Вы находитесь на странице: 1из 58

PRESENTS

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA


Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK


NERACA PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
NERACA PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2012
2011

2012

Rp.000

Rp.000

Bertambah-Berkurang*
Rp.000

ASET
Aset lancar
Kas dan Setara Kas

2,070,123

783,505

1,286,618*

62.15*

823,248

983,865

160,617

19.51

68,165

92,680

24,515

35.96

Piutang Usaha :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Piutang Lainnya :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka pembelian tembakau
Biaya dibayar dimuka
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
Jumlah aset lancar

50,158

26,262

23,896*

47.64*

151,335

269,947

118,612

78.38

8,913,348

15,669,906

6,756,558

75.80

511,105

599,090

87,985

17.21

2,058,317

2,506,777

448,460

21.79

176,097

160,797

15,300*

8.69*

29,564

35,484

5,920

20.02

14,851,460

21,128,313

6,276,853

42.26

11.75

Aset tidak lancar


Investasi pada entitas asosiasi

22,177

24,783

2,606

141,005

141,005

3,850,665

4,115,078

264,413

6.87

173,519

144,139

29,380*

16.93*

aset pajak tangguhan

94,237

164,862

70,625

74.94

Goodwill

60,423

60,423

Aset tidak lancar lainnya

277,277

468,924

191,647

69.12

Jumlah aset tidak lancar

4,478,296

5,119,214

640,918

14.31

19,329,758

26,247,527

6,917,769

35.79

Properti investasi
Aset tetap
Tanah untuk pengembangan

JUMLAH ASET

2011

2012

Rp 000

Rp 000

Bertambah-Berkurang*
Rp 000

LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman :
Pihak Ketiga

493,319

493,319

1,812,884

1,812,884

1,273,856

1,374,131

100,275

7.87

664,249

1,053,980

389,731

58.67

Pajak penghasilan badan

580,496

476,447

104,049*

17.92*

Pajak lain-lain

891,253

891,849

596

0.07

4,464,140

5,295,906

831,766

18.63

438,276

443,485

5,209

1.19

25,977

30,388

4,411

16.98

30,161

25,588

4,573*

15.16*

8,368,408

11,897,977

3,529,569

42.18

556,869

854,970

298,101

53.53

5,549

5,091

458*

8.25*

Pihak-pihak berelasi
Utang usaha dan lainnya :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang pajak :

Utang cukai
Akrual
Kewajiban imblan pascakerja :
Jangka pendek
Liabilitas sewa pembiayaan :
Jangka pendek
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan pascakerja
Liabilitas pajak tanggungan
Liabilitas sewa pembiayaan :
Jangka panjang
Pendapatan tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas yang didistribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham :
Modal dasar-6.300.000.000
saham biasa dengan nilai nominal
Rp 100 (rupiah penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor

50,043

56,037

5,994

11.98

46,219

125,032

78,813

170.52

658,680

1,041,130

382,450

58.06

9,027,088

12,939,107

3,912,019

43.34

penuh-4.383.000.000 saham biasa

438,300

438,300

0.00

142,958

136,937

6,021*

4.21*

616,400

647,317

30,917

5.02

-29,721

-29,721

0.00

90,000

90,000

0.00

9,044,733

12,025,587

2,980,854

32.96

Jumlah Ekuitas

10,302,670

13,308,420

3,005,750

29.17

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

19,329,758

26,247,527

6,917,769

35.79

Tambahan modal disetor


Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Ekuitas lainnya
Saldo laba :
Dicadangkan
Belum dicadangkan

