Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kebendaan
Tetap
Bergerak
Tanah
Gadai
Bukan Tanah
Fidusia
Droit de suite : hak kebendaan mengikuti bendanya, ditangan siapa benda itu
berada
Droit de Preference yaitu hak yang lebih didahulukan gugatan hak kebendaan
disebut gugat kebendaan. Apabila haknya ada yang menganggu maka ia dapat
melakukan
bermacam-macam
gugat/actie
misalnya:
penuntutan
Bersifat relatif
dipotong. Pasal 506 sub 4). Benda-benda tersebut melekat pada pohon atau menancap
dengan akarnya pada tanah.
3. Segala apa yang didirikannya di atas tanah (pasal 506 sub 1) Misalnya pabrik,
bangunan rumah.
4. Segala apa yang terikat dengan tanah atau dengan bangunan dia atas tanah tersebut,
sebagaimana disebutkan contoh pasal 506 sub 5, yaitu pipa-pipa dan got-got air, cagak
lampu, cagak telepon.
1) Tanah
Pada dewasa ini hak atas tanah merupakan objek jaminan yang paling disukai
oleh bank, sebab tanah dianggap lebih bernilai secara ekonomis. Lembaga jaminan
yang dibebankan atas tanah dan bangunan oleh bank adalah hak tanggungan. Patut
dikemukakan, bahwa kreditur selalu harus waspada, agar ia dikemudian hari tidak
mendapatkan kesulitan dalam mengeksekusi atau menjual tanah dan bangunan
tersebut. Sertifikat sebagai bukti yang kuat, karena dalam sertifikat itulis mengenai
jenis hak pemegang hak serta peristiwa hukum yang penting sehubungan dengan
tanah tertentu, dan karena semuanya itu diisi oleh pejabat yang berwenang, maka apa
yang dibaca dalam sertifikat harus dianggap benar.
Alat pembuktian yang kuat berarti bahwa sertifikat bukanlah satu-satunya
pembuktian yang ada tentang sahnya peralihan hak serta lahirya hakitu. Bukti
sertifikat belum berlaku sempuma bagi pihak ketiga, hal ini dikarenakan pihak ketiga
masih dapat melihat dengan bebas mengenai kepemilikan hak atas tanah pada daftardaftar umum di Kantor Pertanahan setempat. Ini memungkinkan mengingat adanya
azas keterbukaan (publiciteit) dalam Hukum Agraria. Jadi daftar umum tersebut ini
mempunyai kekuatan sebagai bukti juga, selain sertifikat.
Beberapa aspek yuridis yang merupakan kondisi dari kekuatan pendaftaran
dan penerbitan sertifikat hak tanggungan sebagai jaminan kredit kepada usaha kecil
dalam menerima hak atas tanah sebagai objek jaminan kredit adalah :
1. Segi kepemilikan tanah yang dijadikan objek jaminan.
2. Pemeriksaan sertifikat tanah dan kebenaran letak tanah yang dijadikan objek
jaminan.
3. Segi kewenangan untuk membebankan hak tanggungan atas tanah yang dijadikan
objek jaminan.
4. Segi kemudahan untuk melakukan eksekusi atau penjualan tanah yang dijadikan
objek jaminan.
5. Segi kedudukan bank sebagai kreditor yang preferen
Kepemilikan tanah yang dijadikan objek jaminan
Undang-Undang Hak Tanggungan menyatakan (UUHT) bahwa hak tanggungan
tidak dapat diletakkan, melainkan oleh siapa yang berkuasa memindah tangankan
benda yang akan dibebani dengan hak tanggungan itu. Jelaslah, bahwa dalam
menerima tanah, tanah dan bangunan sebagai objek. Bank harus yakin betul, bahwa
yang bersangkutan, adalah pemilik atau pemegang hak atas tanah tersebut. Bukti
kepemilikan tanah adalah sertifikat tanah yang bersangkutan. Dalam praktek, sering
terjadi, bahwa serfitikat tanah sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan yang
sebenarnya, misalnya oleh karena tanah, tanah dan bangunan tersebut, telah dijual
dengan membuat akta PPAT, namun balik nama belum dilakukan oleh Kantor
Pertanahan.
