Вы находитесь на странице: 1из 33

BAB 2 KINEMATIKA DAN DINAMIKA PARTIKEL

A. Kinematika Partikel
Merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerak dengan tidak menyinggung penyebab dari
gerak tersebut.
Dalam kinematika ini hanya dibahas tentang gerak tunggal suatu partikel utamanya translasi.
Kecepatan
Kecepatan rata-rata
Misalkan sebuah partikel pada saat awal t=0 berada pada titik A yang posisinya dari pusat
koordinat adalah r1 , selang t berikutnya partikel berada pada titik B yang posisinya r2 .
v1
v
v1

v2

A.

r2

r1

0
Kecepatan rata-rata dari partikel tersebut didefinisikan :
r
vrata rata
t
r2 r1
=
m/det.
t
Kecepatan sesaat
Secara matematis dituliskan :

Percepatan
Percepatan rata-rata didefinisikan :
v v2 v1
arata rata
=
m/det2.
t
t
Percepatan sesaat secara matematis dirumuskan :

dapat juga dituliskan :


d 2r
d dr
a ( )= 2
dt
dt dt
atau
dv dv dr
dv
a

. =v
dt
dt dr
dr

21

karena

= xi + yj + zk
dr
v
maka
dt
= vxi + vy j + vzk
Percepatan sesaat dirumuskan :
dv
a
dt
2
d x
d2y
d 2z
a 2 i 2 j 2 k
dt
dt
dt
= ax i + ay j + az k
Contoh1:
Sebuah partikel saat t=0 berada pada posisi (2,2,2) dan selang 1 detik kemudian berada pada
posisi (6,8,10), dalam satuan meter. Tentukan kecepatan rata-rata partikel tersebut.
r2 = 6i + 8j + 10k
Diketahui : r1 = 2i + 2j + 2k
t = 1 det.
Ditanya vrerata
r r
vrata rata 2 1
Jawab :
t
(6 2)i (8 2) j (10 2)k
=
1
= 4i +6 j + 8 k
Besarnya kecepatan rata-rata :

v = 42 62 82

1/ 2

= 16 36 64

1/ 2

= 116
=10,77 m/det.

Contoh2:
Sebuah partikel saat t=0 mempunyai kecepatan awal v1 = 2 i+4j +6k selang 2 detik
berikutnya partikel mempunyai kecepatan v2 = 4i + 6j + 8k. hitung percepatan rata-rata
partikel tersebut.
v2 =4i+6j+8k t =2 detik
Diketahui: v1 2i+4j+6k
v v
Jawab: a 2 1
t
(4 2)i (6 4) j (8 6)k
=
2
=i+j+k
Besarnya percepatan rata-rata:
a = (1 + 1+ 1)1/2
= 3 m/det2

22

Gerak
Jenis gerak:
1. Gerak lurus
2. Gerak lengkung
Gerak lurus:
a. gerak lurus beraturan
b. gerak lurus dengan percepatan konstan
c. gerak lurus dengan percepatan berubah
Gerak lurus beraturan
Syaratnya v konstan
Secara matematis dapat dirumuskan:
dx
v=
dt
dx = vdt
dx vdt
x2 x1 = v (t2 t1)
x vt

Contoh3:
Sebuah sepeda balap bergerak dengan kecepatan konstan 5 m/det. Pada saat awal benda
berada pada posisi 10 m dan tentukan posisi benda setelah bergerak 4 detik.
Diketahui: v = 5 m/det. x0 = 10 m, t = 4 detik,
Ditanya x4
Jawab :
x4 x0 = v t
x4 10 = 5. 4
x4 = 20 + 10
= 30 m
Gerak lurus dengan percepatan tetap (a = konstan)
Hubungan antara kecepatan dengan percepatan dirumuskan:
dv
a=
maka dv = a dt
dt
t

diintegralkan dv a dt
vt - v0 = a t
vt = v0 + at
dx
sedangkan v =
maka dx = v dt
dt
diintegralkan

xt

x0

dx (v0 at )dt

xt x0 = v0 t + at2
xt
= x0 + v0 t + at2

23

Contoh4:
Sebuah partikel mula-mula bergerak dengan kecepatan 10 m/det. Kemudian dipercepat
dengan percepatan 4 m/det2. Bila pada saat awal posisinya 20 m tentukan posisi partikel
setelah 10 det.
Diketahui : v0 = 10 m/det,
a = 4 m/det2, x0 = 20 m, t = 10 det
Ditanya xt
Jawab :
xt = x0 + v0t + at2
= 20 + 10.10 + . 4. 102
= 20 + 100 + 2 . 100
= 320 m
Jarak tempuh partikel selama 10 detik adalah :
x = v0 t + a t 2
=300 m
Posisi partikel saat t tertentu dapat ditentukan dengan mengetahui kecepatan suatu partikel
berdasarkan dengan perumusan :
v = v0 + at
v v0
a
t
Substitusi pada perumusan posisi partikel saat t detik didapatkan :
v v0
v v0 2
x = x0 + v0
+a(
)
a
a
v v v02
v 2 v02 2vv0
= x0 + 0
+
a
a
2
2
v v0
= x0 +
a
Sehingga didapat :
v2- v02 = 2 (x x0) a
atau :
v2 = v02 + 2a (x x0)
Contoh5:
Sebuah motor balap pada saat awal kecepatannya 20 m/det dan posisinya 40 m kemudian
dipercepat dengan percepatan konstan 5 m/det2 selama 10 detik. Tentukan jarak tempuh dari
motor balap tersebut.
Contoh6:
Dari sebuah tembok dilemparkan sebuah bola lurus keatas dengan kecepatan 3m/det, tinggi
tembok adalah 20 meter.
a. hitung jarak tertinggi yang dapat ditempuh bola
b. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.
c. Berapa kecepatan bola saat kembali ke posisi semula
d. Hitung kecepatan bola 2 detik setelah dilempar.
e. Hitung posisi benda saat bergerak 2 detik.

