. Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)
Bentuknya
1. Kekar Sistematik
2. Kekar Non Sistematik
Ganesanya
1. Kekar Gerus
2. Kekar kolom
3. Kekar Lembar
4. Kekar Hybrid
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
C.
2010.
Aplikasi
Geologi
Struktur
dalam
Ilmu
Geologi.
http://debriadeharset.wordpress.com/2010/03/06/1st-structure-geology
Deovellwan, Giska. 2012. Kekar. http://kekar-batuan.html.
Sangminer. 2012. Reservoir Kekar. http://Mekanika Batuan Earth Eater.htm
Simalango, Alfonsus. 2010. Geologi Struktur.
http://alfonsussimalango.blogspot.com/2010/12/geologi-struktur.html. Geologi
Struktur