Вы находитесь на странице: 1из 5

TUGAS FIELDTRIP

KONSERVASI TANAH DAN AIR

OLEH :
JEAN NIHANA MANALU
05121007071

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA
2014
KEBUN TEH

1. Sudah berapa lama tanaman teh ditanam di kebun ini?


Jawab : Tanaman teh ditanam di kebun ini yaitu 85 tahun (1929-2014)
2. Berapa kemiringan lereng di kebun ini?
Jawab : Kemiringan lereng di kebun ini adalah 450 - 600
3. Sistem konservasi dan pemupukan apa yang dilakukan di perkebunan ini?
Jawab : Sistem konservasi diperkebunan ini adalah konservasi vegetatif dan
sistem pemupukannya dengan pemberian pupuk dasar.
4. Jenis tanah apa yang terdapat di kebun ini ?
Jawab : Jenis tanah di kebun ini adalah Andosol atau Andisol.
5. Berapa rata-rata curah hujan di daerah ini ?
Jawab : Rata rata curah hujan didaerah ini adalah 2.400 mm/tahun
6. Berapa produksi teh dalam 1 Ha ?
Jawab : Produksi teh dalam 1 Ha yaitu 2.347 kg kering/ha
7. Apakah longsor dan erosi pernah terjadi didaerah ini ? Jelaskan
Jawab : Longsor belum pernah terjadi didaerah ini, tetapi erosi sudah pernah
terjadi, yakni erosi rendah dibawah ambang.Hal ini dikarenakan curah
hujan didaerah ini rendah serta kemiringan tanahnya tidak terlalu curam.

KEBUN SAYUR
1. Jenis tanaman apa saja yang ditanam di kebun ini ?
Jawab : Jenis tanaman yang ditanam di kebun ini adalah sayuran (kubis, wortel,
cabai,tomat,seledri,terong,sawi) dan salak (namun tidak dirawat).
2. Jenis pupuk apa yang biasa digunakan, bagaimana cara pengaplikasiannya dan
kapan saja pemupukan dilakukan ?
Jawab : Pupuk yang digunakan adalah kompos, kandang, dan pupuk dasar
(KCL,SP36, ZA). Pengaplikasian : sistem pengolahan lahan, yakni bekas
tanaman yang sebelumnya ditimbun untuk menjadi kompos. Kemudian
dilakukan siring yakni pemberian pupuk dasar yang sebelumnya diberi
kapur dolomit, kemudian diberi pupuk kandang tahi ayam dan diberi
EM4, lalu diberi pupuk dasar yaitu KCL,ZA, SP36 kemudian ditutup
tanah selanjutnya disemprot dengan EM4,terakhir ditutup dengan mulsa.

KEBUN TEH

Pada tanggal 19 September 2012, Jurusan Agroekoteknologi, angkatan 2012,


Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya mengadakan fieldtrip Konservasi Tanah
dan Air ke Pagar Alam. Kunjungan pertama kami, tepatnya pada tanggal 20
September 2014 yaitu ke PTP. Nusantara VII (Persero), Pagar Alam, Gunung
Dempo-1929. Kunjungan kami disambut hangat oleh Ibu Dewi selaku asisten Kepala
Kebun PTPN VII. Cabang PTPN VII ini memiliki cabang di 3 kota yaitu di
Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Tetapi, PTPN ini berpusat di Bandar
Lampung. Komoditi dari PTPN ini yaitu karet, teh, kelapa sawit dan tebu. Luas
kebun teh tersebut adalah 1.438 ha dalam keadaan produktif.
Pabrik teh PTP Nusantara VII terdiri dari 2, yaitu :
1. Pabrik teh ortodoks
Teh ortodoks ini per kilo untuk 1 cup cangkir. Pengolahan pada teh ortodoks
berbeda dengan CTC, misalnya saja pada kadar air yang diuapkan yaitu 46 % dan
cara pembuatannya digulung serta pelayuannya keras.
2. Pabrik teh CTC
Dibuat secara continue system. Pembuatannya dicacah sehingga digunakan untuk
bahan baku teh celup. Teh CTC mengandung 70 % kadar air dan 30 %
diuapkan.Kebun teh di Pagar Alam 100 % menghadap ke sinar matahari yaitu
sebelah timur. Jenis tanah kebun ini adalah Andisol dengan ketinggian 900 mdpl.
Apabila ketinggian kebun ini > 1500 mdpl akan terkena beberapa masalah, yaitu :
a. Terhalang sinar matahari akibat kabut
b. Tanaman teh terkena penyakit, yaitu penyakit blister blight, akibat kabut
ketinggian yang < 1500 terkena hama Empuaska. Curah hujan rata-rata kebun
Pagar Alam yaitu 2400 mm/tahun, suhu rata-rata diatas 260 C. Hasil produktivitas
pada tahun 2013 sebanyak 2.347 kg karung/ha.

KEBUN SAYUR
Kunjungan kami selanjutnya yaitu ke Kebun Sayur milik Pak Darmawan,
areal perkebunan yang lumayan luas. Beliau menanam beberapa komoditas seperti,
cabai, wortel,terung,kubis, tomat dan yang lain. Ada beberapa langkah persiapan
lahan, yaitu :
a. Malir, yaitu bekas tanaman yang ditimbun
b. Membuat siring, yaitu pupuk dasar yang sebelumnya diberi kapur, pupuk kandang
(kotoran ayam dan EM4) kemudian pupuk kimia (KCL , SP36). Fungsinya dari
EM4 untuk mempermudah menyatukan tanah dan kotoran ayam.
Jenis cabai yang dikelola di kebun ini adalah jenis cabe Thailand atau yang
sering di kenal masyarakat Pagar Alam cabai setan. Disebut cabai setan karena cabai
ini memiliki tingkat kepedasan yang sangat tinggi. Sistem pengolahan lahan di
perkebunan ini dengan sistem manual.
Jenis teras yang di pakai di perkebunan ini yaitu guludan atau bedengan
dengan ukuran lebar 80 cm dan tinngi 20 cm. Kendala yang sering dihadapi dalam
kegiatan ini adalah Kupu-Kupu yang seringkali menggerogoti daun, tetapi didaerah
ini penganggu ini dipanggil dengan nama Hama Bambang. Pengendalian yang dapat
dilakukan dengan menyemprotkan larutan urin kambing dengan campuran air.
Adapun konservasi yang dipakai dengan pemakaian mulsa. Tujuan mulsa,
adalah:

Mengurangi penguapan
Mencegah tumbuhnya gulma
Membantu menegakkan tanaman
Mencegah pengikisan tanah di guludan oleh air hujan

KEBUN KOPI

Kunjungan selanjutnya yaitu ke Kebun Kopi di daerah sekitar Pagar Alam.


Coffea robusta C. (kopi robusta) adalah jenis kopi yang ditanam di daerah Pagar
Alam, yaitu disekitar Curugh Mangkok.
Tanaman ini berusia 50 tahun, memiliki tekstur tanah granular dengan erosi
yang rendah. Hal ini disebabkan karena adanya tanaman berkayu besar yaitu sangko
yang mengurngi jumlah sebaran hujan dn dapat mengurangi bahkan meniadakan
aliran permukaan. Akar dari tanaman ini berada di atas permukaan ini menunjukkan
keadaan tanah yang baik. Warna dari tanah di kebun kopiini 2.5 YR 3/2 Dusky Red.

Вам также может понравиться