Naik atau Turun*

31 Desember

% dari total
Ratio

2012 atas 2011


2011

2012

Rp

2011

2012

ASET
Aset lancar
Kas dan Setara Kas

2,070,123

783,505

-1,286,618

-62.15

0.38

10.71

2.99

823,248

983,865

160,617

19.51

1.20

4.26

3.75

68,165

92,680

24,515

35.96

1.36

0.35

0.35

50,158

26,262

-23,896

-47.64

0.52

0.26

0.10

151,335

269,947

118,612

78.38

1.78

0.78

1.03

8,913,348

15,669,906

6,756,558

75.80

1.76

46.11

59.70

511,105

599,090

87,985

17.21

1.17

2.64

2.28

2,058,317

2,506,777

448,460

21.79

1.22

10.65

9.55

176,097

160,797

-15,300

-8.69

0.91

0.91

0.61

29,564

35,484

5,920

20.02

1.20

0.15

0.14

14,851,460

21,128,313

6,276,853

42.26

1.42

76.83

80.50

11.75

1.12

0.11

0.09

Piutang Usaha :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Piutang Lainnya :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Persediaan
Pajak dibayar di muka

Uang muka pembelian tembakau


Biaya dibayar dimuka
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual

Jumlah aset lancar

Aset tidak lancar


Investasi pada entitas asosiasi

22,177

24,783

2,606

141,005

141,005

3,850,665

4,115,078

264,413

6.87

1.07

19.92

15.68

173,519

144,139

-29,380

-16.93

0.83

0.90

0.55

aset pajak tangguhan

94,237

164,862

70,625

74.94

1.75

0.49

0.63

Goodwill

60,423

60,423

0.00

1.00

0.31

0.23

Properti investasi
Aset tetap
Tanah untuk pengembangan

0.54

Aset tidak lancar lainnya

277,277

468,924

191,647

69.12

1.69

1.43

1.79

Jumlah aset tidak lancar

4,478,296

5,119,214

640,918

14.31

1.14

23.17

19.50

19,329,758

26,247,527

6,917,769

35.79

1.36

100.00

100

493,319

493,319

1.88

1,812,884

1,812,884

6.91

1,273,856

1,374,131

100,275

7.87

1.08

6.59

5.24

664,249

1,053,980

389,731

58.67

1.59

3.44

8.15

Pajak penghasilan badan

580,496

476,447

-104,049

-17.92

0.82

3.00

1.82

Pajak lain-lain

891,253

891,849

596

0.07

1.00

4.61

3.40

4,464,140

5,295,906

831,766

18.63

1.19

23.09

20.18

438,276

443,485

5,209

1.19

1.01

2.27

1.69

25,977

30,388

4,411

16.98

1.17

0.13

0.12

30,161

25,588

-4,573

-15.16

0.85

0.16

0.10

8,368,408

11,897,977

3,529,569

42.18

1.42

43.29

45.33

556,869

854,970

298,101

53.53

1.54

2.88

3.26

5,549

5,091

-458

-8.25

0.92

0.03

0.02

50,043

56,037

5,994

11.98

1.12

0.26

0.21

JUMLAH ASET
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang usaha dan lainnya :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang pajak :

Utang cukai
Akrual
Kewajiban imblan pascakerja :
Jangka pendek

Liabilitas sewa pembiayaan :


Jangka pendek

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan pascakerja
Liabilitas pajak tanggungan
Liabilitas sewa pembiayaan :
Jangka panjang

Pendapatan tangguhan

46,219

125,032

78,813

170.52

2.71

0.24

0.48

658,680

1,041,130

382,450

58.06

1.58

3.41

3.97

9,027,088

12,939,107

3,912,019

43.34

1.43

46.70

49.30

438,300

438,300

0.00

1.00

2.27

1.67

142,958

136,937

-6,021

-4.21

0.96

0.74

0.52

616,400

647,317

30,917

5.02

1.05

3.19

2.47

-29,721

-29,721

0.00

1.00

-0.15

-0.11

90,000

90,000

0.00

1.00

0.47

0.34

9,044,733

12,025,587

2,980,854

32.96

1.33

46.79

45.82

Jumlah Ekuitas

10,302,670

13,308,420

3,005,750

29.17

1.29

53.30

50.70

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

19,329,758

26,247,527

6,917,769

35.79

1.36

100.00

100.00

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas

EKUITAS
Ekuitas yang didistribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham :
Modal dasar-6.300.000.000
saham biasa dengan nilai nominal
Rp 100 (rupiah penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh-4.383.000.000 saham biasa
Tambahan modal disetor
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Ekuitas lainnya