24

Contoh7
Sebuah mobil mula-mula dalam keadaan diam kemudian bergerak dengan percepatan 4
m/det2, setelah 6 detik mobil bergerak dengan kecepatan konstan selama 20 detik kemudian
mobil direm dan berhenti setelah 4 detik. Hitung percepatan saat direm dan jarak tempuh
selama bergerak.
Gerak dengan percepatan berubah
Terdapat dua macam , yaitu percepatan sebagai fungsi waktu ( a = f(t) ) dan
percepatan sebagai fungsi posisi (a = f(x) ).
Contoh8
Suatu partikel bergerak dengan dengan percepatan sebagai fungsi waktu a=3t +2 dalam
sumbu x, pada saat awal partikel berada pada posisi x =2 m dan kecepatan v = 3 m/det.
Tentukan :
a. Posisi saat t= 2 detik
b. kecepatan rata-rata antara t=2 det. dan t=4 det.
c kecepatan saat t=3 det.
d. posisi saat kecepatannya 12 m/det.
e. kecepatan saat percepatan = 17 m/det2.
Jawab :
Percepatan sebagai fungsi waktu a = 3 t + 2
dv
a=
maka dv = a dt atau dv = (3t + 2) dt
dt
diintegralkan

dv = (3t 2)dt

3 2
t 2t
2
3
vt
= v0 + t 2 2t
2
3
vt
= t 2 2t 3
2
Posisi saat t dirumuskan :
dx
v =
atau dx = v dt
dt
t
t
3 2
0 dx = 0 ( 2 t 2t 3)dt
1
x x0 = t 3 t 2 3t
2
x = x0 + t3 + t2 + 3t
1
x = t 3 + t2 + 3t + 2
2
saat t = 2 det.
1
x = .23 + 22 + 3.2 + 2 = 16 m
2
Kecepatan rata-rata dirumuskan
vt v0 =

25

x2 x1
t 2 t1
Saat t=4 det.
1
x4 = .43 + 42 + 3.4 + 2 = 62 m
2
kecepatan rata-rata antara t=4 dan t=2 det.
x x2
vrerata = 4
42
62 16
=
= 23 m/det.
2
Kecepatan saat t = 3 det
3
vt = t 2 +2t +3
2
3
= . 32 + 2. 3 + 3 = 22,5 m/det.
2
Posisi saat v = 12 m/det.
3
12 = t2 + 2t + 3
2
24 = 3t2 + 4t + 6
0 = 3 t2 + 4 t 18

Vrerata =

Dari rumus ABC


4 16 4.3.18
t =
2 .3
4 232
=
6
4 15,32
=
6
t1 =-3,2 det.
t2 =1,88 det.
1
x = t3 + t2 + 3t + 2
2
1
= .1,883 + 1,882 + 3.1,88 + 2
2
= 3,32 + 3,53 + 5,64 + 2 =14,49 m
a = 3t + 2
17 = 3t + 2
15
t =
= 5 det.
3
3
vt = t2 + 2 t + 3
2
= 37,5 + 10 + 3 = 50,5 m/det.
Contoh9
Suatu partikel bergerak dengan percepatan a=t2 + 2t + 2 dalam sumbu x. Pada saat awal
partikel berada pada posisi x = 1 m dan v = 1 m/det.
Tentukan :
26

a. posisi saat t = 2 det.


b. kecepatan rata-rata saat t=2 det. dan t= 5 det.
c. kecepatan saat t= 4 det.
Contoh 10
Suatu partikel bergerak dengan percepatan sebagai fungsi posisi a = 5x + 2. Bila kecepatan
benda pada saat x = 0 adalah 10 m/det. hitung kecepatan benda saat posisinya x= 2 m dan
percepatan benda ketika kecepatannya 25 m/det.
Contoh 11
Sebuah partikel bergerak dengan percepatan sebagai fungsi posisi a = 8 2x. Saat posisi x =
0 kecepatan partikel 4 m/det. hitung kecepatan partikel saat x = 4 m dan tentukan
percepatannya saat kecepatannya 40 m/det.
Gerak vertikal
Gerak vertikal adalah gerak suatu partikel yang percepatannya merupakan percepatan
gravitasi. Gerak ini adalah gerak jatuh bebas dan gerak vertikal keatas.
Secara matematis dirumuskan :
a = -g
dv
a =
dt
dv
-g =
dt
-g dt = dv
v

dv

= gdt

v0

v v0 = -gt
v = v0 gt
dy
v =
dt
dy = v dt
y

dy
y0

= (v0 gt) dt

1 2
gt
2
1
y = y0 + v0 t - g t2
2

y y0 = v0 t -

Contoh 12
Sebuah benda yang massanya 4 kg dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 100 m.
Tentukan kecepatan benda saat berada pada ketinggian 50 m dari permukaan tanah,
kecepatan saat jatuh ditanah.
Diketahui : y0 = 100 m, v0 = 0, g = 10 m/det2.
Ditanya vy=50 dan vy=0
Jawab :
1
y = y0 + v0 t g t2
2

27

= 100 + 0 -

1
. 10 t2
2

y = 100 5 t2
saat y = 50 m
50 = 100 5 t2
-50 = -5 t2
10 = t2
t = 10
= 3,162 det.
v = - gt
= - 10. 3,162 = 31,62 m/det.
saat y = 0
0 = 100 5 t2
100 = 5 t2
20 = t2
t = 20 = 4,472 det.
v = -gt
= -10. 4,472 = -44,72 m/det.
Contoh 13
Sebuah bola dilempar vertical keatas dengan kecepatan 40 m/det.
Tentukan:
a. Ketinggian maksimum
b. Kecepatan saat ketinggiannya 10 m
c. Kecepatan saat jatuh ke tanah
d. Kecepatan saat mencapai tinggi maksimum.

