Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB 1

PENDAHULUAN
Istilah malpraltek tidak dijumpai dalam KUHP, karena memang bukan istilah
yuridis, istilah malpraktek hanya digunakan untuk menyatakan adanya tindakan yang salah
dalam rangka pelaksanaan sutu profesi, baik dibidang kedokteran maupun dibidang hukum.
Tindakan yang salah secara yuridis diartikan setelah melalui putusan pengadilan. Tindakan
yang salah dimaksud sebagai tindakan yang dapat menumbuhkan kerugian baik nyawa,
maupun harta benda.1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Malpraktek


Ada berbagai istilah yang sering digunakan di Indonesia antara lain, malpraktek,
malapraktek, malapraktik, malpraktik dan sebagainya. Akan tetapi, istilah yang benar
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional yang diterbitkan
Balai Pustaka adalah Malapraktik, sedangkan menurut kamus kedokteran adalah
Malapraktek. Secara harfiah istilah Malpraktik artinya praktek yang buruk (bad practice),
praktek yang jelek.2
Dalam istilah malapraktik terdapat arti kata mala yang berarti perbuatan (jasa)
yang dipuji-puji, tapi jasa tersebut diperbuat dengan jalan yang tidak baik dan dijelaskan
bahwa
malapraktik
medik
adalah
suatu
tindakan/perbuatan
medik
yang
3
dilakukan/diselenggarakan dengan jalan yang tidak baik atau salah tidak sesuai norma.
Istilah asing malpractice menurut Peter salim dalam The Contemporary English
Indonesia Dictionary berarti perbuatan atau tindakan yang salah. Malpractice juga berarti
praktek buruk (badpractice) yang menunjukkan pada setiap sikap tindak yang keliru.
Sedangkan menurut Jphn E.Echols dan Hasan Shadily dalam Kamus Inggris Indonesianya
malpractice berarti cara pengobatan pasien yang salah.4
Dalam bahsa belanda malpraktek disebut istilah kunstfout (seni salah), merupakan
suatu tindakan medis yang dilakukan tidak dengan sengaja akan tetapi ada unsur lalai yang
tidak patut dilakukan oleh seorang ahli dalam dunia medis dan tindaka mana yang
mengakibatkan sesuatu hal yang fatal (misalnya mati, cacat karena lalai).3

Dalam bahasa Inggris malapraktik disebut malpractice yang berarti wrong doing
atau neglect of duty dan bila istilah tersebut diterapkan dalam bidang kedokteran berarti
seorang dokter melakukan malpraktik jika ia melakukan suatu tindakan medik yang salah
(wrong doing) atau ia tidak atau tidak cukup mengurus pengobatan/perawatan pasien.3
Ninik Mengemukakan bahwa malpraktik dapat terjadi tidak saja selama waktu
menjalankan operasi, tetapi dapat terjadi sejak dimulainya pemberian diagnosis sampai
dengan sesudah dilakukannya perawatan sampai sembuhnya pasien. Dengan demikian,
malpraktik kedokteran dapat diartikan sebagai bencana yang timbul akibat dari suatu praktek
kedokteran, bencana timbul tidak karena disengaja diduga sebelumnya melainkan ada unsur
lalai yang seharusnya tidak layak untuk dilakukan oleh seorang dokter sehingga berakibat
cacat atau matinya pasien.4
2.2 Jenis-jenis malpraktik
Malpraktek dibedakan menjadi dua bentuk yaitu malpraktek etika (Ethical
malpractice) dan malpraktek yuridis (yuridical malpractice) ditinjau dari segi etika profesi
dan segi hukum, sebagai berikut:5
a. Malpraktik Etik
Yang dimaksud dengan malpraktik etik adalah dokter melakukan tindakan
yang bertentangan dengan etika kedokteran. Sedangkan etika kedokteran yang
dituangkan dalam kode etik kedokteran indonesia merupakan seperangkat standar etis,
prinsip, aturan atau norma yang berlaku untuk dokter.
b. Malpraktik Yuridik
Soedjatmiko membedakan malpraktik yuridik terbagi 3 bentuk yaitu
malpraktik perdata, malpraktik pidana dan malpraktik administratif.
Malpraktik perdata adalah terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan
tidak dipenuhinya isi perjanjian/wanprestasi didalam transaksi terapeautik oleh
dokter atau tenaga kesehatan lain atau terjadinya perbuatan melanggar hukum
sehingga menimbulkan kerugian bagi pasiennya.
Malpraktik pidana (criminal malpraktk) terjadinya apabila pasien meninggal
dunia atau mengalami cacat akibat dokter atau tenaga kesehatan lainnya
kurang hati-hati, atau kurang cermat dalam melakukan upaya penyembuhan
terhadap pasien yang meninggal dunia atau cacat tersebut.
Malpraktik administrasi adalah terjadi apabila dokter atau tenaga kesehatan
yang lain melakukan pelanggaran hukum administrasi negara yang berlaku,
misalnya menjalankan praktek dokter tanpa izin praktik, menjalankan praktik
dengan kadaluarsa dan menjalankan praktik tanpa membuat catatan medik.
Untuk malpraktek hukum atau yuridical malpractice dibagi dalam 3 kategori sesuai
bidang hukum yang dilanggar, yakni Criminal malpractice, Civil malpractice dan
Administrative malpractice.6
1. Criminal malpractice
Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal malpractice
manakala perbuatan tersebut memenuhi rumusan delik pidana yakni :