Saldo laba :
Dicadangkan
Belum dicadangkan

Pos-Pos

ASET
Aset lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Piutang Lainnya :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka pembelian tembakau
Biaya dibayar dimuka
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
Jumlah aset lancar

31 Desember
(dalam rupiah)
2011
Rp

Trend dalam Prosentase


2011=100%
2011
%

2012
Rp

2,070,123

783,505

37.85

823,248
68,165

983,865
92,680

119.51
135.96

50,158
151,335
8,913,348
511,105

26,262
269,947
15,669,906
599,090

52.36
178.38
175.80
117.21

2,058,317
176,097

2,506,777
160,797

121.79
91.31

29,564

35,484

120.02

14,851,460

21,128,313

142.26

22,177

111.75

Aset tidak lancar


Investasi pada entitas asosiasi
Properti investasi
Aset tetap
Tanah untuk pengembangan
aset pajak tangguhan
Goodwill
Aset tidak lancar lainnya

3,850,665
173,519
94,237
60,423
277,277

24,783
141,005
4,115,078
144,139
164,862
60,423
468,924

Jumlah aset tidak lancar

4,478,296

5,119,214

114.31

19,329,758

26,247,527

135.79

JUMLAH ASET
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman :

106.87
83.07
174.94
100.00
169.12

Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang usaha dan lainnya :
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang pajak :
Pajak penghasilan badan
Pajak lain-lain
Utang cukai
Akrual
Kewajiban imblan pascakerja :
Jangka pendek
Liabilitas sewa pembiayaan :
Jangka pendek

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan pascakerja
Liabilitas pajak tanggungan
Liabilitas sewa pembiayaan :
Jangka panjang
Pendapatan tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas yang didistribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham :
Modal dasar-6.300.000.000
saham biasa dengan nilai nominal
Rp 100 (rupiah penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh-4.383.000.000 saham biasa
Tambahan modal disetor
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Ekuitas lainnya

