Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI AJUKAN UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
MEDIKAL BEDAH II
DI SUSUN OLEH :
H. HERIYANTI SRI YOSEPA
IDA NASRUL FAHMI
LILIS SURYATI
RENI NURAENI
RULII
SAEPUL RAHMAN
TAHUN AKADEMIK
2002 / 2003
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT serta sallawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada junjunan Nabi besar Muhamad SAW
serta keluarganya karena berkat Rahmat dan inayahnya akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini kami berharap agar dapat menerapkan
ilmu kesehatan ini umumnya untuk semua yang terlibat dibidang
kesehatan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pengajar / dosen mata
kuliah keperawatan medikal bedah II yang telah membimbing kami. Serta
kami tunggu untuk saran dan kritik yang membangun agar pembuatan
makalah selanjutnya agar lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Pembatasan masalah
1.3
Tujuan
1.4
Ruang lingkup
BAB II ISI
2.1
Pengertian
2.2
Etiologi
2.3
klasifikasi
2.4
Patofisiologi
2.5
Dampak
terhadap
sistem tubuh
2.6
Tanda dan gejala
2.7
Prosedur diagnostik
1
2
..
3
3
4
4
5
5
6
14
.. 14
.. 17
18
20
26
26
27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
penyakit
ini,
klasifikasi
dan
bagaimana
asuhan
1.2
Pembatasan masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami membatasi masalah yang akan
kami bahasan anemia yang meliputi pengertian, etiologi dan resiko,
klasifikasi, patofisiologi dampak terhadap sistem lain, tanda dan
dan gejala spesifik, prosedur diagnostik, manajemen medis,
komplikasi, dan konsep asuhan keperawatan.
1.3
Tujuan
Makalah ini kami buat berdasarkan tujuan yang ingin kami capai :
-
Tujuan umum
Agar
mahasiswa
dapat
mengetahui
dan
serta
dapat
membekali
diri
dengan
ilmu
yang
asuhan
keperawatan
serta
menentukan
Ruang lingkup
Ruang lingkup pembuatan makalah ini meliputi
-
kata pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II isi
Bab III Asuhan keperawatan
Bab IV Kesimpulan dan Saran
-
Daftar Pustaka
asuhan
BAB II
ANEMIA
2.1
Pengertian
Anemia adalah keadaan kekurangan akan hemoglobin pembawa O2
( atau juga karena kekurangan sel darah
2.2
Etiologi
Anemia dapat disebabkan oleh :
1. kehilangan darah
pada kehilangan darah yang akut yang mula-mula menonjol adalah
berkurangnya volume darah yang berakibat pada peredarannya.
Misalnya shock dan timbulah pengenceran darah dan anemia.
Pada kehilangan darah kronis terjadi setalah sumsum tulang
tidak dapat lagi mengimbangi kehilangan itu.
2. Pembentukan yang terganggu
-
akibat
penyakit
sumsum
tulang,
anemia
aplastik,leukimia,
Akibat
gangguan
endokrin
misalnya
hipogonadisme,
hipopituitarisma, hipoandrenalisma.
3. Penghancuran yang meningkat
-
2.3
Kasifikasi
Beberapa istilah
MCV = mean corpuscular Volume =
Nilai hematokrit x 10
a.
berdasarkan sebab :
1.
masukan kurang
absorpsi kurang
sintetis kurang
pengeluaran
yang
bertambah
pengeluaran
karena
Gejala
tampak lemas
lekas lelah
pucat
sakit kepala
iritable
c.
Pemeriksaan Labolatorium
Kadar Hb 10 gr %, MCV 79 c, MCHC 32 %, mikrositik,
hipokromik, poikilositosis, sel target.
d.
Pengobatan
Makanan yang adekuat, sulfas ferosus, 3 x 10 mg/kgbb/hari
selain itu pula dapat diberikan preparat besi parenteral
hanya
jika
pemberian
secara
peroral
tidak
berhasil.
diberikan
bila
ditemukan
cacing
penyebab
2.
asam
Folat
akan
mengakibatkan
anemia
c. Pemeriksaan Labolatorium
MCV 96 c serta terdapat hipersegmentasi neutrofil.
Aktivitas asam folat dalam serum rendah, gambaran sumsum
tulang
memperlihatkan
eritripoetik
yang
megaloblastik,
Pengobatan
Menghilangkan penyebabnya dan memberikan asam folat 3 x
5 mg/hari pada anak dan 3x2,5 mg/hari pada bayi.