Gerak lengkung
Merupakan paduan antara gerak vertical ke arah sumbu y dan gerak hirizontal kearah
sumbu x. Gerak lengkung ini dikenal sebagai gerak parabola ( gerak peluru). Gerak benda
kearah horizontal ( sumbu x) merupakan gerak lurus beraturan dengan kecepatan konstan,
dan gerak vertikalnya merupakan geral lurus berubah beraturan dengan percepatan sama
dengan percepatan gravitasi.
y
ymax; vy = 0
vy

v
vx

v0

28

Kecepatan v0 diuraikan dalam 2 komponen yaitu kearah sumbu x dan kearah sumbu y.
Ke arah horizontal ( sumbu x )
vx = v0 cos
x = vx t
= v0 cos t
Kearah vertical ( sumbu y)
v0y = v0 sin
dv y
-g =
dt
dvy = -g dt

dv

= gdt

vy-v0y = -gt
vy = v0y gt
vy = v0 sin - gt
dy
vy =
dt
dy = (vy gt) dt
y

dy
0

= (v0 sin gt ) dt

1
g t2
2
1
y = y0 + v0 sin t - g t2
2

y y0 = v0 sin t -

kecepatan sesaat pada suatu titik merupakan jumlah kecepatan kearah vertical dan kearah
horizontal.
v = (vx + vy)1/2
Pada saat tinggi maksimum kecepatan kearah sumbu vy = 0
0 = v0 sin - g t
g t = v0 sin
v sin
t = 0
g
y = v0 sin .
=

v0 sin 1
v 2 sin 2
- .g 0 2
g
2
g

v02 sin 2
2g

Jangkauan maksimum ( x maksimum ) terjadi saat y = 0


1
0 = v0 sin t g t2
2

g t = 2 v0 sin

29

2v0 sin
g

2v02 sin cos


=
g
v02 sin 2
=
g
x maksimum terjadi jika dan hanya jika sin 2 = 1, atau = 450.
Contoh 14
Sebuah peluru yang mempunyai kecepatan awal 40 m/det. ditembakkan dengan sudut elevasi
300. Tentukan :
a. Tinggi maksimum peluru
b. Jangkauan maksimum peluru.
c. Kecepatan peluru setelah 2 detik ditembakkan.
d. Posisi setelah 2 detik ditembakkan.
Diketahui : v0 = 40 m/det.
= 300
Ditanya : ymax; xmax; vt=2; (x2,y2)
Jawab :
v sin
Tinggi maksimum terjadi saat t = 0
2g
y =

v02 sin 2
2g

40 2.(1 / 2) 2
=
= 80 m
2.10
Jangkauan maksimum terjadi saat t =

v0 sin
g

v02 sin 2
x =
g
40 2.sin 60 0
=
= 129,44 m
10
v

= vx2 v y2

1/ 2

= v0 cos
= 40. cos 300
= 40 . 0,891 = 35,64 m/det.
vy
= v0 sin - gt
= 40. 0,5 10. 2 = 0
maka v = vx = 35,64 m/det.
x
= v0 cos t
= 40. 0,891. 2 = 69,28 m
vx

Posisi saat x = 2 detik


(x,y) = ( 69,28, 80)

30

Contoh.
Sebuah bola terletak pada puncak menara yang tingginya 80 m dari permukaan tanah.
Seorang prajurit diharuskan menembak bola diatas menara tersebut dengan tepat pda jarak
100 m dari kaki menara. Jika peluru yang digunakan mempunyai kecepatan awal 100 m/det.
tentukan sudut tembaknya agar peluru tepat mengenai bola.
contoh.
Sebuah pesawat tempur bergerak dengan kecepatan 200 m/det. berada pada ketinggian 300 m
diatas permukaan tanah. Pada jarak horizontal berapa dari sasaran bom harus dilepaskan agar
tepat mengenai sasaran yang ada di permukaan tanah.
\
contoh.
Sebuah peluru ditembakkan dari tanah dengan kecepatan 200 m/det. dengan sudut elevasi
450 terhadap horizontal.
Carilah :
a. kecepatan dan posisi peluru setelah 20 detik
b. jarak tembak
c. waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke tanah
contoh.
Sebuah peluru ditembakkan dari kaki bidang miring dengan kecepatan v 0=20 m/s dan arah
600 terhadap horizontal. Bila sudut bidang miring adalah =150, carilah dimana peluru jatuh
pada bidang miring.
Diketahui:
V0
= 20 m/s
= 150
= 600
Ditanya x
Jawab :
y

v0
voy

vox

ax
ay
g
Untuk mempermudah pembahasankita ubah system koordinatnya dengan sumbux adalah
bidang miringnya dan sumbu y garis yang tegak lurus bidang miring.
Maka :
V0x
= v0 cos
= 20 cos 450 = 14,14
31