493,319
1,812,884
1,273,856
664,249

1,374,131
1,053,980

107.87
158.67

580,496
891,253
4,464,140
438,276

476,447
891,849
5,295,906
443,485

82.08
100.07
118.63
101.19

25,977

30,388

116.98

30,161

25,588

84.84

8,368,408

11,897,977

142.18

556,869
5,549

854,970
5,091

153.53
91.75

50,043
46,219

56,037
125,032

111.98
270.52

658,680

1,041,130

158.06

9,027,088

12,939,107

143.34

438,300
142,958

438,300
136,937

100.00
95.79

616,400
-29,721

647,317
-29,721

105.02
100.00

Saldo laba :
Dicadangkan

90,000

90,000

100.00

9,044,733

12,025,587

132.96

Jumlah Ekuitas

10,302,670

13,308,420

129.17

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

19,329,758

26,247,527

135.79

Belum dicadangkan

Periode
2011
Rp 000
Penjualan bersih

Berkurang*-Bertambah*
2012

Rp 000

Rp 000

52.856.708

66.626.123

13.769.415

26,1

-37.661.205

-48.118.835

-10.457.630

27,8

Laba kotor

15.195.503

18.507.288

3.311.785

21,8

Beban penjualan

-3.562.619

-4.183.635

-621.016

17,4

Beban umum dan administrasi

-1.015.497

-973.203

42.294

-4,2

penghasilan lain-lain

385.362

59.383

-325.979

-84,6

Beban lain-lain

-203.805

-114.523

89.282

-43,8

Penghasilan keuangan

123.794

120.025

-3.769

-3,0

Biaya keuangan

-21.673

-34.684

-13.011

60,0

10.017

2.606

-7.411

-74,0

Laba sebelum pajak penghasilan

10.911.082

13.383.257

2.472.175

22,7

beban pajak penghasilan

-2.846.656

-3.437.961

-591.305

20,8

Laba tahun berjalan

8.064.426

9.945.296

1.880.870

23,3

-13.369

30.917

Beban pokok penjualan

Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi

Laba/(rugi) komprehensif lain


Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

44.286

-331,3

Kerugian aktuarial atas imbalan pasca kerja

-227.713

-227.713

Beban pajak penghasilan terkait

56.921

56.921

Rugi komprehensif lain, setelah pajak


JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

-13.369

-139.875

-126.506

946,3

8.051.057

9.805.421

1.754.364

21,8

Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban penjualan

Periode
2011
2012
Rp 000
Rp 000
52.856.708
66.626.123
-37.661.205
-48.118.835
15.195.503
18.507.288
-3.562.619
-4.183.635

Beban umum dan administrasi


penghasilan lain-lain
Beban lain-lain
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Bagian atas hasil bersih entitas
asosiasi

-1.015.497
385.362
-203.805
123.794
-21.673

-973.203
59.383
-114.523
120.025
-34.684

10.017

2.606

Laba sebelum pajak penghasilan


beban pajak penghasilan
Laba tahun berjalan

10.911.082
-2.846.656
8.064.426

13.383.257
-3.437.961
9.945.296

-13.369

30.917

Naik atau Turun*

% dari Penjualan
Ratio

2011

2012

Rp 000
13.769.415
-10.457.630
3.311.785
-621.016

%
26,05
27,77
21,79
17,43

1,26
1,28
1,22
1,17

100
-71,25
28,75
-6,74

100
-72,22
27,78
-6,28

42.294

-4,16
-84,59
-43,81
-3,04
60,03

0,96
0,15
0,56
0,97
1,60

-1,92
0,73
-0,39
0,23
-0,04

-1,46
0,09
-0,17
0,18
-0,05

-73,98

0,26

0,02

0,00

22,66
20,77
23,32

1,23
1,21
1,23

20,64
-5,39
15,26

20,09
-5,16
14,93

-331,26

-2,31

-0,03

0,05

-325.979
89.282
-3.769
-13.011
-7.411
2.472.175
-591.305
1.880.870

Laba/(rugi) komprehensif lain


Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Kerugian aktuarial atas imbalan
pasca kerja
Beban pajak penghasilan terkait
Rugi komprehensif lain, setelah
pajak
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

44.286

-227.713

-227.713 -

100,00 -

-0,34

56.921

56.921 -

100,00 -

0,09

-13.369

-139.875

-126.506
1.754.364

946,26

10,46

-0,03

-0,21

Tahun

Trend dalam Prosentase

(dalam ribuan)

Pos-Pos

Penjualan bersih

Beban pokok penjualan

2011=100%

2011

2012

2012

Rp

Rp

52.856.708

66.626.123

126,05

-37.661.205

-48.118.835

127,77

Laba kotor

15.195.503

18.507.288

121,79

Beban penjualan

-3.562.619

-4.183.635

117,43

Beban umum dan administrasi

-1.015.497

-973,203

0,10

385,362

59,383

15,41

-203,805

-114,523

56,19

Penghasilan keuangan

123,794

120,025

96,96

Biaya keuangan

-21,673

-34,684

160,03

10,017

2,606

26,02

Laba sebelum pajak penghasilan

10.911.082

13.383.257

122,66

beban pajak penghasilan

-2.846.656

-3.437.961

120,77

8.064.426

9.945.296

123,32

-13,369

30,917

-231,26

penghasilan lain-lain
Beban lain-lain

Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi

Laba tahun berjalan

Laba/(rugi) komprehensif lain


Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Kerugian aktuarial atas imbalan pasca kerja

-227,713

Beban pajak penghasilan terkait

56,921

Rugi komprehensif lain, setelah pajak


JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

-13,369

-139,875

1046,26

8.051.057

9.805.421

121,79

Rasio Likwiditas
Rasio likwiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan
dengan melihat besarnya aktiva lancar relatif terhadap utang lancarnya. Utang
dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan.
Dan untuk melihat kondisi keuangan jangka pendek (likwiditas) di PT.Hanjaya
Mandala Sampoerna maka berikut ini diberikan beberapa ratio yang dapat
digunakan sebagai alat untuk manganalisa dan menginterpretasikan data dari
laporan keuangan yang telah ada .