a. Perbuatan tersebut (positive act maupun negative act) merupakan perbuatan


tercela.
b. Dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea) yang berupa kesengajaan
(intensional), kecerobohan (reklessness) atau kealpaa (negligence).
Criminal malpractice
yang bersifat sengaja (intensional)
misalnyamelakukan euthanasia (pasal 344 KUHP), membuka rahasia
jabatan (pasal 332 KUHP), membuat surat keterangan palsu (pasal 263
KUHP), melakukan aborsi tanpa indikasi medis pasal 299 KUHP).
Criminal malpractice yang bersifat ceroboh (recklessness) misalnya
melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien informed consent.
Criminal malpractice yang bersifat negligence (lalai) misalnya kurang
hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau meninggalnya pasien,
ketinggalan klem dalam perut pasien saat melakukan operasi.
Pertanggung jawaban didepan hukum pada criminal malpractice adalah
bersifat individual/personal dan oleh sebab itu tidak dapat dialihkan
kepada orang lain atau kepada rumah sakit/sarana kesehatan.
2. Civil malpractice
Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak
melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah
disepakati (ingkar janji). Tindakan tenaga kesehatan yang dapat dikategorikan civil
malpractice antara lain:
a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.
b. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat
melakukannya.
c. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak
sempurna.
d. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.
Pertanggung jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau korporasi dan
dapat pula dialihkan pihak lain berdasarkan principle of vicarius liability. Dengan prinsip ini
maka rumah sakit/sarana kesehatan dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang dilakukan
karyawannya (tenaga kesehatan) selama tenaga kesehatan tersebut dalam rangka
melaksanakan tugas kewajibannya.
Administrative malpractice
Tenaga perawatan dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala
tenaga perawatan tersebut telah melanggar hukum administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam
melakukan police power, pemerintah mempunyai kewenangan menerbitkan berbagai
ketentuan di bidang kesehatan, misalnya tentang persyaratan bagi tenaga perawatan untuk
menjalankan profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas kewenangan serta
kewajiban tenaga perawatan. Apabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yang
bersangkutan dapat dipersalahkan melanggar hukum administrasi.7
DAFTAR PUSTAKA
1. Muladi. 1995. Malpraktek ditinjau dari segi hukum pidana, Thesis, Fakultas Hukum,
UNDIP. Semarang
2. Ohoiwutun, T. 2007. Bunga rampai hukum kedokteran. Malang. Bayumedia.

3. Alfred A. Ameln. 1991. Kapita Hukum Kedokteran. Jakarta. Grafikatama.


4. Ninik Mariyanti. 1989. Malapraktek Kedokteran Dari Segi Hukum Pidana dan
Perdata. Jakarta. Bina Aksara.
5. Soedjatmiko. 2001. Masalah medik dalam malpraktik yuridik, kumpulan makalah
seminar tentang etik dan hukum kedokteran. RSUD Dr. Syaiful Anwar. Malang.
6. Guwandi, J. 1993. Malpraktek Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
7. Dahlan, S., 2002. Hukum Kesehatan, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.

Вам также может понравиться