Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstrak Perusahaan fotografi yang sangat terkenal pada abad ke-20 yang biasa dikenal dengan
Kodak telah secara resmi mengajukan perlindungan pailit ke Pengadilan pada awal tahun 2012.
Kejadian ini tentunya menunjukkan pada kita bahwa ternyata tidak selamanya perusahaan besar
bahkan yang dikenal sebagai first mover di industrinya akan berada pada tingkat penjualan
yang tinggi dan aman dari kata bangkrut. Setiap perusahaan harus terus menerus berusaha
mengantisipasi adanya kemungkinan kebangkrutan ini dengan berbagai strategi yang dapat
dilakukan serta terus menantang dirinya sendiri dengan inovasi-inovasi baru. Jika tidak,
perusahaan pesaing akan melakukan hal tersebut, dan perusahaan akan ketinggalan start
untuk mendapat pasar yang luas.
Kata kunci: Kodak, Fotografi, Bangkrut, Strategi, Inovasi
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, kontrol
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu
negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan
maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat
membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Dengan demikian perlu
adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang
dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen
stratejik.
Manajemen stratejik menyangkut dalam banyak keputusan yang dibuat oleh top level
manajer. Berdasarkan survey di lakukan pada perusahaan-perusahaan di Amerika, bahwa 60
% dari mereka telah memiliki strategi dan sebesar 89 % dari mereka menyatakan bahwa
dengan perencanaan stratejik tersebut bahwa tujuan mereka terutama untuk mencapai laba
yang baik sukses dan dilakukan dengan efektif. Perencanaan stratejik menurut mereka
memberikan sasaran-sasaran yang terperinci dan memberi semangat kepada karyawan di
perusahaan tersebut memberikan visi yang satu dengan perusahaan.
beberapa
periode
tertentu
memiliki
suatu sustainable
competitive
2. LANDASAN TEORI
a. Sejatah Singkat (Menjadi pelaku utama)
Pernah drop out dari SMA dan mantan pegawai bank, bernama George Eastman
melakukan terobosan teknologi dalam pengembangan dry film (film kering) di akhir tahun
1870-an dan 1880-an. Sebelum penemuan Eastman, fotografi adalah hobi yang mahal,
rumit dan susah. Bentuk kamera yang sangat besar dimana wet film (film basah)
memerlukan pengolahan langsung. Pada bulan September 1888, berbasis di New York,
Eastman mendaftarkan sekaligus menawarkan Kodak sebagai kamera pertama yang
bermerk, sebuah kamera dengan model berbentuk kotak genggam dan dijual dengan
tagline You press the button we do the rest. (Anda tekan tombolnya Kami lakukan
sisanya). Pengembangan lebih lanjut selama sisa abad tersebut dan masuk era 1900-an
memperlihatkan perubahan pada film Kodak, bentuk kamera menjadi lebih kecil dan lebih
mudah digunakan dan merk Kodak tumbuh sejalan dengan media baru pada dunia
snapshot fotografi.
Pada tahun 1900 Kodak Brownie diperkenalkan. Kamera karton ini dijual seharga 1
dolar, dengan film 15 sen per roll. Brownie diakui sebagai bentuk kebebasan dalam
fotografi membawa media tsb menjadi alat yang terjangkau di kocek setiap orang. Kodak
terus memproduksi BROWNIE hingga akhir 1960-an, dan menjual jutaan model di seluruh
dunia. Pada tahun 1957 kamera jadi lebih mudah untuk digunakan dengan dilaunchingnya
BROWNIE STARMATIC yang pertama kamera otomatis pertama dalam tujuh model.
Kodak menjual 10 juta STARMATICS dalam lima tahun, sebuah penjualan yang
mengesankan yang kemudian dikalahkan oleh si fenomenal INSTAMATIC. Lebih dari 50
juta kamera INSTAMATIC diproduksi dari tahun 1963 sampai 1970, sementara pada tahun
1972 INSTAMATIC benar-benar berbentuk pocket-sized, menandai era baru dalam
fotografi dengan kamera yang betul-betul compact menggunakan film 110 yang lebih
kecil. Lebih dari 25 juta unit dari model ini diproduksi dalam tiga tahun.
Keberhasilan Kodak di pasar fotografi tetap seperti itu sampai dengan akhir 1970-an
dengan menikmati 85% dari penjualan kamera dan 90% dari penjualan film di Amerika
Serikat. Keberhasilan Kodak di pasar fotografi konsumen adalah seperti bahwa dengan
akhir 1970-an yang dinikmati 85% dari penjualan kamera dan 90% dari penjualan film di
Amerika Serikat.
Sumber : http://vavai.com/2012/01/08/sejarah-singkat-kodak-ikon-tekno-amerika/
Era Digital
Tahun 1975 Kodak menciptakan apa yang kemudian disebut sebagai kamera tanpa film.