v0y = v0 sin
= 20. sin 450 = 14,14
ax = g sin
= 10 sin 150 =2,5882
ay = g cos 150
= 10 . 0,9659 =9,66
Saat jatuh pada bidang miring y = 0
0 = v0y t + ay. t2
= 14,14 .9,66 t
4,83 t = 14,14
14 ,14
t =
= 2,927 det.
4,83
x = v0 cos t + . ax. t2
= 14,14. 2,927 - . 2,5882. (2,927)2
=41,39 11,086 =30,30 m
Contoh.
Auatu sasaran terletak pada jarak 1 km dari kaki sebuah bukit terletak di lereng bukit yang
kemiringannya 150. Jika sasaran ditembak dengan sudut elevasi 300 dari bidang miring ,
berapa kecepatan peluru agar tepat mengenai sasaran.
Gerak melingkar
Suatu partikel yang bergerak dengan lintasan lingkaran jari-jari R dengan kecepatan v
yang konstan. Besarnya kecepatan v konstan tetapai arah dari kecepatan setiap saat adalah
berubah. Berubahnya arah kecepatan ini menimbulkan adanya percepatan. Besarnya
kecepatan ini bergantung pada besarnya kecepatan linier v dan jari-jari lintasan. Secara
grafik besarnya percepatan tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

p
v
p1
v1

Dari gambar terlihat perubahan vektor kecepatan antara v dan v1. Perubahan kecepatan
tersebut dirumuskan :
v v 1 v
Bila tali busur antara p dan p1
pp1= v . t
v pp1 vt
=
=
R
v
R
atau
v v 2
=
t R

32

Dengan definisi percepatan sesaat a = lim

t 0

v
t

v
R
Percepatan ini dikenal sebagai percepatan sentripetal yang menuju ke pusat lingkaran, dan
setiap partikel yang bergerak melingkar mengalami percepatan ini.
maka percepatan dirumuskan : a =

Contoh.
Sebuah mobil bergerak pada lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari 20 m dengan
kecepatan 40 km/jam. Hitung percepatan sentripetal dan gaya sentripetal jika massa mobil
tersebut 700 kg.
40000
Diketahui : R = 20 m v = 40 km/jam =
= 11,11 m/det. m = 700 kg
3600
Ditanya: a dan F
Jawab :
v2
a =
R
(11,11) 2
=
= 6,17 m/det2
20
F =ma
= 700. 6,17
= 4321 N
contoh.
Sebuah electron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan berbentuk lingkaran jari-jari 10-10
m sebanyak 106 putaran per detik. Hitung percepatan sentripetal dan gaya sentripetal dari
electron tersebut.
Gerak melingkar lebih menguntungkan jika dinyatakan dalam besaran-besaran
angular ( sudut), misalnya kecepatan sudut dalam satuan rad/det. percepatan sudut
dalam satuan rad/det2. Posisi benda tidak dinyatakan dalam x tetapi dinyatakan dalam satuan
sudut . Misalkan suatu benda bergerak melingkar dengan jari-jari R mengalami
perpindahan ds yang sesuai dengan perubahan sudut d , perubahan ini dapat ditulis ds = R
d . Hal ini dapat diilustrasikan sebagai berikut :

ds
ds
d

33

Kecepatan linier partikel dirumuskan :


ds
V
=
dt
rd
=
dt
kecepatan sudut didefinisikan

=limit t 0
t
d
=
rad/det.
dt
maka :
v = R
Percepatan sentripetal dirumuskan :
v2
aR
=
R
(R) 2
=
R
2
= R
Contoh.
Bulan berputar mengelilingi bumi kembali ke tempatnya semula setiap 28 hari. Bila jarak
antara bumi dan bulan adalah 38,4 . 104 km, hitunglah ;
a. Kecepatan linier
b. Kecepatan angular
c. Percepatan sentripetal bulan
Diketahui :
R = 38,4 . 107 m
T = 28 hari
= 28. 24 . 3600 det.
=2,4192 . 106
Ditanya : v; ; aR
Jawab :
2.
=
T
6,28
=
= 2,5959. 10-6 rad/det.
6
2,4192 .10
v = R
= 2,5959. 106. 38,4. 107 =99,68 m/det.
v2
aR =
R
= 2 R
= 6,73869 . 10-12. 38,4 . 107 = 0,2587 . 10-2
Contoh.
Sebuah roda yang diameternya 2 m berputar dengan kecepatan 100 rpm.
Hitunglah:
34

a.
b.
c.
d.

Frekuensi
Perioda
Kecepatan angular
Kecepatan linier suatu titik pada tepi roda

Gerak melingkar dengan percepatan


Gerak melingkar jenis ini mempunyai kecepatan dan arah kecepatan yang berubah
setiap saat. Hal ini dapat diilustrasikan sebagai berikut.

v
P1

vT
v1

vR

Misalkan dalam selang waktu t detik partikel bergerak dari P ke P1 dan kecepatan partikel
berubah dari v menjadi v 1 . Beda kecepatan pada kedua titik adalah :
v vR vT
Percepatan ke arah radial didefinisikan :
v
v2
lim R
aR =
t =
R
t 0
Perceptan tangensial didefinisikan :
v
dvT
lim T
aT=
t =
dt
t 0
d R
d
aT=
=R.
dt
dt
Percepatan sudut ( ) didefinisikan :

d
lim
=
( rad/det2)
t =
dt
t 0
Hubungan antara percepatan radial dan tangensial adalah :
aT= R
Resultante percepatan radial dan tangensial adalah :
a aR aT
Besarnya percepatan dirumuskan :
a= aR2 aT2