Current Ratio

= Aktiva lancar

Hutang lancar
Tahun 2011 = 14.851.460
8.368.408
= 1,774
Tahun 2012 =

21.128.313
11.897.977

= 1,775

Dari data tersebut diatas, maka dapat di simpulkan bahwa current ratio
perusahaan tersebut Valid, hal tersebut karena di Tahun 2011
memiliki perbandingan 1,77 : 1 atau 177% dan tahun 2012 adalah 1,77 : 1
atau 177% yang berarti di tahun 2011 jumlah aktiva lancar 1,77 kali dari
jumlah hutang lancar atau setiap Rp 1,- hutang lancar di jamin dengan Rp
1,77,- aktiva lancar atau Rp 1,- modal kerja. Dan hasil yang sama ,dihasilkan
pula untuk current ratio di tahun 2012.

Acid Test Ratio = Aktiva lancar Persediaan

Hutang lancar
Tahun 2011

= 14.851.460 8.913.348
8.368.408
= 0,7

Tahun 2012

= 21.128.313 15.669.906
11.897.977
= 0,5

Berdasarkan hasil diatas maka dapat di simpulkan bahwa ditahun


2011-2012 perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi kewajibankewajibannya tepat pada saatnya tanpa memperhitungkan hasil dari
persediaan.maka dapat dikemukakan dari hasil tersebut bahwa untuk
hasil dari Acid Test Ratio menunjukkan nilai yang tidak valid. Di
Tahun2011 memiliki perbandingan 0,7: 1 atau 70% dan tahun 2012
adalah 0,45 : 1

Perputaran piutang

Tahun 2012

Perputaran persediaan

Tahun 2012

Penjualan
Rata rata pihutang
= 66.626.123
1.232.825
= 54,04 kali
=
Harga Pokok
Rata-rata persediaan
= 48.118.835
12.291.627
= 3,91 kali

Berdasarkan data ratio perputaran persediaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.
Sanjaya Mandala Sampoerna melakukan pergantian persediaan dalam satu tahun tepatnya
ditahun 2012 sebanyak 4 kali dan rata-rata persediaan yang tersimpan digudang selama
satu tahun tersebut selama 90 hari .

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat di


simpulkan bahwa tingkat perputaraan modal untuk tahun
2012 adalah 4,5 kali , hal tersebut berarti bahwa setiap Rp
1,-modal kerja dapat menghasilkan Rp 4,5 penjualan netto.

Jadi, berdasarkan data keseluruhan diatas yang

dihitung dengan menggunakan ratio modal kerja


pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Maka
dapat disimpulkan bahwa kondisi perusahaan
tersebut cukup valid , dalam hal ini perusahaan
tersebut masih mampu untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya dan tepat waktu dalam
membayarnya dalam hal yang sama pada saat ditagih.

Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi


kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel
adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar
dibandingkan dengan total asetnya.
Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak
menjamin adanya kondisi keuangan yang baik juga dalam
jangka panjang . oleh karena itu untuk melihat kondisi PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya maka digunakan formulasi sebagai berikut:

Ratio modal sendiri dengan total aktiva


x 100%

x 100%

Berdasarkan hasil ratio modal sendiri dengan total aktiva

pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna diatas maka dapat


disimpulkan dari hasil diatas bahwa pada masing masing
tahun 2011 dan 2012 menhasilkan ratio 53% dan 50 % ,
hal tersebut berarti tahun 2011 sebanyak 47% aktiva
perusahaan dibiayai dari pinjaman dan margin of safety
(protection ) adalah 1,12 : 1. Dan ditahun 2012 sebanyak
50 % aktiva dibiayai dari pinjaman dan margin of safety
(protection) adalah 1:1.