Peneliti Kodak Steve Sasson, yang kemudian hari menerima Medali Nasional Teknologi
dan Inovasi atas temuannya, menjelaskan bagaimana dunia kamera digital pertama
bekerja. Butuh 23 detik untuk merekam gambar digital pada kaset. Gambar didapat
dengan cara memindahkan kaset dari kamera dan menempatkannya pada perangkat
pemutaran tersendiri. Perangkat pemutaran ini adalah gabungan dari sebuah CasetteReader dan bangunan khusus Frame-Store .
Frame-Store ini menerima data dari pita kaset, menginterpolasikan 100 baris yang
tertangkap menjadi 400 baris, dan menghasilkan sinyal video standar NTSC, yang
kemudian dikirim ke televisi. Inovasi digital ini tidak dipasarkan hingga tahun 1994 ketika
3
b. Strategi untuk bersaing di Pasar yang bergolak dan memiliki laju cepat
Dalam menghadapi tantangan laju perubahan yang begitu cepat Fred R David dalam
bukunya berikut menyanjikan bentuk strategi yang dapat diambil:
Defensif
Bentuk Strategis
Tindakan
Strategi
Bereaksi terhadap
- Memperkenalkan
perubahan
sebagai - Melindungi
terhadap
penawaran
posisi
perusahaan
baru
dari pesaing
- Merespons
perubahan yang tak
terduga
dalam
kebutuhan
serta
preferensi pembeli
- Menyesuaikan
diri
dengan kebijakan
kebijakan
pemerintah
Mengantisipasi
perubahan
- Mengantisipasi
perubahan
- Menganilisis
perubahan
prospek globalisasi
pasar
preferensi,
sumberdaya
perkembangan
dan
kapabilitas kompetitif
-
dekat
tidak
Menambah/mengadaptas
i
dan
harapan pembeli
yang
diharapkan
- Meneliti kebutuhan,
- Memonitor
Membuat perencanaan di
teknologi
untuk
memprediksi
tren
masa depan
Ofensif
Memimpin
- Memimpin
Bersikap ofensif
Perubahan
perubahan
- Merinttis
teknologi
langkah
-
- Memperkenalkan
produk
inovatif
membuka
produk yang
Memengaruhi
aturan
permainan
Memaksa
pesaing
menjadi pengikut
pasar
menjadi
penetap
standar
industri
3. PEMBAHASAN
a. Gagal menjadi yang terdepan
Kabar bangkrutnya perusahaan fotografi Eastman Kodak Corporation memang sudah
menjadi rahasia umum. Berita ini sudah mulai menyebar di seluruh media selama awal
tahun 2012 lalu. Kodak jatuh bangkrut setelah gagal beradaptasi dengan kemajuan
teknologi di tengah populernya kamera digital dan ponsel pintar berfitur kamera.
Menurut kantor berita Reuters, Kodak mengajukan perlindungan pailit ke Pengadilan di
Kota New York pada 19 Januari 2012. Di Amerika Serikat, perusahaan yang jatuh bangkrut
berhak mengajukan pailit ke pengadilan, sesuai peraturan yang berlaku agar tidak sampai
dilikuidasi. Selanjutnya pengadilan akan menentukan apakah perusahaan yang bangkrut
ini, sesuai kesepakatan dengan pihak pihak kreditur, bisa diselamatkan melalui
penjualan aset atau restrukturisasi korporat. Dewan Direktur dan seluruh tim senior
manajemen yakin bahwa itu merupakan langkah yang benar untuk masa depan Kodak.
Untuk bertahan, Kodak mengungkapkan telah mendapat pinjaman berjangka 18 bulan dari
Citigroup sebesar US$950 juta.
b. Analisis Kegagalan Kodak tetap menjadi yang terdepan
Riset manajemen strategis mengindikasikan bahwa keuntungan keuntungan pelaku
pertama cenderung sangat terasa ketika pesaing kurang lebih memiliki ukuran dan
sumber daya yang sama. Jika pesaing tidak seukuran, pesaing yang lebih besar bisa
menunggu sementara yang lain membuat investasi awal dan melakukan kesalahan,
kemudian merespons dengan keefektifan dan sumber daya yang lebih besar. Tidak
menjadi pelaku pertama juga kadang bisa membuat suatu bisnis gagal. Keuntungan
keuntungan pelaku pertama bisa dianalogikan dengan sampai di suatu tempat terlebih
dahulu, yang membuat seseorang memiliki posisi strategis yang sangat baik untuk
melancarkan
kampanye
yang
agresif
serta
mempertahankan
teritori.