35

Contoh.
Sebuah roda yang diameternya 4 m mempunyai kecepatan angular yang berkurang secara
uniform dari 100 rpm pada t=0 hingga berhenti pada t=4 detik. Hitung percepatan tangensial
dan percepatan normal sebuah titik ditepi roda pada t=2 detik.
0 = 100 rpm
4 = 0
Diketahui : R = 2 m
Ditanya aT; aR saat t=2 detik
Jawab :
Analog dengan gerak lurus maka :
t 0 t
100.2.
0 =
+ .4
60
240 = -200. 3,14
=-2,616 rad/det2
Percepatan tangensial adalah
aT = R
= 2. 2,616 = 5,23 m/det2
Saat t=2 detik
= 0 t
100.6,28
=
(-2,616) 2
60
=10,467- 5,232
=5,235 rad/det
v2 = R
=5,235. 2
=10,47 m/det.
Percepatan normal dirumuskan :
v2
aR =
R
10 ,47 2
=
2
109,62
=
2
=54,81 m/det.2
Soal-soal
1 Sebuah bola karet dijatuhkan dari ketinggian 10m. Setiap kali menyentuh tanah bola
terpental kembali ke udara mencapai ketinggian dari semula. Berapa lamakah bola
bergerak turun naik sampai menyentuh tanah yang kelima kalinya.
2 Seorang atlit peloncat indah melompat vertical ke bawah dari menara menuju kolam
renang dengan kecepatan awal 3 m/det. Karena pengaruh gesekan dengan udara,
sesudah satu detik melayang kecepatan jatuhnya konstan. Ia berada diudara selama
2,25 detik. Berapa ketinggian menara dari permukaan air kolam. oo
3 Dari sebuah elevator yang sedang bergerak naik dengan kecepatan konstan 5 m/det,
seorang anak melepaskan bola dan bola sampai ketanah dalamwaktu 2,5 detik. Pada
ketinggian berapa bola dilepaskan. g=10 m/s2

36

Dinamika partikel
Pada pembahasan ini akan dibahas tentang gerak dari suatu partikel beserta
penyebabnya yang dikenal dengan istilah ilmu dinamika partikel.
Hukum Newton I
Suatu partikel bebas bergerak menurut garis lurus dengan kecepatan konstan atau
dalam keadaan diam.
Hukum ini dikenal sebagai hukum kelembaman atau inersia.
Dalam hukum ini tercakup pula kerangka acuan benda diam danbergerak dalamacuan
tertentu.
Hukum Newton II
Percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya penyebabnya dan berbanding
terbalik dengan massanya.
Secara matematis dituliskan :
F
a=
m
atau
F =ma
Dengan
F gaya penyebabnya ( Newton)
m massa benda
a percepatan benda
Contoh.
Suatu benda mula mula dalam keadaan diam kemudian didorong dengan gaya 10 Newton.
Jika massa benda tersebut 2 kg, berapa kecepatan benda setelah 4 detik.
Diketahui : F = 10 N, m = 2 kg,
t = 4 detik
Ditanya vt
Jawab :
F
a =
m
10
a =
2
= 5 m/det2
vt = v0 + a t
= 0 + 5. 4
= 20 m/det.
Contoh.
Sebuah partikel massa 10 kg dikenai gaya F = (120 t + 40 ) N, bergerak sepanjang sumbu x.
Pada saat t = 0 partikel berada pada x0 = 5 m dan kecepatan 6 m/det. Tentukan kecepatan dan
posisi sebagai fungsi waktu.
Diketahui : m = 10 kg, F = (120 t + 40 ) N, x0 = 5 m, v0 = 6 m/det
Ditanya v(t) ; x(t)
Jawab :

37

F
m
120t 40
=
10
= 12 t + 4
dv
a =
dt
dv = a dt
dv = (12t 4)dt
a

v-v0 = 6 t2 + 4 t
v = 6 t2 + 4 t + 6
dx
v =
dt
dx = v dt
2
dx = (6t 4t 6)dt

x x0 = 2 t3 + 2 t2 + 6 t
x = 2 t3 + 2 t2 + 6 t + 5
contoh.
Sebuah benda massa 2 kg didorong dengan gaya 40 N membentuk sudut 300 dengan sumbu
x, 300 dengan sumbu y dan 450 dengan sumbu z. Tentukan percepatan dari benda tersebut.
Diketahui : m = 2 kg, F = 40 N, = 300, = 300, = 450
Ditanya : a
Jawab :
F = F cos i + F cos j + F cos k
= 40 .0,866 i + 40. 0,866 j + 40. 0,707 k
= 34,64 I + 34, 64 j + 28,28 k
F
a =
m
34,64i 34,64 j 28,28k
=
2
= 17,32 i + 17,32 j + 14, 14 k
a =

(17,32)2 (17,32)2 (14,14)2

= 799,9
=28,28 m/det2
Hukum Newton III
Pada setiap gaya aksi terdapat gaya reaksi yang sama besarnya dan berlawanan arah.
Secara matematis dituliskan :
F aksi = - F reaksi
misalkan seseorang mendorong balok maka orang tersebut mendapat gaya reaksi dari balok
tersebut yang besarnya sama dan arahnya berlawanan.

