Вы находитесь на странице: 1из 5

I.

Arti Al-Quran
Al-Quran menurut segi kebahasaan memiliki arti sesuatu yang dibaca berulangulang". Kata Al-Quran adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang
artinya membaca.Al-Quran adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran
merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Quran merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW
yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk
dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia
maupun akhirat.
Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syariah, dan
akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai persoalan-persoalan
tersebut; dan Allah SWT menugaskan Rasul saw., untuk memberikan keterangan yang
lengkap mengenai dasar-dasar itu: Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran)
untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar
mereka berpikir (QS 16:44).

II.

Sejarah Turunnya Al-Quran


Al Quran diturunkan secara beransur-ansur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari
atau 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Al-Quran adalah wahyu
yang diturunkan dari langit oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril as. Sejarah penurunannya selama 23 tahun secara berangsur-angsur telah memberi
kesan yang sangat besar dalam kehidupan seluruh manusia.
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa
memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah
berada di dalam hatinya.
2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan
kata-kata di hadapan Nabi SAW.
3.

Wahyu

turun

kepada

Nabi

SAW

seperti

bunyi

gemerincing

lonceng.

Menurut Nabi SAW, cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW
mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.
4.

Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat
mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril
kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril.

Al- Quran diturunkan dalam 2 periode yaitu periode mekkah dan periode
madinah. Sejarah kodifikasi Al- Quran diturunkan dari zaman Rasullah SAW , zaman
Khalifah Abu Bakar as Sidiq, zaman khalifah Umar bin Khatab, zaman khalifah Usman bin.
III.

Periode Turunnya Al-Quran


a) Periode Makkah
Periode Makkah, yaitu saat Nabi SAW bermukim di Makkah (610-622 M) sampai
Nabi SAW melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu disebut ayatayat Makkiyah, yang berjumlah 4.726 ayat, meliputi 89 surat. Ayat Al-Quran yang
pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5 ayat pertama surat Al-Alaq, ketika
ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di pegunungan sekitar
kota Mekah, pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610). Kala itu usia Nabi SAW 40
tahun.
Ciri-Ciri Surat Makkiyah :
Ayat-ayatnya pendek-pendek,
Diawali dengan yaa ayyuhan-ns (wahai manusia),
Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah SWT, hal ihwal surga
dan neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi)
Namun dalam dakwahnya, menimbulkan bermacam-macam reaksi di kalangan
masyarakat Arab ketika itu. Reaksi-reaksi tersebut nyata dalam tiga hal pokok:
1. Segolongan kecil dari mereka menerima dengan baik ajaran-ajaran Al-Quran.
2. Sebagian besar dari masyarakat tersebut menolak ajaran Al-Quran, karena
kebodohan mereka (QS 21:24), keteguhan mereka mempertahankan adat
istiadat dan tradisi nenek moyang (QS 43:22), dan atau karena adanya maksudmaksud tertentu dari satu golongan seperti yang digambarkan oleh Abu Sufyan:
"Kalau sekiranya Bani Hasyim memperoleh kemuliaan nubuwwah, kemuliaan
apa lagi yang tinggal untuk kami."
3. Dakwah Al-Quran mulai melebar melampaui perbatasan Makkah menuju
daerah-daerah sekitarnya.
b) Periode Madinah
Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah (622-632 M).
Ayat-ayat yang turun dalam periode ini dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, meliputi
1.510 ayat dan mencakup 25 surat. Dalam Periode ini dakwah Al-Quran telah dapat
mewujudkan suatu prestasi besar karena penganut-penganutnya telah dapat hidup
bebas melaksanakan ajaran-ajaran agama di Yatsrib (yang kemudian diberi nama AlMadinah Al-Munawwarah).