Transfusi darah hanya diberikan bila keadaan umum anak
jelek.
3.
anemia dimorfik
suatu campuran anemia mikrositik hipokromik dan anemia
megaloblastik
a. Etiologi defisiensi besi dan asam folat
Menyerupai anemia defisiensi besi
b. pemeriksaan laboratorium
Terdapat kelainan campuran yaitu hipokromik makrositik atau
mikrositik monokromik, MCV,MCH dan MCHC mungkin normal.
c. pengobatan
diberikan
prefarat
besi
dan
asam
folat.
Dengan
10
dengan
kriteria
umur
eritrosit
pendek,
oleh
dingding sel.
11
kelainan
komposisi
lemak
pada
b. gangguan
enzim
yang
mengakibatkan
kelainan
dapat
direduksi
glutation
dalam
keadaan
5.
Talasemia
Meerupakan anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari
kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif.
Secara molekuler talasemia dibedakan atas :
1.
2.
12
6.
1.
2.
Anemia Aplastika
Disebabkan oleh penurunan depresi dan ketidakkuatiran sumsum
tulang sehingga menyebabkan produksi sel darah putih dan sel
darah merah tidak adequat dapat juga disebabkan oleh obatobatan dan bahan kimia.
7.
Anemia pernisiosa
Disebabkan tidak adanya faktor dalam darah untuk perbaikan
vitamin B12 dalam pembentukan sel darah merah.
8.
Anemia Hemolitika
Penyakit hemolitik pada bayi baru lahir ( erytroblastis focalis )
merupakan bentuk anemia hemolitik karena ketidaksesuaian
antara darah fetal dan darah itu.
9.
13
2.4
Patofisiologi
Anemia terdapat apabila produksi sel darah merah sumsum tulang
terganggu / apabila sel darah merah yang terbentuk rusak/ hilang
beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi pembentukan erytrosit
antara lain :
-
Sel darah merah dapat juga dirusak oleh sel fagosit dalam sistem
retikuloendotel terutama hati dan lien
Bilirubin yang merupakan hasil pemecahan sel darah merah akan
memasuki
aliran
darah
dan
akan
dieksresikan
pada
kulit
2.5
Takikardia
14
2. System pencernaan
-
anoreksia
3. system pernapasan
-
4. System Integumen
-
5. System Musculoskeletal
-
15
6. system reproduksi
-
kehilangan libido
gangguan menstruasi
7. system neurologik
-
ganguan konsentrasi
8. System Urinaria
-
16
2.6
sakit kepala
telinga berdenging
gangguan konsentrasi
3. gejala umum
-
anoreksia
rambut rontok
17
2.7
Prosedur diagnostik
-
a.
Leukopeni ringan
b.
18
c.
d.
Leukopenia
Trobositopenia
19
A.
Pengkajian
I. Data biografi
-
Usia
Suku bangsa
Pekerjaan
Sekarang
Masa lalu
Keluarga
20
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
1.
Intervensi
Tujuan umum :
Perfusi jaringan tidak terjadi
dalam waktu 1X24 jam
Tujuan khusus :
Menunjukan perfusi adekuat,
misal :
Tanda vital stabil, membran
mukosa
merah
muda,
pengisian kapiler baik.
21
Rasional
Kolaborasi
tambahan O2
berikan
Memberikan
informasi
tentang
keadekuatan
perfusi
jaringan
Memaksimalkan
ekspansi
paru
&
memaksimalkan
oksigenasi u/kebutuhan
seluler
Dispneu,
gemericik gjk karena
regangan jantung lama /
peningktan kompensasi
curah jantung
Vasokontriksi
menurunkan sirkulasi
perifer
kenyamanan
pasien
akan
rassa
hangat harus seimbang
dengan kebutujan u/
menghindari
panas
berlebihan sbg pencetus
vasodilatasi
Memaksimalkan
transdper O2 kejaringan
Mempengaruhi
2.
Intoleransi
aktivitas
berhubungan dengan ketidak
seimbangan suplai & kebutuhan
O2 , yang ditandai dengan :
- Kelemahan & kelelahan
- Mengeluh
penurunan
toleransi aktivitas
- Lebih
banyak
memerlukan istirahat
- Palpitasi,
takikardia,
piningkatan TD/respon
pernafasan
dengan
kerja ringan
Tujuan umum :
Intoleransi aktivitas dapat
teratasi pada waktu 1X24 jam
Tujuan khusus :
Menunjukan penurunan tanda
fisiologis intoleransi, Mis :
nadi, pernafasan dan TD
masih dalam batas normal
3.