Ratio Modal dengan Aktiva Tetap

x100%

x 100%

Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa

nilai yang diperoleh atas ratio modal sendiri dengan aktiva


tetap pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna yaitu ditahun
2011 sebanyak 230,1% dan 2012 sebanyak 260% ,dari
masing-masing tahun tersebut menunjukkan dimana
perusahaan menghasilkan ratio lebih dari 100% , ini berarti
modal sendiri telah melebihi total aktiva tetap dan
menunjukkan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik
perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar(modal kerja)
juga dibiayai oleh pemilik perusahaan.

Ratio Aktiva Tetap dengan Hutang Tetap

Pada ratio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh


pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap . semakin tinggi ratio ini maka
semakin besar jaminan dan kreditor jangka panjang semakin aman atau
terjamin dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman.

x 100%

Nilai Buku Saham

Nilai Buku Saham Biasa =

Tahun 2011

Tahun 2012

Hak saham biasa


Saham yang beredar
= 438.300.000.000
4.383.000.000
= Rp. 100/lembar
= 438.300.000.000
4.383.000.000
= Rp. 100/lembar

Rasio Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk


menghasilkan laba selama periode tertentu.
Ratio laba usaha
= Laba Usaha X 100%
dengan aktiva usaha Aktiva usaha
Tahun 2011 = 8.064.426 X 100 %
19.329.758
= 41,7 %
Tahun 2012 = 9.945.296 X 100 %
26.277.527
= 37,8 %

TurnOver dari Operating Assets

Ratio ini merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah
di pergunakan didalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa
kali operating asset berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya satu
tahun.

Perputaran Aktiva Usaha = Penjualan

Tahun 2011

Tahun 2012

Aktiva usaha
= 52.856.708
19.329.758
= 2,73 kali

= 66.626.123
26.277.527
= 2,53 kali

Return On Investment (ROI)


Analisa Return on Investment (ROI) dalam analisa keuangan
mempunyai arti yang sangat penting bagi satu teknik analisa keuangan yang
bersifat menyeluruh (komprehensif). Besarnya ROI akan berubah kalau asa
perubahan profit margin atau asset turn over, baik masing-masing atau keduaduanya.

Return On Investment (ROI)= Laba bersih(sebelum pajak)


Jumlah Aktiva Usaha
Tahun 2011 = 10.911.082 x 100%
19.329.758
= 56%
Tahun 2012 = 13.383.257 x100%
26.247.527
= 51%

X 100 %

Return On Investment (ROI)

= Laba bersih(sesudah pajak)


Jumlah Aktiva Usaha
Tahun 2011 = 8.064.426 X 100 %
19.329.758
= 41,7 %
Tahun 2012 = 9.945.296 X 100 %
26.277.527
= 37,8 %

X 100 %

Keuntungan Per Lembar Saham


2011

Keuntungan (a)
Saham yang beredar (b)

Laba per Lembar saham (a/b)

2012
Dalam Jutaan Rupiah

Rp 8.064.426
4.383 lembar

Rp 9.945.296
4.383 lembar

Rp 1.840

Rp 2.269

RATIO LAIN LAIN


GROSS MARGIN RATIO
Merupakan ratio atau perimbangan antara gross (laba kotor) yang
diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada
periode yang sama
Gross Margin Ratio =Penjualan Harga Pokok Penjualan X 100 %
Penjualan

Tahun 2011 :

Tahun 2012 :

Operating Ratio

Selisih antara net margin ratio (rasio laba bersih


dengan penjualan) dengan 100% menunjukan
presentase yang tersisa untuk menutup harga pokok
penjualan dan biaya operasi, presentase rasio ini
dinamakan Operating Ratio atau rasio antara (harga
pokok penjualan + biaya operasi) dengan penjualan
bersih.