Untuk
Perusahaan ini sepertinya masih terlalu puas dengan kejayaannya pada abad ke 20
dan sebagai pelaku utama sepertinya perusahaan ini seperti berdiam diri dan tidak
mengembangkan potensi produknya. Status quo membunuh Kodak. Berdiam diri di
era yang terus bergerak tak akan membuat perusahaan berjalan dengan baik. Baik
perusahaan besar maupun kecil harus terus tetap bergerak maju beberapa langkah
kedepan, begitupun dengan perushaan Kodak. Akibatnya perusahaan ini sangat
terlambat mengantisipasi trend kamera digital sekarang yang sedang berkembang di
pasar sehingga berada dalam kondisi sesulit ini.
Ada beberapa tindakan sesungguhnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan Kodak
untuk dapat bereaksi terhadap perubahan :
-
Memperkenalkan produk yang lebih baik sebagai respons terhadap penawaran baru
dari pesaing.
Merespons perubahan yang tak terduga dalam kebutuhan serta preferensi pembeli.
pasar.
Saat Kodak tahu tidak ada pilihanselain harus beradaptasi, ternyata langkah
ini
kemajuan
teknologi
digital
yang memiliki fitur-fitur dan kualitas gambar yang lebih baik dari sekarang. Dalam
menganalisis situasional, perusahaan juga harus fokus terhadap kekuatan internal
yang mempengaruhi unit kerja perusahaan dan dapat mempelajari pengaruhpengaruh dari lingkungan eksternal. Kodak memang merupakan brand yang sudah
terkenal sejak lama, perusahaan ini juga merupakan perusahaan pertama yang
menciptakan kamera digital. Namun Kodak juga memiliki banyak kelemahan seperti
tidak dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang karena terlalu
fokus pada kamera analog, produk dan fitur kamera digital juga masih berjumlah
sedikit bila dibandingkan dengan pesaing lainnya.
Kodak adalah bukti bahwa suatu perusahaan akan jatuh jika tidak punya mindset yang
terbuka pada perubahan, sebesar apapun perusahaan tersebut. Perusahaan harus
melakukan transformasi, jika bisnis utama tidak bisa lagi dipertahankan. Kodak
bukannya tidak tahu perubahan itu akan datang,tetapi perusahaan ini tidak membuka
diri, kemudian lambat beradaptasi dengan perubahan.
b. Meneliti kebutuhan, preferensi, dan harapan pembeli
Dengan adanya para pesaing seperti Canon, Nicon, Sony dan lain-lain membuat
konsumen memiliki banyak pilihan dalam membeli kamera.Hal ini membuat kekuatan
tawar-menawar pembeli menjadi sangat kuat,karena konsumen bisa sangat selektif
dalam menentukan pilihannya.Selera masyarakat juga berubah-ubah mengikuti trend
yang sedang terjadi. Seiring perkembangan zaman disertai dengan kemajuan teknologi
dan kesibukan masyarakat maka mereka lebih menginginkan untuk sesuatu yang lebih
mudah, seperti halnya kamera digital. Kebutuhan, preferensi dan harapan pembeli
masa sekarang tentunya harus benar benar dianalisa dan segera diambil tindakan
tindakan cepat dalam mengatasi masalah tersebut. Salah satu kelemahan dari
Perusahaan Kodak ini adalah tidak berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman
dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pembeli.
c. Memonitor secara dekat perkembangan teknologi untuk memprediksi tren masa
depan
Sebenarnya Kodak tidak boleh menyalahkan fotografi digital atas kebangkrutannya.
Karena Fuji film, perusahaan pesaing yang mempunyai bisnis inti yang sama dengan
Kodak dapat menyelamatkan perusahaannya dengan beradaptasi, melakukan
transformasi bisnis yaitu meninggalkan bisnis intinya ketika tahu itu tak lagi
menguntungkan. Saat ini Fujifilm masih berjaya dengankapitalisasi bisnis sebesar 12.6
miliar dollar AS, sedangkan Kodak hanya 220 juta dollar AS. Sehingga Clay
Christensen penulis buku bisnis The Innovators
Dilemma dapat berpendapat bahwa Kodak bertanggung jawab penuh atas kesalahan
strategis ini. Kodak sudah melihat tsunami akan tiba tapi hanya berdiam diri tidak
berbuat apa-apa.Kodak gagal melakukan transformasi karena terkunci pada model
bisnis yang mengagungkan kamera film. Ini sangat ironis, mengingat pendiri Kodak,
George Eastman, juga menghadapi pilihan transformasi bisnis, bahkandua kali, tapi ia
bertindak berbeda. Pertama, ketika Eastman beralih ke kamerafilm dari kamera dryplate
yang
sebenarnya
masih
sangat
menguntungkan
perusahaan.
Kedua, ketika Eastman pindah ke film berwarna meskipun padawaktu itu kualitasnya
masih inferior dibanding film hitam putih yang masihdidominasi oleh Kodak.