Apabila sertifikat menyebutkan nama orang yang sudah wafat, maka jika
tanah tersebut, akan dijadikan objek jaminan kredit, hendaknya tanah, dibalik
namakan terlebih dahulu atas nama ahli waris yang bersangkutan. Apabila tidak
dilakukan balik nama terlebih dahulu, bisa terjadi bahwa bank dikemudian hari akan
kesulitan dengan munculnya pihak ketiga yang mengaku ikut berhak atas tanah
tersebut.Apabila belum mempunyai sertifikat, maka akta pembebanan hak tanggungan
bisa dibuat, namun hak tanggungan tersebut baru akan didaftarkan, bersama-sama
dengan keluarya sertifikat tersebut. Jadi hak tanggungan baru ada, apabila atas tanah
tersebut telah didaftarkan.
Pentingnya sertifikat bagi bank, selain untuk mengetahui jenis hak atas tanah
tersebut, apakah tanah itu tanah hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha atau
hak pakai, seperti diketahui dewasa ini hak pakai atas tanah negara yang terdaftar di
kantor pertanahan, dapat menjadi hak tanggungan.
penggantian
daripadanya
bagi
pelunasan
suatu
perikatan.
Pada dasarnya ada persamaan ada persamaan cirri-ciri gadai dan hipotik, tapi ada
juga perbedaannya yaitu:
1. Gadai jaminan terhadap benda bergerak hipotik jaminan benda tak bergerak
2. Pada gadai ada unsur inbezitstelling pada hipotik tidak ada.
3. Perjanjian hipotik terikat oleh bentuk tertentu yaitu harus dibuat dengan akte
otentik.
4. Perjanjian biasanya hanya satu kali, perjanjian hipotik boleh lebih dari satu kali.
5. Menjual atas kekuasaan sendiri benda gadai diatur dalam undang-undang, dalam
hipotik menjual benda yang dihipotikkan harus dijanjikan terlebih dahulu.
Asas-asas Hipotik
Hipotik mengenal dua asas, yaitu:
1. Asas publiciteit.
Asas ini menyebutkan bahwa hipotik harus didaftarkan supaya diketahui
umum.
2. Asas specialiteit.
Hipotik harus dirinci secara jelas misalnya tanah: luas, letak, batas-batasnya
harus jelas disebutkan.
2.
Hapusnya Hipotik
Memuat Pasal 1209 KUHPerdata, hipotik hapus karena:
1. Hapusnya perikatan pokok
2. Pelepasan hipotiknya oleh si berpiutang
3.
Hipotik terhadap benda tak bergerak, khususnya terhadap tanah sudah dihapus
dan diganti dengan hak tanggungan berdasarkan undang-undang No.4 tahun
1996 tentang hak tanggungan.
gadai
benda-benda
bergerak
2) Fidusia
Fidusia berasal dari Bahasa Belanda yaitu Fiducie, dalam Bahasa Inggris fiduciary
transfer of ownership, yang artinya dalam berbagai literatur, fidusia lazim disebut
dengan istilah eigendom overdract (FEO) yaitu penyerahan hak milik berdasarkan
kepercayaan
Fidusia UU No. 42 Tahun 1999
Menurut Pasal 1 ayat 1. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas
dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya
dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
Pengertian Jaminan Fidusia
Menurut Pasal 1 ayat 2. Jaminan Fidusia adalah jaminan atas benda bergerak baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya
bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam
UU NO. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan tetap berada dlm penguasaan
Pemberi Fidusia, sebagai bagunan bagi pelunasan uang tertentu, yang memberikan
kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia thdp kreditur llainnya.
Unsur-Unsur Fidusia
1. Adanya hak jaminan
2. Adanya objek, yaitu benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud dan benda tidak bergerak, khususnya bangunan yang tidak dibebani hak
tanggungan. Ini berkaitan dengan pembebanan jaminan rumah susun.
3. benda menjadi objek jaminan tetap berada dalam penguasaan pemberi fidusia
4. memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
http://ehukum.com/index.php/hukum-jaminan/38-pembagian-benda-menurut-kuhperdata
http://kuliahade.wordpress.com/2010/04/18/hukum-jaminan-gadai-dan-fidusia/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27839/3/Chapter%20II.pdf
12