Net Margin Ratio 2011 :


Net Margin Ratio 2012 :
Operating Ratio 2011 :

Operating Ratio 2012 :

Perputaran Hutang Dagang

Hutang dagang mempunyai hubungan yang erat


dengan pembelian barang dagang karena perusahaan
yang besar pada umumnya pembeliannya dilakukan
secara kredit. Dengan menghubungkan antara hutang
dagang dengan jumlah pembelian akan diketahui
waktu rata-rata pembayaran hutang tersebut atau
beberapa kali hutang tersebut dibayar dalam satu
tahun.

2011

Pembelian (a)
Hutang Dagang :
Awal Tahun
Akhir Tahun
Rata-rata (b)
Tingkat Perputaran (a/b)

Periode Rata-rata pembayaran hutang

2012
Dalam Jutaan Rupiah

Rp 8.913.348

Rp 15.669.905
Rp 1.938.105
Rp 2.428.111
Rp 2.183.108
7,18

50

Pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian

pokok, yaitu:
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu
jumlah minimum yang harus tersedia agar
perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
kesulitan keuangan, dan
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya
tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhankebutuhan di lua

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan

dapat berasal dari :


a.Hasil Operasi Perusahaan
b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi
jangka pendek)
c. Penjualan aktiva tidak lancar
d. Penjualan saham atau oblogasi

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat

berasal dari :
a. Hasil operasi perusahaan,
Hasil perasi perusahaan,adalah jumlah net income yang
Nampak dalam laporan perhitungan rugi laba ditambah
dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukan
jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.
Jadi jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi
perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa laporangan
perhitungan rugi laba tersebut. Dengan adanya keuntungan
atau laba dari usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut
tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut
akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

Penjualan

Rp52,856,708

Harga pokok penjualan

(37,661,205)

Laba kotor
Biaya tunai
Depresiasi

Rp15,195,503
Rp

7.106.904
543.346

Rp7.650.250
Laba bersih

Rp7.545.253

Aktiva lancar telah bertambah Rp 52,856,708,- yang

berasal dari penjualan barang dagangan, dari hasil


penjualan ini telah dikeluarkan lagi untuk membayar
harga pokok Rp 37,661,205,- dan biaya tunai Rp
7.106.904,- sehingga secara neto aktiva lancar hanya
bertambah Rp 8.088.599,-. Jumlah Rp 8.088.599,- ini
sama dengan jumlah laba bersih periode tersebut
ditambah dengan jumlah depresiasi periode itu juga.

Uraian mengenai depresiasi Sumber modal kerja PT Hanjaya Mandala Tbk. Dan

Entitas Anak pada tahun 2012 dapat dapat kita gambarkan sebagai berikut :

Penjualan

Rp66,626,123

Harga pokok penjualan

(48,118,835)

Laba kotor

Rp18,507,288

Biaya tunai

Rp 8,271,454

Depresiasi

462,552
Rp 8,734,006

Laba bersih

Rp9,773,282

Aktiva lancar telah bertambah Rp 66,626,123,- yang berasal

dari penjualan barang dagangan, dari hasil penjualan ini telah


dikeluarkan lagi untuk membayar harga pokok Rp 48,118,835,dan biaya tunai Rp 8,271,454,- sehingga secara neto aktiva
lancar hanya bertambah Rp 10,235,834,-. Jumlah Rp
10,235,834,- ini sama dengan jumlah laba bersih periode
tersebut ditambah dengan jumlah depresiasi periode itu juga.
Kalau hasil atau keuntungan operasi dari tahun ke tahun tidak
digunakan untuk membayar dividend, untuk membeli aktiva
tetap atau untuk tujuan-tujuan lain yang semacam, maka akan
mengakibatkan atau menimbulkan keadaan dimana aktiva
lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal
kerja yang di butuhkan.