38

Contoh.
N1

ax
T

m1
T

ay

W1= m1g
m2
W2 = m2 g
Jika m1 = 2 kg dan m2 = 4 kg hitung percepatan dan gaya tegangan tali.
Jawab :
Dari hukum Newton III
W2 T = m2 ay
m2g T = m2 ay
T = m1 ax
ax = ay = a
m2 g = (m1 + m2) a
m2 g
a
=
m1 m2
T
= m1 a
m1.m2
.g
=
m1 m2
Percepatan:
m2 g
a =
m1 m2
4.10
=
24
=6,667 m/det2

2.4
.10
24
=13,33 N

T=

Contoh.
Benda A, B dan C pada gambar mempunyai massa 10 kg, 15 kg dan 20 kg. Suatu gaya F=50
N dikerjakan pada benda C. Lantai licin sempurna.
a. Tentukan percepatan yang dialami system.
b. Tegangan masing-masing tali.
NA

NB
T1

NC
T2

39

Dari hukum Newton III


F T2 = mC a
T2 T1 = mB a
T1
= mA a
F

=( mA+mB+mC). a
F
a
=
mA mB mC
50
=
10 15 20
=1,11 m/det2
T1 =10. a
= 10. 1,11
= 11,1 N
T2-T1 = 15. 1,11
T2 = 16,667 + 11,1
=27,76 N
Contoh:
Dapatkan T1; T2; T3 dari system berikut :
T1

T2
m2

m1

m3
F

m1 = 10 kg, m2 = 20 kg, m3 = 30 kg , F = 60 N
jawab :
F + m3 g T2 = m3 a
T2 T1= m2 a
T1 m1g = m1 a
F + m3g m1g = (m1+m2+m3) a
F g (m3 m1 )
a =
m1 m2 m3
60 10(30 10)
=
10 20 30
= 4,33 m/det
T1
= m1 (g + a)
=10. (10 + 4,33)
= 143,33 N
T2
= T1 + m 2 a
= 143,33 + 20. 4,33
=230 N

40

Contoh:
Sebuah elevator bergerak ke atas dengan percepatan a. Didalam elevator terdapat orang yang
berat badannya W. Jika orang tersebut beratnyat 600 N dan percepatan elevator 0,5 m/det2
berapa gaya antara orang dengan lantai elevator.
Diketahui : W = 600 N, a = 0,5 m/det2
Ditanya P
Jawab :

W
Elevator bergerak ke atas
PW = m a
P600 = 60. 0,5
P = 630 N
Bila elevator Putus maka percepatan adalah percepatan gravitasi (-g)
P W = m (-g )
P
= W mg
=0
Tidak ada gaya antara lantai elevator dengan orang tersebut.
Gaya gesek
Gaya gesek selalu mempunyai arah berlawanan dengan arah gerak dari benda. Gaya
gesek dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu gaya gesek Statis dan gaya gesek kinetis.
Gaya gesek statis
Tinjau sebuah balok yang diletakkan pada bidang datar dengan tanpa memberikan gaya dari
luar sama sekali. Maka pada balok tersebut hanya terdapat gaya berat balok dan gaya normal
bidang.
N

W
Tidak bergeraknya balok karena adanya gaya gesek statis. Apabila gaya diperbesar suatu saat
didapatkan dimana balok tepat akan bergerak, saat itu gaya gesek mencapai harga
maksimum.
N

W
41

Besarnya gaya gesek statis tersebut adalah


FS S N
Dengan S koefisien gesekan statis
N gaya normal sebagai reaksi dari gaya berat
Gaya gesek kinetis
Merupakan gaya gesek yang timbul setelah benda melakukan pergerakan. Gaya ini
berfungsi sebagai penghambat gerakan yang mengakibatkan suatu benda yang bergerak dapat
berhenti.
N
a

W
Besarnya gaya gesek kinetis tersebut berbanding lurus dengan gaya normal dan koefisien
gesekan kinetis. Secara matematis dirumuskan :
fk = k N
dengan k koefisien gesekan kinetis. Besarnya gaya gesek kinetis selalu lebih kecil dari pada
gaya gesek statis, begitu juga dengan koefisien gesekan kinetis selalu lebih kecil dari
koefisien gesekan statis.
Contoh.
Sebuah balok yang massanya 10 kg terletak pada bidang datar. Balok ditarik dengan gaya
250 N. jika koefisien gesekan kinetis balok dan bidang datar 0,4 berapa percepatan gerak
balok tersebut.
Diketahui : m = 10 kg, F = 250 N, k = 0,4
Ditanya a
Jawab :
N

fk
W
Dari hukum Newton II
F fk
=ma
F- kN
=ma
F- kmg =ma
2500,4.10.10 = 10 a
250 40
= 10 a
a = 21 m/det2

42

contoh:
Suatu benda massa 0,8 kg berada pada bidang miring yang membuat sudut 370 dengan bidang
datar. Berapa besar gaya yang harus diberikan agar benda bergerak a) keatas atau b)
kebawah. Untuk kedua hal ini anggap bahwa gerak benda adalah beraturan dengan
percepatan 0,1 m/det2. Koefisien gesekan kinetis benda dengan bidang k=0,3 dan g = 10
m/det2.
Diketahui : m = 0,8 kg, = 370, k = 0,3, g = 10 m/det2
Ditanya F
Jawab:
Benda bergerak ke atas
F
N
W sin

W cos = N
fk

W=mg

Dari hukum Newton II


F = m a
F mg sin - fk = 0,8 . 0,1
F
= 0,08 + 0,3. mg cos + mg sin
F
= 0,08 + 0,3. 0,8. 10. cos 370 + 0,8. 10. sin 370
= 0,08 + 2,4. 0,7986 + 8. 0,6018
=0,08 + 1,9166 + 4,8144
=6,811 N
Benda bergerak ke bawah
N

fk

W sin
F

W cos
W

=ma
F + W sin - fk = m a
F
= m a + fk - mg sin
= 0,8. 0,1 + k mg cos - mg sin
= 0,08 + 0,3. 0,8.10. cos 370 - 0,8. 10 sin 370
= 0,08 + 2,4. 0,7986 8. 0,6018
=1,9966-4,8144
=-2,8178 N

