Вы находитесь на странице: 1из 1

YONATHAN SUGIARTO MARTONO. F44100034.

Perencanaan Sistem
Penyaluran Air Limbah Domestik Dan Sistem Drainase Kota Bekasi. Di
bawah bimbingan Allen Kurniawan S.T., M.T. 2014

RINGKASAN
Air merupakan kebutuhan dasar bagi setiap makhluk hidup termasuk manusia.
Sebagian besar penggunaan air untuk kebutuhan manusia terbuang menjadi air
limbah. Pencemaran lingkungan oleh air limbah serta sanitasi buruk dapat
mengganggu kesehatan masyarakat. Selain itu tingkat kesehatan masyarakat juga
dipengaruhi oleh iklim atau cuaca. Curah hujan tinggi tanpa disertai dengan
saluran drainase yang baik menyebabkan terjadinya bencana banjir. Bencana
tersebut membawa berbagai jenis penyakit yang dapat mengganggu kesehatan
masyarakat. Selain mengganggu kesehatan, banjir juga menimbulkan berbagai
masalah lain, seperti merusak sarana dan prasarana umum maupun pribadi serta
mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut,
saluran drainase yang merupakan salah satu sarana utama yang harus dimiliki oleh
suatu kota juga harus direncanakan dan dibangun selaras dengan pembangunan
saluran air limbah.
Kota Bekasi belum memiliki sistem penyaluran air limbah domestik sehingga
pembuangan air limbah domestik masih menyatu dengan sistem drainase.
Akibatnya pencemaran lingkungan oleh limbah rumah tangga masih sering
terjadi. Saluran drainase pun belum berfungsi dengan optimal sehingga sering
terjadi bencana banjir yang dapat membahayakan masyarakat. Oleh karena itu,
tujuan penelitian ini adalah merancang konfigurasi sistem penyaluran air limbah
domestik serta memodifikasi konfigurasi sistem drainase Kota Bekasi.
Perhitungan saluran air limbah domestik membutuhkan data kependudukan,
dan keadaan geografis Kota Bekasi, sedangkan perhitungan sistem drainase
membutuhkan data curah hujan Kota Bekasi sejak tahun 2000-2013. Pengolahan
data pada penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu pengolahan data saluran air
limbah domestik untuk memperoleh nilai debit puncak, debit gelontor, kecepatan
puncak serta penanaman dan pengolahan data sistem drainase untuk memperoleh
debit puncak, intensitas hujan, debit aliran, kecepatan aliran dan jari-jari hidrolik.
Setelah diketahui data-data kependudukan tersebut, selanjutnya blok pelayanan
dapat ditentukan. Jumlah blok pelayanan ditentukan sebanyak 335 blok dengan
luas berbeda-beda. Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) harus
ditentukan untuk dapat merencanakan jalur perpipaan. IPAL yang direncanakan
untuk Kota Bekasi ada 4 (empat) buah, yaitu di Kelurahan Jati Cempaka, Jaka
Setia, Medan Satria, dan Harapan Baru. Selanjutnya, penentuan lokasi manhole
diperlukan untuk pengecekan kondisi jalur perpipaan.
Tahap pegolahan data saluran air limbah domestik belum dapat dilakukan
karena data kependudukan dibutuhkan berdasarkan kelurahan sejak tahun 20082012. Hingga kini data kendudukan berdasarkan kelurahan tahun 2008 dan 2009
masih belum dapat diperoleh. Pengolahan data saluran air limbah domestik dapat
dijalankan dengan mengacu pada proyeksi jumlah penduduk. Tiga metode
perhitungan proyeksi penduduk, yaitu metode aritmatik, geometrik dan
eksponensial.

Вам также может понравиться