b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi


jangka pendek)
Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek
(marketable securities atau effek) adalah salah satu elemen
aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan
keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat
berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur
modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi
uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat
berharga ini merupakan suatu sumber utnuk bertambahnya
modal kerja, sebaliknya apabila penjualan tersebut terjadi
kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja.

c. Penjualan aktiva tidak lancar


Sumber lain yang dapat menambah modal kerja
adalah hasil penjualan aktiva tetap,investasi jangka
panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak
diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahaan dari
aktiva ini menjadi kas atau piutang akan
menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil
penjualan tersebut

d. Penjualan saham atau oblogasi


Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibuthkan,
perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau
meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah
modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan
obligasi atau dalam bentuk hutang jangka panjang lainnya
guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Penjualan obligasi
ini mempunyai konsekwensi bahwa perusahaan harus
membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan
hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.

Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut

dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah


apabila:
Adan kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba
maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan
investasi dari pemilik perusahaan.
Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi
dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan
aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk
obligasi,hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang
diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan

menyebabkan perubahan bentuk maupun


penurunan jumlah aktiva lancar yang di miliki
oleh perusahaan , tetapi penggunaan aktiva lancar
tidak selalu di ikuti dangan berubahnya atau
turunnya jumlah modal kerja yang di miliki oleh
perusahaan.

Analisis modal kerja tahun 2011 :


Aktiva lancar: Kas dan setara kas
Rp
Piutang
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Uang muka pembelian tembakau
Biaya dibayar dimuka
Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual

2,070,123,1,092,906,8,913,348,511,105,2,058,317,176,097,29,564,Rp14,851,460,-

Utang Lancar: Utang usaha dan lainnya


Utang pajak
Utang cukai
Akrual
Kewajiban imbalan pascaker
Liabilitas sewa pembiayaan
Modal Kerja

Rp 1,938,105,1,471,749,4,464,140,438,276,25,977,30,161,-

Rp8,368,408,Rp6,483,052,-

Seandainya hutang usaha sebanyak Rp 1,938,105,- dilunasi,

maka setelah pelunasan hutang usaha tersebut jumlah aktiva


lancar Rp 12,913,355,- sebaliknya jumlah utang lancarnya
masih Rp 6,430,303,-. Sisa modal kerja setelah pelunasan
tersebut tetap sebesar Rp 6,483,052,- (Rp12,913,355 Rp
6,430,303). Begitu pula sebaliknya, bila terjadi penambahan
aktiva lancar yang diimbangi dengan penambahan utang
lancar dalam jumlah yang sama maka jumlah modal kerja tidak
akan berubah.

Analisis modal kerja tahun 2012 :


Aktiva lancar : Kas dan setara kas
Rp 783,505,Piutang
1,372,754,Persediaan
15,669,906,Pajak dibayar di muka
599,090,Uang muka pembelian tembakau
2,506,777,Biaya dibayar dimuka
160,797,Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual
35,484,Rp21,128,313,Utang Lancar : Pinjaman
Utang usaha dan lainnya
Utang pajak
Utang cukai
Akrual
Kewajiban imbalan pascakerja
Liabilitas sewa pembiayaan

Rp 2,306,203,2,428,111,1,368,296,5,295,906,443,485,30,388,25,588,-

Rp11,897,977,Modal Kerja

Rp 9,230,336,-

Seandainya hutang usaha sebanyak Rp 2,428,111,- dilunasi,

maka setelah pelunasan hutang usaha tersebut jumlah aktiva


lancar Rp 18,700,202,- sebaliknya jumlah utang lancarnya
masih Rp 9,469,866,-. Sisa modal kerja setelah pelunasan
tersebut tetap sebesar Rp 9,230,336,- (Rp18,700,202 Rp
9,469,866). Begitu pula sebaliknya, bila terjadi penambahan
aktiva lancar yang diimbangi dengan penambahan utang
lancar dalam jumlah yang sama maka jumlah modal kerja tidak
akan berubah.

The end
Thank you

Вам также может понравиться