43

Tanda (-) menunjukkan bahwa arah gaya ke atas (anggapan bahwa arah gaya ke bawah tidak
benar)
Contoh.
Sebuah balok es yang massanya 10 kg meluncur dari puncak bidang miring yang sudut
kemiringannya 300. Koefisien gesekan kinetis antara balok es dengan bidang miring 0,2
tentukan perlambatan yang dialami oleh balok es..
Diketahui : m = 10 kg, k = 0,2, = 300
Ditanya a, t
Jawab :
N

fk

W sin

W cos
W

W sin - k N
mg sin 300 0,2 m g cos 300
g sin 300 0,2 g cos 300
10. 0,5 0,2. 10. 0,866
5 1,732
a =3,2678 m/det2

=ma
=ma
=a
=a
=a

contoh.
Suatu balok m1 = 3 kg berada diatas balok kedua m2 = 5 kg. (seperti pada gambar) anggap
tidak ada gesekan antara balok m2 dengan lantai. Koefisien gesek statis antara kedua balok
S = 0,2 sedang koefisien gesekan kinetis k = 0,1

3 kg
fS1
fS2
F

5 kg

a. Berapa gaya maksimum yang dapat dikenakan pada salah satu balok agar
balokbalok bergerak, tetapi balok m1 tetap diatas balok m2
b. Berapa percepatan benda pada soal a
c. Berapa percepatan benda m1 dan m2 bila gaya yang lebih besar dari gaya maksimum
pada (a) dikerjakan pada m2

44

d. Seperti pada soal c tetapi gaya dikerjakan pada m1


Jawab :
Bila F mencapai maksimum, gaya gesek statis maksimum bekerja pada kontak benda m1 dan
m2 .
fS1
= S. N1
= 0,2. m.g
= 0,2. 3. 10
= 6 Newton
fS1
= m1 a
6
= 3. a
a
= 2 m/det2
Pada benda m2 bekerja gaya Fmaks. Dan gaya fS2 = fS1 sedemikian hingga :
Fmaks. fS2
= m2 a1
Kedua benda bergerak bersama, maka a = a1
Fmaks 6
= 5. 2
Fmaks. = 10 + 6
= 16 N
Gaya maksimum ini akan memberi akibat yang sama bila bekerja pada m2.
Percepatan benda pada soal a adalah :
a = a1 = 2 m/det2
Bila gaya yang lebih besar dari Fmaks. bekerja pada m2, gaya gesek yang bekerja adalah gaya
gesek kinetis.
fk1
= fk2 = k m1 g
= 0,1. 3. 10
=3N
Percepatan benda m1, adalah :
fk1
= m1 a1
3
= 3. a1
a1
= 1 m/det2
Percepatan pada benda m2 :
F1 fk2 = m2. a2
Bila F1= 18 N, maka
18 3 = 5. a2
15
a2
=
5
= 3 m/det2
Bila gaya F1 dikerjakan pada m1

F1
3 kg

45

fk1

fk2
5 kg

F1 - fk1

= m1 a1

( 18 - 3)

= 3 . a11

15

= 3 a11

a11

= 5 m/det2

Bila F = 18 N

Percepatan benda m2 adalah :


fk2
= m2 a 12
3

a 12

= 5. a 12
3
= m/det2
5
= 0,6 m/det2

contoh.
Suatu benda bermassa 4 kg diletakkan diam di atas bidang horizontal. Benda tersebut
kemudian bergerak setelah dikenai gaya horizontal sebesar F=4t2+60t+10 dengan F dalam
Newton dan t dalm detik. Bila koefisien gesekan kinetis antara benda dan bidang 0,25,
hitunglah kecepatan dan jarak yang telah ditempuh pada saat t = 2 detik.
Diketahui :
m = 4 kg
F = 4 t2 + 60 t + 10
k = 0,25
t = 2 detik
Ditanya v2; x2
Jawab :
F - fk = m a
F fK
a
=
m
(4t 2 60 t 10 ) 0,25 .4.10
a
=
4
a
= t2 + 15 t
Kecepatan saat t dirumuskan :
dv
a
=
dt
dv
= a dt
2
dv = (t 15t )dt
v-v0

1 3 15 2
t +
t
3
2

karena v0 =0

46

1 3 15 2
t +
t
3
2

t = 2 detik

1 3 15 2
.2 +
.2
3
2
v
= 8/3 + 30
v
= 2,66 + 30
v
= 32,66 m/det.
dx
v
=
dt
dx
= v dt
t 3 15 2
dx = ( 3 2 t ) dt
1 4 5 3
t t
x x0 =
12
2
1 4 5 3
s
= t +
t
12
2
Saat t = 2 detik
1 4 5 3
S
=
.2 + .2
12
2
4
= +5.4
3
= 21,33 m
v

contoh.
W1 = 100 lbf, W2 = 50 lbf

W1

W2
300

530

a) Koefisien gesekan antara kedua balok dengan bidang diabaikan , berapa


percepatan balok dan tegangan tali.
b) Bila bidang kasar berapa besar koefisien gesekan statis agar system mulai bergerak.
Jawab :
W1 sin 300 T= m1 a
T W2 sin 530 = m2 a
W1 sin 300 W2 sin 530 = (m1+m2) a
150
100.0,5 50. 0,7986 =
a
32 ,174
(50 39,93). 32,174 = 150 a
323,99 = 150 a

47

323,99
150
=2,16 ft/det2
=

gaya tegangan tali


T
= W2 sin 530 + m2 a
= 50 . 0,7986 + 2,16.