Hal lain yang perlu ditekankan adalah bahwa sebuah perusahaan harus terus
berinovasi bahkan jika hasil inovasi tersebut akan menghabiskan bisnis inti. Inilah
yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Terus menantang dirinya sendiri dengan
inovasi-inovasi baru. Jika tidak, perusahaan pesaingakan melakukan hal tersebut, dan
perusahaan akan ketinggalan start untuk mendapat pasar yang luas. Dalam bisnis,
waktu
sangat
berperan
penting.
Jika
perusahaan
menjadi pemain
perusahaan tersebutakan
pertama
selangkah
didepan, dan pasar akan di bawah kendalinya. Kodak seharusnya bisa memanfaatkan
ini
karena
ia
yang
mewujudkan
fotografi
digital pertama kali. Namun perusahaan ini gagal memanfaatkan keadaan tersebut,dan
akhirnya mengalami kebangkrutan.
Strength (Kekuatan)
Weakness (Kelemahan)
Opportunities (Peluang)
Threatness (Ancaman)
Dengan melihat hasil analisis SWOT untuk perusahaan Eastman Kodak Corporation ini
sepertinya dengan keterlambatan Kodak untuk mengantisipasi teknologi digital membuat
Perusahaan ini sulit menciptakan strategi strategi bisnis yang dijalankan untuk dapat
mempertahankan perusahaanya.
10
Meskipun demikian sebenarnya tidak menutup kemungkinan untuk bangkit apabila Kodak
mau berusaha keras untuk memperbaiki kelemahannya, karena perusahaan ini juga masih
memiliki kekuatan yang dapat dikembangkan. Peluang yang ada seperti banyak masyarakat
yang senang untuk mendokumentasikan segala moment juga harus dimanfaatkansebaikbaiknya dengan mengeluarkan kamera digital dengan fitur yang dapat menarik perhatian
konsumen. Ancaman dari pesaing juga dapat teratasi dengan mengembangkan strategi
pemasaran yang baik.
4. SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan singkat yang disajikan penulis di atas maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Persaingan keras yang terjadi pada perusahaan fotografi terbesar pada masa ini
menyebabkan beberapa keputusan besar terpaksa dikeluarkan oleh Perusahaan Kodak.
Kini, Kodak jatuh bangkrut setelah gagal beradaptasi dengan kemajuan teknologi di
tengah populernya kamera digital dan ponsel pintar berfitur kamera.
2. Kodak sepertinya masih terlalu puas dengan kejayaannya pada abad ke 20 dan sebagai
pelaku utama sepertinya perusahaan ini seperti berdiam diri dan tidak mengembangkan
potensi produknya. Status quo membunuh Kodak. Berdiam diri di era yang terus
bergerak tak akan membuat perusahaan berjalan dengan baik.
3. Kodak melakukan kesalahan manajemen strategi. Disaat pesaing sudah mengembangkan
kamera digital, perusahaan ini hanya mengembangkan strategi setengah setengah yaitu
kamera perpaduan antara digital dan analog yang tidak menguntungkan perusahaan.
4. Hal lain yang perlu ditekankan adalah bahwa sebuah perusahaan harus terus berinovasi
bahkan jika hasil inovasi tersebut akan menghabiskan bisnis inti. Inilah yang harus
dilakukan oleh setiap perusahaan. Terus menantang dirinya sendiri dengan inovasiinovasi baru. Jika tidak, perusahaan pesaingakan melakukan hal tersebut, dan perusahaan
akan ketinggalan start untuk mendapat pasar yang luas.
5. Analisis SWOT diperlukan
bagi perusahaan
11
David, Fred R. 2013. Strategic Management : Concepts and Cases Fourteenth Edition. England:
Pearson Education Limited.
Damayanti, Lulu P. 2013. Analisis Kasus Bangkrutnya Eastman Kodak Corporation. Jakarta :
Universitas negeri Jakarta.
Malik,
Alfa.
2012.
Sejarah
Singkat
Kodak,
ikonnya
Tekno
Amerika.
http://vavai.com/2012/01/08/sejarah-singkat-kodak-ikon-tekno-amerika/.
Malik,
Alfa.
2012.
Kodak
dilaporkan
bersiap
menghadapi
kebangkrutan.
http://vavai.com/2012/01/07/kodak-dilaporkan-bersiap-menghadapi-kebangkrutan/
Pentingnya Manajemen Strategis. http://a67532.wordpress.com/2009/12/29/pentingnyamanajemen-strategis/
Apa
itu
Strategi
dan
Mengapa
Strategi
itu
penting?.
http://jodenmot.wordpress.com/2013/03/20/pentingnya-strategi-dalam-manajemenstrategis/
12