Вы находитесь на странице: 1из 3

RINGKASAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRIWULAN II 2014

Berdasarkan Grafik dan table Neraca Pembayaran Indonesia triwulan 2 2014, Defisi
transaksi berjalan semakin meningkat. Defisit transaksi berjalan triwulan 2 tahun 2014
meningkat 120% menjadi USD (9,114) dibandingkan triwulan 1 tahun 2014 USD (4,152) Miliar.
Namun, Kinerja keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia triwulan 2 2014 membaik, hal ini
dibuktikan dengan kenaikan surplus Neraca Keseluruhan sebanyak 108% dari USD 2066 miliar
di triwulan 1 2014 menjadi USD 4296 miliar. Membaiknya kinerja keseluruhan ini ditopang dari
kenaikan surplus transaksi financial triwulan 2 2014.

Meskipun defisit transaksi berjalan triwulan 2 mmengalami kenaikan dibanding tahun


sebelumnya. Namun deficit transaksi berjalan triwulan 2 2014 lebih baik dibanding defisit
transaksi berjalan triwulan 2 tahun 2013. Defisit transaksi berjalan triwulan 2 tahun 2013
mencapai USD (10.131) miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit transaksi berjalan
triwulan 2 tahun 2014 sebesar USD (9,114) miliar. Perbaikan defisit transaksi berjalan
dikarenakan kenaikan ekspor transaksi jasa dan kenaikan surplus transaksi non migas. Namun
perbaikan tersebut belum cukup untuk mengurangi kenaikan defisit transaksi migas. Di neraca
perdagangan migas, defisit semakin melebar sebanyak 16% dibanding triwulan 1 2014.
Kenaikan impor minyak dan menurunnya ekspor gas menjadi penyebabnya. Kenaikan impor
minyak 5% menjadi USD (10,008) miliar dan penurunan 11% USD 3,623 miliar pada ekspor gas
triwulan 2 2014 membuat defisit neraca perdagangan migas menjadi USD (3,191) miliar. Neraca
perdagangan jasa dan pendapatan primer juga menyumbang defisit yang cukup besar. Pada
triwulan 2 2014 defisit neraca perdagangan jasa meningkat 31% menjadi USD (2,922) miliar.
Sementara defisit neraca pendapatan primer juga meningkat 14% menjadi USD (7,255) miliar.

Disisi lain, Neraca Pembayaran Indonesia di Transaksi Finansial mengalami kenaikan


surplus yang cukup signifikan. Kepercaaan Investor asing yang masih percaya terhadap prospek
ekonomi Indonesia kedepan membuat surplus transaksi finansial triwulan 2 2014 meningkat 90%
dibanding triwulan sebelumnya menjadi USD 14,512 miliar. Kenaikan surplus Transaksi
Finansial disumbang oleh Investasi langsung dan Investasi lainnya. Sedangkan Investasi
Portfolio mengalami penurunan 16% dibanding triwulan 1 tahun 2014.

Analisis Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia Triwulann II 2014


1. Transaksi Berjalan
Neraca transaksi berjalan mengalami tekanan seiring semakin melebarnya defisit dibanding
periode triwulan sebelumnya. Sebagaimana data yang tertera di table dan grafik, pada triwulan 2
2014 neraca transaksi berjalan mengalami defisit sebesar USD (10.131) miliar. Meningkat sangat
besar yakni 120% dibanding periode triwulan 1 2014 USD (4.152) miliar. Bertambahnya defisit
transaksi berjalan dipicu oleh pelemahan kinerja perdagangan barang yang diakibatkan
menurunnya surplus perdagangan non migas dan meningkatnya defisit perdagangan migas.
Selain itu, melebarnya defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi oleh defisit neraca jasa dan
pendapatan primer yang lebih besar.
Meski memburuk dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun defisit transaksi
berjalan triwulan II 2014 lebih rendah dibandingkan defisit pada periode triwulan II 2013.
Perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut ditopang oleh peningkatan surplus neraca
perdagangan non migas seiring menurunnya impor dikarenakan rupiah yang terdepresiasi dan
inflasi yang tinggi mengurangi tingkat konsumsi masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan
berbagai kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia.

Вам также может понравиться