Mal
nutrisi
berhubungan
dengan
kegagalan
untuk
mencerna / ketidak mampuan
mencerna makanan / absorpsi
nutrien yang ditandai dengan :
Penurunan berat badan
dibawah normal u/ usia,
tinggi & bangun badan.
Perubahan gusi, membran
-
Tujuan umum :
Malnutrisi dapat dicegah pada
waktu 1x24 jam.
Tujuan khusus :
Menunjukan
peningkatan
berat
badan
Tidak
mengalami
-
22
Ajurkan
pasien
u/
menghentikan aktivitas billa
palpitasi nyeri dada, nafas
pilihan intervensi
Manifestasi
cardiopulmonal
dari
upaya jantung dan paru
untuk membawa O2
adekuat ke jaringzn
Hipotensi postural
& hipoksia serebral
dapat
menyebabkan
pusing, berdenyut dan
peningkatan
resiko
cedera
Mempertahankan
tingkt
energi
dan
regangan pada sys
jantung & pernafasan
Meningkatkan
secara berthap tingkat
Aktivitassampai normal
& memperbaiki tonus
otot / stamina tanpa
kelemahan
Mendorong
pasien
untuk
melakukan banyak dgn
membatasi
penyimpanan energi &
mencegah kelemahan
Regangan / stres
kardiopulmonal
mukosa mulut.
Penurunan toleransi,
aktivitas, kelemahan
kehilangan tonus otot.
malnutrisi
4.
Tujuan umum :
Kerusakan integritas kulit
tidak terjadi dalam waktu
1X24 jam
Tujuan khusus :
Dapat
mengide3ntifikasi
faktor resiko / perilaku
ndividu untuk menncegah
cedera dermal
5.
berlebihandapat
menimbulkan
dekompensasi
u/
&
Tujuan umum :
Kurang pengetahuan dapat
diatasi selama 1X24 jam
Tujuan khusus :
- Penyatakan
pemahaman proses
penyakit,
prosedur
diagnostik
dan
rencana pengobatan
- Mengidentifikasi
faktor poenyebab.
- Perubahan pola tidur
23
Obsrvasi
&
catat
kejadian mual / muntah,
platus & gejala lain yang
berhubungan
Mengidentifikasi
defisiensi
Mengawasi
masukan kalori
Mengawasi
penurunan berat badan
Makan
sedikit
dapat
menurunkan
kelemahan
&
meningkatkan
pemasukan
juga
mencegah
distensi
gaster
Gejala IG dapat
menunjukan
efek
anemia pada organ
Membantu dalam
membuat rencana diet
untuk
memenuhi
kebutuhan individual
Meningkatkan
masukan protein &
kalori
Kondisi
kulit
dipengaruhi
oleh
sirkulasi, nutrisi &
imobilisasi.
Jaringan
Ubah
posisi
secara
periodik & pijat permukaan
tukng pasien bila pasien tidak
bergerak
Bantu u/ latihan rentang
gerak aktif dan pasif
Berikan
informasi
tentang
anemia spesifik
diskusikan bahwa terapi
tergantung dari tipe &
beratnya anemia.
Tinjau
tujuan
&
persiapan u/ emeriksaan
diagnostik
Dorong u/ menghentikan
merokok
-
24
Peringatkan
tentang
kemungkinan reaksi sistemik
& pentingnya melaporkan
gejala
Memberikan
dasar
pengetahuan
sehingga pasien dapat
membuat pilihan yang
tepat
menurunkan
ansietas
dan
meningkatkan
kerja
sama dalam terapi
Ansietas tentang
ketidaktahuan
,
meningkatkan tingkat
stres
yang
meningkatkan
beban
jantung
Menurunkan
ketersediaan O2 &
menyebabkan
vasokontriksi
Kemungkinan
efek terapi memerlukan
evaluasi ulang untuk
pilihan & dosisi obat.
Penurunan
produksi
leukosit,
25
Diskusikan peningkatan
kerentanan
thp
infeksi,
tanda/gejala,
yang
memerlukan
intervensi
medis. Mis : demam, sakit
tenggorok,
eitema,
urin
berkabut
ataupun
rasa
terbakar saat defekasi.
potensial
infeksi.
u/
terjadi
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Anemia adalah keadaan kekurangan akan hemoglobin pembawa O2
( atau juga karena kekurangan sel darah
3.2
Saran
Semoga
Bapak
Ibu
dosen
bersedia
untuk
memperbaiki,
26
Daftar pustaka
27