Disamping itu, secara silih-berganti, terdapat juga ayat yang menerangkan akhlak
dan suluk yang harus diikuti oleh setiap Muslim dalam kehidupannya sehari-hari,
seperti: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki satu rumah
selain rumahmu kecuali setelah minta izin dan mengucapkan salam kepada
penghuninya. Demikian ini lebih baik bagimu. Semoga kamu sekalian mendapat
peringatan (QS 24:27).
Semua ayat ini memberikan bimbingan kepada kaum Muslim menuju jalan yang
diridhai Tuhan disamping mendorong mereka untuk berjihad di jalan Allah, sambil
memberikan didikan akhlak dan suluk yang sesuai dengan keadaan mereka dalam
bermacam-macam situasi (kalah, menang, bahagia, sengsara, aman dan takut). Dalam
perang Uhud misalnya, di mana kaum Muslim menderita tujuh puluh orang korban,
turunlah ayat-ayat penenang yang berbunyi: Janganlah kamu sekalian merasa lemah
atau berduka cita. Kamu adalah orang-orang yang tinggi (menang) selama kamu
sekalian beriman. Jika kamu mendapat luka, maka golongan mereka juga mendapat
luka serupa. Demikianlah hari-hari kemenangan Kami perganti-gantikan di antara
manusia, supaya Allah membuktikan orang-orang beriman dan agar Allah
mengangkat dari mereka syuhada, sesungguhnya Allah tiada mengasihi orangorangyang aniaya (QS 3:139-140).
Ciri-Ciri Surat Madaniyyah :

IV.

Ayat-ayatnya panjang-panjang,
Diawali dengan yaa ayyuhal-ladzna man (wahai orang-orang yang beriman),
Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah
(Muhajirin) dan kaum penolong (Anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.

Kodifikasi Al-Quran
Kodifikasi atau pengumpulan Al-Quran sudah dimulai sejak zaman Rasulullah
SAW, bahkan sejak Al-Quran diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi SAW
membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk
mengajarkan Al-Quran kepada mereka.
Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang diajarkannya,
Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepahpelepah kurma, lempengan-lempengan batu, dan kepingan-kepingan tulang.
Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu surat, Nabi SAW memberi nama surat tsb
untuk membedakannya dari yang lain.
Nabi SAW juga memberi petunjuk tentang penempatan surat di dalam Al-Quran.
Penyusunan ayat-ayat dan penempatannya di dalam susunan Al-Quran juga dilakukan
berdasarkan petunjuk Nabi SAW. Cara pengumpulan Al-Quran yang dilakukan di masa
Nabi SAW tsb berlangsung sampai Al-Quran sempurna diturunkan dalam masa kurang
lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Untuk menjaga kemurnian Al-Quran, setiap tahun Jibril datang kepada Nabi SAW
untuk memeriksa bacaannya. Malaikat Jibril mengontrol bacaan Nabi SAW dengan cara
menyuruhnya mengulangi bacaan ayat-ayat yang telah diwahyukan. Kemudian Nabi SAW
sendiri juga melakukan hal yang sama dengan mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya.
Dengan demikian terpeliharalah Al-Quran dari kesalahan dan kekeliruan.
Adapun sahabat-sahabat yang menjadi juru tulis wahyu antara lain adalah Abu
Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah,
Zaid bin Tsabit, Ubay bin Kab, Muawiyah bin Abu Sofyan, Zubair bin Awwam, Khalid bin
Walid, dan Amr bin As.
Tulisan ayat-ayat Al-Quran yang ditulis oleh mereka disimpan di rumah
Rasulullah, mereka juga menulis untuk disimpan sendiri. Saat itu tulisan-tulisan tsb belum
terkumpul dalam satu mushaf seperti yang dijumpai sekarang. Pengumpulan Al-Quran
menjadi satu mushaf baru dilakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, setelah
Rasulullah SAW wafat.

Daftar Pustaka

Andiriyanto.
2010.
Sejarah
Turunnya
Al-Quran.
http://andiriyanto.wordpress.com/makalah/sejarah-turunnya-al-quran/. (25 Oktober
2013)
Anonim.
2013.
Sejarah
Turunnya
dan
Tujuan
Pokok
Al-Quran.
http://stieism.kpt.co.id/_q.php?_q=sihab&dft=&dfa=&dfi=&dfq=1&u2=&nba=36 ( 25
Oktober 2013)
Anonim. 2013. Sejarah Turunnya Al-Quran. http://runasa.blogspot.com/2012/11/sejarahturunnya-al-quran.html (25 Oktober 2013)

Вам также может понравиться