50
32 ,174

= 39,93 + 3,356
=43,3 lbf
Jika gaya gesek tidak diabaikan
W1 sin 300 - S W1 cos 30 T
=0
0
0
T W2 sin 53 - S W2 cos 53
=0
0
0
W1 sin 30 W2 sin 53
= S( W1 cos 300+W2cos 530)

W1 sin 300 W2 sin 530


W1 cos300 W2 cos530
100 .0,5 50 .0,7986
=
100 .0,866 50 .0,6018
10 ,07
=
116 ,69
=0,086
=

contoh.
Suatu gaya horizontal yang bekerja pada benda seberat 10 lbf yang terletak di atas bidang
horizontal. Benda mulai bergerak dari keadaan diam dan bergerak sejauh 250 ft dalam selang
waktu 5 detik.
a) jika bidang adalah bidang licin, berapa besar gaya yang bekerja.
b) Jika koefisien gesek kinetik 0,2, berapa besar gaya yang bekerja.
Diketahui :
W = 10 lbf
S = 250 ft
t = 5 detik
k = 0,2
v0 = 0
Ditanya F
Jawab :
v2
= v02 + 2 a s
2
(at)
= 0 + 2 as
2 2
at
=2as
a 52 = 2. 250
500
a
=
25
a
= 20 ft/det2
Dari hukum Newton
F
=ma

48

10
. 20
32 ,174
200
=
32 ,174
=6,2 N
=

jika k = 0,2
F - fk = m a
F
= m a + fk
10
F
=
20 + k W
32 ,174
= 6,2 + 0,2 . 10
= 8,
Gaya sentripetal
Suatu benda yang bergerak dengan lintasan berbentuk lingkaran jari-jari r dengan
kecepatan linier v selalu mengalami percepatan yang menuju ke pusat lingkaran yang dikenal
sebagai percepatan setripetal. Pada pembahasan sebelumnya (kinematika ) besarnya
percepatan sentripetal dirumuskan :
v2
a
=
r
menurut hukum Newton gaya adalah perkalian antara massa dengan percepatan. Maka gaya
sentripetal dirumuskan :
F
=ma
v2
=m
r
contoh.
Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan 20 m/det dengan jari-jari 5m. Jika massa
benda tersebut 5 kg berapa besarnya percepatan sentripetal dan gaya sentripetalnya.
Diketahui:
v = 20 m/det
r =5m
m = 5 kg
Ditanya a; F
Jawab :
v2
a
=
r
20 2
a
=
5
400
=
5
= 80 m/det2
gaya sentripetal adalah :
F
=ma
v2
=m.
r

49

= 5. 80
= 400 N
contoh.
Suatu bandul kronik yang panjangnya l digantungi massa m disimpangkan sejauh
kemudian diputar melingkar dengan jari-jari r. Bila sudut sangat kecil tentukan periodanya.
Jawab :

T cos
T
T

mg

mg cos

Gaya yang menuju ke pusat lingkaran adalah T sin


Tcos = m g
mg
T
=
cos
v2
Gaya sentripetal adalah F = m
r
2
v
T sin
=m
r
v2
mg
. sin = m
r
cos
2
v
g tg
=
r
2
v
= r g tg
v
= rgtg
Perioda adalah waktu yang diperlukan untuk membuat satu gerakan melingkar.
Maka :
2r

=
v
r = l sin
2l sin

=
l sin .g .tg
=2

l. cos
g

50

contoh.
Sebuah mobil berjalan dengan kecepatan v pada ;lintasan melingkar dengan jari-jari R. Gayagaya yang bekerja antara lain gaya normal, gaya berat dan gaya yang menuju ke pusat
lingkaran. Agar mobil tidak tergelincir lintasan harus dibuat dengan sudut kemiringan
tertentu. Besarnya sudut kemiringan tersebut ditentukanberdasarkan perbandingan gaya-gaya
yang bekerja. Secara grafis dapat diilustrasikan :

FC
W

tg

FC
W
mv 2
= R
mg
=

v2
Rg

= arc tg

v2
Rg

Jadi sudut kemiringan lintasan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasan.


Gravitasi
Gaya gravitasi adalah gaya yang timbul karena massa suatu benda. Misalkan 2 buah
bermassa m1 dan m2 dipisahkan oleh jarak R. Antara kedua benda tersebut timbul gaya tarikmenarik. Besarnya gaya gravitasi tersebut oleh Newton dirumuskan:
mm
F
= G 1 22
R
Dengan G konstanta gravitasi yang besarnya 6,6732 . 10-11 N . m2/kg2
51

Percepatan gravitasi (g) adalah gaya gravitasi persatuan massa, maka :


g

=G

m
R2

contoh.
Seseorang bermassa 80 kg berapa beratnya jika berada pada permukaan matahari dan pada
permukaan bulan.
Diketahui :
Mm = 2. 1030 kg
Mb
= 7,35 . 1022 kg
m
= 80 kg
Rm
= 6,96. 108 m
Rb
= 1,74 . 106 m
Ditanya Wm, Wb
Jawab :
M .m
Wm
= G m2
Rm
= 6,67 . 10-11

2.1030.80
(6,96.108 ) 2

=22030,7 N
Wb

=G

M b .m
Rb2

= 6,67. 10

-11

7,35.1022.80
(1,74.106 )2

= 129,5 N
Percepatan gravitasi matahari adalah:
gm

=G

Mm
R2

2.1030
(6,96.108 ) 2
=6,67. 10-11. 4.128. 1012
= 275,38 m/det2
= 6,67 . 10-11.

Percepatan gravitasi bulan adalah :


gb

=G

Mb
Rb2

= 6,67. 10

-11

7,35.1022
(1,74.106 )2

=6,67. 10-11. 2,43. 1010


=1,618 m/det2
52

53

Вам также может понравиться